Contacts

92 Bowery St., NY 10013

thepascal@mail.com

+1 800 123 456 789

Kategori: Blog

5 Keajaiban Sedekah, Membuat Hidup Bahagia?

LAZ AL HILAL – Allah SWT memberikan banyak keajaiban kepada setiap hamba-Nya yang melakukan kebaikan. Salah satunya yaitu sedekah. Sebagaimana Allah SWT pun telah berjanji bahwa ketika melaksanakan sedekah maka Allah SWT mengganti rezeki tersebut bahkan hingga berkali-kali lipat.

Sedekah memiliki makna amal yang muncul dari hati yang penuh dengan iman yang benar, niat yang shahih dan bertujuan untuk mengharap ridha Allah. Hukum sedekah adalah sunah. Orang-orang yang berhak menerima sedekah adalah delapan asnaf (golongan). Sesuai dengan firman Allah SWT

“Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang faki, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu’allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan budak), orang-orang yang berutang, untuk jalan Allah dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (QS. At-Taubah: 60).

Dilansir dari berbagai sumber, keajaiban sedekah yang dapat sahabat Al Hilal rasakan ketika rajin melaksanakan sedekah yaitu:

  1. Hidup Semakin Berkah

Setiap persendian manusia wajib disedekahi, setiap hari yang padanya matahari terbit. Beliau bersabda,”Mendamaikan antara dua orang (yang berselisih) adalah sedekah, membantu seseorang dalam masalah kendaraannya lalu menaikannya ke atas kendaraannya atau mengangkat bawang bawaannya ke atas kendaraannya adalah sedekah. Beliau bersabda, “(Mengucapkan) kalimat yang baik adalah sedekah, setiap langkah yang dia berjalan menuju masjid untuk sholat adalah sedekah dan menyingkirkan gangguan dari jalan adalah sedekah.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

  • Bisa Menolak Bala

Jika Sahabat Al Hilal sakit, maka bersedekahlah. Ini merupakan salah satu keajaiban sedekah anak yatim. Bila sudah bersedekah dan belum juga sembuh, maka perbanyaklah lagi sedekah. Allah sedang mendengarkan doa orang-orang yang pernah diberi sedekah. Wallahu’alam bishawab

  • Dimudahkan Mencari Rezeki Halal\

Rezeki halal yang dimakan seseorang akan membuat orang tersebut mudah mensyukuri anugerah yang diberikan Allah  SWT.

  • Harta yang Disedekahkan akan Kekal di Sisi Allah

Sahabat Al Hilal harta yang kita sedekahkan di jalan Allah akan membantu kita kelak di akhirat.

  • Pahala yang Dilipatgandakan

Rasulullah SAW bersabda “Dan di hari Jumat pahala bersedekah dilipatgandakan”

Informasi & Call Center

🌐 Website: www.pesantrenalhilal.com

☎ Telpon: 022-2005079

📱 WA: 081 2222 02751

©️ Pesantren Al Hilal Copyright Picture

Mustajab Doa Ketika Sujud

LAZ AL HILAL – “Posisi paling dekat antara hamba dengan Rabbnya adalah ketika sujud, maka perbanyaklah kalian berdoa.” (HR. Muslim)

Sahabat Al Hilal, jika kita simak hadist di atas posisi paling dekat antara seorang hamba dengan Rabbnya yang Mahatinggi, justru saat si hamba merendah serendah-rendahnya kepada Allah. Yaitu saat seorang hamba meletakkan kepalanya. Bahkan dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh HR. Muslim, Rasulullah SAW bersabda:

أَلَا وَإِنِّي نُهِيتُ أَنْ أَقْرَأَ الْقُرْآنَ رَاكِعًا أَوْ سَاجِدًا فَأَمَّا الرُّكُوعُ فَعَظِّمُوا فِيهِ الرَّبَّ عَزَّ وَجَلَّ وَأَمَّا السُّجُودُ فَاجْتَهِدُوا فِي الدُّعَاءِ فَقَمِنٌ أَنْ يُسْتَجَابَ لَكُمْ

Sesungguhnya aku dilarang untuk membaca Al-Qur’an ketika ruku’ dan sujud, adapun ketika ruku’, agungkan kamulah Rabb dan adapun pada waktu sujud, maka bersungguh-sungguhlah berdoa sebab saat itu sangat tepat untuk dikabulkan.”(HR. Muslim)

Rasulullah SAW bersabda “Seandainya kamu tahu betapa dahsyatnya sujud, kamu pasti tidak akan pernah mengangkat kepalamu dari tanah.” Sahabat Al Hilal, kapan lagi waktu yang paling sempurna ketika berdoa, berbisik pada bumi tetapi didengar oleh alam semesta, didengar oleh sang pemilik semesta Allah SWT. Maka nikmatilah sholat, nikmatilah sujud. Adapun doa yang dapat di amalkan ketika sujud ialah:

  1. Memohon dimatikan dalam keadaan khusnul khotimah

Allahumma inni as’aluka husnul khotimah.

“Ya Allah, aku memohon kepada-Mu husnul khotimah”

  • Doa agar diberi kesempatan bertaubat sebelum di wafatkan

Allahummarzuqni taubatan nasuha qoblal maut

”Ya Allah, berilah aku rezeki taubat nasuha (sebenar-benarnya tobat) sebelum wafat”

Sahabat Al Hilal, yuk kita amalkan doa ini. Semoga Arsy Allah SWT mendengar doa kita, Malaikat Mengaminkan, dan Allah SWT mengabulkan. Aamiin Ya Rabbal Alamin.

Informasi & Call Center

🌐 Website: www.pesantrenalhilal.com

☎ Telpon: 022-2005079

📱 WA: 081 2222 02751

©️ Pesantren Al Hilal Copyright Picture

Puasa Ramadhan Semakin Dekat, Sudahkah Membayar Qadha?

LAZ AL HILAL – Tidak terasa, puasa Ramadhan semakin dekat. Dilansir dari laman detik.com puasa Ramadhan InsyaAllah akan dilaksanakan pada 13 April 2021. Hal tersebut merupakan putusan dari PP Muhammadiyah berdasarkan hisab hakiki wajudul hilal.

Dengan ketentuan tersebut, maka Ramadhan di tahun ini kemungkingan akan dimulai dalam waktu yang kurang dari satu bulan sejak hari ini, Kamis (18/03/2021). Lantas sudahkah sahabat Al Hilal semua membayar utang puasa? Karena sungguh, seorang muslim harus menyelesaikan semua utang puasanya.

Lalu utang puasa apa saja yang harus dibayarkan? Berbagai utang yang harus dibayar adalah ketika sahabat muslim sekalian tidak melaksanakan puasa di bulan Ramadhan seperti ketika sakit, datang bulan, atau ketika mengalami halangan lain. Maka seorang muslim tersebut wajib mengganti puasanya di hari lain atau meng-qhada nya.

Mengganti utang puasa adalah wajib hukumnya. Hal tersebut pun telah Allah SWT sampaikan dalam firman-Nya dalam QS. Al Baqarah ayat 184 yang berbunyi:

أَيَّامًا مَعْدُودَاتٍ ۚ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۚ وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ ۖ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَهُ ۚ وَأَنْ تَصُومُوا خَيْرٌ لَكُمْ ۖ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ

“(Yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.”

Sahabat Al Hilal, sesuai dengan firman yang telah diturunkan oleh Allah SWT, maka wajib hukumnya bagi setiap muslim untuk segera melaksanakan kebaikan tersebut. termasuk melaksanakan dan melunasi utang puasa, sebelum Ramadhan Kembali menghampiri. Semoga sahabat Al Hilal serta seluruh saudara muslim yang memiliki kewajiban untuk membayar utang puasa Ramadhan dapat segera melunasi kewajiban tersebut.

Informasi & Call Center

🌐 Website: www.pesantrenalhilal.com

☎ Telpon: 022-2005079

📱 WA: 081 2222 02751

©️ Pesantren Al Hilal Copyright Picture­­­

Jawaban Allah Ketika Kamu Lagi Galau


 (Sumber Akurat.com)

LAZ Al Hilal – Sahabat Al Hilal pastinya anak milenial memang banyak kebutuhannya, mulai dari kebutuhan aksesoris, uang, hingga pekerjaan. Milenial identik dengan kesenangan, masa depan, cita-cita, dan sesekali asmara. Banyak keinginan yang ingin digapai anak-anak milenial.

Dalam proses menggapai apa yang diinginkan anak muda melakukan banyak cara untuk mendapatkannya. Namun namanya semua sesuatu tidak ada yang pasti, maka ada saja hal-hal yang membuat milenial galau dalam menjalani kehidupan di dunia.

Allah memiliki cara terbaik dalam menuntun kita ketika sedang galau. Allah selalu memilki jawaban atas segala persoalan. Saat kita mengeluh akan capeknya belajar, kerja, maupun membantu orang tua, maka Allah berkata, “Dan Kami jadikan tidurmu sebagai waktu istirahat.” QS. An-Naba: 9.

Ketika sedang galau karena gagal meraih harapan dan cita-cita. Allah juga mengingatkan, “Jangan sedih, sungguh Allah bersama kita.” QS. At-Taubah: 40.

Allah selalu memiliki cara untuk menenangkan hamba-hamba-Nya. Milenial identik pula dengan sikap menyerah, pesimis, dan selalu dirundung kata tidak mungkin. Namun Allah memberikan jawaban atas itu, “Jika Aku berkehendak jadi, maka jadilah sesuatu itu.” QS. Yasin: 82.

Kepanikan, stress dan gamang juga seringkali menjadi apa yang dirasa oleh milenial. Saat-saat menghadapi sebuah tantangan tidak jarang mereka yang panik dan mengeluh. Maka Allah pun menjawab, “Hanya dengan mengingat-Ku hati menjadi tenang.” QS. Ra’d: 28.

Kepanikan tidak jarang berujung pada kebelum-berhasilan. Saat masa itu tiba, tidak jarang anak milenial merasa bahwa apa yang dilakukannya adalah perbuatan sia-sia. Maka Allah pun menjawabnya, “Siapa yang beramal meskipun sebesar biji Dzarrah, maka Aku akan menghitungnya.” QS. Al-Zalzalah: 7.

Begitu pula kecemasan dan kepanikan seringkali membuat anak milenial galau, berucap tidak mampu sebelum mencoba, dan bahkan tidak mau untuk melakukan hal-hal yang baru. Allah pun menjawabnya, “Aku tidak membebani seseorang kecuali sejauh mana kemampuannya.” QS. Al-Baqarah: 286.

Jangan pernah galau, Allah selalu menyiapkan jawaban terbaik untuk segala macam persoalan hidup. Allah lebih mengetahui apa-apa yang ada pada diri kita, melebih kita mengetahui diri kita sendiri.

Diet Dalam Islam Ala Rasulullah Di Jamin Ampuh!

LAZ Al Hilal – Memiliki berat badan berlebih bukan hanya mengurangi kepercayaan diri Anda, tapi juga tidak baik untuk kesehatan tubuh. Nah, cara alami untuk menurunkan berat badan adalah dengan diet dan olahraga rutin.

Dalam ajaran Islam memiliki kesehatan dan postur ideal untuk tubuh adalah hal yang dianjurkan. Namun Islam juga tidak membenarkan jika cara diet yang dilakukan terlalu berlebihan apalagi menggunakan bahan-bahan yang haram. Tahukah kamu sahabat, bahwa Rasullah juga pernah melakukan program diet ihoo, seperti apa dietnya ? yuk langsung saja simak ulasan

  • Niatkan Karena Allah

Niatkan hanya kepada Allah subhna hua ta’ala karena dengan berdiet dan memiliki tubuh ideal akan membuat tubuh kita lebih sehat dan jauh dari berbagai macam penyakit. Selain itu pola makan kita juga akan lebih terjaga baik waktunya maupun kuantitas makanan yang dikonsumsinya menjadi sesuai dengan kebutuhan tubuh dan tidak berlebihan. Atau mungkin bisa juga diniatkan berdiet untuk menyenangkan hati suami sehingga akan menjadi pahala tersendiri bagi kita para istri sholehah.

  • Menunaikan Shalat Wajib dan Sunah

Sholat adalah cara beribadah umat muslim kepada sang Maha Pencipta, yakni Allah subhana hua Ta’ala. Langkah-langkah atau tata cara dalam melakukan shalat dilakukan dengan gerakan-gerakan seperti berdiri, ruku, dan sujud yang memiliki khasiat tersendiri bagi kesehatan tubuh. Di antaranya adalah seperti melancarkan peredaran darah dan membuat seluruh tubuh ikut bergerak sehingga lemak-lemak yang bertumpuk dalam tubuh akan terkikis sedikit demi sedikit dari gerakan shalat yang kita lakukan.

  • Melaksanakan Puasa Wajib dan Sunah

Puasa wajib adalah ibadah puasa yang dilakukan saat datangnya bulan ramadhan. Sedangkan puasa sunah adalah ibadah puasa yang dilakukan dihari-hari tertentu seperti puasa senin dan kamis maupun puasa daud. Namun jangan pernah menitik beratkan niat ibadah puasa hanya untuk menurunkan berat badan. Niatkanlah murni karena Allah subhana hua ta’ala.

Puasa adalah cara terefektif untuk mengatur pola makan dan sebagai treatment untuk mengistirahatkan organ pencernaan kita sehingga setidaknya dengan berpuasa tumpukan lemak-lemak penyebab kelebihan berat badan dapat kita minimalisir. Tentunya menu untuk berbuka dan sahur juga harus diperhatikan nilai gizi dan takarannya.

  • Makan Secukupnya

Makan dengan porsi yang terlalu banyak tentu akan membuat berat badan kita menjadi tidak terkontrol. Oleh karena itu makanlah makanan secukupnya saja, jangan berlebihan karena islam sendiripun tidak menyukai hal-hal yang berlebihan. Bahkan dalam Islam sendiri menganjurkan untuk makan sebelum lapar dan berhenti sebelum kenyang.

Karena ketika lapar kita akan cenderung makan dalam jumlah yang banyak, begitupun jika makan harus menunggu sampai perut terasa kenyang terlebih dahulu sebelum berhenti. Padahal bagian perut kita tidak hanya harus menmpung makanan saja, tapi harus disisakan untuk menampung air beserta udara untuk mencerna makanan dan memfungsikan organ tubuh lainnya.

“Makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebihan.” (Q.S. Al-A’raf: 31)

  • Makan Makanan Yang Halal

Kebutuhan makan bagi tubuh kita bukan hanya terletak dari jumlah makanan yang kita lahap sehari-hari, akan tetapi juga dari nilai gizi yang terkandung di dalamnya. Terlebih dari pada itu, kehalallan makanan juga sangat penting karena dari makanan yang halal maka insya Allah tubuh akan lebih sehat dan bugar meskipun makanan yang di konsumsi tidak mewah dan tidak banyak jumlahnya.

“Makanlah makanan yang halal lagi baik dari yang Allah telah rezekikan kepadamu dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya.” (Q.S. An Nahl: 114)

  • Tidak Tidur Setelah Makan Berat

Kebiasan buruk yang sering kali dilakukan oleh manusia adalah tidur setelah melahap banyak makanan. Hal ini memang saling berkaitan saat kelaparan kita akan makan dengan jumlah yang lebih banyak karena perut menuntut diisi hingga penuh atau kenyang, namun kemudian akibatnya adalah perut menjadi terlalu kenyang dan mata berat atau mengantuk, lalu seterusnya adalah setan yang membujuk untuk istirahat dan tidur. Tidur setelah makan akan menyebabkan perut menjadi buncit dan tubuh menjadi lebih gendut.

  • Berdoa Kepada Allah

Ikhtiar dan doa adalah dua hal yang tak boleh dipisahkan dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Termasuk dalam hal berdiet doa adalah hal terpenting yang harus dipanjatkan kepada Allah. Tidak ada doa khusus untuk diet atau menurunkan badan, namun kita bisa memohon langsung kepada Allah dengan bahasa kita sendiri. Karena Allah maha mendengar dan Allah maha memahami semua bahasa hamba-Nya jadi tidak perlu khawatir Allah tidak paham dengan doa kita walaupun doa yang kita panjatkan tidak menggunakan bahasa Arab

Asy-Syakuur

LAZ AL HILAL – “… Dan barangsiapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka Allah Maha Mensyukuri, Maha Mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 158). Sahabat Al Hilal, bersyukur adalah salah satu cara agar kita sebagai umat Allah SWT semakin dekat kepadanya. Mengapa demikian? Sungguh, ketika kita bersyukur maka InsyaAllah kita akan senantiasa untuk terus berusaha mesyukuri nikmat yang telah Allah SWt berikan untuk kita sebagai hambanya.

Tetapi, perlu kita ketahui maha baik allah SWT ketika kita baru saja berniat untuk melaksanakan kebajikan maka saat itu pula Allah SWT memerintahkan kepada malaikat untuk mencatat niat baik kita. Sedangkan ketika kita berniat suatu hal yang negatif maka Allah SWT tidak akan mencatatnya sebelum kita benar-benar melaksanakan suatu hal yang sifatnya negatif atau keburukan. Masya’Allah…

Sahabat Al Hilal, sibuklah bersyukur kepada Allah SWT, bersyukurlah walaupun kepada hal-hal yang terlihat sederhana. Seperti hal nya ketika Allah SWT membukakan mata kita dan menghidupkan kita kembali saat tidur di sepanjang malam, saat kita masih dapat makan sesuap nasi, dan saat kita masih diberikan kekuatan dan kesehatan oleh-Nya. Ketika kita bersyukur, apakah Allah SWT turut menyaksikan? Tentu!

Bahkan diriwayatkan dalam Hadist Muslim, Rasulullah bersabda

Sungguh menakjubkan perkaranya orang beriman. Segala urusannya adalah baik baginya. Dan hal yang demikian itu tidak akan terdapat kecuali hanya pada orang mu’min. Jika mendapatkan kesenangan ia bersyukur, maka syukur itu baik baginya. Dan jika mendapat musibah ia bersabar, maka sabar itu baik baginya.” (HR. Muslim)

Lantas, bagaimana caranya kita bersyukur? Dilansir dari berbagai sumber, cara kita bersyukur dapat dengan berbagai macam cara. Diantaranya adalah:

  1. Meyakini dalam hati bahwa segala sesuatu hanyalah milik Allah SWT
  2. Memuji Allah SWT
  3. Manfaatkan karunia dari Allah SWT untuk sesuatu yang dikehendaki-Nya.

Fabiayyi ala irobbikuma tukadziban

“Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan”. (QS. Ar-Rahman)

Informasi & Call Center

🌐 Website: www.pesantrenalhilal.com

☎ Telpon: 022-2005079

📱 WA: 081 2222 02751

©️ Pesantren Al Hilal Copyright Picture

Mustajabnya Berdoa Setelah Ashar di Hari Jumat

LAZ AL HILAL – Berdoa menjadi senjata bagi umat muslim untuk mencapai harapan yang diinginkan. Berdoa adalah salah satu ikhtiar kita kepada Allah SWT selain usaha maksimal yang dilakukan. Sahabat Al Hilal, sungguh Allah SWT sangat mencintai hamba-Nya ketika kita berdoa. Bahkan Allah SWT berjanji kepada umat-Nya dalam QS. Ghafir ayat 60, yang berbunyi:

ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ

Berdoa lah kepadaKu, Aku akan kabulkan doa kalian. Sungguh orang-orang yang menyombongkan diri karena enggan beribadah kepada-Ku, akan dimasukkan ke dalam neraka jahannam dalam keadaan hina dina.” (QS. Ghafir: 60)

Dilansir dari laman tribunnews, dan berbagai sumber. Allah SWT menjawab doa hambanya dengan memiliki tig acara, yakni

  1. Allah SWT Akan Langsung Mengabulkannya Doa Hambanya di Dunia,
  2. Yang Kedua Allah SWT Akan Mengabulkannya Di Akhirat,
  3. Allah SWT Akan Menggantinya Dengan Menjauhkan Hamba Dari Musibah.

Diriwayatkan dalam hadist riwayat Thabrani, Rasulullah SAW bersabda

Tiada seorang berdo’a kepada Allah dengan suatu do’a, kecuali dikabulkanNya, dan dia memperoleh salah satu dari tiga hal, yaitu dipercepat terkabulnya baginya di dunia, disimpan (ditabung) untuknya sampai di akhirat, atau diganti dengan mencegahnya dari musibah (bencana) yang serupa.” (HR. Thabrani)

Lantas kapan waktu paling baik seorang hamba memanjatkan doa pada Allah SWT? Tentu, salah satu waktu yang paling baik seorang hamba memanjatkan doa kepada Allah SWT yaitu setelah shalat Ashar di hari Jumat.

Hari Jumat adalah waktu mustajab untuk berdoa. Khususnya di waktu yang sedikit di hari itu, sangat mustajab sehingga Rasulullah menyebutkan tidaklah hamba berdoa melainkan pasti dikabulkan Allah Ta’ala. Insya’Allah

Bahkan Rasulullah SAW pun bersabda dalam HR. Abu Dawud, beliau bersabda:

‘Pada hari Jum’at terdapat dua belas jam (pada siang hari), di antara waktu itu ada waktu yang tidak ada seorang hamba muslim pun memohon sesuatu kepada Allah melainkan Dia akan mengabulkan permintaannya. Oleh karena itu, carilah ia di akhir waktu setelah ‘Ashar,’ (HR. Abu Dawud)

Informasi & Call Center

🌐 Website: www.alhilal.or.id

☎ Telpon: 022-2005079

📱 WA: 081 2222 02751

©️ Laz Al Hilal Copyright Picture

Amalan Dzikir Sebelum Memperingati Isra Miraj Nabi Muhammad Berikut Penjelasan Apa Itu Isra dan Miraj

(Sumber Pos Kupang)

LAZ Al Hilal – Tahun 2021 atau 1442 Hijriah ini Isra Miraj Nabi Muhammad SAW jatuh pada tanggal 11 Maret 2021, tepatnya di hari Kamis. Berdasarkan kalender nasional tanggal 11 Maret juga ditetapkan sebagai hari libur.

Sahabat Al Hilal, untuk mengingat kembali apa itu Isra Mirah berikut pengertian Isra Miraj, yuk simak! Isra adalah perjalanan Nabi Muhammad dari Masjidil Haram di Mekkah ke Masjidil Aqsho di Yerussalem.

Sedangkan Miraj adalah perjalanan Nabi Muhammad dari bumi menuju langit ketujuh, lalu dilanjutkan ke Sidratul Muntaha. Sidaratul Muntaha menjadi akhir perjalanan untuk menerima perintah Allah SWT. Perintah tersebut berupa sholat lima waktu sehari semalam.

Peristiwa Isra Mi’raj menjadi peristiwa yang agung dalam perjalanan hidup Nabi Muhammad. Sebagian orang meyakini Isra Mi’raj terjadi pada bulan Rajab.


Tentang Amalan Zikir 

Jelang peringatan Isra Miraj, ada baiknya Umat Muslim meningkatkan ibadah serta memperbanyak amalan. Salah satunya dengan berzikir:

Berikut ini zikir yang diajarkan Nabi Ibrahim kepada Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam dalam perjalanan Isra Miraj yang dianjurkan dibaca oleh umat Rasulullah

لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّ

Laa haula walaa quwwata illa billah

“Tidak ada daya dalam menjauhi maksiat dan tidak ada upaya menjalankan ketaatan melainkan dengan pertolongan Allah”

Zikir tersebut bisa dilihat dari yang diriwayatkan oleh Abu Ayyub Al Anshari ra.

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- لَيْلَةَ أُسْرِىَ بِهِ مَرَّ عَلَى إِبْرَاهِيمَ فَقَالَ مَنْ مَعَكَ يَا جِبْرِيلُ قَالَ هَذَا مُحَمَّدٌ.فَقَالَ لَهُ إِبْرَاهِيمُ مُرْ أُمَّتَكَ فَلْيُكْثِرُوا مِنْ غِرَاسِ الْجَنَّةِ فَإِنَّ تُرْبَتَهَا طَيِّبَةٌ وَأَرْضَهَا وَاسِعَةٌ. قَالَ « وَمَا غِرَاسُ الْجَنَّةِ ». قَالَ لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ

Artinya: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pada malam Isra’, pernah melewati Nabi Ibrahim ‘alaihis salam.

Nabi Ibrahim ketika itu bertanya pada malaikat Jibril, “Siapa yang bersamamu wahai Jibril?” Ia menjawab, “Muhammad.”

Ibrahim pun mengatakan pada Muhammad, “Perintahkanlah pada umatmu untuk membiasakan memperbanyak (bacaan dzikir) yang nantinya akan menjadi tanaman surga, tanahnya begitu subur, juga lahannya begitu luas.”

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya, “Apa itu ghirosul jannah (tanaman surga)?” Ia menjawab, “Laa hawla wa laa quwwata illa billah (tidak ada daya dalam menjauhi maksiat dan tidak ada upaya menjalankan ketaatan melainkan dengan pertolongan Allah).” (HR. Ahmad, 5: 418)

Hadis ini secara sanad dhaif, tapi Syaikh Al-Albani berujar isi hadis itu shahih karena punya berbagai macam penguat. Meski begitu, mayoritas ulama tidak mewajibkan agar zikir itu dibaca pada malam Isra Miraj. Zikir itu bisa dibaca kapan saja dan dalam keadaan apa pun.

Demikian zikir penyubur tanaman di surga yang diajarkan Nabi Ibrahim kepada Nabi Muhammad.

“Jangan Salahkan Hijabku!” Tapi, bisakah kamu menjaga kemuliaan hijabmu?

LAZ Al Hilal – Mengenakan hijab adalah kewajiban bagi semua perempuan muslim. Allah subhanahu wa ta’ala, Tuhan kita, Dzat yang telah menciptakan kita sempurna dengan akal yang telah memerintahkan langsung melalui firmannya:

“Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang Mukmin: Hendaklah mereka mengulurkan hijabnya ke seluruh tubuh mereka.” QS. Al-Ahzab [33]: 59.

Oleh karena itu, saat perempuan muslim melakukan sebuah kesalahan, kita tidak boleh menyalahkan hijab yang dikenakannya karena hijab adalah perintah langsung dari Allah dan melakukan kesalahan adalah fitrah manusia. Tidak ada manusia di dunia ini yang tidak memiliki kesalahan.

Sahabat Al Hilal Pakai hijab, tapi kok..

Jangan menyalahkan hijabnya hanya karena perilakunya tak sebaik yang dibayangkan, sebab keduanya adalah hal yang berbeda. Engkaupun tak tahu betapa ia berusaha dalam menyeimbangkan keduanya (jilbab dan perilakunya) selama ini.

Apapun niatnya mengenakan hijab, bagaimana ia mengenakan hijab (ataukah diulur ataukah dililit semua adalah proses), yang paling penting adalah ia telah melakukan perintah Allah subhanahu wa ta’ala untuk menutup auratnya.

Tapi Sahabat Al Hilal, coba kita tengok sebentar keadaan di sekitar kita. Tidak perlu jauh-jauh tengok sampai ke luar, kita lihat saja sebagian saudara-saudara muslim kita di Indonesia. Baik di dunia maya maupun di dunia nyata, banyak sekali ditemukan perilaku-perilaku yang sungguh tidak mencerminkan wanita muslimah, bahkan tidak mencerminkan budaya timur, akhlak manusia Indonesia yang terkenal akan kesantunannya.

Ia mengenakan hijabnya, namun tawanya menggelegar sampai-sampai banyak pasang mata yang menoleh ke arahnya. Ia mengenakan hijabnya, namun duduknya serampangan. Ia mengenakan hijabnya, namun ia teriak-teriak seperti sedang di hutan. Ia mengenakan hijabnya, namun nama-nama hewan turut serta keluar dari mulutnya dengan lentur saat bicara. Ia mengenakan hijabnya, namun ia paling handal dalam bergibah.

Ia mengenakan hijab panjangnya, namun di kendaraan umum ia cari ribut dengan wanita lainnya, bicara begitu lantang seakan tidak mau kalah debat. Ia mengenakan hijabnya, namun ia sendirian berkumpul dengan banyak lelaki yang bukan mahramnya, pundaknya dirangkul bergantian, tertawa dengan gairah masa muda namun orang lain bahkan risih melihatnya.

Belum lagi di dunia maya, berlenggak lenggok dengan berbagai macam gaya untuk memperindah feed nya. Tidak heran, ada saja yang berbicara, “Pakai hijab, tapi kok..”

Bagaimana kita mau memotivasi saudara muslim kita yang belum berhijab kalau perilaku kita yang sudah berhijab seperti itu, Sahabat Al Hilal, kewajiban berhijab dengan perilaku kita tidak dapat dicampur adukkan karena dua hal itu adalah sesuatu yang berbeda.

Tapi Sahabat Al Hilal, bisakah memuliakan hijab kalian dengan perilaku kalian? Bisakah kalian merasa malu saat kalian sudah mengenakan hijab indah kalian, tapi perilaku kalian demikian. Sehingga perkataan, “Pakai hijab, tapi kok..” tidak lagi terdengar.

Mengubah perilaku memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Tapi apabila rasa malu sudah tertanam di dalam diri kita, dan kita ingin menjaga dan memuliakan hijab kita, hal tersebut tidak akan sulit, Sahabat Al Hilal. Sama halnya apabila kita sudah menanam dalam diri kita bahwa racun itu mematikan, sehingga saat kita tahu ada kue beracun yang tampak begitu lezat kita pun akan menahan diri untuk tidak memakannya.

“Sesungguhnya setiap agama itu memiliki akhlak dan akhlak Islam itu adalah rasa malu.” HR. Ibnu Majah no. 4181. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan”

Anak Indigo dalam Pandangan Islam

Portrait of Japanese boy who is trying to frighten others.

LAZ Al Hilal, Bandung – Bagaimana Islam memandang Fenomena Anak Indigo?Dalam memandang suatu fenomena, setiap muslim wajib berpedoman kepada Al-Quran dan Hadits Shohih. Pertama, Al-Quran dan Hadits adalah kebenaran mutlak. Kedua, ilmu pengetahuan dan sains selalu membuktikan kebenaran Al-Quran tersebut.

Disebutkan dalam Al-Quran bahwa pada prinsipnya tak ada manusia atau makhluk lainnya (jin) yang bisa mengakses apalagi mengetahui secara detail tentang hal-hal atau perkara ghaib.

Allah SWT berfirman:
“(Dialah Rabb) Yang Mengetahui yang ghaib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorangpun tentang yang ghaib itu”. (Q.S. Al-Jin:26)

Jika ada anak memiliki kemampuan Indigo / Extra Sensory Perception (ESP), maka itu bagian dari ujian bagi anak dan orangtuanya.

Jika salah menyikapinya, bisa membahayakan aqidah.

Sebagai sebuah fenomena, tak boleh kita terjebak dalam mempercayai atau mengaminkan hal-hal yang disampaikan oleh orang Indigo tentang ramalan, hal-hal yang berbau kemusyrikan, dll.

Harusnya kita senantiasa fokus kepada kemahabesaran Allah. Kemampuan Indigo ternyata pernah disebutkan dalam Al-Quran.

Indigo bisa bersifat Karunia, Ditandai dengan Orientasi Tauhidullah

Kemampuan Indigo dikaruniakan hanya kepada hamba-hamba Allah yang shaleh dan mereka membuat orang atau manusia lainnya semakin bertauhid dan merendahkan diri di hadapan Allah SWT. Seperti terjadi pada Nabi Khidir AS yang memperoleh pengetahuan (seperti ilham atau intuisi) dari Allah tanpa proses belajar seperti manusia umumnya.

“Maka mereka berdua (Nabi Musa dan pembantunya) mendapatkan seorang hamba dari hamba-hamba Kami (yaitu nabi khidir), yang telah Kami anugrahi rohmat dan telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami”. (QS. Al-Kahfi: 65)

Waspada Saat Indigo Mengancam Aqidah

Terkait dengan perkara ghaib, mesti informasinya ada dan bersumber dari nash Quran ataupun Hadits, maka sikap kita mesti waspada saat orang dengan kemampuan Indigo, menginformasikan hal-hal yang tak ada di kedua nash itu.

Sebab urusannya berat, karena ini bisa masuk urusan aqidah.

Terkecuali jika anak Indigo menginformasikan gejala sakit dalam tubuh, yang dia tahu lewat kepekaan sensorinya, serta tak ada unsur yang membahayakan aqidah, hal tersebut masih bisa diterima.

Indigo bisa menjadi jalan bagi setan untuk merusak Aqidah Manusia.

“Wahai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh setan, sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu-bapakmu dari surga; ia menanggalkan pakaiannya dari keduanya untuk memperlihatkan –kepada keduanya–‘ auratnya. Sesungguhnya, ia (iblis/setan) dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang (di sana) kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya, Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin-pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.” (QS. Al-A’raf: 27).

Cara terbaik menyikapi anak Indigo adalah mengarahkan anak tersebut untuk senantiasa taqarrub kepada Allah. Kuatkan keimannya kepada Allah SWT.

Allahu a’lam.

×