Contacts

92 Bowery St., NY 10013

thepascal@mail.com

+1 800 123 456 789

Kategori: Blog

Agar Selalu Ditolong Allah, Religious and Inspiring Movie

Melihat jumlah penonton film Indonesia yang hingga kini kian bertambah, tentunya membuat bangsa kita bangga. Artinya, antusias penonton untuk kembali menikmati film karya anak bangsa pun semakin tinggi. Diantara deretan film yang berhasil membuat masyarakat merasa tergugah itu banyak diduduki oleh film inspiratif. Berbagai lembaga serta masyarakat berlomba-lomba membuat karya yang dikemas dalam sebuah film.

Namun, disadari atau tidak, film-film yang menduduki jumlah penonton terbanyak memang didominasi oleh film horor yang bernuansa gelap dan suram, serta film aksi yang bernuansa menegangkan. Di tengah gempuran film horor dan aksi, Agar Selalu ditolong Allah muncul untuk ‘membersihkan’ mata dari segala hal yang berbau horor dan menegangkan. Sepanjang 1 jam 23 menit, mata kita akan disuguhkan oleh pemandangan yang luar biasa, mulai dari latar tempat yang digunakan sebagai lokasi shooting, hingga jalan cerita yang begitu ringan.

Agar Selalu Ditolong Allah, Religious and Inspiring Movie

Agar Selalu Ditolong Allah, Religious and Inspiring Movie

Sinopsis: Mengajak Masyarakat untuk Senantiasa Menaruh Harapan kepada Allah SWT

Agar Selalu Ditolong Allah berkisah tentang seorang pemilik Pondok Pesantren, yaitu Ustaz Hanan yang memiliki seorang teman akrab. Ia memiliki seorang anak yang sekaligus menjadi salah satu santri di Pondok Pesantren milik Ustaz Hanan, dan anak tersebut bernama Zahir. Ustaz Hanan memiliki watak yang berwibawa, suka menolong dan terpandang baik di tengah masyarakat.

Jalan cerita pun terasa manis dengan hadirnya sosok gadis cantik bernama Nailah. Ia merupakan seorang mantan pelacur yang kini tengah memperbaiki dirinya. Berusaha untuk menjadi sosok yang lebih baik, tentu jalannya tak akan mudah. Berbagai konflik dan masalah pun kian bermunculan dengan hadirnya para preman yang selalu berbuat ulah. Tak hanya mengganggu Nailah, para preman pun seringkali meresahkan masyarakat sekitar.

Di sisi lain, kisah tentang beratnya kehidupan yang seringkali dialami oleh banyak orang pun hadir disini. Mulai dari masalah finansial yang dialami oleh Nugra, sebagai seorang suami yang harus menafkahi keluarga kecilnya, hingga permasalahan lain yang karena saking relate-nya, akan membuat penonton seakan jatuh ke dalam lubang dari permasalahan tersebut.

Belum lengkap rasanya jika dalam sebuah film tidak dihadirkan sepasang insan yang jatuh hati. Ya, betul, Nailah dan Zahir bertemu dalam sebuah tragedi, dimana ayah dari Nailah yang merupakan seorang Bos Preman tengah memukuli Nailah. Melihat Nailah disiksa oleh sang ayah, Zahir pun tak bisa tinggal diam. Pertemuan pertama mereka berhasil membuat Zahir jatuh hati terhadap Nailah.

Namun, kisah cinta yang dialami oleh Zahir dan Nailah pun tak berjalan dengan mulus. Masalah kian berdatangan, mulai dari cibiran masyarakat sekitar hingga restu orangtua yang tak kunjung mereka dapatkan. Akankah cinta kasih Zahir dan Nailah dapat terjalin? Mungkin kelanjutannya akan hadir di “Agar Selalu Ditolong Allah 2”.

Jalan cerita agamis dan inspiratif, dibalut dengan kisah cinta dan sedikit komedi

Sebetulnya jalan cerita yang disuguhkan oleh Agar Selalu Ditolong Allah memang klise. Beberapa tokoh jahat dan baik tetap ada, tokoh baik yang dianiaya oleh tokoh jahat. Namun, disini tokoh utama menjadi seorang yang terpandang dan sekaligus penengah dari segala permasalahan yang ada. Menjadikan cerita lebih menarik sekaligus menginspirasi, ditambah dengan adanya kisah cinta dua insan muda mudi serta sedikit komedi yang kerap kali terlontar dari sang pemeran utama.

Film ini merupakan adaptasi dari Buku laris yang ditulis oleh Hendra Setiawan. Buku tersebut berisi tentang pengalaman sang penulis karena pernah mengalami cobaan hidup yang berat, lalu menumpahkannya dalam bentuk tulisan. Tujuannya, agar pembaca bisa mendapat pertolongan Allah dan tetap semangat meski sedang menghadapi berbagai masalah. Potongan ayat-ayat Al Quran, Hadis yang inspiratif dan kalimat-kalimat motivasi yang terdapat pada setiap bab meningkatkan rasa keingintahuan untuk membaca lebih lanjut lagi.

Di akhir tahun 2022, Agar Selalu Ditolong Allah telah hadir menjadi sajian yang dapat dinikmati oleh para penonton. Film tersebut dapat diakses melalui laman YouTube Pesantren Yatim Al Hilal dan Penerbit Jabal. Kisah tentang permasalahan hidup yang sering dialami oleh orang-orang dan selipan kisah cinta menjadi sebuah ajang pembelajaran baru bagi kita semua.

Youtube: Laziswaf Al Hilal & Pesantren Yatim AlHilal

5 Syarat Membaca Surat al Fatihah Ketika Shalat

Tahukah sahabat Al Hilal, sebagai seorang Hamba, salah satu kewajiban yang harus dilaksanakan adalah melaksanakan Ibadah Shalat 5 Waktu. Mulai dari Shalat Subuh hingga Isya, Allah SWT mewajibkan kepada setiap Hamba-Nya untuk senantiasa melaksanakan Ibadah Shalat Wajib, dan menganjurkan kepada Hamba-Nya untuk senantiasa melaksanakan Ibadah Shalat Sunnah lainnya. Apakah sahabat yatim semua mengetaui bahwa terdapat syarat membaca al fatihah?

Baik Shalat wajib maupun Shalat Sunnah, salah satu Rukun yang harus dilaksanakan oleh Umat Muslim ketika melaksanakan Ibadah tersebut adalah membaca Surat Al Fatihah. Hal tersebut pun telah Rasullah SAW sampaikan dalam sebuah Hadist yang telah diriwayatkan oleh HR. Bukhari, dalam Hadist tersebut Rasulullah SAW bersabda:

“Tidak ada shalat bagi orang yang tidak membaca Al Fatihah.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dari Hadist tersebut kita telah dijelaskan bahwa membaca Surat Al Fatihah merupakan salah satu bagian Penting dalam kesempurnaan Shalat. Tapi, sudahkah Sahabat Anak Yatim memperhatikan bagimana Syarat membaca Al Fatihah ketika sedang melaksanakan Shalat? Sahabat Anak Yatim, inilah Syarat membaca Surat Al Fatihah di Dalam Shalat

  1. Ketika membaca Surat Al Fatihah, orang yang membaca harus dapat mendengan sendiri bacaan Surat Al Fatihah jika pendengarannya Normal
  2. Ayat-ayat yang dibaca harus sesuai dan tetap memperhatikan makharijul hurufnya
  3. Tidak melakukan kesalahan bacaan yang dapat merusak makna
  4. Harus membacanya dengan Ayat Suci Al Quran, dan tidak diperkenankan untuk membaca terjemahannya
  5. Dibaca dalam keadaan berdidi dan tidak dalam posisi rukuk.

Lantas, sudahkah Sahabat Anak Yatim melaksanakan Rukun tersebut dengan 5 Syarat mutlak tersebut?

عَنْ أَبِي سَعِيدِ بْنِ الْمُعَلَّى قَالَ: كُنْتُ أُصَلِّي فِي الْمَسْجِدِ فَدَعَانِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمْ أُجِبْهُ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي كُنْتُ أُصَلِّي فَقَالَ أَلَمْ يَقُلْ اللَّهُ (اسْتَجِيبُوا لِلَّهِ وَلِلرَّسُولِ إِذَا دَعَاكُمْ لِمَا يُحْيِيكُمْ ( ثُمَّ قَالَ لِي لَأُعَلِّمَنَّكَ سُورَةً هِيَ أَعْظَمُ السُّوَرِ فِي الْقُرْآنِ قَبْلَ أَنْ تَخْرُجَ مِنْ الْمَسْجِدِ ثُمَّ أَخَذَ بِيَدِي فَلَمَّا أَرَادَ أَنْ يَخْرُجَ قُلْتُ لَهُ أَلَمْ تَقُلْ لَأُعَلِّمَنَّكَ سُورَةً هِيَ أَعْظَمُ سُورَةٍ فِي الْقُرْآنِ قَالَ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ هِيَ السَّبْعُ الْمَثَانِي وَالْقُرْآنُ الْعَظِيمُ الَّذِي أُوتِيتُهُ

“Dari Abu Said bin al-Mu’alla –radhiyallahu ‘anhu- berkata: aku pernah shalat dimasjid, lalu Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- memanggilku namun aku tidak menjawabnya, aku berkata: wahahi Rasulullah sesungguhnya tadi aku sedang shalat, beliau berkata: bukankan Allah berfirman (penuhilah seruan Allah dan Rasul saat menyeru kalian sesuatu yang memberi kalian kehidupan) kemudian beliau bersabda: aku akan mengajarkan kepadamu sebuah surat yang paling agung dalam Al-Qur’an sebelum engkau keluar dari masjid, kemudian beliau memegang tanganku, dan tatkala beliau hendak keluar masjid aku berkata kepadanya: bukankan engkau berkata aku akan mengajarkanmu sebuah surat yang paling agung dalam Al-Qur’an, beliau berkata: alhamdulillahi rabbil’âlamîn, ini adalah sabu’lmatsâniy dan Al-Qur’an yang agung yang didatangkan kepadaku” (H.R Ahmad dan al-Bukhariy)

Sumber hadist & gambar: elhijaz.com & lampungnesia.com

Tata Cara Berdoa yang Dianjurkan Rasulullah, Ayo Amalkan!

Sahabat Al Hilal, berdoa telah menjadi satu hal yang biasa dan tak asing bagi setiap umat beragama, tak terkecuali bagi umat Islam. Tidak hanya memperhatikan isi dari doa yang akan dipanjatkan, kita juga harus memperhatikan tata cara berdoa yang benar agar doa yang kita panjatkan berpeluang lebih besar untuk dikabulkan oleh Allah.

Ketika berdoa, setiap hamba tentu menginginkan agar doanya yang berupa harapan dan ampunan dapat diijabah. Sebelum memanjatkan isi dari inti doa yang akan kita panjatkan, terdapat beberapa kalimat muqodimah (pembuka) doa yang seharusnya dibacakan terlebih dahulu.

Hal tersebut bertujuan agar doa kita tidak terkesan “menuntut” dan “terburu-buru”. Karena sejatinya, doa adalah salah satu media untuk bekomunikasi dengan Allah sebagaimana layaknya kita berkomunikasi dengan sesama manusia.

Akan menjadi suatu hal yang “tidak sopan” bahkan mungkin tidak beradab, manakala kita meminta (bantuan atau suatu hal) kepada manusia tanpa memulainya dengan “basa basi” terlebih dahulu, apalagi jika hal tersebut kita lakukan kepada Allah, tentu lebih tidak pantas lagi bukan?

Rasulullah telah memberikan beberapa panduan kepada umatnya ketika hendak berdoa kepada Allah. Seperti, bagaimana tata cara berdoa yang baik hingga apa-apa saja yang harus dilakukan oleh seorang hamba sebelum memanjatkan doa kepada Allah.

Lantas, bagaimanakah tata cara berdoa yang dianjurkan Rasulullah?

Dilansir dari laman islampos.com inilah beberapa hal yang perlu diucapkan oleh seorang hamba ketika hendak memanjatkan doa:

  1. Mengagungkan dan memuji Allah
  2. Mendoakan dan berselawat untuk Rasulullah
  3. Beristighfar dan memohon ampunan atas segala dosa
  4. Berdoa dengan harapan yang diinginkan

Tahukah wahai sahabat yatim sekalian, ketika Rasulullah mendengarkan seorang laki-laki berdoa dalam salatnya tapi tidak mengagungkan Allah dan juga berselawat atas dirinya (Rasulullah), Rasulullah pun berkata:

“Orang ini terburu-buru”.

Agar tak terkesan buru-buru, Rasulullah telah menjelaskan hal tersebut dalam hadist yang diriwayatkan oleh Abu Dawud, dalam hadist tersebut Rasulullah bersabda:

“Jika salah seorang di antara kalian melaksanakan shalat, maka hendaknya (pertama) memulai dengan mengagungkan Tuhan-Nya yang Maha Agung dan Perkasa, (kedua) dengan memuji kepada-Nya, (ketiga) dengan berselawat kepada Nabi ﷺ, (keempat) kemudian berdoa dengan apa yang ia inginkan.” -HR. Abu Dawud

Mungkin 4 cara tersebut bisa kita sebut dengan 4 rahasia terkabulnya doa. Sebagai seorang hamba, terkabulnya doa merupkaan salah satu hal yang sangat diidam-idamkan bukan?

Semoga artikel tentang tata cara berdoa yang dianjurkan Rasulullah ini dapat dipahami dengan baik dan membawakan manfaat. Terimakasih.

Wallahu’alam bishawab.

Sumber gambar: Pesantren Yatim Alhilal

Penulis: Arjun

Doa Perlindungan Keluarga: Memohon Perlindungan Allah

Sahabat Al Hilal, keluarga merupakan salah satu “rumah” terbaik yang dimiliki oleh manusia. Keluarga juga layaknya benteng yang dapat melindungi setiap anggotanya dari ancaman yang bersumber dari luar. Seorang ayah yang berperan sebagai kepala keluarga, sudah selayaknya untuk mengetahui doa perlindungan keluarga.

Semoga dengan mengetahui doa perlindungan keluarga, sang ayah tetap bisa tenang karena telah menyerahkan perlindungan keluarganya melalui doa yang dipanjatkannya kepada Allah yang maha melindungi dan menjaga.

Terlebih lagi jika sang ayah sedang berada jauh dari keluarganya demi menunaikan salah satu kewajiban dan tanggung jawabnya sebagai kepala keluarga, yakni mencari nafkah.

Karena dengan perantara doa, segala hal yang tidak mungkin dapat menjadi mungkin, salah satunya seperti melindungi dan menjaga setiap anggota keluarga dari musibah dan marabahaya kapan pun dan di mana pun.

Begitupun sebaliknya, seorang istri ataupun anak dapat memohon petolongan dan perlindungan untuk suami ataupun ayahnya saat ia berada jauh dari keluarganya.

Banyak sekali doa perlindungan keluarga yang bisa dipanjatkan untuk kebaikan dan keselamatan bagi keluarga kita. Tidak hanya melalui sabda nabi yang tercatat dalam hadist, tapi juga melalui al-quran yang telah Allah turunkan.

Dilansir dari situs berita kumparan.com, salah satu doa yang dapat dipanjatkan ialah seperti yang terkandung dalam surah Asy Syua’ara ayat 169 yang berbunyi:

رَبِّ نَجِّنِى وَأَهْلِى مِمَّا يَعْمَلُونَ
Rabbi najjinī wa ahlī mimmā ya’malụn
Artinya: “(Luth berdoa): “Ya Tuhanku selamatkanlah aku beserta keluargaku dari (akibat) perbuatan yang mereka kerjakan”.

Tidak hanya Doa tersebut, masih banyak lagi bacaan Doa yang dapat kita Amalkan untuk melindungi Keluarga kita dari marabaya.

Salah satunya adalah bacaan doa yang dapat dibaca oleh sahabat yatim sekalian di sela-sela kesibukan yang sedang dilakukan. Salah satunya yang telah terkandung dalam QS. Al Hasyr ayat 10 yang berbunyi:

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ
Artinya: “Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Rabb kami, Sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang”

Sudahkah kita berdoa hari ini? Jika belum, yuk panjatkan doa tersebut agar Keluarga yang kita cintai senantiasa mendapatkan perlindungan dari Allah. Insyaallah.

Semoga artikel yang membahas mengenai doa perlindungan keluarga ini dapat bermanfaat bagi kita semua, aamiin.

Sumber gambar: Pixabay

Penulis: Arjun

Cara Menghilangkan Dendam Kepada Seseorang, Yuk Amalkan!

Sahabat Al Hilal, dendam terkadang hadir dalam relung hati manusia. Terkadang dendam pun dirasakan oleh seseorang tatkala orang tersebut tidak ikhlas hingga sakit hati terhadap seseorang. Bisa kah kita menghilangkan dendam kepada seseorang? Tentu bisa! Asalkan kita ikhlas untuk menerima segala kejadian yang telah berlalu.

Apakah Islam mengajarkan kepada kita apa arti ikhlas? Bagaimana Islam mengajarkan kepada umat-Nya untuk menghilangkan dendam teresebut?

Berikut ini adalah berbagai cara yang dapat sahabat anak yatim lakukan untuk menghilangkan rasa dendam, agar rasa dendam tersebut hilang dalam hati kita:

  1. Memaafkan dan menerima dengan lapang dada seseorang yang telah menyakiti hati kita
  2. Senantiasa berfikir positif kepada Allah SWT bahwa apapun yang telah terjadi dalam kehidupan kita adalah teguran dari-Nya agar hidup kita kembali ke jalan yang benar
  3. Intropeksi diri
  4. Mengingat Allah SWT dan berdzikir kepada-Nya
  5. Ingatlah sahabat anak yatim, bahwa Allah SWT akan memberikan anugerah kepada setiap hamba-Nya yang memiliki sifat pemaaf yang luas
  6. Mengisi hari-hari dengan kesibukan yang bermanfaat.

Selain ikhtiar kita sebagai insan manusia untuk menghilangkan rasa dendam, tentu kita pun harus senantiasa berdoa kepada Allah SWT untuk menghilangkan rasa tersebut bukan? Lantas, doa apa yang dapat kita amalkan agar amarah dan dendam tersebut hilang dalam hati dan pikiran kita? Berikut adalah doa yang dapat kita amalkan untuk menghilangkan amarah dan dendam;

أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ اَللّٰهُمَّ رَبَّ مُحَمَّدٍ اغْفِرْلِىْ ذَنْبِىْ وَاذْهِبْ غَيْظَ قَلْبِىْ وَاَجِرْنِىْ مِنْ مُضِلاَّتِ اْلفِتَنِ

Allahumma rabba muhammadin ighfirli dzambi wadzhib ghoidzho qolbi wa ajirni min mudhillatil fitan

Artinya: “Ya Allah, Tuhan Muhammad ampunilah dosaku hilangkanlah kemarahan hatiku dan selamatkanlah aku dari kesesatan fitnah”

Insyaallah dengan doa yang senantiasa mengamalkan doa tersebut, seiring berjalannya waktu pun Allah SWT akan memberikan hidayah dan menuntun kita untuk senantiasa memaafkan siapapun yang telah menyakiti kita, hamba-Nya. Aamiin yaa Rabbal ‘aalamiin.

Wallahu’alam bishawab.

“Dan jika kamu memberikan balasan, maka balaslah dengan balasan yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu. Akan tetapi, jika kamu bersabar, sesungguhnya itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang sabar. Bersabarlah (hai Muhammad) dan tiadalah kesabaranmu itu melainkan dengan pertolongan Allah dan janganlah kamu bersedih hati terhadap (kekafiran) mereka dan janganlah kamu bersempit dada terhadap apa yang mereka tipu dayakan. Sesungguhnya, Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan.” (QS an-Nahl [16] : 126 -128).

Demikianlah pembahasan artikel cara menghilangkan dendam ini, semoga bermanfaat bagi kita semua, aamiin.

Penulis: Arjun

8 Pintu Surga Terbuka, Yuk Baca Doa Ini Setelah Berwudhu!

Sahabat Al Hilal, keutamaan wudhu telah dijelaskan oleh Rasulullah SAW dalam beberapa hadisnya.

Dikutip dari situs Masjid Manarul Ilmu Institut Teknologi 10 Nopember (ITS), wudhu dikatakan dapat meningkatkan derajat muslim.

تَعَالَى بِهِ الْخَطَايَا وَتُرْفَعُ بِهِ الدَّرَجَاتُ؟ قَالُوا: بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ: إِسْبَاغُ الْوُضُوءِ فِي السَّبَرَاتِ، وَالصَّبْرُ عَلَى الْمَكَارِهِ، وَكَثْرَةُ الْخُطَا إِلَى الْمَسَاجِدِ، وَانْتِظَارُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الصَّلَاةِ فَذَلِكُمُ الرِّبَاطُ

Artinya: “Maukah kalian aku tunjukkan kepada kalian atas apa yang membuat Allah menghapus kesalahan dan mengangkat derajat?” Para sahabat menjawab, “Tentu, ya Rasul.” Beliau melanjutkan, “Menyempurnakan wudhu di pagi hari yang dingin, bersabar menghadapi perkara yang tidak disenangi, memperbanyak langkah ke masjid, dan menanti shalat setelah shalat. Itulah ribath.” (HR Muslim).

Ribath adalah benteng dari musuh, sehingga muslim bisa selalu terlindungi dari berbagai gangguan.

Tahukah Sahabat Al Hilal? berwudhu tak hanya dilaksanakan ketika kita ingin melaksanakan solat saja loh, tetapi juga saat menjelang tidur! Berikut hadisnya:

مَنْ بَاتَ طَاهِرًا فِي شِعَارٍ طَاهِرٍ بَاتَ مَعَهُ مَلَكٌ فِي شِعَارِهِ فَلَا يَسْتَيْقِظُ سَاعَةً مِنَ اللَّيْلِ إِلَّا قَالَ الْمَلَكُ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِعَبْدِكَ فُلَانٍ فَإِنَّهُ بَاتَ طَاهِرًا

Artinya: “Siapa saja yang bermalam dengan keadaan suci dalam syiar yang suci, maka satu malaikat bermalam bersamanya dalam syiar tersebut. Dan tidaklah dia terbangun satu saat pun di waktu malam kecuali malaikat tadi berdoa: Ya Allah, ampunilah hamba-Mu, fulan. Sebab, ia tidur dalam keadan suci.” (HR Ibnu Hibban).

Keutamaan wudhu semakin lengkap jika seorang muslim membaca doa usai wudhu, seperti dijelaskan dalam video berjudul Inilah salah satu rahasia berwudhu, Ustaz DR Khalid Basalamah, MA. Dari Video diunggah di channel YouTube Lentera Islam.

“Tidak ada seorang pun dari kalian berwudhu lalu menyempurnakan wudhunya kemudian mengucapkan, Ash hadu alla ilaha illallah hu wahdahu la syarikalah, wa ashadu anna muhammadan abduhu wa rosuluh, melainkan dibuka baginya delapan pintu surga,” ujar Ustaz Khalid.

“Kecuali Allah akan bukakan untuknya delapan pintu (surga) langit yang bisa dia masuki dari pintu manapun” (HR. Muslim)

Masya Allah, begitu luar biasa keutamaan dari wudhu ya, Sahabat! Demikianlah artikel yang membahas tentang doa setelah berwudhu ini, semoga kita semua senantiasa menjadi golongan orang-orang yang menjaga wudhu. Aamiin Yaa Rabbal Alaamiin.

Sumber gambar: Pesantren Yatim Al Hilal

Penulis: Aisyah

Menjauhi Makanan Haram Agar Doa Kita Terkabul

Sahabat Al Hilal, Allah SWT telah memberikan petunjuk bagi setiap Hamba-Nya, setiap larangan, dan setiap kewajiban yang harus dilaksanakan oleh seorang Hamba. Setiap perintah dan larangan tersebut telah Allah SWT sampaikan dalam Kitab Suci Al Quran dan Hadist Rasulullah SAW yang telah disampaikan. Salah satu hal yang harus dilaksanakan oleh seorang Hamba adalah menjauhi segala larangan-Nya. Tahukah sahabat Anak Yatim, salah satu larangan yang harus dilaksanakan oleh Umat Muslim adalah menjauhi Makanan Haram?

Mengapa Allah SWT melarang Umat Muslim untuk tidak mengkonsumsi makanan Haram? Tidak semata-mata Allah SWT memberikan perintah kepada seorang Hamba melainkan demi kebaikan di dalamnya.

Berbicara tentang makanan Haram yang tidak boleh untuk dikonsumsi oleh Umat Muslim, sudahkah Sahabat Anak Yatim menjauhi perintah Allah SWT tersebut? Tahukah sahabat Anak Yatim, ketika kita mengkonsumsi makanan Haram, maka akan membuat Doa yang kita panjatkan kepada Allah SWT tertolak? Naudzubillah, setiap seorang Hamba tentu tidak ingin hal tersebut terjadi bukan?

Hal tersebut pun telah disampaikan oleh Rasulullah SAW dalam sebuah Hadist yang diriwayatkan dalam HR. Muslim. Dalam Hadist tersebut, Rasulullah SAW bersabda:

“Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Allah itu baik. Dia tidak akan menerima sesuatu melainkan yang baik pula. Dan sesungguhnya Allah telah memerintahkan kepada orang-orang mukmin seperti yang diperintahkan-Nya kepada para Rasul. Firman-Nya, ‘Wahai para Rasul, makanlah makanan yang baik-baik (halal) dan kerjakanlah amal shalih. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.’

Dan Allah juga berfirman, ‘Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah rezeki yang baik-baik yang telah menceritakan kepada kami telah kami rezekikan kepadamu’.”

Kemudian Rasulullah SAW menceritakan tentang seorang laki-laki yang telah lama berjalan karena jauhnya jarak yang ditempuhnya. Sehingga rambutnya kusut, masai dan berdebu.

Orang itu mengangkat tangannya ke langit seraya berdo’a, “Wahai Tuhanku, wahai Tuhanku.” Padahal, makanannya dari barang yang haram, minumannya dari yang haram, pakaiannya dari yang haram dan diberi makan dengan makanan yang haram, maka bagaimanakah Allah akan memperkenankan do’anya?” (HR. Muslim)

Lantas, sudahkah Sahabat Anak Yatim senantiasa menjauhi salah satu larangan Allah SWT tersebut? Sungguh berat ganjaran Allah SWT kepada siapapun yang mendekati perbuatan tersebut. Sebab ketika kita terjerumus dan akhirnya mengkonsumsi Makanan yang Haram, Doa yang kita panjatkan kepada-Nya pun akan berpengaruh terhadap terkabulnya Doa.

Wallahu’alam bishawab.

Manusia yang Didoakan Malaikat, Apakah Kita Diantaranya?

Sahabat Al Hilal, menjadi satu di antara Umat Manusia pilihan Allah SWT adalah dambaan setiap Insan Manusia. Tahukah sahabat Anak Yatim, satu di antara Insan Manusia yang dipilih oleh Allah SWT adalah ketika kita menjadi satu golongan Manusia yang didoakan oleh Malaikat. Lantas, siapa saja mereka?

Menurut Hadist, terdapat Golongan Manusia yang senantiasa didoakan oleh Malaikat. Apakah kita termasuk ke dalam Golongan Insan Manusia yang di Doakan oleh Malaikat Allah SWT? Dilansir dari laman islampos.com inilah 15 Golongan Insan Manusia yang senantiasa didoakan Malaikat. Di antaranya:

1. Insan Manusia yang senantiasa Bersedekah Setiap Pagi

Ketika kita menjadi satu di antara Umat Manusia yang senantiasa melaksanakan Sedekah di Pagi Hari, InsyaAllah para Malaikat pun turun untuk mendoakan seorang Hamba. Hal tersebut telah diriwayatkan dalam HR. Bukhari dan Muslim.

2. Orang yang Senantiasa Menuntut Ilmu

3. Seorang Hamba yang Senantiasa Bershalawat kepada Rasulullah SAW

Hal tersebut telah disampaikan oleh Al-Imam Ahmad dari ‘Abdullah bin ‘Amr dalam salah satu Hadist Shahih.

4. Ketika Tertidur Dalam Keadaan Berwudhu

Tahukah Sahabat Al Hilal, salah satu Golongan Insan Manusia yang InsyaAllah akan senantiasa didoakan oleh Malaikat Allah SWT adalah Orang yang menjaga Wudhu nya ketika Ia memiliki Wudhu? Hal tersebut pun telah disampaikan oleh Rasulullah SAW dalam Hadist yang diriwayatkan oleh Ibn Hibban.

5. Hamba yang duduk untuk Menunggu Waktu Shalat

Hal tersebut telah diriwayatkan dalam HR. Muslim.

6. Orang yang berada di Shaf terdepat ketika melaksanakan Shalat Berjamaah

Beruntungnya Orang yang senantiasa melaksanakan Shalat Berjamaah, lebih beruntung jika seorang Hamba melaksanakan Ibadah Shalat Berjamaah yang Shalat di Shaf Pertama. Hal tersebut telah disampaikan oleh Rasulullah SAW dalam Hadist yang telah diriwayatkan oleh HR. Abu Dawud.

7. Orang yang mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuan yang didoakan

Hal tersebut telah disampaikan oleh Rasulullah SAW dan diriwayatkan oleh HR. Muslim.

8. Orang yang Makan Sahur

Hal tersebut telah disampaikan oleh Rasulullah SAW dan diriwayatkan oleh HR. Ibnu Hibban.

9. Seorang Hamba yang Senatiasa Mengajarkan Kebaikan Kepada Orang Lain

Ketika Ilmu Kebaikan kita miliki, sudahkah Sahabat Anak Yatim senantiasa berbagi dan mengajarkannya kepada Saudara Muslim yang lain? Ketika Seorang Hamba yang Senatiasa Mengajarkan Kebaikan Kepada Orang Lain InsyaAllah Malaikat akan turun dan berdoa untuk kita. Hal tersebut telah disampaikan oleh Rasulullah SAW dalam Hadist yang diriwayatkan oleh Tirmidzi.

10. Seorang Hamba yang Mengkhatamkan Al Quran

Para Malaikat pun mendoakan orang yang Mengkhatamkan Al Quran loh! Hal tersebut pun telah disampaikan oleh Rasulullah SAW dan telah diriwayatkan oleh HR. Adalaimi.

Masyaallah, sungguh beruntung ketika kita menjadi satu di antara Hamba yang didoakan langsung oleh Malaikat Allah SWT. Mari kita bayangkan, bagaimana jika kita merupakan satu di antara Manusia yang didoakan oleh Malaikat Allah SWT! Luar biasa bukan?

Anak Yatim Menerima Harta Warisan Orang Tua Angkat, Bolehkah?

Sahabat Al Hilal, dalam islam, anak angkat tidak lah memiliki hak waris. Sehingga, tidak berhak untuk mendapatkan harta peninggalan dari keluarga angkatnya meskipun orang tua angkatnya tidak memiliki anak. Hal tersebut karena ahli waris tidak hanya anak, akan tetapi juga meliputi orang tua dan saudara-saudaranya.

Hak waris dalam islam ditetapkan berdasarkan nasab (hubungan darah), pernikahan, atau pembebasan budak. Sedangkan, pengangkatan anak dalam islam tidak bisa menghapus hubungan darah dengan keluarga aslinya dan tidak menjadikannya memiliki hubungan darah bersama keluarga angkatnya. Dan anak angkat tetap harus dinisbatkan kepada orang tua kandungnya.

Akan tetapi, anak angkat tetap boleh menerima bagian dari harta orang tua angkat berdasarkan hibah ataupun wasiat.

Hibah yaitu pemberian yang dilakukan saat masih hidup. Dalam hal ini, orang tua angkat dapat memberikan harta kepada anak angkatnya, baik berupa tanah, rumah, ataupun yang lainnya pada masa hidupnya. Sedangkan, wasiat yaitu pesan orang tua berupa pemberian harta untuk anak angkatnya yang akan dilaksanakan setelah yang memberi wasiat meninggal.

Pelaksanaan wasiat dalam islam harus didahulukan daripada pembagian harta waris. Oleh sebab itulah, sangat dianjurkan bagi orang tua angkat untuk senantiasa membuat wasiat untuk anak angkatnya.

Para ahli hukum Islam sangat memerhatikan nasib anak angkat atau orang tua angkat dengan membuat aturan, dan aturan tersebut disebut dengan wasiat wajibah.

Namun, dalam kasus jika orang tua angkat tidak membuat wasiat, maka si anak angkat tetap berhak mendapatkan bagian harta orang tua angkatnya berdasarkan ‘wasiat wajibah’ yang telah ditetapkan secara hukum dan resmi di pengadilan.

Wasiat wajibah merupakan wasiat yang diwajibkan berdasarkan ketentuan hukum perundang-undangan yang diberikan bagi anak angkat atau orang tua angkat yang tidk diberi wasiat sebelumnya oleh orang tua angkat atau anak angkatnya. Dengan ketentuan maksimal 1/3 dari harta.

Dr. H. Ahmad Syakur, Lc, MEI, dosen FEBI IAIN Kediri mengatakan bahwa, jika terjadi sengketa, maka hakim atau pengadilan agama dapat memberikan sebagian dari harta peninggalan orang tua angkatnya untuk anak angkat tersebut sebanyak sepertiga dari harta warisan.

Hal tersebut dilandasi dari Kompilasi Hukum Islam Pasal 209 Ayat 2, “bahwa terhadap anak angkat yang tidak menerima wasiat, diberi wasiat wajibah sebanyak-banyaknya 1/3 dari harta warisan orang tua angkatnya. Wallahu a’lam”.

Bolehkah Bayar Zakat Fitrah Langsung ke Anak Yatim?

Bolehkah Bayar Zakat Fitrah Langsung ke Anak Yatim? – Dalam agama Islam, setiap pemeluknya (yang telah memenuhi syarat) diwajibkan untuk membayar zakat, khususnya zakat fitrah. Zakat fitrah yang telah terhimpun nantinya akan digunakan untuk mengatasi kesenjangan ekonomi di lingkungan masyarakat.

Selain itu, zakat juga berfungsi sebagai “pembersih”, baik pembersih harta, maupun pembersih jiwa seperti zakat fitrah pada bulan Ramadhan.

Sebagaimana firman Allah SWT dalam Quran Surah At-Taubah ayat 103:

خُذْ مِنْ أَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيهِمْ بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْ ۖ إِنَّ صَلَاتَكَ سَكَنٌ لَهُمْ ۗ وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka, dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu (menjadi) ketentraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

Disamping itu, zakat adalah salah satu dari tiang penegak syariat Islam (rukun Islam). Sebagaimana yang diterangkan dalam hadist yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim:

“Islam dibangun di atas lima hal: Kesaksian bahwa sesungguhnya tiada Tuhan selain Allah dan sesungguhnya Muhammad utusan Allah, melaksanakan shalat, membayar zakat, puasa Ramadhan, dan Berhaji”

Bolehkah Bayar Zakat Fitrah Langsung ke Anak Yatim?

Bolehkah Bayar Zakat Fitrah Langsung ke Anak Yatim? Simak Disini Yuk!

Dokumentasi alhilal.or.id

Dalam pembahasan zakat terdapat beberapa istilah yang harus dipahami. Terdapat istilah yang disebut Muzakki, muzakki adalah seseorang yang mengeluarkan zakat. Sedangkan seseorang yang berhak menerima zakat disebut dengan Mustahiq.

Adapun Amil adalah orang yang bertugas untuk menghimpun dan mendistribusikan zakat.

Beberapa golongan yang termasuk dalam golongan orang yang berhak menerima zakat (mustahiq) antara lain:

  1. Fakir
  2. Miskin
  3. Hamba sahaya (budak)
  4. Mualaf
  5. Ibnu Sabil (musafir)
  6. Amil
  7. Gharim (seseorang yang terjerat hutang)
  8. Fiisabilillah (orang yang berjuang menegakkan agama Allah)

Dilihat dari penjelasan di atas, yatim piatu tidak termasuk ke dalam golongan orang-orang yang berhak menerima zakat. Lantas pertanyaannya, apakah yatim piatu boleh menerima zakat?

Dalam kitab Kifayatul Akhyar bab zakat, Imam Abu Bakar Al Husaini Al Hishni As Syafi’i menjelaskan:

“Anak (yatim) yang masih kecil tatakala tidak ada yang memberinya nafkah, maka sebagian pendapat mengatakan tidak diberi zakat sebab tercukupi dengan bagian anak yatim yang diperoleh dari harta rampasan orang kafir (ghanimah). Akan tetapi, menurut pendapat yang paling sahih, bahwa anak tersebut boleh diberi zakat dan disalurkan kepada pembinanya atau orang yang merawatnnya.”

Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa memberikan zakat fitrah kepada yatim piatu hukumnya diperbolehkan selama memenuhi persyaratan sebagai mustahiq, seperti fakir miskin, belum dapat mandiri, belum bisa menafkahi keluarganya, dan alasan lain yang dapat memenuhi syarat sebagai mustahiq.

Oleh karena itu, pendapat yang menyatakan bahwa yatim piatu tidak berhak menerima zakat karena sudah mendapat bagian dari ghanimah telah gugur (tidak berlaku), karena pada zaman sekarang pemerintah sudah tidak mengelolanya lagi.

Lalu, bolehkah bayar zakat fitrah langsung ke anak yatim? Sebaiknya, zakat fitrah bisa diberikan kepada wakil/wali dari pisak mustahiq yang merawatnya atau pada lembaga amil zakat yang resmi dan amanah.

Tunaikan kewajiban anda dalam berzakat fitrah melalui Laziswaf Al Hilal. Zakat fitrah maupun infak dan sedekah dapat disalurkan melalui no rekening berikut ini:

  • Zakat: Bank Mandiri 132.00.1718.746.0
  • Infak dan Sedekah:
    • Mandiri 132.00.1254.995.3
    • BSI 708.588.555.8
    • BCA Syariah 0591.1551.55
    • BRI 0407.01.0053.9150.9
    • Muamalat 108.000.791.1

Semuanya atas nama Yayasan Al-Hilal Rancapanggung. Silahkan konfirmasi pembayaran zakat, infak dan sedekah anda melalui:

Kami tunggu ya!

Penulis: Arjun

×