Contacts

92 Bowery St., NY 10013

thepascal@mail.com

+1 800 123 456 789

Kategori: Blog

Keutamaan Wakaf Masjid Pahala yang Tak Pernah Putus di Dunia Maupun Akhirat

Salah satu amalan yang memiliki kedudukan istimewa dalam islam adalah wakaf masjid. Orang yang berwakaf di dunia maka pahalanya akan mengalir secara terus menerus bahkan ketika ia sudah meninggal dunia (wafat).

Tidak hanya orang yang berwakafnya saja yang akan merasakan manfaatnya, bahkan penerima wakaf tersebut juga akan mendapatkan manfaatnya. Masya Allah, betapa indahnya islam ketika amalan ini dapat ditunaikan, juga menjadi kemaslahatan untuk masyarakat luas.

Keutamaan Wakaf Masjid

Wakaf masjid merupakan jenis wakaf yang sangat dianjurkan. Semakin banyak orang yang menggunakan masjid yang diwakafkan, maka semakin besar pula pahala yang dihasilkan. Berikut adalah keutamaan wakaf masjid:

Penyempurna Amal Kebaikan

Al-Qur’an sebagai petunjuk kaum muslimin di seluruh dunia menyebutkan bahwa wakaf sama artinya dengan penyempurna kebaikan yang ditunaikan.

لَنْ تَنَالُوا الْبِرَّ حَتّٰى تُنْفِقُوْا مِمَّا تُحِبُّوْنَۗ وَمَا تُنْفِقُوْا مِنْ شَيْءٍ فَاِنَّ اللّٰهَ بِهٖ عَلِيْمٌ ۝٩

“Kalian sekali-kali tidak sampai kebajikan (yang sempurna), sebelum kalian menafkahkan sebagian harta yang kalian cintai dan apa saja yang kalian nafkahkan, maka sesungguhnya Allah mengetahuinya.” (QS Ali Imran 92).

Pahala yang Berkali-kali Lipat

Allah tidak memberikan balasan kepada hamba-Nya sesuai dengan berapa yang telah ia berikan, tapi meningkatkannya menjadi berkali-kali lipat dari nilai atau jumlah yang ia berikan.

مَّثَلُ ٱلَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمْوَٰلَهُمْ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنۢبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِى كُلِّ سُنۢبُلَةٍ مِّا۟ئَةُ حَبَّةٍ ۗ وَٱللَّهُ يُضَٰعِفُ لِمَن يَشَآءُ ۗ وَٱللَّهُ وَٰسِعٌ عَلِيمٌ

“Perumpaan (nafkah yang diberikan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan 7 butir, pada setiap butirnya tumbuh 100 biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa saja yang Dia kehendaki, dan Allah Maha Kuasa lagi Maha Mengetahui.” (QS Al-Baqarah 261).

Amalan yang Tak Terputus Pahalanya

Alangkah ruginya apabila seseorang yang ketika ia meninggal dunia, terputus pula amalnya. Wakaf merupakan investasi akhirat, yang amalannya tak terputus meski kita sudah tiada.

“Apabila manusia meninggal dunia, maka terputuslah semua amalnya kecuali tiga; yaitu sedekah jariyah (yang mengalir terus), ilmu yang bermanfaat, dan anak shalih yang mendoakannya.”

Akan Dibangunkan Rumah di Surga

Dari Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ بَنَى مَسْجِدًا لِلَّهِ كَمَفْحَصِ قَطَاةٍ أَوْ أَصْغَرَ بَنَى اللَّهُ لَهُ بَيْتًا فِى الْجَنَّةِ

“Siapa yang membangun masjid karena Allah walaupun hanya selubang tempat burung bertelur atau lebih kecil, maka Allah bangunkan baginya (rumah) seperti itu pula di surga.” (HR. Ibnu Majah, no. 738. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih)

Itulah beberapa keutamaan yang akan diperoleh oleh seseorang yang berwakaf masjid. Betapa indahnya jika kita diberi kesempatan untuk melakukan amalan ini.

Sahabat mau meraih kebaikan dari menunaikan wakaf masjid? Bersama LAZISWAF Pesantren Al Hilal, saatnya ambil kesempatan untuk meraih keberkahan pahala jariyah dengan berpartisipasi dalam program “Wakaf Pembangunan Masjid Pesantren Yatim dan Tahfidz Al Hilal”. Setiap kontribusi, sekecil apapun, akan sangat berarti dalam menyelesaikan pembangunan masjid ini dan memberikan tempat yang lebih layak lagi untuk beribadah. Mari bersama-sama kita wujudkan masjid yang aman dan nyaman, serta menjadi bagian dari amal jariyah yang pahalanya terus mengalir.

Keutamaan Wakaf Masjid Pahala yang Tak Pernah Putus di Dunia Maupun Akhirat

Raih keberkahan pahala jariyah dengan berpartisipasi dalam program wakaf pembangunan masjid. Bersama LAZISWAF Pesantren Al Hilal! Yuk, bangun “Rumah di Surga” dengan berwakaf melalui,

🏧 Bank Mandiri # 132.00.1718.744.5 a.n. Yayasan Al Hilal Rancapanggung

Tidak hanya kita yang bisa mendapatkan pahala hingga kelak kita telah tiada, siapa pun yang menggunakannya pun akan mendapatkan manfaatnya selama masjid itu digunakan untuk beribadah. Semoga kita selalu dilapangkan rezekinya. Amiin ya rabbal alamin.

Informasi selengkapnya:

✅ Youtube:

✅ Instagram:

✅ Facebook:

Informasi & Call Center

☎ Telpon: 022 2005079

☎ WA: 0812 2220 2751

Penulis: Elis Parwati

Qurban di Pelosok dan Kota Lebih Utama yang Mana? Simak Penjelasan Berikut!

Tahukah Sahabat Al Hilal? Ternyata qurban di Pelosok Desa bisa menjadi alternatif untuk qurban kamu tahun ini, loh! Mau tau kenapa harus qurban di desa? Yuk, Simak penjelasan berikut!

Mengutip dari laman databoks.katadata.id yang merekap data Badan Pangan Nasional (Bapanas), pada 2023 rata-rata masyarakat Indonesia mengonsumsi daging sapi segar 0,5 kilogram/kapita/tahun. Level konsumsi tersebut turun 9,1% dibanding 2022, tapi masih lebih tinggi dibanding lima tahun lalu.

Qurban di Pelosok dan Kota Lebih Utama yang Mana? Simak Penjelasan Berikut!

Dokumentasi Santri Pesantren Al Hilal

Adapun total kebutuhan daging sapi segar untuk konsumsi rumah tangga nasional pada 2023 mencapai 139,47 ribu ton/tahun, turun 7,54%.

Bapanas juga mencatat, pada 2023 rata-rata masyarakat Indonesia hanya mendapat asupan kalori dari konsumsi daging sapi sekitar 59 kilokalori/kapita/hari.

Angka tersebut hanya sekitar 2,8% dari total asupan kalori harian masyarakat yang rata-ratanya 2.088 kilokalori/kapita/hari.

Tak kalah miris lagi, BPS bahkan menyampaikan apabila konsumsi daging di Pedesaan masih sangat jauh di bawah rata-rata dari konsumsi dagi di wilayah perkotaan. Padahal, secara populasi penduduk Indonesia mayoritasnya masih tinggal di pedesaan.

Oleh sebab itu, inilah alasan kenapa qurban di pelosok desa bisa menjadi alternatif untuk Sahabat Al Hilal menunaikan qurban tahun ini. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk dapat memenuhi standar konsumsi daging di pelosok desa, minimal saat hari raya Idul Adha.

Adapun beberapa alasan lain, kenapa Sahabat Al Hilal dianjurkan untuk menunaikan ibadah Qurban di Pelosok Desa yaitu sebagai berikut:

  1. Qurban di Pelosok Lebih Dibutuhkan

Jika menilik lebih dalam lagi, qurban di Pelosok Desa akan lebih dibutuhkan dari pada qurban di perkotaan. Sebab, masih banyak sekali penduduk di perdesaan yang masih jarang merasakan nikmatnya daging sapi berserta daging merah lainnya. Mereka yang tinggal di wilayah pelosok, mayoritas hanya memanfaatkan lauk dan sayuran yang mereka hasilkan secara langsung dari desa tempat mereka tinggal.

Misal, jika desa tersebut terletak di daerah perairan atau pinggir laut, maka mereka akan lebih cenderung mengkonsumsi ikan. Namun, apabila desanya terletak di daerah Perkebunan, maka yang akan lebih sering mereka konsumsi adalah hasil dari perkebunan misalnya sayur-sayuran dengan lauk andalan tahu tempe. Adapun peternak kecil yang lebih memilih menjual hasil ternaknya untuk mendapatkan penghasilan.

Berbeda dengan orang-orang yang tinggal di perkotaan, mereka cenderung lebih mudah memenuhi kebutuhan konsumsi daging, karena mereka dapat menemukan daging dengan mudah misalnya di pasar tradisional ataupun di pasar modern. Oleh sebab itu, Qurban di pelosok desa tentunya harus lebih dioptimalkan.

  1. Pasokan Daging yang Rendah Karena Tempat yang Sulit Diakses

Salah satu alasan kenapa konsumsi daging di Pelosok Desa lebih rendah dari perkotaan adalah karena tempat yang cukup sulit diakses. Tak jarang para pemasok daging dari kota mengalami kesulitan untuk mendistribusikan daging ke wilayah pelosok, karena jalur yang cukup sulit diakses entah itu karena jalan yang rusak, jarak tempuh yang sangat jauh atau informasi yang sangat minim.

Hal tersebut tentunya dapat mengakibatkan banyak masalah yang bermunculan, mulai dari harga daging yang mahal karena biaya transportasi yang tinggi serta resiko perjalanan yang lebih besar. Kemudian, kualitas daging juga menjadi tidak sebagus di kota, karena terlalu lama di perjalanan.

Oleh sebab itu, LAZISWAF Pesantren Al Hilal membuka peluang kebaikan untuk Sahabat Al Hilal yang ingin menunaikan qurban di Pelosok di Desa tanpa membuat Sahabat harus repot-repot datang ke pelosok desa secara langsung. Karena LAZISWAF Pesantren Al Hilal, berkolaborasi dengan orang-orang baik di wilayah terdekat hingga ke pelosok negeri. Sehingga, hewan qurban akan terkumpul dan pembagian daging untuk para penerima manfaat pun akan maksimal.

  1. Kesadaran Qurban di Pelosok Masih Rendah

Selain karena kebutuhan dan kesulitan akses, kemampuan masyarakat dan kesadaran akan melaksanakan Qurban di pelosok juga masih rendah. Oleh sebab itu, dengan adanya program Qurban di pelosok desa ini, Al Hilal berharap bisa meningkatkan pemerataan distribusi hewan qurban.

Kesadaran tentunya juga dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, di antaranya faktor lingkungan, religiusitas, perekonomian, informasi, pengetahuan, dan lainnya. Dengan adanya Qurban di pelosok desa setidaknya bisa menjadi salah satu wadah atau sarana dakwah yang dapat memberikan dorongan kepada masyarakat sehingga dapat berpengaruh positif terhadap lingkungan di sekitar.

  1. Pemerataan Daging Qurban

Sudah banyak kita ketahui bahwa pelaksanaan Qurban di kota jauh lebih banyak dari pada Qurban di pelosok. Selain karena didukung oleh sarana yang memadai, penduduk di kota juga lebih mudah untuk mengakses informasi mengenai Qurban dibandingkan dengan para penduduk di wilayah pelosok. Hal ini menjadikan Masyarakat di kota memiliki kesadaran yang lebih untuk berqurban.

Bahkan saat hari raya Idul Adha di daerah perkotaan, kerap mengalami surplus (melebihi porsi) daging. Sedangkan di sisi lain, Masyarakat di pelosok masih banyak yang belum mendapatkan pembagian daging Qurban. Oleh sebab itu, inilah alasan kenapa Qurban di pelosok lebih utama karena penyalurannya yang tetap sasaran dan kebermanfaatannya akan lebih terasa oleh banyak Masyarakat, terutama bagi mereka yang sangat membutuhkan.

Dokumentasi alhilal.or.id

Nah, itulah pembahasan terkait beberapa alasan kenapa menunaikan Qurban di Pelosok Desa lebih utama dari pada Qurban di Kota. Namun, pada hakikatnya menunaikan qurban di pelosok maupun di kota merupakan perbuatan yang mulia. Oleh sebab itu, qurban di pelosok desa dapat menjadi alternatif utama bagi Sahabat Al Hilal yang hendak menunaikan ibadah Qurban tahun ini. Dengan menunaikan ibadah Qurban di Pelosok Desa, selain sebagai salah satu bentuk takwa kepada Allah SWT, menunaikannya juga membuat Sahabat dapat meraih keutamaan menyantuni anak yatim, penghafal Al-Quran dan bersedekah kepada Masyarakat dhuafa, karena penerima manfaat qurban di Pelosok Desa tersebut beberapa di antaranya adalah anak yatim, para pejuang Al-Quran dan Masyarakat dhuafa. Wallahu’alam bishawab.

Tahun ini! Bersama LAZISWAF Pesantren Al Hilal, yuk kita penuhi kebutuhan daging dan hadirkan kebahagiaan untuk masyarakat di Pelosok Desa.

Dengan berqurban,

🐏 Domba: Rp3.100.000,-
🐄 Sapi 1/7: Rp3.600.000,-
🐄 Sapi 1 Ekor: Rp25.200.000,-

Melalui,

🏧 Bank Mandiri # 132.00.1254.995.3 a.n. Yayasan Al Hilal Rancapanggung

In Syaa Allah, di momen Hari Raya Idul Adha 1445 H, daging qurban akan disalurkan secara langsung kepada anak yatim, penghafal Quran, dhuafa dan masyarakat di wilayah “Pelosok Jawa Barat dan Indonesia Timur”.

Informasi selengkapnya:

✅ Youtube:

✅ Instagram:

✅ Facebook:

Informasi & Call Center

☎ Telpon: 022 2005079

☎ WA: 0812 2220 2751

Penulis: Elis Parwati

Kamu Wajib Tahu! Ini 5 Syarat Hewan Qurban yang Harus Terpenuhi

Tahukah Sahabat Al Hilal bahwa sebelum menunaikan ibadah Qurban ada beberapa syarat hewan qurban yang harus terpenuhi bagi siapa saja yang ingin berqurban? Islam telah mengatur dengan jelas apa saja syarat yang harus dipenuhi, baik bagi orang yang berqurban maupun hewan yang akan disembelih atau diqurbankan.

Syarat ini tidak bermaksud untuk memberatkan shohibul qurban, namun sebagai pembelajaran bahwa segala ibadah yang kita tunaikan haruslah dilakukan dengan sadar dan penuh keyakinan. Oleh sebab itu, salah satu ujian untuk mendapatkan ridho Allah SWT adalah memenuhi syarat hewan qurban.

Apabila ridho Allah sudah kita peroleh, maka amal ibadahnya in syaa Allah akan diterima, dan jalan menuju surga Allah apun kan terbuka lebar. Masya Allah..

Kira-kira, apa saja sih syarat hewan qurban yang harus kita penuhi? Yuk, Simak penjelasan berikut!

  1. Termasuk ke dalam Bahimatul An’am

Syarat pertama hewan qurban adalah termasuk dalam bahimatul an’am atau binatang ternak. Apa itu bahimatul an’am? Yakni hewan ternak. Sebagaimana diperintahkan Allah dalam Al Quran:

“Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syari’atkan penyembelihan (qurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah dirizqikan Allah kepada mereka, maka Tuhanmu ialah Tuhan yang Maha Esa. Oleh karena itu berserah dirilah kepadaNya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah).” (QS. Al-Hajj: 34)

Para ulama mengatakan bahwa binatang ternak yang dimaksud dalam ayat di atas adalah kambing (termasuk domba dan biri-biri), sapi (termasuk kerbau), dan unta. Adapun diluar hewan tersebut, tidak disyariatkan untuk dijadikan hewan qurban. Urutan jenis Bahimatul An’am dimulai dari yang paling utama yakni, unta, sapi, domba, dan kambing.

  1. Hewan yang Diperoleh dengan Halal

Syarat kedua adalah hewan qurban harus diperoleh dengan cara yang halal. Artinya, tidak boleh berqurban dari hasil yang dilarang seperti mencuri, uang dari riba, undian (judi), dan lainnya.

Dalam hadist Arbain, dari Abu Hurairah, beliau berkata: Rasulullah bersabda: “Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Allah adalah baik dan tidak menerima kecuali yang baik.”

  1. Memenuhi Kriteria Minimal Usia Hewan Qurban

Ada beberapa syarat hewan qurban terkait dengan usia minimal yang harus diperhatikan. Masing-masing hewan qurban memiliki batas usia minimal yang berbeda-beda, berikut ini ketentuannya:

  • Qurban domba: minimal enam bulan dan sudah masuk bulan ketujuh
  • Qurban kambing: minimal satu tahun dan sudah masuk tahun kedua
  • Qurban sapi: minimal dua tahun dan sudah masuk tahun ketiga
  • Qurban unta: minimal lima tahun dan sudah masuk tahun keenam.
  1. Tubuh Sehat dan Tidak Cacat

Berdasarkan petunjuk dari beberapa hadist Rasulullah SAW, para ulama sepakat bahwa ada syarat kesehatan yang harus terpenuhi bagi hewan qurban. Disimpulkan bahwa binatang yang layak dijadikan sebagai hewan qurban adalah:

  • Al-Aqran, hewan yang bertanduk lengkap
  • Samin, hewan yang gemuk badannya
  • Al-Amlah, hewan yang warna putihnya lebih banyak daripada warna hitamnya

Sedangkan hewan yang tidak layak dijadikan qurban adalah:

  • Al ‘Auraa, hewan yang buta salah satu matanya
  • Al-Mardhoh, hewan yang jelas sakitnya
  • Al-‘Arja, hewan yang jelas pincangnya
  • Al-Kasir, hewan yang kurus kering dan kotor
  1. Ketentuan Patungan Qurban

Salah satu pertanyaan yang kerap muncul berkaitan dengan qurban adalah bolehkah kita berqurban dengan ikut patungan qurban? Jawabannya adalah boleh. Dilansir dari berbagai sumber, Ibnu Qudamah dalam Mughni mengatakan bahwa mayoritas ulama memperbolehkan patungan hewan qurban.

Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwa hewan qurban yang menjadi objek patungan harus sesuai dengan ketentuan syariat. Jika sapi, maka maksimal untuk 7 orang. Tidak boleh lebih dari itu, karena yang terhitung hanya untuk tujuh orang saja. Wallahu a’lam bishawab.

Nah, itulah pembahasan terkait syarat-syarat hewan qurban yang perlu Sahabat Al Hilal ketahui. Dari sini dapat kita simpulkan, bahwa hewan qurban adalah hewan ternak yang telah ditentukan syariat, terdiri dari kambing, domba, sapi, kerbau, dan unta. Masing-masing memiliki kriteria usia minimal yang berbeda untuk dijadikan hewan qurban.

Yuk, segera tunaikan ibadah qurban melalui program Qurban di Desa bersama LAZISWAF Pesantren Al Hilal. Dengan berqurban,

🐏 Domba: Rp3.100.000,-

🐄 Sapi 1/7: Rp3.600.000,-

🐄 Sapi 1 Ekor: Rp25.200.000,-

Melalui,

  • 🏧 Bank Mandiri # 132.00.1254.995.3 a.n. Yayasan Al Hilal Rancapanggung

Bagi Sahabat Al yang belum mampu berqurban, jangan bersedih, karena kamu bisa ikut patungan sedekah qurban atas nama anak-anak yatim, penghafal Al-Quran, dan dhuafa mulai dari Rp 100.000,-

Tunggu apa lagi? Idul Adha sebentar lagi, yuk tunaikan qurban sekarang juga!

Informasi selengkapnya:

✅ Youtube:

✅ Instagram:

✅ Facebook:

Informasi & Call Center

☎ Telpon: 022 2005079

☎ WA: 0812 2220 2751

Penulis: Elis Parwati

Keutamaan Sedekah di Malam Lailatul Qadar yang Perlu Kamu Ketahui!

Malam Lailatul Qadar adalah momen yang sangat dinantikan oleh umat Muslim di setiap bulan Ramadhan. Dikenal sebagai “malam yang lebih baik dari seribu bulan”, malam tersebut dipercayai sebagai malam yang penuh dengan kemuliaan dan keberkahan. Pada malam tersebut Allah SWT memberikan rahmat, ampunan, dan keselamatan bagi umat Muslim dari siksa api neraka.

Dalam menjalankan ibadah di malam Lailatul Qadar, umat Muslim dianjurkan untuk melakukan berbagai amalan baik seperti salat tarawih, membaca Alquran, berzikir, dan beristighfar. Selain itu, menjalankan I’tikaf di masjid juga menjadi amalan yang sangat dianjurkan. Namun, satu amalan yang juga penting dilakukan adalah sedekah.

Keutamaan Sedekah di Malam Lailatul Qadar yang Perlu Kamu Ketahui!

Sedekah di malam Lailatul Qadar memiliki keutamaan yang luar biasa. Seperti halnya amalan lain, sedekah yang dilakukan di malam tersebut akan mendapat pahala berlipat ganda. Sebuah hadis mengatakan bahwa seseorang yang bersedekah di hari-hari biasa akan mendapatkan balasan sepuluh kali lipat dari Allah. Namun, di malam Lailatul Qadar, pahala sedekah dapat melimpah lebih dari itu. Bahkan, dinyatakan bahwa amalan kebaikan yang dilakukan di malam tersebut akan mendatangkan pahala lebih dari 1000 bulan atau setara dengan 83 tahun.

Keistimewaan ini menunjukkan pentingnya menjalankan amalan baik, termasuk sedekah, di malam Lailatul Qadar. Allah menjanjikan berbagai keutamaan bagi hamba-Nya yang menjalankan amalan baik di malam yang istimewa ini. Beberapa keutamaan malam Lailatul Qadar yang perlu diketahui antara lain:

  1. Amalan baik dilipatgandakan pahalanya.
  2. Allah memberikan pintu maaf dan ampunan seluas-luasnya bagi yang bertaubat kepada-Nya.
  3. Malam Lailatul Qadar dihuni malaikat-malaikat yang turun ke bumi untuk mengatur segala urusan, memberikan kedamaian, dan kesejahteraan.
  4. Malam Lailatul Qadar adalah malam yang penuh dengan kedamaian hingga terbit fajar.
  5. Al-Quran diturunkan pada malam tersebut sebagai petunjuk bagi manusia untuk membedakan yang halal dan yang haram.

Mengetahui keutamaan sedekah di malam Lailatul Qadar dan manfaat kebaikan lainnya, umat Muslim perlu memperbanyak amalan baik dan berdoa memohon keberkahan dari Allah. Meskipun tidak ada yang tahu secara pasti kapan malam Lailatul Qadar terjadi, Rasulullah menganjurkan umat Muslim untuk meningkatkan ibadah di sepuluh hari terakhir Ramadhan. Malam Lailatul Qadar dapat ditandai pada malam-malam ganjil di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, dan dianjurkan untuk mencarinya pada tujuh hari terakhir jika memungkinkan.

Dalam menjalani bulan Ramadhan, penting bagi umat Muslim untuk memperbanyak amalan baik, termasuk sedekah, dan berdoa agar mendapat keberkahan dari Allah. Semoga Allah meridhai amalan kita dan memberikan ampunan serta keberkahan di malam Lailatul Qadar.

Dokumentasi alhilal.or.id

Sahabat mau memperoleh keutamaan dari sedekah di malam lailatul qadar sekaligus didoakan oleh anak-anak yatim? Tak ada yang tahu kapan terjadinya, tak ada satu pun umat Muslim yang tahu doa mana yang akan Allah SWT kabulkan di malam yang penuh kemuliaan.

Bismillah, yuk ikhtiar gapai “Lailatul Qadar” dengan Doa Anak Yatim Penghafal Quran

Melalui,

  • Bank Mandiri # 132.00.1254.995.3

A.n. Yayasan Al Hilal Rancapanggung

Sahabat Al Hilal siap kencangkan amalan di malam istimewa dengan tunaikan “Sedekah” terbaiknya bersama LAZISWAF Pesantren Al Hilal?

Informasi selengkapnya:

✅ Youtube:

✅ Instagram:

✅ Facebook:

Informasi & Call Center

☎ Telpon: 022 2005079

☎ WA: 0812 2220 2751

Penulis: Elis Parwati

Jumat Terakhir di Bulan Ramadhan, Yuk Lipatgandakan Pahala Dengan Berwakaf!

Bulan Ramadhan merupakan bulan kemenangannya para umat Muslim. Selama bulan Ramadhan berlangsung, seluruh umat Muslim dianjurkan untuk meningkatkan amal ibadahnya untuk meraih berbagai keutamaan di bulan Ramadhan, salah satunya keutamaan dilipatgandakannya pahala seluruh amal ibadah yang dikerjakan oleh seorang hamba.

Sebagai umat Muslim yang taat, sudah sepatutnya kita memanfaatkan momentum “Obral Pahala” ini di bulan suci Ramadhan dengan memperbanyak ibadah kepada Allah SWT. Bagaimana caranya? Salah satunya dengan memperbanyak sedekah. Bahkan, Rasulullah SAW yang begitu dermawan di masa kehidupannya, menjadi lebih dermawan lagi di bulan Ramadhan.

Jumat Terakhir di Bulan Ramadhan, Yuk Lipatgandakan Pahala Dengan Berwakaf!

Dokumentasi alhilal.or.id

Dari Ibnu Abbas ra, Rasulullah SAW adalah orang yang paling dermawan. Dan beliau lebih dermawan lagi pada Ramadhan saat beliau bertemu Jibril. Jibril menemuinya setiap malam untuk mengajarkan Al-Quran. Dan, kedermawanan Rasulullah SAW melebihi angin yang berembus. (HR Bukhari No.06)

Dengan menunaikan sedekah di bulan Ramadhan, pahala yang akan diperoleh seorang hamba akan dilipatgandakan Terlebih lagi apabila hamba tersebut mau mewakafkan sebagian hartanya untuk kepentingan umat dan masyarakat yang membutuhkan. Karena, dalam wakaf, selama harta wakaf itu terus mengalirkan manfaat untuk umat dan masyarakat, maka selama itu pula pahala akan terus mengalir untuk hamba-Nya yang telah mewakafkan hartanya, meskipun ia telah meninggal dunia.

“Wakaf itu seperti membangun rumah masa depan di surga,” begitulah yang dikutip dari Imam Besar Masjid Istiqlal dari laman web Republika.

Siapa umat Muslim yang tidak ingin masuk surga? Tentu saja kita semua ingin merasakan nikmatnya hidup di surga ketika kelak kita berpulang kepada-Nya. Guna mencapat tujuan itu, tentu tidak bisa didapatkan hanya dengan bermain-main. Allah SWT telah memberi kita waktu di dunia untuk mempersiapkan amalan sebaik mungkin, untuk bekal kita di akhirat kelak. Apalagi, di detik-detik terakhir dan hari Jum’at terakhir di bulan Ramadhan ini jangan kita sia-siakan untuk memperoleh pahala yang berlipatganda.

Amalan yang dapat kita tunaikan dan jangan sampai terlewatkan adalah berwakaf. Wakafkanlah sebagian hartamu, maka surga menjadi balasan untukmu.

Sahabat dapat meraih pahala berlipat ganda di Jum’at terakhir bulan Ramadhan kali ini, salah satunya dengan menunaikan wakaf masjid. Perkataan ini, bukan sekadar kutipan belaka, tetapi ini juga sesuai dengan yang disabdakan oleh Rasulullah SAW,

“Siapa yang membangun masjid karena Allah walaupun hanya selubang tempat burung bertelur atau lebih kecil, maka Allah bangunkan baginya (rumah) seperti itu pula di surga.” (HR. Ibnu Majah)

Masya Allah Tabarakallah, sungguh luar biasa keutamaan dari membangun masjid. Balasannya sungguh tidak main-main, Allah SWT langsung membalasnya di surga nanti.

Bersama LAZISWAF Pesantren Al Hilal! Yuk, lipatgandakan pahala dan raih keutamaan Ramadhan di hari Jum’at terakhir bulan Ramadhan dengan berwakaf untuk pembangunan Masjid Pesantren Yatim dan Penghafal Quran Al Hilal, melalui:

Bank Mandiri # 132.00.1718.744.5

A.n. Yayasan Al Hilal Rancapanggung

Di hari yang istimewa ini, tak hanya wakaf masjid, Sahabat juga dapat menunaikan kebaikan lainnya dalam program,

▶️ Sedekah Bingkisan Lebaran 3in1,
▶️ Zakat Fitrah, hingga
▶️ Wakaf Quran

Melalui,

🏧 Bank Mandiri # 132.00.1254.995.3
🏧 Bank Mandiri # 132.00.1718.744.5
🏧 Bank Mandiri # 132.00.1718.746.0
🏧 Bank Mandiri # 132.00.1565.333.1

A.n. Yayasan Al Hilal Rancapanggung

Yuk, tebarkan kebaikan dengan hadirkan manfaat dan keberkahan untuk umat!

Informasi selengkapnya:

✅ Youtube:

✅ Instagram:

✅ Facebook:

Informasi & Call Center

☎ Telpon: 022 2005079

☎ WA: 0812 2220 2751

Penulis: Elis Parwati

Keutamaan Membahagiakan Anak Yatim Melalui Sedekah Buka Puasa di Bulan Ramadhan

Anak yatim merupakan anak yang telah kehilangan salah satu atau kedua orang tua mereka, seringkali tanpa cukup sumber daya untuk memenuhi kebutuhan mereka secara memadai. Dalam ajaran agama Islam, memberikan perhatian dan membahagiakan anak yatim dianggap sebagai tindakan mulia yang sangat dianjurkan dan dihargai. Sebaliknya, mengabaikan atau menzalimi anak yatim adalah perbuatan yang sangat tidak terpuji.

Membahagiakan anak yatim termasuk di antara perbuatan yang sangat dianjurkan dalam Islam dan memiliki pahala besar di sisi Allah SWT. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 177, yang berbunyi: “Tidaklah saleh itu, (yaitu) membelanjakan harta, (jika tidak) kamu mengalirkannya kepada orang-orang yang memerlukan dan kepada anak-anak yatim dan orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan dan orang-orang yang meminta-minta; (dan juga untuk memerdekakan hamba sahaya,) dan (saleh ialah) mendirikan shalat dan menunaikan zakat dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan dan penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya), dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.”

Keutamaan Membahagiakan Anak Yatim Melalui Sedekah Buka Puasa di Bulan Ramadhan

Dokumentasi alhilal.or.id

Allah SWT mencintai orang-orang yang membantu orang lain, termasuk anak yatim. Sebagaimana yang dijelaskan dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 195, “Dan belanjakanlah di jalan Allah dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan dan berbuat baiklah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.”

Membahagiakan anak yatim bisa dalam bentuk apa saja, terutama di bulan Ramadhan. Mulai dari mengenyangkan perutnya, memenuhi kebutuhannya, memberi beasiswa untuk sekolahnya, hingga memberikan tempat bernaung bagi mereka. Karena Rasulullah SAW pernah bersabda “Sedekah paling utama adalah sedekah di bulan Ramadhan.” (HR At-Turmudzi dari Anas).

Salah satu cara yang sangat dianjurkan dalam Islam untuk membahagiakan anak yatim adalah melalui sedekah, terutama dalam bentuk sedekah buka puasa di bulan Ramadhan. Di bulan suci ini, umat Muslim di seluruh dunia berpuasa dari terbit fajar hingga terbenam matahari, sebagai bentuk ibadah dan pengendalian diri. Selain menahan diri dari makan, minum, dan perilaku negatif lainnya, Ramadhan juga menjadi waktu yang tepat untuk memperluas belas kasihan kita kepada mereka yang membutuhkan, termasuk anak yatim.

Memberikan sedekah buka puasa kepada anak yatim di bulan Ramadhan memiliki berbagai keutamaan, apalagi jika anak yatim tersebut merupakan seorang penghafal Al-Quran. Pertama-tama, itu adalah wujud nyata dari kepedulian dan empati kita terhadap sesama, khususnya terhadap orang-orang yang kurang beruntung. Dengan memberikan sedekah buka puasa kepada mereka, kita tidak hanya membantu memenuhi kebutuhan fisik mereka, tetapi juga memberikan mereka rasa dihargai dan diperhatikan dalam masyarakat.

Selain itu, memberikan sedekah kepada anak yatim di bulan Ramadhan juga merupakan cara untuk memperoleh berkah dan pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT. Dalam Al-Quran, Allah menjanjikan pahala yang besar bagi orang-orang yang beramal kebajikan, terutama dalam memberikan sedekah kepada mereka yang membutuhkan, seperti anak yatim.

Dengan demikian, memberikan sedekah buka puasa kepada anak yatim di bulan Ramadhan bukan hanya merupakan tindakan mulia, tetapi juga merupakan salah satu cara terbaik untuk mendekatkan diri kita kepada Allah SWT dan memperoleh berkah serta pahala yang berlipat ganda.

Dokumentasi alhilal.or.id

Masih ada kesempatan untuk menunaikan kebaikan bagi Sahabat di 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Bersama LAZISWAF Pesantren Al Hilal, yuk hadirkan kebahagiaan untuk anak yatim penghafal Al-Quran Pesantren Al Hilal dengan menyiapkan hidangan berbuka puasa untuk mereka di bulan Ramadhan setiap hari. Bayangkan betapa banyaknya pahala yang akan Sahabat peroleh dari setiap Hidangan Istimewa Buka Puasa untuk mereka yang tengah menimba ilmu di pondok Pesantren Al Hilal, terlebih lagi di bulan Ramadhan yang dimana setiap amal shalih pahalanya akan dilipatgandakan.

Yuk, Raih Keutamaan di Bulan Ramadhan dengan Siapkan Hidangan Istimewa untuk Buka Puasa Santri Yatim Penghafal Al-Quran di Pesantren Al Hilal melalui,

🏧 Bank Mandiri # 132.00.1254.995.3

🏧 Bank BSI # 708.588.555.8

A.n. Yayasan Al Hilal Rancapanggung

Sebagai umat Muslim, mari kita manfaatkan kesempatan ini untuk memberikan kebahagiaan dan harapan kepada mereka yang membutuhkan.

Jazakumullahu khairan katsiran atas setiap sedekah yang telah Sahabat tunaikan selama bulan Ramadhan. Semoga Allah SWT menerima setiap rezeki yang telah Sahabat sisihkan di jalan-Nya serta menjadikan darinya pahala yang terus mengalir dengan berlipat ganda dan menjadi keberkahan, keselamatan serta lindungan dari segala marabahaya dan segala kesulitan baginya dan keluarganya.

Semoga kita semua Allah mampukan untuk membahagiakan anak yatim dan memperoleh keutamaan membahagiakan anak yatim. Aamiin.

Informasi selengkapnya:

✅ Youtube:

✅ Instagram:

✅ Facebook:

Informasi & Call Center

☎ Telpon: 022 2005079

☎ WA: 0812 2220 2751

Penulis: Elis Parwati

Keutamaan dan Manfaat Wakaf Al Quran Bersama Laziswaf Pesantren Al Hilal

Keutamaan dan manfaat wakaf al quran tidak hanya sekadar tindakan amal, tetapi juga sebuah investasi kebaikan yang mengalir dari satu generasi ke generasi berikutnya. Mewakafkan Al-Quran adalah tindakan mulia yang dilakukan dengan menyisihkan sebagian harta atau sumber daya lainnya, untuk menyalurkan Al Quran kepada umat manusia.

Wakaf ini berarti menyumbangkan salinan Al Quran, kitab suci bagi umat Islam, ke masjid, lembaga pendidikan, pusat dakwah, perpustakaan umum, atau tempat-tempat lainnya yang memberikan akses kepada masyarakat luas, terutama ke daerah-daerah terpencil.

Hal itu bertujuan untuk memastikan bahwa Al Quran tetap terjaga keberadaannya. Serta memungkinkan umat Islam untuk mempelajari dan memahami pesan-pesan yang terkandung di dalamnya.

Dalam kaitannya dengan kemanfaatan dan keutamaannya, wakaf Al Quran bersama LAZISWAF Pesantren Al Hilal dapat memberikan dampak yang luar biasa dalam mensyiarkan Islam serta memperkuat jaringan ilmu pengetahuan dan akhlak umat manusia.

Wakaf Al Quran juga memiliki nilai-nilai yang begitu penting, di antaranya adalah untuk melestarika Al Quran, menyebarluaskan ilmu pendidikan Islam, pembangunan pendidikan, amal jariyah, peningkatan kualitas sosial.

Dengan memahami Al Quran dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, in syaa Allah masyarakat dapat lebih bijaksana, toleran da memiliki kesadaran sosial yang tinggi. Tak hanya itu saja, wakaf Al Quran juga memiliki berbagai keutamaan dan manfaat. Berikut adalah gambaran lebih rinci mengenai keutamaan dan manfaat wakaf Al Quran:

Keutamaan Wakaf Al Quran

Wakaf Al Quran bukan hanya sekadar sumbangan, tetapi juga sebuah manifestasi kecintaan kita kepada ajaran Allah SWT melalui Rasulullah SAW. Berikut adalah beberapa dalil yang mencerminkan keutamaan wakaf Al Quran:

  1. Balasan dari Allah SWT

Ayat dalam Surah Al-Baqarah ayat 261 menggambarkan bahwa setiap kebaikan, termasuk wakaf Al Quran, akan mendapat balasan yang melimpah dari Allah SWT.

“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.”

  1. Amal Jariyah

Hadits yang menyebutkan bahwa amal shaleh seperti wakaf Al Quran akan terus memberikan manfaat bahkan setelah seseorang meninggal dunia.

“Apabila anak adam (manusia) telah meninggal dunia, maka terputuslah amalnya darinya, kecuali tiga perkara, yaitu sedekah jariyah (sedekah yang pahalanya terus mengalir), ilmu yang bermanfaat, atau anak saleh yang selalu mendoakannya.” (HR Muslim No. 1631).

  1. Keutamaan bagi Mempelajari dan Mengajarkan Al Quran

Rasulullah SAW menekankan keutamaan bagi mereka yang mempelajari dan mengajarkan Al Quran, yang dapat diwujudkan melalui wakaf Al Quran.

“Sebaik-baik kamu adalah yang mempelajari Al Quran dan mengajarkannya.” (HR Bukhari).

Manfaat Wakaf Al Quran

Wakaf Al Quran bersama LAZISWAF Pesantren Al Hilal tidak hanya memberikan manfaat langsung, tetapi juga memberdayakan masyarakat secara berkelanjutan. Berikut adalah beberapa manfaat yang diperoleh:

  1. Pendidikan Agama yang Berkelanjutan. Wakaf Al Quran mendukung operasional lembaga pendidikan agama, sehingga pengetahuan agama yang otentik dapat tersedia bagi generasi mendatang.
  2. Dukungan bagi Dakwah Islam, melalui wakaf Al Quran kegiatan dakwah dan pengajaran agama Islam dapat diperkuat, memungkinkan pesan-pesan Al Quran disampaikan secara lebih efektif, luas dan lebih menyeluruh.
  3. Pengentasan Buta Huruf Al Quran, tentunya wakaf Al Quran dapat membantu mengurangi angka buta huruf Al Quran dengan menyediakan sumber daya bagi masyarakat untuk mempelajari dan memahami isi Al Quran.
  4. Pengembangan Keterampilan Membaca Al Quran, dengan wakaf generasi penerus Islam diberikan kesempatan untuk menguasai keterampilan membaca Al Quran secara luas.
  5. Membantu mereka yang mengalami keterbatasan dalam pengadaan Mushaf Al Quran, terutama di wilayah pedalaman yang sulit dijangkau.
  6. Investasi Abadi di Akhirat kelak, wakaf Al Quran adalah amalan yang akan terus mengalirkan pahala bagi pemberi wakaf, bahkan setelah orang tersebut meninggal dunia.

Bersama LAZISWAF Pesantren Al Hilal, Saatnya Wujudkan Kebaikan yang Berkelanjutan! Mari Kita Jemput Keberkahan Lailatul Qadar Dengan Sedekah di 10 Hari Terakhir Ramadhan!

Wakaf Al Quran bersama LAZISWAF Pesantren Al Hilal adalah langkah nyata dalam menjaga dan menyebarkan warisan dari Rasulullah SAW kepada seluruh umat muslim. Melalui partisipasi kita dalam wakaf Al Quran, kita tidak hanya berkontribusi pada keberlangsungan ajaran Rasulullah SAW, tetapi juga membantu mereka yang mengalami keterbatasan dalam pengadaan Mushaf Al Quran serta memastikan bahwa nilai-nilai Al Quran terus mengalir dalam kehidupan manusia dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Mari bersama-sama, sebagai umat Muslim yang mencintai Al Quran, kita bergandengan tangan bersama dengan LAZISWAF Pesantren Al Hilal. Terlebih lagi di 10 hari terakhir bulan Ramadhan.

Sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan telah bersama kita. Di sepuluh hari terakhir ini, umat Muslim pun dianjurkan untuk terus meningkatkan amal kebaikan!

Bismillah, yuk raih rahmat Allah SWT di 10 hari terakhir Ramadhan untuk menjemput Lailatul Qadar! Melalui,

🏧 Bank Mandiri # 132.00.1565.333.1

A.n. Yayasan Al Hilal Rancapanggung

Untuk Santri di Pelosok Flores Timur dan Jawa Barat 🌹

Di 10 malam terakhir Ramadhan ini, yuk raih “1000 Bulan” dengan tunaikan “Sedekah Quran”

Allah SWT berfirman,

“Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.” (QS. Al Qadar: 3)

Sumber gambar: aufiagibsriau.sch.id

Informasi selengkapnya:

✅ Youtube:

✅ Instagram:

✅ Facebook:

Informasi & Call Center

☎ Telpon: 022 2005079

☎ WA: 0812 2220 2751

Penulis: Elis Parwati

Kisah Inspiratif Sulaiman Al Rajhi, Orang yang Rajin Bersedekah

Tahukah sahabat Al Hilal, banyak orang bekerja keras untuk mencari kekayaan, tapi Sulaiman Al Rajhi berbeda. Dia memilih untuk mengumpulkan harta untuk membantu orang lain. Ini adalah kisah inspiratif Sulaiman Al Rajhi, tentang orang yang rajin bersedekah.

Sulaiman Al Rajhi memutuskan untuk menyumbangkan seluruh hartanya, termasuk uang tunai, saham, dan propertinya. Baginya, kekayaan tidaklah penting. Meskipun dia pernah mengalami kemiskinan dua kali dalam hidupnya, saat ini dia hidup dengan rasa tenang, bahagia, dan damai. Baginya, kekayaan hanyalah titipan dari Tuhan.

Lahir di Jeddah pada tahun 1920, Sulaiman Al Rajhi hanya lulus dari sekolah dasar dan berasal dari keluarga yang tidak berada. Dia dan dua saudaranya berjuang keras untuk mengais pundi-pundi uang, hingga berhasil mendirikan Al Rajhi Bank, bank syariah terbesar di dunia.

Melalui bisnis perbankan dan investasi di pasar saham Arab Saudi, Al Rajhi berhasil menambah kekayaannya. Namun, yang membuatnya istimewa adalah kemurahan hatinya. Di usia 93 tahun, dia memutuskan untuk memberikan seluruh harta ke anak-anaknya dan menyumbangkan sebagian untuk amal.

Meskipun sekarang hidup tanpa harta, dia merasa bahagia dan tenang. Bagi Al Rajhi, kekayaan hanya titipan Allah dan lebih penting untuk berbagi dengan sesama serta menjaga keharmonisan keluarga.

Dia tidak ingin habiskan masa tuanya hanya untuk mencari uang. Sebaliknya, dia ingin menikmati hidup dengan bermakna. Ini adalah kisah inspiratif tentang bagaimana seseorang yang rajin bersedekah tidak kehilangan apapun. Sebaliknya, Allah akan memberi balasan yang lebih baik dan melimpah atas kebaikan yang dilakukan, meskipun mungkin tidak dimengerti oleh manusia.

Sumber gambar: Arab News

Agar Selalu Ditolong Allah, Religious and Inspiring Movie

Melihat jumlah penonton film Indonesia yang hingga kini kian bertambah, tentunya membuat bangsa kita bangga. Artinya, antusias penonton untuk kembali menikmati film karya anak bangsa pun semakin tinggi. Diantara deretan film yang berhasil membuat masyarakat merasa tergugah itu banyak diduduki oleh film inspiratif. Berbagai lembaga serta masyarakat berlomba-lomba membuat karya yang dikemas dalam sebuah film.

Namun, disadari atau tidak, film-film yang menduduki jumlah penonton terbanyak memang didominasi oleh film horor yang bernuansa gelap dan suram, serta film aksi yang bernuansa menegangkan. Di tengah gempuran film horor dan aksi, Agar Selalu ditolong Allah muncul untuk ‘membersihkan’ mata dari segala hal yang berbau horor dan menegangkan. Sepanjang 1 jam 23 menit, mata kita akan disuguhkan oleh pemandangan yang luar biasa, mulai dari latar tempat yang digunakan sebagai lokasi shooting, hingga jalan cerita yang begitu ringan.

Agar Selalu Ditolong Allah, Religious and Inspiring Movie

Agar Selalu Ditolong Allah, Religious and Inspiring Movie

Sinopsis: Mengajak Masyarakat untuk Senantiasa Menaruh Harapan kepada Allah SWT

Agar Selalu Ditolong Allah berkisah tentang seorang pemilik Pondok Pesantren, yaitu Ustaz Hanan yang memiliki seorang teman akrab. Ia memiliki seorang anak yang sekaligus menjadi salah satu santri di Pondok Pesantren milik Ustaz Hanan, dan anak tersebut bernama Zahir. Ustaz Hanan memiliki watak yang berwibawa, suka menolong dan terpandang baik di tengah masyarakat.

Jalan cerita pun terasa manis dengan hadirnya sosok gadis cantik bernama Nailah. Ia merupakan seorang mantan pelacur yang kini tengah memperbaiki dirinya. Berusaha untuk menjadi sosok yang lebih baik, tentu jalannya tak akan mudah. Berbagai konflik dan masalah pun kian bermunculan dengan hadirnya para preman yang selalu berbuat ulah. Tak hanya mengganggu Nailah, para preman pun seringkali meresahkan masyarakat sekitar.

Di sisi lain, kisah tentang beratnya kehidupan yang seringkali dialami oleh banyak orang pun hadir disini. Mulai dari masalah finansial yang dialami oleh Nugra, sebagai seorang suami yang harus menafkahi keluarga kecilnya, hingga permasalahan lain yang karena saking relate-nya, akan membuat penonton seakan jatuh ke dalam lubang dari permasalahan tersebut.

Belum lengkap rasanya jika dalam sebuah film tidak dihadirkan sepasang insan yang jatuh hati. Ya, betul, Nailah dan Zahir bertemu dalam sebuah tragedi, dimana ayah dari Nailah yang merupakan seorang Bos Preman tengah memukuli Nailah. Melihat Nailah disiksa oleh sang ayah, Zahir pun tak bisa tinggal diam. Pertemuan pertama mereka berhasil membuat Zahir jatuh hati terhadap Nailah.

Namun, kisah cinta yang dialami oleh Zahir dan Nailah pun tak berjalan dengan mulus. Masalah kian berdatangan, mulai dari cibiran masyarakat sekitar hingga restu orangtua yang tak kunjung mereka dapatkan. Akankah cinta kasih Zahir dan Nailah dapat terjalin? Mungkin kelanjutannya akan hadir di “Agar Selalu Ditolong Allah 2”.

Jalan cerita agamis dan inspiratif, dibalut dengan kisah cinta dan sedikit komedi

Sebetulnya jalan cerita yang disuguhkan oleh Agar Selalu Ditolong Allah memang klise. Beberapa tokoh jahat dan baik tetap ada, tokoh baik yang dianiaya oleh tokoh jahat. Namun, disini tokoh utama menjadi seorang yang terpandang dan sekaligus penengah dari segala permasalahan yang ada. Menjadikan cerita lebih menarik sekaligus menginspirasi, ditambah dengan adanya kisah cinta dua insan muda mudi serta sedikit komedi yang kerap kali terlontar dari sang pemeran utama.

Film ini merupakan adaptasi dari Buku laris yang ditulis oleh Hendra Setiawan. Buku tersebut berisi tentang pengalaman sang penulis karena pernah mengalami cobaan hidup yang berat, lalu menumpahkannya dalam bentuk tulisan. Tujuannya, agar pembaca bisa mendapat pertolongan Allah dan tetap semangat meski sedang menghadapi berbagai masalah. Potongan ayat-ayat Al Quran, Hadis yang inspiratif dan kalimat-kalimat motivasi yang terdapat pada setiap bab meningkatkan rasa keingintahuan untuk membaca lebih lanjut lagi.

Di akhir tahun 2022, Agar Selalu Ditolong Allah telah hadir menjadi sajian yang dapat dinikmati oleh para penonton. Film tersebut dapat diakses melalui laman YouTube Pesantren Yatim Al Hilal dan Penerbit Jabal. Kisah tentang permasalahan hidup yang sering dialami oleh orang-orang dan selipan kisah cinta menjadi sebuah ajang pembelajaran baru bagi kita semua.

Youtube: Laziswaf Al Hilal & Pesantren Yatim AlHilal

5 Syarat Membaca Surat al Fatihah Ketika Shalat

Tahukah sahabat Al Hilal, sebagai seorang Hamba, salah satu kewajiban yang harus dilaksanakan adalah melaksanakan Ibadah Shalat 5 Waktu. Mulai dari Shalat Subuh hingga Isya, Allah SWT mewajibkan kepada setiap Hamba-Nya untuk senantiasa melaksanakan Ibadah Shalat Wajib, dan menganjurkan kepada Hamba-Nya untuk senantiasa melaksanakan Ibadah Shalat Sunnah lainnya. Apakah sahabat yatim semua mengetaui bahwa terdapat syarat membaca al fatihah?

Baik Shalat wajib maupun Shalat Sunnah, salah satu Rukun yang harus dilaksanakan oleh Umat Muslim ketika melaksanakan Ibadah tersebut adalah membaca Surat Al Fatihah. Hal tersebut pun telah Rasullah SAW sampaikan dalam sebuah Hadist yang telah diriwayatkan oleh HR. Bukhari, dalam Hadist tersebut Rasulullah SAW bersabda:

“Tidak ada shalat bagi orang yang tidak membaca Al Fatihah.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dari Hadist tersebut kita telah dijelaskan bahwa membaca Surat Al Fatihah merupakan salah satu bagian Penting dalam kesempurnaan Shalat. Tapi, sudahkah Sahabat Anak Yatim memperhatikan bagimana Syarat membaca Al Fatihah ketika sedang melaksanakan Shalat? Sahabat Anak Yatim, inilah Syarat membaca Surat Al Fatihah di Dalam Shalat

  1. Ketika membaca Surat Al Fatihah, orang yang membaca harus dapat mendengan sendiri bacaan Surat Al Fatihah jika pendengarannya Normal
  2. Ayat-ayat yang dibaca harus sesuai dan tetap memperhatikan makharijul hurufnya
  3. Tidak melakukan kesalahan bacaan yang dapat merusak makna
  4. Harus membacanya dengan Ayat Suci Al Quran, dan tidak diperkenankan untuk membaca terjemahannya
  5. Dibaca dalam keadaan berdidi dan tidak dalam posisi rukuk.

Lantas, sudahkah Sahabat Anak Yatim melaksanakan Rukun tersebut dengan 5 Syarat mutlak tersebut?

عَنْ أَبِي سَعِيدِ بْنِ الْمُعَلَّى قَالَ: كُنْتُ أُصَلِّي فِي الْمَسْجِدِ فَدَعَانِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمْ أُجِبْهُ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي كُنْتُ أُصَلِّي فَقَالَ أَلَمْ يَقُلْ اللَّهُ (اسْتَجِيبُوا لِلَّهِ وَلِلرَّسُولِ إِذَا دَعَاكُمْ لِمَا يُحْيِيكُمْ ( ثُمَّ قَالَ لِي لَأُعَلِّمَنَّكَ سُورَةً هِيَ أَعْظَمُ السُّوَرِ فِي الْقُرْآنِ قَبْلَ أَنْ تَخْرُجَ مِنْ الْمَسْجِدِ ثُمَّ أَخَذَ بِيَدِي فَلَمَّا أَرَادَ أَنْ يَخْرُجَ قُلْتُ لَهُ أَلَمْ تَقُلْ لَأُعَلِّمَنَّكَ سُورَةً هِيَ أَعْظَمُ سُورَةٍ فِي الْقُرْآنِ قَالَ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ هِيَ السَّبْعُ الْمَثَانِي وَالْقُرْآنُ الْعَظِيمُ الَّذِي أُوتِيتُهُ

“Dari Abu Said bin al-Mu’alla –radhiyallahu ‘anhu- berkata: aku pernah shalat dimasjid, lalu Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- memanggilku namun aku tidak menjawabnya, aku berkata: wahahi Rasulullah sesungguhnya tadi aku sedang shalat, beliau berkata: bukankan Allah berfirman (penuhilah seruan Allah dan Rasul saat menyeru kalian sesuatu yang memberi kalian kehidupan) kemudian beliau bersabda: aku akan mengajarkan kepadamu sebuah surat yang paling agung dalam Al-Qur’an sebelum engkau keluar dari masjid, kemudian beliau memegang tanganku, dan tatkala beliau hendak keluar masjid aku berkata kepadanya: bukankan engkau berkata aku akan mengajarkanmu sebuah surat yang paling agung dalam Al-Qur’an, beliau berkata: alhamdulillahi rabbil’âlamîn, ini adalah sabu’lmatsâniy dan Al-Qur’an yang agung yang didatangkan kepadaku” (H.R Ahmad dan al-Bukhariy)

Sumber hadist & gambar: elhijaz.com & lampungnesia.com

×