Contacts

92 Bowery St., NY 10013

+1 800 123 456 789

Kategori: Blog

Sedekah, Salah Satu Bukti Keimanan

Sahabat Al Hilal, salah satu cara untuk kita mengetahui kadar keimanan kita adalah dengan melihat apakah kita senantiasa bersedekah atau tidak. Seperti yang kita ketahui, bersedekah yang kita keluarkan pun tidak harus banyak dan tidak harus dengan uang, sehingga bersedekah pun tidak harus menunggu kita kaya bukan? Sahabat Al Hilal, sungguh, bersedekah dengan uang sekecil apapun, itu sudah cukup. Bahkan bersedekah beras kepada orang yang sangat membutuhkan pun sudah cukup bagi mereka yang membutuhkan.

Lantas, apakah keimanan kita terhadap hari akhir telah baik? Sudahkah kita bersedekah untuk membuktika keimanan kita kepada Allah SWT? Sahabat Al Hilal, sungguh, di hari kiamat kelak, kita tidak akan membawa apa-apa kecuali pahala dan keimanan yang telah kita tabung di dunia. Karena di hari pembalasan kelak, kita akan mendapatkan balasan dari Allah SWT, meskipun saat di dunia kita tidak memiliki uang sepeser pun.

Hal tersebut pun telah diriwayatkan dalam HR. Muslim, dalam hadist tersebut, Rasulullah SAW bersabda:

وَالصَّلَاةُ نُورٌ، وَالصَّدَقَةُ بُرْهَانٌ وَالصَّبْرُ ضِيَاءٌ، وَالْقُرْآنُ حُجَّةٌ لَكَ أَوْ عَلَيْكَ

“Shalat adalah cahaya, sedekah merupakan bukti, sabar itu sinar panas, sementara Al-Qur’an bisa menjadi pembelamu atau sebaliknya, menjadi penuntutmu.” (HR. Muslim).

Lantas, apa yang membuat sedekah adalah bukti keimanan kita kepada Allah SWT? Sahabat Al Hilal, tentu sebagai manusia yang sangat cinta terhadap dunia, terlebih kepada harta yang kita miliki, tentu manusia memiliki sifat dasar yang tidak ingin berpisah terhadap harta yang telah dimiliki berkat kerja keras dan jerih payah kita bukan? Sungguh, hanya keimanan yang kuat lah yang akan dapat melawan rasa cinta terhadap dunia ini. Karena sungguh, begitu besarnya cinta manusia terhadap hartanya.

Bahkan diriwayatkan dalam HR. Bukhari, Rasulullah SAW bersabda:

إِنَّ لِكُلِّ أُمَّةٍ فِتْنَةً، وَفِتْنَةَ أُمَّتِي الْمَالُ

“Sesungguhnya pada setiap umat ada fitnah (ujian), dan fitnah umatku adalah harta.” (HR. Bukhari).

Sedekah adalah bukti keimanan, sedangkan sifat pelit dan kikir adalah sebaliknya. Oleh karena itu, dua hal tersebut tidak akan menyatu dalam keimanan seorang mukmin. Naudzubillahimindzalik.

Dengan sedekah, Allah akan menambahkan hartanya, Allah turunkan keberkahan dan Allah akan gantikan hartanya dengan kebaikan yang besar.

Informasi & Call Center

🌐 Website: www.alhilal.or.id

☎ Telpon: 022-2005079

📱 WA: 081 2222 02751

Punya Keinginan Termasuk Berqurban? Yuk Lakukan Shalat Hajat!

Melaksanakan Shalat Hajat adalah salat satu Shalat Sunnah yang dapat kita lakukan ketika memiliki keinginan atau hajat, termasuk keinginan untuk melaksanakan Ibadah Qurban yang akan InsyaAllah dilaksanakan pada 19 Juli 2021/10 Dzulhijjah 1442 H. Selain keinginan untuk melaksanakan Qurban, Shalat Hajat pun dapat menjadi Ikhtiar kita agar keinginnan kita seperti rezeki, jodoh, atau perlindungan dari perkara-perkara muudarat dikabulkan oleh Allah SWT.

Sahabat Al Hilal, sungguh meminta sesuatu kepada Allah SWT bukanlah sesuatu yang dilaran. Apalagi meminta kepada Allah SWT untuk melaksanakan Ibadah Qurban yang sejatinya adalah salah satu syariat umat Muslim. Lantas, seperti apa tata cara shalat Hajat yang benar? Apakah amalan yang telah kita lakukan untuk melaksanakan Shalat Hajat sudah benar? Dilansir dari laman Islampos, Inilah beberapa amalan yang perlu dibaca agar keinginan kita dikabulkan oleh Allah SWT:

“Siapa yang berwudu dan sempurna wudunya, kemudian shalat dua rakaat (shalat hajat) dan sempurna rakaatnya, maka Allah berikan apa yang dia pinta cepat atau lambat.” (HR.Ahmad)

Jika kita melihat hadist tersebut, Rasulullah SAW menganjurkan kepada umatnya untuk melaksanakan Wudhu dan melaksanakan Shalat dua rakaat, terlebih untuk menyempurnakan shalat dan rakaatnya. Shalat Hajat pun memiliki keutamaan ketika kita menjalankannya, Keutamaan Shalat Hakar adalah keinginan yang kita impikan InsyaAllah akan dikabulkan oleh Allah SWT dengan jalan terbaik menurut-Nya.

Selain itu, melaksanakan Shalat Jahat pun InsyaAllah akan mendatangkan berbagai kebaikan lain, diantaranya:

  1. Mendapatkan pahala dari Allah SWT
  2. Mendekatkan diri kepada Allah SWT
  3. Mendapatkan perasaan yang tenang
  4. Rasa tawakal yang lebih kuat

Sahabat Al Hilal, Shalat hajat hendaknya dilakukan sebanyak 2 hingga 12 rakaat. Setiap 2 rakaat harus disertai dengan salam. Pengerjaannya bisa dilakukan kapan saja, kecuali di waktu-waktu yang dilarang melakukan ibadah shalat. Waktu yang dimaksud adalah:

  1. Selepas shalat subuh hingga matahari terbit
  2. Selepas waktu ashar hingga matahari terbenam

Memang, melaksanakan Shalat Hajat bisa dilaksanakan kapan saja, naum ada waktu yang terbaik untuk menjalankannya, seperti saat sepertiga malam atau sebelum Shalat Tahajud.

Tata cara untuk melaksanakan Shalat Hajat pun tidak berbeda dari shalat-shalat yang lainnya, hanya perbedaannya terletak pada niat yang dibacakan.

Informasi & Call Center

🌐 Website: www.alhilal.or.id

☎ Telpon: 022-2005079

📱 WA: 081 2222 02751

Jangan Asal Sebut Taaruf, Inilah Definisi Taaruf Sebenarnya Dalam Islam

Laziswaf Al Hilal – Taaruf kini semakin banyak diminati oleh kalangan artis, selebgram dan anak-anak generasi milenial yang menjadikan ini salah satu cara yang baik untuk ke jenjang lebih serius lagi.

Namun sayangnya banyak yang tidak mengerti bagaimana cara taaruf yang sebenar benarnya sesuai dengan kategori islam dan juga banyak yang menyalahgunakan taaruf.

Dalam Islam sendiri taaruf sendiri adalah hubungan antara perempuan yang laki-laki yang tidak mempunyai ikatan tertentu contohnya seperti keluarga atau suami istri yang halal, dan memiliki sebuah batasan serta etika dalam pergaulan.

Etika yang di maksud yaitu di larang berduaan dengan lawan jenis yang bukan mahram, di larang memandang serta menyentuh karena dapat menimbulkan hal-hal yang haram menurut Islam.

Jadi jangan Asal menyebut taaruf jika kita memang tidak mengerti apa dasarnya taaruf itu. Dan bagaimana cara melakukan taaruf sesuai dengan syariat islam, berikut langkah dan penjelasannya:

  • Mendatangi Kedua Orang Tuanya

Proses ini mengapa taaruf sangat berbeda dengan pacaran, dalam islam jika seorang pria tertarik pada seorang wanita, maka sangat di anjurkan langsung menemui kedua orang tuanya dengan menyampaikan niat baiknya.

Setelah di terima kita tidak boleh langsung kontak langsung seperti chatting atau telfonan, hal ini di lakukan agar bisa menjaga dan tidak menimbulkan hal yang tidak di inginkan.

  • Menjalin Komunikasi Dengan Baik

Menjalani taaruf cukup dengan saling mengingatkan contohnya menanyakan perihal dirinya, misal apa yang tidak di sukai atau di sukainya, namun tidak berdua ada bagian pelantarannya yang menyampaikan.

Namun lebih baiknya hal itu bisa di tanyakan langsung bersama keluarga dan teman dekatnya, semua itu merupakan proses dalam menjalani taaruf yang benar.

  • Tidak berduaan (Tidak Ber-Khalwat)

Setelah mendapat izin atau restu dai orang tua wanita, bukan menjadi alasan bisa bertemu dan mengajaknya jalan-jalan, dalam setiap pertemuan harus di dampingi oleh pihak ketiga, dan kedua belah pihak harus saling menjaga dan menghargai sebagai manusia.

Di usahakan ketika bertemu memang ada bahasan yang penting, seperti syarat-syarat yang harus di persiapkan. Dalam setiap pertemuan kedua belah pihak wajib menjaga pandangannya, sehingga dapat menghindari hal yang tidak di inginkan saat petemuan.

  • Shalat Istikharoh Dengan Sebaik-Baiknya

Setelah mendapatkan informasi data dan foto, lakukanlah shalat Istikharoh dengan sebaik-baiknya, agar Allah SWT memberikan jawaban yang terbaik, dalam Shalat Istikharoh sendiri adalah luruskan niat, dan renungkan bahwa kita menikah karena Allah dan membentuk rumah tangga yang sakinah mawaddah dan wa rahmah.

  • Menentukan Waktu Khitbah (Lamaran)

Dalam islam sendiri taaruf tidak boleh terlalu lama di lakukan seperti pacaran yang bertahun-tahun, jika taaruf di lakukan dalam waktu yang sangat lama akan merugikan salah satu pihak, jika memilih taaruf itu tandanya memang sudah matang menikah, jarak antara taaruf dengan khitbah itu sekitar 1-3 Minggu saja, terlalu singkat namun memang itulah aturan dalam islam yang baik dan benar.

  • Melakukan Akad Dan Menikah

Jika semua persiapan di jalankan dengan baik, tiba saatnya untuk menjalankan salah satu ibadah yaitu menikah, tidak perlu berlebihan karena memang dasarnya dalam islam pernikahan mewah bukanlah hal wajib yang harus di lakukan, hanya semampunya saja sesuai dengan kapasitas.

Dan itulah langkah-langkah taaruf dalam islam, pastinya jangan sampai salah langkah, atau menyalahgunakan taaruf ya sahabat Al Hilal.

Apa Arti Qurban Dalam Hari Raya Idul Adha? Ini Hukum dan Ketentuannya!

Sahabat Al Hilal, Qurban menjadi salah satu sunnah yang dilakukan oleh Umat Islam yang mampu setiap Bulan Dzulhijjah. Sunnah ini pun telah tertulis dalam Al Quran di QS. Al Hajj ayat 34 yang berbunyi,

وَلِكُلِّ اُمَّةٍ جَعَلْنَا مَنْسَكًا لِّيَذْكُرُوا اسْمَ اللّٰهِ عَلٰى مَا رَزَقَهُمْ مِّنْۢ بَهِيْمَةِ الْاَنْعَامِۗ فَاِلٰهُكُمْ اِلٰهٌ وَّاحِدٌ فَلَهٗٓ اَسْلِمُوْاۗ وَبَشِّرِ الْمُخْبِتِيْنَ ۙ

Dan bagi setiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (qurban), agar mereka menyebut nama Allah atas rezeki yang dikaruniakan Allah kepada mereka berupa hewan ternak. Maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserahdirilah kamu kepada-Nya. Dan sampaikanlah (Muhammad) kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah).” (QS. Al Hajj: 34).

Lantas Apa Arti Qurban, Hukum, dan Ketentuannya? Dilansir dari laman detik.com inilah penjelasannya:

Arti Qurban:

Diriwayatkan dalam hadist ibu Majjah, Rasulullah SAW menjelaskan dasar hukum Qurban. Apa penjelasannya?

Qurban adalah di setiap bulu hewan yang disembelih terdapat kebaikan. Dari Zaid bin Arqam, seseorang bertanya “Ya Rasulullah, apakah arti qurban ini?’ Beliau menjawab ‘Ini Sunnah Ibrahim AS’ Beliau ditanya lagi ‘Mengapa kita harus melakukannya?’ Beliau menjawab ‘Pada setiap bulunya terdapat kebaikan.

Hukum Berqurban:

Tentu, hukum Qurban dan ketentuan berqurban telah tertulis dalam Al Quran QS. Al Kautsar ayat 1-3. Sahabat Al Hilal, dalam surat tersebut, Allah SWT berfirman agar umat Islam melaksanakan Qurban sebagai Ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Hikmah Berqurban:

Melaksanakan Qurban dianjurkan kepada setiap umat Islam, tentunya bagi umat Islam yang mampu. Dalam hadist yang diriwayatkan oleh Tirmidzi, Qurban memberikan hikmah kepada kita sebagai orang yang berqurban diantaranya adalah meningkatkan pengorbanan untuk kepentingan agama dan menenangkan jiwa.

“Tidak ada amalan yang diperbuat manusia pada Hari Raya Qurban yang lebih dicintai oleh Allah selain menyembelih hewan. Sesungguhnya hewan qurban itu kelak pada hari kiamat akan datang beserta tanduk-tanduknya, bulu-bulu, dan kuku-kukunya. Sesungguhnya sebelum darah qurban itu mengalir ke tanah, pahalanya telah diterima di sisi Allah. Maka tenangkan lah jiwa dengan berqurban.”

Semoga Arti berqurban dalam perayaan hari raya Idul Fitri dapat menanbah keimanan kita kepada Allah SWT ya sahabat Al Hilal!

– KONFIRMASI QURBAN –

0812 2220 2751

Informasi & Call Center

🌐 Website: www.alhilal.or.id

☎ Telpon: 022-2005079

Sudahkah Ibadah Qurban Kita Memberdayakan Desa?

Idul Adha atau hari raya Qurban, adalah salah satu ritual tahunan yang senantiasa dilaksanakan oleh Umat Islam di seluruh Dunia. Tak terkecuali, euforia ini sangat terasa di Indonesia. Tahun ini, sahabat Al Hilal akan melaksanakan Ibadah Qurban atau tidak? Tahukah sahabat Al Hilal, ketika kita menjalankan Ibadah Qurban dikelola dengan baik, maka saat itu juga kita dapat memberikan pemerataan kesejahteraan bagi masyarakat di Pedesaan.

Seperti yang kita ketahui, potensi ekonomi hewan ternak ini sangat luas seperti hasil jual beli dagingnya. InsyaAllah dengan kita melaksanakan Ibadah Qurban apalagi ketika kita melaksanakan Ibadah Qurban di Desa, dapat memberikan efek yang sangat baik bagi Masyarakat di Pedesaan. Maukah Ibadah Qurban yang dilaksanakan oleh Sahabat Al Hilal tahun ini sambil memberdayakan Desa?

Dilansir dari laman Antara News, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menghitung potensi perputaran uang dari perdagangan hewan setiap tahun mencapai RP69,9 triliun. Sementara nilai Qurban yang setiap satu stahun sekali dilaksanakan oleh umat Islam deiperkirakan mencapai Rp10,143 trilin. MasyaAllah, coba bayangkan, bagaimana kita memberdayakan Desa ketika kita melaksanakan Ibadah Qurban di Desa? Atau membeli hewan Qurban di Desa?

Sahabat Al Hilal, banyak Masyarakat di Pedesaan yang belum memahami pengelolaan rapi dari Manajemen peternak hewan Qurban, tetapi jangan tanyakan jika pengelolaan pemberdayaan Hewan Qurbannya, para peternak hewan I Desa jauh lebih terampil dan memahami betul bagaimana kondisi hewan qurban yang diternak oleh mereka.

InsyaAllah, dalam program “Qurban Peduli” LAZISWAF Al Hilal berupaya untuk memberikan Qurban yang bermanfaat bagi Desa. InsyaAllah dengan program ini pula, sebagai Umat Muslim yang akan menjalankan Ibadah Qurban, kita akan mendorong peningkatan ekonomi Masyarakat di Desa, serta setelah hewan Qurban di sembelih pun hewan Qurban akan dibagikan langsung kepada masyarakat Desa yang minim Qurban, agar mereka pun dapat menikmati daging Qurban di Hari Raya Idul Adha.

Ingin menjadi bagian untuk memberdayakan Desa, sahabat Al Hilal?

Informasi & Call Center

🌐 Website: www.alhilal.or.id

☎ Telpon: 022-2005079

📱 WA: 081 2222 02751

Masih Ragu? Inilah Hikmah dan Keutamaan Berqurban

Melaksanakan Qurban adalah Ibadah yang dilaksanakan satu tahun sekali dan diperingati pada hari raya Idul Adha, setiap tanggal 10 Dzulhijjah. Sahabat Al Hilal, InsyaAllah pada tahun 2021 ini, Idul Adha akan dilaksanakan pada tanggal 19 Juli 2021. Sungguh tidak ada alasan apapun untuk tidak Bahagia di hari Raya Idul Adha, khususnya bagi umat Islam yang belum dapat melaksanakan Ibadah Haji.

Melaksanakan Qurban pun dapat menjadi pengganti untuk menunjukkan ketaqwaan kepada Allah SWT, karena terdapat beberapa keutamaan Ibadah Qurban yang dilaksanakan setiap 10 Dzulhijjah di berbagai Dunia. Sahabat Al Hilal, bahkan Allah SWT telah mewajibkan umat Muslim yang mampu untuk melaksanakan Qurban. Hal tersebut pun telah Allah SWT firman-kan dalam QS. Al Kautsar ayat 2, yang artinya:

“Maka laksanakanlah sholat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah (sebagai ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah).” (Al-Kautsar: 2).

Tapi, apakah sahabat Al Hilal sudah mengetahui apa keutamaan yang akan didapat ketika melaksanakan Qurban? Dilansir dari laman JawaPos inilah keutamaan ketika kita melaksanakan Qurban:

  1. Media Tingkatkan Taqwa Pada Allah Subhanahu Wa Ta’ala

Tahukah sahabat Al Hilal, salah satu keutamaan berqurban yaitu kita dapat membuktikan kepatuhan dan ketaatan kepada Allag SWT. Dengan begitu, Allah SWR memerintahkan kepada malaikat untuk memberikan kepada seorang hamba yang berqurban.

  • Saksi Pemberat Amal Kebaikan di Akhirat

“Pada setiap lembar bulunya itu kita memperoleh satu kebaikan.” (HR Ahmad dan Ibnu Majah).

Kelak, di hari akhir, hewan yang kita qurban pun akan menjadi saksi di hari penghitungan amal.

  • Melaksanakan Ibada Qurban Bagian dari Syiar Agama

Seperti yang kita ketahui, awal mula adanya ibadah kurban adalah kisah dari Nabi Ibrahim dan anaknya Nabi Ismail. Dan hingga saat ini, Ibadah Qurban adalah bagian dari syiar agama Islam.

  • Etalase Sistem Sosial dan Kemanusiaan Islami

Sungguh, Ibadah Qurban menjadi contoh nyata bagaimana Islam mengatur aspek kemanusiaan, sosial, bahkan juga perekonomian umatnya. Distribusi daging qurban yang menyeluruh bahkan ke Pelosok-Pelosok Desa, menjadi contoh baik dalam menjaga harmonisnya kehidupan sosial kemasyarakatan umat Islam.

  • Qurban Tanda Syukur

Dengan melaksanakan Ibadah Qurban, kita diajak untuk meresapi lebih dalam tentang makna mensyukuri nikmat Allah SWT. Sungguh, perintah qurban pun hadir di kala Rasulullah SAW sedang berada dalam tekanan dan serangan oleh kaum kafir.

Masih ragu uuntuk berqurban? Walaupun kita masih ada dalam situasi Pandemi yang masih belum mereda, InsyaAllah, Allah SWT akan menjaga kita semua. Wallahu’alam.

Informasi & Call Center

🌐 Website: www.alhilal.or.id

☎ Telpon: 022-2005079

📱 WA: 081 2222 02751

Keunikan Mimbar Salahudin Al Ayyubi di Masjid Al Aqsa

Tahukah sahabat Al Hilal, jika Mimbar Salahudin Al-Ayyubi merupakan salah satu properti yang terdapat di masjid Al Aqsa, Palestina menjadi salah satu keunikan yang ada di Masjid Al Aqsa? Sahabat Al Hilal, dulu mimbar tersebut dibangun atas perintah dari Raja di Aleppo pada 1168 M untuk ditemoatkan di Masjid Al Aqsa setelah menaklukkan kota tersebut. Mimbar ini pun dibuat di Damaskus oleh pengrajin paling terampil pada masanya.

Lantas, apa ya yang membuat Mimbar ini menjadi salah satu mimbar yang unik di Masjid Al Aqsa? Saat dibuat, mimbar ini lebih dari 3.568 potongan kayu tanpa ada paku yang ditancapkan padanya., mimbar ini pun memiliki prasasti, tulisan Alquran, dan sejarah. Mimbar Al-Aqsa dibangun Raja Nuruddin Abul Qasim Mahmud bin ‘Imaduddin Zengi (Nur al-Din) di Aleppo, 20 tahun sebelum kota itu diduduki. Hebatnya, Para perajin menyelesaikannya dalam dua tahun.

Dilansir dari laman Islami¸dalam buku yang dituliskan oleh Ibn Shamah, Ia berkata:

“Nur al-Din dan Salahuddin membangun masjid dan sekolah seperti mereka membangun kastil dan benteng.”

Sahabat Al Hilal, adapun hikmahnya adalah bahwa kastil dan benteng membutuhkan prajurit beriman yang pandai membuat kematian dan kemartiran dan mereka tahu bagaimana Tuhan dapat membantu orang-orang beriman atas orang-orang kafir, sehingga mereka sabar dan sabar dan mereka membeli surga dan kemenangan dengan darah dan uang mereka.

Ingin tahu tulisan berlapis emas yang ada di atas mihbar? Dilansir dari laman Islampedia Inilah Tulisan berlapis emas di atas mihrab masih ada sampai sekarang dan teksnya berbunyi:

بسم الله الرحمن الرحيم. أمر بتجديد هذا المحراب المقدس وعمارة المسجد الأقصى الذي هو على التقوى مؤسس عبد الله ووليه يوسف ابن أيوب أبو المظفر الملك الناصر صلاح الدنيا والدين عندما فتحه الله على يديه في شهور سنة ثلاث وثمانين وخمسمائة، وهو يسال الله إذاعة شكر هذه النعمة واجزال حظه في المغفرة والرحمة

“Atas nama Tuhan Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang yang memerintahkan pembaruan mihrab sakral ini dan arsitektur Masjid Al-Aqsa yang dilandasi ketakwaan, muassis Abdullah dan walinya Yusuf bin Ayyub Abu al-Muzaffar al-Malik al-Nasir Sholahuddun’ya waddiin ketika Tuhan membukanya ke tangannya dalam bulan-bulan tahun 583 Hijriyah (1187 M), dan dia meminta Tuhan untuk menyiarkan ucapan syukur atas berkat ini dan memotong keberuntungannya dalam pengampunan dan belas kasihan.”

Sahabat Al Hilal, tapi sayangnya pada tanggal 21 Agustus 1969, otoritas pendudukan Israel membakar mimbar. Api meluas hingga seperempat Masjid Al-Aqsa. Tetapi, Pemerintah Yordania akhirnya tergerak untuk membangunnya kembali. Mereka yang berupaya membangun mimbar baru itu fokus dalam mengungkap rahasia mimbar yang terbakar dengan menggunakan berbagai metode. Di antaranya adalah studi gambar mimbar, yang ditemukan di perpustakaan internasional, seperti Perpustakaan Kongres dan museum di London dan ibu kota Eropa lainnya.

Dan Alhamdulillah, mimbar baru telah dibuat dan terbuat dari kenari, eboni, dan gading yang dirancang oleh para insinyur dari seluruh dunia Islam. Terbuat dari 16.500 potongan kayu kecil yang dijalin dengan gaya interlock tanpa menggunakan paku atau sekrup (seperti mimbar asli yang terbakar). Tingginya enam meter, lebar empat meter, dan tangga selebar satu meter. MasyaAllah…

Informasi & Call Center

� Website: www.alhilal.or.id

☎ Telpon: 022-2005079

� WA: 081 2222 02751

5 Perkara yang Harus Diingat Sepanjang Hayat

Sahabat Al Hilal, dalam Islam terdapat beberapa anjuran untuk senantiasa kita ingat sebelum datangnya 5 perkara lainnya. Bahkan hal tersebut telah disampaikan oleh Rasulullah SAW dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Bukhari, dalam hadist tersebut, Rasulullah SAW bersabda:
“Manfaatkanlah lima hal sebelum lima hal lainnya: masa mudamu, sebelum kamu menjadi tua; kesehatan Anda, sebelum Anda jatuh sakit; kekayaan Anda, sebelum Anda menjadi miskin; waktu luang Anda sebelum Anda menjadi sibuk; dan hidupmu, sebelum kematianmu.” (HR Al-Bukhari).
Lantas ketika kita menilik dari hadist tersebut, apa saja ya yang menjadi 5 bagian dari perkara tersebut? Dilansir dari laman Islampos, Inilah 5 perkara yang harus kita ingat sebelum datang 5 perkara yang lainnya:

  1. Masa muda sebelum tua
    Apa salahnya untuk memanfaatkan waktu yang sudah kita dapatkan dari Allah SWT hingga detik ini? Apakah kita merasakan ketika masa muda seolah-olah terkadang memiliki perasaan bahwa semua waktu di dunia, besok, besok, besok.
  2. Sehat Sebelum Sakit
    Sungguh, seorang mukmin pun harus memanfaatkan kesehatan sebelum dikalahkan oleh penyakit, dengan atau tanpa usia tua. Kita selalu menyadari bahwa betapa rapuhnya manusia ketika menderita suatu penyakit bukan?
  3. Kaya Sebelum Miskin
    “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS Al Baqarah: 261).
  4. Lapang sebelum sempit
    Waktu yang luang adalah salah satu berkat yang diberikan oleh Allah SWT kepada kita sebagai manusia, terlepas dari seberapa sibuknya kita. Jika kita membebaskan diri dari kegiatan pemborosan waktu yang sia-sia, tidak menutup kemungkinan waktu untuk memperbanyak amal ibadah kita semakin berkurang bukan?
  5. Hidup sebelum mati
    Sahabat Al Hilal, sungguh, kita harus bersyukur kepada Allah SWT atas diberikannya nafas hingga hari ini. Karena, Setiap hari adalah kesempatan untuk melakukannya dengan baik.
    “Tiga hal yang mengikuti almarhum [ke kuburnya], dua di antaranya kembali dan satu tetap bersamanya. Keluarga, harta, dan amalnya mengikutinya, sedangkan keluarga dan hartanya kembali, amalnya tetap bersamanya.” (HR Al-Bukhari).
    Informasi & Call Center
    🌐 Website: www.alhilal.or.id
    ☎ Telpon: 022-2005079
    📱 WA: 081 2222 02751

Sebelum Masuk Islam, Abu Bakar As-Siddiq Bahkan …

Masa kecil Abu Bakar As-Siddiq sama seperti anak-anak kecil yang lainnya pada zamannya. Ia bermain dengan anak sapi, kambing, dan unta. Tahukah sahabat Al Hilal, karena kecintaannya kepada unta membuat Ia mendapat julukan Abu Bakar yang artinya ayah dari anak unta. Ketika Ia beranjak dewasa, pada usianya 18 tahun, Abu Bakar As-Siddiq terjun dalam dunia perdagangan dan Ia mengambil profesi sebagai pedagang kain, walaupun itu adalah bisnis keluarganya.

Tahun demi tahun berlalu, Abu Bakar As-Siddiq berpergian secara intensif dengan unta-unta nya. Perjalanan tersebut membawa Ia ke Yaman, Suriah, dan banyak negara lain di Timur Tengah saat ini. Bisnisnya berkembang pesat dan meskipun ayahnya masih hidup, Abu Bakar As-Siddiq kemudian dikenal sebagai kepala sukunya karena banyak kualitasnya seperti pengetahuan tentang sejarah suku Arab (pengetahuan silsilah), politik, perdagangan atau bisnis, kebaikannya dan banyak lainnya.

Tahukah sahabat Al Hilal, bahwa budi pekerti yang dimiliki oleh Abu Bakar As Siddiq sangatlah luhur? Bahkan sebelum Ia masuk Islam, dan Ia pun mengharamkan minuman keras untuk dirinya sendiri dan menjauhi hal tersebut. Selain itu pun, Abu Bakar As Siddiq tidak pernah pergi ke kamar berhala di Ka’bah untuk berdoa kepada berhala.

Tidak hanya itu, bahkan sebelum dirinya masuk Islam, Abu Bakar As-Siddiq sudah memegang nilai-nilai luhur, etika tinggi, dan perilaku yang baik dalam masyarakat jahiliyah. Dia terkenal di antara orang-orang di Mekah sebagai pemimpin atas yang lain dalam moralitas dan nilai-nilai. Dengan demikian, dia tidak pernah dibuang atau dikritik karena kekurangan di antara suku Quraisy.

Dikisahkan pula, setelah sekian lama Abu Bakar As Siddiq mencari agama yang benar, Abu Bakar As Siddiq pun langsung menerima Islam sebagai agama yang dipeluknya dan langsung disambut dengan gembira oleh Rasulullah SAW. Bahkan, Abu Bakar As-Siddiq adalah orang pertama yang menanggapi dan percaya kepada Nabi Muhammad SAW.

Penerimaan langsungnya untuk Islam adalah konsekuensi dari persahabatan yang teguh dengan Nabi Muhammad SAW. Abu Bakar As-Siddiq mengenal Rasulullah SAW sebagai orang yang jujur, jujur, dan mulia, bahwa dia tidak pernah durhaka kepada manusia, lantas bagaimana Abu Bakar akan durhaka kepada Allah SWT?

Dalam sebuah hadist, Rasulullah SAW bersabda: “Abu Bakar adalah satu-satunya orang yang langsung menerima Islam, tanpa curiga.”

MasyaAllah…

Informasi & Call Center

🌐 Website: www.alhilal.or.id

☎ Telpon: 022-2005079

📱 WA: 081 2222 02751

Kehebatan Umar bin Khattab yang Langsung Disebutkan Rasulullah SAW

Seperti yang kita ketahui, diantara para sahabat dari Rasulullah SAW bahwa yang pertama ada di sisi Rasulullah SAW adalah Abu Bakar dan diikuti oleh Umar bin Khattab dan diikuti oleh Utsman bin Affan. Diriwayatkan dalam sebuah hadist Bukhari, bahwa ketiganya adalah orang yang terbaik yang ada di zaman Nabi Muhammad SAW.

“Kami (para sahabat) pernah menilai orang terbaik di zaman Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka kami dapatkan yang terbaik adalah Abu Bakar Radhiyallahu anhu, kemudian Umar bin Khattâb Radhiyallahu anhu, kemudian Utsmân bin Affân, mudah-mudahan Allâh meridhai mereka semua“. (HR. Bukhari).

Sahabat Al Hilal, bahkan diriwayatkan dalam HR. Bukhari, Rasulullah SAW pun pernah berkata:

“Ketika aku sedang tidur, aku melihat diriku di surga. Kemudian ada seorang wanita berwudhu di sisi sebuah istana. Aku berkata: ‘Istana milik siapa ini?’. Mereka berkata: ‘Ini milik Umar.’ Aku teringat kecemburuan Umar dan aku berbalik untuk pergi. Kemudian, Umar menangis dan berkata: ‘Bisakah aku cemburu padamu, Rasulullah?’” (HR. Bukhari).

Lantas apakah kehebatan yang disebutkan langsung oleh Rasulullah SAW ketika hidupnya mengenai Umar bin Khatab? Dilansir dalam laman Islampos, Rasulullah SAW inilah kehebatan yang langsung disebutkan oleh Rasulullah SAW mengenaii Umar bin Khattab, diantaranya adalah:

  • Keimanan Umar bin Khattab

Sahabat Al Hilal Rasulullah SAW, mengajarkan kepada kita bahwa bagi seorang mukmin sejati, Allah dan Rasul-Nya lebih dicintai dibandingkan yang lainnya, termasuk diri sendiri dan kehidupannya.

  • Agama Umar bin Khattab

Tahukah sahabat Al Hilal, bahwa Rasulullah SAW merupakan saksi utama bagaimana kokohnya Agama yang ada dalam diri Umar bin Khattab?

“Ketika aku sedang tidur, aku melihat orang-orang yang diperlihatkan kepadaku. Masing-masing dari mereka memakai baju. Ada yang sampai ke dada dan ada yang lebih jauh dari itu. Kemudian Umar ditunjukkan kepadaku dengan bajunya sampai ke dada.” Mereka bertanya: “Bagaimana engkau menafsirkannya, Rasulullah?” Dia berkata: “Amal agamanya.” (HR. Bukhari).

  • Pengetahuan Umar bin Khattab

Umar bin Khattab mengambil langsung ilmunya dari Rasulullah SAW, dan Rasulullah SAW pula yang menjadi saksi atas kedudukan Ilmynya.

  • Kekuasaan dan Kekuatan Umar bin Khattab

Umar bin Khattab‎ adalah orang dengan kekuatan dan ketabahan individu yang luar biasa. Dia adalah salah satu dari dua ‘Umar’ yang diminta oleh Nabi kepada Allah untuk memberkati Islam sebelum dia menjadi Muslim.

MasyaAllah, itulah kehebatan yang disampaikan langsung oleh Rasulullah SAW tentang Umar bin Khattab.

“Allah telah menempatkan kebenaran di lidah Umar dan di hatinya.” (HR. Tirmidzi).

Informasi & Call Center

🌐 Website: www.alhilal.or.id

☎ Telpon: 022-2005079

📱 WA: 081 2222 02751

×