Contacts

92 Bowery St., NY 10013

thepascal@mail.com

+1 800 123 456 789

Kategori: Blog

Perkembangan Pembangunan Mushola Al Hilal

LAZ AL HILAL – Alhamdulillah, pembangunan mushola al Hilal telah sampai pada tahap pemasangan atap. Dan InsyaAllah dalam pembangunan mushola di tanah pembebasan lahan ini pun merupakan awal dari rencana besar al Hilal untuk membangun masjid besar, di Manisi, Kecamatan Cibiru Kota Bandung. Bertempat di lahan pembebasan, tepatnya hari kemarin Sabtu (27/02/2021) Hendra Setiawan selaku Ketua Harian Yayasan LAZ Al Hilal meninjau langsung perkembangan proses pembangunan mushola tersebut.

Dalam kesempatan peninjauan yang dilaksanakan oleh Ketua Harian Yayasan LAZ AL Hilal pun, beliau menyampaikan beberapa hal salah satu nya yaitu tujuan dan beberapa manfaat ketika mushola yang insyaAllah akan berdiri di Manisi, Kecamatan Cibiru rampung dan beroperasi.

“Alhamdulillah saat ini pembangunan musholla al Hilal sudah fase sampai ke atap. Luas atap ini 120 meter. Mushola al Hilal adalah bagian awal dari rencana besar al Hilal untuk membangun masjid besar di Manisi, Kota Bandung,” Ujar Ketua Harian Yayasan LAZ Al Hilal.

Pembangunan masjid pun tentunya akan memakan waktu dan persiapan yang cukup lama, tetapi bukankah para santri dan penghafal Quran sangat membutuhkan masjid tersebut untuk mereka belajar? Maka dari itu, Yayasan Al Hilal teramat sangat ingin pembangunan masjid yang sedang dilaksanakan ini pun rampung dengan cepat sesuai rencana, seperti yang diungkapkan oleh Ketua Harian Yayasan LAZ Al Hilal, dalam kesempatannya ketika meninjau proses pembangunan mushola Al Hilal

“Pembangunan masjid itu memerlukan waktu dan persiapan yang luar biasa, tapi kami dari al Hilal ingin cepat-cepat ada kegiatan di tanah ini oleh karena itu kita akan bangun mushola sehingga bisa dipakai,” ungkapnya.

 Selanjutnya, dalam kesempatan tersebut pula, beliau mengungkapkan beberapa hal positif serta manfaat untuk ummat khususnya masyarakat sekitar. Karena InsyaAllah ketika mushola tersebut rampung, maka santri yatim dan penghafal Quran dapat menggunakan secara langsung, pun masyarakat sekitar untuk beribadah, termasuk pedagang kaki lima yang berjualan di sekitar mushola.

“mushola bisa dipakai untuk anak-anak mengaji, untuk pedagang kaki lima yang ingin sholat, bahkan bisa dipakai untuk mandi dan bersih-bersih, dan kita sudah sediakan tempatnya, air dan listrik sudah masuk,” lanjutnya.

Sungguh, program pembangunan mushola ini tidak akan berjalan sesuai rencana tanpa adanya campur tangan dari para donatur yang dengan ikhlas menyisihkan sebagian rezeki nya untuk pembangunan mushola al Hilal yang InsyaAllah akan berdiri di tanah wakaf pembebasan lahan, Manisi, Kecamatan Cibiru Kota Bandung. Dan dalam kesempatan tersebut pun Hendra Setiwan selaku Ketua Harian Yayasan LAZ Al Hilal mengucapkan rasa terimakasih kepada seluruh wakif.

“Terimakasih untuk seluruh teman-teman yang sudah berwakaf untuk pembebasan lahan ini, pembangunan mushola al Hilal dan pembangunan masjid yang akan kita rencanakan. Terimakasih, Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.” Pungkasnya.

Informasi & Call Center

🌐 Website: www.alhilal.or.id

☎ Telpon: 022-2005079

📱 WA: 081 2222 02751

©️ Laz Al Hilal Copyright Picture

Johari Zein Seorang Mualaf yang Kaya Karena Sedekah

Apa kabar, Sahabat Al-Hilal? Di penjuru negeri ini tentunya kita sering melihat bagaimana bagaimana ketika seseorang berbuat baik kepada sesamanya, tentunya hal tersebut membuat kita sebagai manusia sering terketuk pintu hatinya karena selalu melihat serta mendengar bagaimana seseorang mengetuk pintu hati kita karena kisah inspiratifnya.

Sahabat Al-Hilal, mari kita simak sebuah kisah inspiratif dari seorang mualaf yang berhasil berjuang mengarungi bisnisnya di tengah-tengah lilitan ekonomi saat orde baru serta usaha yang dirintisnya berhasil dan membuahkan hasil karena sedekah.

Tidak dipungkiri, bersedekah merupakan suatu ibadah yang dapat kita lakukan kapanpun, bersedekah pun amat sangat dianjurkan dalam Islam. Karena dengan bersedekah, tanpa disadari kita sedang menjauhkan diri dari sifat sombong dan angkuh serta menjadikan hubungan sosial dengan sesama manusia menjadi lebih baik. Karena ketika kita memberikan sesuatu dengan ikhlas, maka kita telah meringankan beban mereka pula.

Allah pun berfirman dalam QS. Al Baqarah ayat 254 yang artinya:

“Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah) sebagian dari rezeki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak ada lagi syafa’at. Dan orang-orang kafir itulah orang-orang yang zalim.”

Ketika kita bersedekah, jangan pernah takut jika rezeki kita berkurang, karena sesungguhnya ketika bersedekah justru Allah SWT akan menggantikan dengan rezeki yang sebaik-baiknya. Seperti dalam firman Allah dalam QS. Saba ayat 39 yang artinya:

Katakanlah: “Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya)”. Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dialah Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya.”

Selain tidak akan mengurangi rezeki, sedekah pun membuka pintu rezeki, Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu bahwasanny Rosulullah Shallallahu’ alaihi wasallam bersabda:

“Tidak ada suatu hari pun ketika seorang hamba melewati paginya kecuali akan turun dua malaikat. Lalu salah satunya berkata, “Ya Allah berikanlah pengganti bagi siapa yang menafkahkan hartanya”, sedangkan yang satunya lagi berkata, “Ya Allah berikanlah kehancuran (kebinasaan) kepada orang yang menahan hartanya (bakhil).” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Dari hadits tersebut dijelaskan bahwa bersedekah justru akan membuka pintu rezeki yang baru.

Sahabat Al-Hilal, dari hadist tersebut, kita dapat membuktikannya dari kisah inspiratif seorang mualaf bernama Johari Zein.

Mengenal Lebih Dekat Johari Zein

Johari Zeina tau pria yang akrab disapa Jo ini lahir di Medan, Sumatera Utara 1954 dari keluarga pedagang Tionghoa. Ketika beranjak ia pernah menduduki bangku sekolah dengan mengenyam Pendidikan Katolik, sedangkan keluarga besarnya merupakan seorang Budha.

Djohari memilih menjadi mualaf pada tahun 1982, sejak menjadi mualaf petunjuk di hidupnya adalah Al-Qur’an. Ketika ia memutuskan menjadi seorang mualaf ia didukung oleh keluarga, dan ia sangat bersyukur karena memiliki keluarga yang saling menghargai.

Johari Zein merupakan pemilik layanan paket PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) yang didirikan pada tahun 1990. Ia mendirikan perusahaan JNE ini ketika ia menjadi Operation Manager TNT Indonesia, saat ia telah mencapai puncak karir nya, Johari memilih untuk meninggalkan TNT dan memilih untuk berwirausaha. Sejak berusia 12 tahun, ia sudah memperlihatkan bagaimana ia memiliki bibit untuk menjadi wirausaha. Saat itu Johari masih duduk di bangku SMP dan selalu menjual majalah ke teman-temannya. Usahanya pun terus berlanjut hingga SMA.

Tahun 1985 merupakan tahun awal Johari Zein merintis usahanya, nama awalnya adalah Worldpak lalu berganti nama menjadi Pronto. Pada tahun 1990 ia menjual seluruh sahamnya di Pronto lalu kemudian pada tahun yang sama ia mendirikan PT Jalur Nugraha Ekakurir (JNE).

Saat Johari Zein mendirikan JNE, ia sudah memeluk Islam selama 8 tahun. Ia meyakini bahwa apapun yang telah ia dapatkan selama ini adalah demi kebaikan dan untuk membantu orang lain.

Pada tahun 2017 tepatnya pada 03 Mei 2017, ia mendirikan Johari Zein Foundation dengan tujuan agar dapat membangun 99 masjid dengan nama sesuai Asmaul Husna di berbagai belahan dunia. Awal mula ia mendirikan masjid adalah ketika ia bermimpi saat selesai berdoa di Masjidil Haram saat umrah pada tahun 2009. Dalam do’a nya Johari memohon agar diizinkan untuk mendirikan Masjid. Kemudian Johari mendapatkan jawaban melalui mimpi, yaitu “Jangankan satu, 99 masjid pun diizinkan”. Kira-kira seperti itulah jawaban dalam mimpinya.

Selain bertekad untuk membangun 99 Masjid di berbagai belahan dunia, Johari pun aktif dalam kegiatan amal. Baginya, beramal adalah kewajiban setiap muslim yang wajib dilaksanakan karena diperintahkan dalam Al-Qur’an.

Sahabat Al-Hilal, rahasia sukses yang diakui oleh pemilik layanan paket JNE ini yakni berbagi dan bersedekah. Baik untuk karyawan, melalui panti asuhan, dan masih banyak lagi. Menurutnya, kebahagiaan orang lain merupakan kebahagiaan yang tersendiri bagi Johandi Zein.

Doa Akbar, Menyambut Milad Ke-19 Untuk Pesantren Al Hilal

LAZ AL HILAL – Alhamdulillah, kegiatan doa akbar khusus untuk menyambut hari lahir ke-19 Pesantren Al Hilal telah sukses dilaksanakan pada Jumat (26/02/2021). Kegiatan yang rutin dilaksanakan setiap satu bulan satu kali ini diselenggarakan secara langsung melalui live streaming dan aplikasi zoom meeting ini pun dilaksanakan secara serentak di 4 Pesantren Al Hilal, antara lain Pesantren Al Hilal 1 Cililin, Pesantren Al Hilal 2 Cibiru, Pesantrten Al Hilal 3 Sarikaso, serta Pesantren Al Hilal 4 cibiru.

Kegiatan doa akbar ini pun dilangsungkan selama satu jam mulai pukul 15.30-17.00 WIB ini dipimpin langsung oleh Pimpinan Pesantren Al Hilal 1 Cililin, Ustadz Arif Rahman. Dalam kesempatan kegiatan doa bersama yang dilaksanakan bersama para santri Yatim di 4 Pesantren Al Hilal pun melakukan kegiatan doa bersama khusus untuk menyambut milad ke-19 Pesantren Al Hilal. Seperti yang kita ketahui, Negeri tercinta kita Indonesia semenjak pandemi COVID-19 banyak jumlah angka penggangguran naik drastis, perkembangan ekonomi Indonesia semakin tidak stabil dan di tambah lagi banyaknya bencana alam yang salah satunya bencana banjir di beberapa wilayah Indonesia seperti Karawang, Bekasi,  Cikampek,  Subang dan Pamanukan Pantura.

Sungguh, banyak saudara kita yang membutuhkan dukungan serta bantuan dari kita semua. Maka dari itu, dalam kesempatan doa akbar yang diselenggarakan kemarin, Pesantren Al Hilal memutuskan untuk menggelar program “Santunan 1000 Paket Sembako Keluarga Yatim & Dhuafa Terdampak COVID-19 Dan Bencana Banjir”

Dalam kesempatan doa bersama ini pun sebelum Direktur Laziswaf Al Hilal Iwan Setiawan memberikan sambutannya, beberapa pesan dari para santri untuk Pesantren Al Hilal disampaikan oleh para santri melalui video yang diputar yang sebelumnya dikumpulkan terlebih dahulu oleh tim Al Hilal. Sungguh, kami sangat terenyuh oleh berbagai kreatifitas yang dibuat oleh para santri, termasuk doa dan ucapan yang dengan tulus diberikan oleh para santri.

Memasuki rangkaian acara, sebelum doa akbar terlaksana dan setelah para santri membacakan ayat suci Al Quran, Iwan Setiawan pun menyampaikan sambutan, maksud dan tujuannya, serta beberapa pesan untuk para santri serta para donatur dalam kegiatan Doa Akbar yang diselenggarakan secara online ini.

“Terimakasih kepada para donatur yang telah meluangkan waktunya untuk hadir dalam doa akbar ini.” Ucap Direktur Laziswaf Al Hilal.

Dalam kesempatan ini pula, Direktur Laziswaf Al Hilal mengungkapkan ucapan yang sebesar-besarnya untuk siapapun yang menjadi wasilah yang selama ini mendukung  apapun program yang dilaksanakan oleh Yayasan Al Hilal.

“Bapak, ibu yang budiman Alhamdulillah dalam rangka milad yang ke-19 Al Hilal dan bertepatan juga dengan acara rutin bulanan doa akbar kami mengucapkan terimakasih, Jazakumullah Khairan kepada siapapun yang menjadi jalan, yang menjadi wasilah, yang mendorong dan mendorong baik itu dengan materi dan inmateri sehingga Alhamdulillah sampai saat ini Yayasan Al Hilal sudah bisa berjalan dengan baik atas dukungan dan doadari bapak dan ibu semuanya. Semoga Allah yang maha baik membalas kebaikan bapak dan ibu dimanapun berada,” lanjutnya.

Sungguh hingga saat ini Yayasan Al Hilal belum bertemu dengan seluruh donatur yang telah membantu berbagai macam program yang telah terlaksana. Tetapi, dengan kebaikan

“Banyak sekali para donatur yang belum bertemu dengan kami tetapi dengan ketulusan dan kerendahan hati, dan kebaikan bapak ibu mempercayai kami untuk bisa menjadi lembaga yang dititipkan amanah zakat, infaq, sedekah yang semua seratus persen kami salurkan untuk program” ungkap Direktur Laziswaf Al Hilal.

Sambutan pun dilanjutkan oleh Iwan Setiawan dengan mengungkapkan beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Al Hilal dalam menyambut milad ke-19 Pesantren Al Hilal.

“Dalam acara rangkaian milad ini juga, kami sudah melaksankan berbagai program. Ada acara lomba-lomba, olahraga, panmpilan seni, dan InsyaAllah saat ini kita juga dalam rangkaian milan ke-19 Al Hilal yaitu doa bersama. Mudah-mudahan Allah SWT mengabulkan doa-doa yang kita panjatkan terus mengetuk pertolongan Allah SWT. InsyaAllah hajat dan doa-doa kita dikabulkan dengan pengabulan terbaik menurut Allah SWT,” lanjutnya.

Setelah Direktur Laziswaf Al Hilal memberikan sambutan serta ungkapannya, kegiatan doa akbar pun dilanjutkan dengan pembukaan doa serta inti dari kegiatan tersebut, yaitu doa bersama serta simbolis penggalangan donasi untuk keluarga dhuafa untuk kepara perwakilan santri yatim untuk korban bencana banjir di beberapa wilayah yang telah disebutkan serta yang terdampak pandemi COVID-19 oleh seluruh ustadz di Pesantren Al Hilal 1 Cililin, Pesantren 2 Cibiru, Pesantren Al Hilal 3 Sarikaso, serta Pesantren Al Hilal 4 Cirebon.  

Informasi & Call Center

🌐 Website: www.pesantrenalhilal.com

☎ Telpon: 022-2005079

📱 WA: 081 2222 02751

©️ Pesantren Al Hilal Copyright Picture

Jangan Takut! Allah Bersama Kita

LAZ AL HILAL – Setiap manusia pasti pernah merasakan takut, muali dari takut melakukan sesuatu hal, takut gagal, takut kehilangan apa yang kita cintai di dunia, hingga takut kepada tuhan semasta alam Allah SWT. Tentu takut kepada Allah SWT sangat baik untuk kita sebagai maba-Nya, mengapa? Karena ketika kita merasa takut kepada Allah SWT maka kita setiap insan akan senantiasa untuk mendekatkan diri kepada-Nya, akan lebih meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada-Nya.

Sahabat Al Hilal, tentu kita semua pasti takut dengan segala sesuatu dengan kekuatan yang dahsyat mislnya takut akan bencana alam yang mendadak datang. Kita tidak pernah tahu, bagaimana jika ketika kita sedang tidur atau sedang melaksanakan aktifitas, tiba-tiba bencana alam itu datang. Dalam Al Quran, kata takut dinyatakan dengan khauf dan khasyyah. Kata khauf lebih umum daripada kata khasyyah. Khasyyah menunjukkan rasa takut yang lebih spesifik dan disertai pengetahuan (ma’rifah). Khasyyah disematkan kepada ulama [ilmuwan, saintis yang takut kepada Allah] (QS Fathir [35]: 28).

Ketika kita merasa takut, kita sebagai umat muslim harus memaknai rasa tersebut secara positif. Seperti apakah rasa takut yang dimaknai dengan positif? Yaitu rasa takut yang menyebabkan kita sebagai umat muslim senantiasa melaksanakan kewajiban dari Allah SWT dan meninggalkan apapun larangan-Nya. Ketika rasa takut itu meningkat, maka kita akan terus meningkatkan dan terus meningkatkan keimanan kita, melaksanakan kewajiwan dengan melengkapinya dengan amalan sunnah, dan tentu dengan kesadaran diri menjauhi hal-hal yang berbau syuhbat.

Sebagai seorang hamba, rasa takut akan siksaan dari sang pencipta Allah SWT adalah sesuatu yang lumrah, ketakutan atas apa yang ditimpakan kepada kita sebagai hamba-Nya karena dosa-dosa yang pernah diperbuat. Oleh karena itu, menurut Ibn al-Qayyim al-Jauziyah, takut kepada Allah SWT itu hukumnya wajib. Karena takut kepada Allah dapat mengantarkan hamba untuk selalu beribadah kepada-Nya dengan penuh ketundukan dan kekhusyukan. Sebagaimana Allah SWT telah menyampaikan firman kepada umat-Nya dalam QS. Ali Imran ayat 175

Siapa yang tidak takut kepada-Nya, berarti ia seorang pendosa, pelaku maksiat. Karena tidak takut kepada Allah, koruptor semakin merajalela, semakin serakah, dan tidak lagi memiliki rasa malu” (QS Ali Imran: 175).

Sahabat Al Hilal, ketika kita takut kepada Allah SWT maka InsyaAllah kita sebagai hamba-Nya akan semakin dekat kepada-Nya sehingga kita sebagai seorang hamba tidak akan takut ketika suatu hari kita kehilangan apapun yang kita cintai di dunia, seperti jabatan, atau masa depan. Wallahu’alam bishawab.

Informasi & Call Center

🌐 Website: www.alhilal.or.id

☎ Telpon: 022-2005079

📱 WA: 081 2222 02751

©️ Laz Al Hilal Copyright Picture

Alhamdulillah, Ambulance Gratis Untuk Ummat Telah Beroperasi

LAZ AL HILAL – Alhamdulillah, program ambulance gratis untuk ummat telah dilaksankan. Terhitung selama satu minggu ini ambulance gratis untuk ummat telah dua kali mengantarkan jenazah ke tempat peristirahatan terakhirnya pada Selasa, 23 Februari 2021 menjemput jenazah ke rumah duka hingga mengantarkannya ke pemakaman di salah satu pemakaman di Padasuka, Bandung. Lalu pada Kamis 25 Februari 2021, menjemput jenazah di daerah Pahlawan dan mengantarkannya ke salah satu pemakaman di daerah Anjarsari, Banjaran. Alhamdulillah, berkat ambulance gratis ini para masyarakat dan kaum dhuafa yang teramat sangat membutuhkan merasa terbantu dengan pengadaan ambulance gratis.

Alhamdulillah, Kondosi ambulance gratis untuk umat yang saat ini sedang beroperasi pun teramat sangat layak digunakan untuk saudara-saudara kita diluar sana yang teramat sangat membutuhkan ambulance gratis ini. Karena, kenyamanan dan keamanan para penumpang lah yang kami utamakan. Terimakasih untuk seluruh donatur yang telah ikut serta dalam menyisihkan Sebagian rezekinya untuk ikut dalam program pengadaan ambulance gratis untuk ummat.

Sahabat Al Hilal, mungkin kita terbiasa melihat Ambulance di sekitar rumah sakit atau klinik. Karena kita sudah terbiasa melihat ambulance-ambulance tersebut di rumah sakit atau klinik, mungkin kita tidak sadar bahwa di Negeri ini masih banyak orang yang membutuhkan ambulance secara darurat dan tidak sempat untuk datang ke rumah sakit atau klinik.

Khususnya di daerah-daerah dengan tempat tinggal yang jaraknya cukup jauh dari Rumah sakit atau klinik, sampai para pasien yatim dhuafa. Disanalah kita sebagai manusia ikut andil untuk membantu sesama umat manusia yang sedang membutuhkan pertolongan darurat.

Melalui Wakaf Pengadaan Produktif Ambulance Gratis, LAZ Al-Hilal berencana akan mengadakan Ambulance Gratis untuk antar jemput pasien yatim dhuafa, tanggap bencana, serta kegiatan sosial lainnya. InsyaAllah dari pengadaan Ambulance Gratis yang Ibu/Bapak wakaf kan tanpa disadari kita telah berinvestasi untuk akhirat kelak. Insyaallah seiring roda Ambulance berputar, maka pahala kita pun mengalir. Aamiin Ya Rabbal Alamin.

Inilah beberapa momen yang telah Ambulance gratis Al Hilal laksanakan untuk mengantarkan jenazah dalam satu minggu ini dan tentunya diabadikan oleh kami, agar sahabat Al Hilal serta donatur yang telah menyisihkan Sebagian rezekinya untuk ikut dalam program pengadaan ambulance gratis Al Hilal dapat melihat dan merasakan bagaimana wakaf yang telah dilaksanakan oleh Bapak/Ibu donatur sangat bermanfaat bagi umat.

Sungguh kami sangat berterimkasih kepada seluruh donatur Yayasan LAZ Al Hilal, dan tentunya untuk seluruh pihak yang telah membantu. Terimakasih kami ucapkan, karena telah dengan ikhlas menyisihkan sebagian rezekinya untuk ikut bersama menjalankan dan mensukseskan program pengadaan ambulance gratis. Semoga amal kebaikan yang tercurah menjadi amal jariyah yang manfaatnya tidak akan putus, baik di dunia maupun di akhirat kelak. Aamiin Ya Rabbal Alamin.

Informasi & Call Center

🌐 Website: www.alhilal.or.id

☎ Telpon: 022-2005079

📱 WA: 081 2222 02751

©️ Laz Al Hilal Copyright Picture

Jangan Berhenti Untuk Menjadi Baik

Islam merupakan agama yang memiliki kebaikan untuk semua hal yang ada di muka bumi yang kita pijaki. Islam merupakan agama yang rahmatan lil’alamin. Sahabat Al-Hilal, Islam sudah mengatur semua yang berkaitan dengan kehidupan ini, di dalamnya pun Islam sudah mengatur bagaimana hak-hak manusia di muka bumi, bagaimana dalam bersosialisai, sampai bagaimana sebaiknya kita melakukan berbagai hal dari bangun tidur hingga kembali tertidur.

Maka dari itu, sahabat Al-Hilal kita sebagai umat muslim harus bisa menjadi manusia yang tidak pernah bosan untuk menjadi baik dan menyebarkan kebaikan. Karena sejatinya, Islam telah memberikan kita pedoman di jalan yang lurus agar kita tetap memegang teguh Islam yang rahmatan lil’alamin ini.

Seorang muslim itu memiliki kontribusi yang besar untuk sesama nya. Apa yang diperbuat oleh diri kita sendiri merupakan hal yang akan mejadi kebaikan pula untuk kita dimasa yang akan datang. Maka dari itu, kebaikana kita sebagai umat muslim senantiasa harus dapat bermanfaat bagi orang lain pula. Sahabat Al-Hilal lebih baik kita menjadi manusia yang tidak pernah berhenti jadi orang lain bukan?

Seperti dalam HR Tirmidzi, Rasulullah SAW bersabda:

“Sebaik-sebaik kalian adalah orang yang diharapkan kebaikannya dan sedangkan keburukannya terjaga” (HR. Tirmidzi).

Sahabat Al-Hilal, dapat kita pahami bahwa seorang muslim yang baik itu tidak akan pernah menyebarkan keburukan, tetapi seorang muslim yang baik selalu menyebarkan kebaikan. Dari kebaikan itulah kita akan terus memperoleh kepercayaan dari orang lain yang mengharapkan terus kebaikan kita.

Rasulullah SAW pun bersabda:

“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia”.  (HR. Ahmad).

Dari hadist tersebut sudah sangat jelas bahwa kita sebagai manusia harus terus menjadi manusia yang baik.

Sahabat Al-Hilal, bahkan Allah SWT berfirman dalam QS. Az-Zalzalah Ayat 7 yang berbunyi:

فَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُۥ

Yang artinya: “Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.”

Dari ayat tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa sekecil apapun yang terus kita lakukan pasti Allah SWT pun akan membalasnya. Ayat ini pun bersifat umum untuk setiap kebaikan maupun keburukan, karena jika manusia dapat melihat amalan kita walaupun sebesar dzarrah yang merupakan sesuatu yang kecil pasti kita akan terus melakukan kebaikan dan tidak akan pernah berhenti untuk melakukan kebaikan itu.

Sahabat Al-Hilal, seseorang yang terus menerus dan tidak berhenti untuk mebuat baik di dunia, selalu beriman kepada Allah SWT, serta mengerjakan amal sholeh tentunya akan dibalas pula oleh Allah SWT karena pada dasarnya sekecil apapun kebaikan yang kita lakukan maka tentunya akan menjadi menjadi jaminan kelak untuk kita di akhirat kelak.

Maka dari itu sahabat Al-Hilal, marilah kita selalu berbuat kebaikan dimana pun, kapan pun, serta kepada siapapun karena janji Allah SWT benar dan Allah SWT pun tidak akan pernah menyia-nyiakan semua perbuatan baik yang telah kita lakukan.
Informasi & Call Center

🌐 Website: www.alhilal.or.id

☎ Telpon: 022-2005079

📱 WA: 081 2222 02751

Tentang Sebuah Perjalanan

LAZ Al Hilal, Bandung – Apa yang paling penting dari sebuah perjalanan? Pengalaman mengunjungi tempat-tempat baru? Kesenangan karena bisa melakukan perjalanan dengan teman-teman yang menyenangkan? Atau barangkali kesempatan memiliki kenangan untuk diceritakan. Yah, semua itu bisa didapat dari sebuah perjalanan. Tapi ada yang lebih penting dari itu semua. Hal terpenting dari sebuah perjalanan ialah kamu bisa pulang dengan selamat.

Tak selamanya seseorang melakukan perjalanan bukan? Setiap perjalanan sejatinya adalah sebuah pengingat ketika kita lupa apa arti pulang. Hanya orang-orang yang punya tujuan pulang yang akan mengerti arti dari sebuah perjalanan.

Ialah kehidupan. Bak sebuah perjalanan panjang. Hanya orang yang sadar ketidakabadiannya yang akan menjadikan perjalanannya selama di dunia sebagai upaya untuk dapat pulang dengan selamat. Hanya bagi yang sadar.

Bayangkan begini, kamu sedang berada di suatu jalan. Kamu tahu itu bukan jalan ke rumahmu. Sementara yang kamu jadikan tujuan adalah pulang ke rumah. Apa yang akan kamu lakukan selanjutnya? Tetap melanjutkan perjalanan? Dan membiarkan diri tersesat tak tentu arah? Oke, kamu mungkin akan mendapatkan pengalaman mengunjungi tempat-tempat baru. Tapi, tujuanmu pulang semakin jauh di belakang. Tertinggal dan barangkali akan terlupa. Karena kamu sedang asik menikmati perjalanan. Apalagi kamu menjumpai teman perjalanan yang menyenangkan. Tujuan pulang? Ah, abaikan saja!

Begitulah yang dialami beberapa orang saat ini. Generasi muda terutamanya. Fase pencarian jati diri yang labil dan tak mendapatkan penanganan dan pemuasan atas keingintahuannya dengan benar membuat beberapa generasi muda lupa pada tujuan diciptakannya ke dunia. Massif tersebarnya ide-ide barat membuat kita akhirnya mengabaikan tujuan pulang kita.

“Maka Apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?” (QS. Al-Mu’minun: 115)

Tentang alam semesta, manusia dan hidup, bagaimanakah kita memandang ketiganya? Apakah kita terlupa jika ketiganya ialah ciptaan Allah Swt? Yang artinya tiap gerak geriknya bergantung kepadaNya? Lalu untuk apakah ia diciptakan? Adakah diciptakan alam semesta hanya untuk dijadikan tempat bersenang-senang semata? Atau adakah manusia diciptakan hanya untuk bersenang-senang belaka? Dan hidup, apakah ia hanya dijadikan masa untuk bersenang-senang saja? Adakah ketiga diciptakan begitu saja tanpa tujuan? Kemana semuanya akan berakhir? Abadikah? Atau semua adalah bagian dari sebuah perjalanan?

Pandangan manusia atas ketiga hal tersebut akan mempengaruhinya dalam menentukan arah tujuan pulangnya. Ke surga atau ke neraka. Jika ia memandang alam semesta, manusia dan hidup sebagai sesuatu yang tak abadi, maka ia akan menemukan apa arti pulang yang sesungguhnya. Alam semesta, manusia dan hidup dianggap sebuah entitas kecil yang senantiasa bergantung padaNya. Dengan demikian keselamatan “pulang” ke kampung akhirat menjadi aspek paling penting dalam perjalanannya.

Jadi, kemana tujuan perjalananmu sesungguhnya? Pulangkah? Atau sekedar mencari pengalaman berkunjung ke tempat baru dengan teman yang menyenangkan serta kenangan manis untuk diceritakan? Tentukan tujuanmu sekarang juga.

Jika saat ini, di perjalanan kamu tersadar, bahwa bukan jalan ini yang akan menghantarkanmu ke “rumah”, maka tak ada salahnya berhenti sejenak. Lalu berbeloklah ke arah jalan yang benar-benar akan membawamu pulang. Atau barangkali berputar baliklah! Tak apa jika sedikit melelahkan. Kamu tetap akan temukan teman yang menyenangkan untuk ke tujuanmu yang sesungguhnya. Namun jangan kaget jika tak seramai perjalananmu untuk sekedar bersenang-senang.

Arti sebuah perjalanan bukanlah hanya tentang hari ini, namun tentang masa depan yang hakiki. Tentang apa yang diperbuat akan dipertanggungjawabkan. Setiap pertanggungjawaban akan mendapat balasan yang setimpal. Allah akan menempatkan alamat “pulang” kita sesuai dengan tujuan kita selama hidup.

“Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia, melainkan supaya mereka menyembahku”. (QS. Adz Dzariyat: 56).

Wallahu ‘alam bish-shawab

Cara Setan Sesatkan Manusia: Timbulkan Rasa Was-was

LAZ Al Hilal, Bandung – Sahabat Al Hilal manusia diciptakan oleh Allah SWT tidak semata-mata hanya untuk mendiami muka bumi dan merusak apa yang ada di dalamnya. Akan tetapi untuk menjaga segala amanah Allah di bumi sambil terus beribadah kepada-Nya.

Namun tentunya tidak mudah untuk melakukan yang demikian itu. Sebabnya, setan selalu ada untuk menggoda manusia. Maka, apabila tidak disertai dengan keimanan dan kehati-hatian, manusia akan mudah terperangkap dalam jebakan setan.

Untuk selalu berhati-hati, alangkah baiknya apabila kita mengetahui beberapa cara setan menyesatkan manusia. Di antaranya yaitu menimbulkan rasa was-was.

Seorang yang telah diserang rasa was-was, maka ia akan ragu-ragu dalam setiap aktivitasnya. Akibatnya, rasa tersebut akan merusak tingkat keimanan seseorang kepada Allah SWT dan segala yang berkaitan dengan iman.

Sebagaimana penjelasan dalam Surat an-Naas yang artinya, “Katakanlah, ‘aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia. Dari kejahatan (bisikan) setan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan kejahatan ke dalam dada manusia, dari golongan jin dan manusia.” Dan empat langkah inilah yang menjadi langkah setan dalam menyesatkan manusia menurut Ibnul Qayyim rahimahullah. Dalam Badaa-i’ Al-Fawaid (2:816), Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata:

“Hendaknya menahan diri dari pandangan yang tak bisa terjaga, banyak bicara, banyak makan, dan banyak bergaul. Hal-hal ini merupakan empat pintu setan dalam menguasai manusia dan jalan setan mencapai tujuannya. Enggan menundukkan pandangan akan mengantarkan pada menganggap baik (istihsan), yang dilihat akan menancap dalam hati, pikiran pun akan sibuk membayangkannya, hingga berpikiran agar tercapai tujuan.”

Empat hal ini disebutkan oleh Ibnul Qayyim dalam poin kesepuluh setelah menyebutkan sembilan kaidah bermanfaat untuk melindungi hamba dari setan dan menyelamatkan dari gangguannya. Lihat Badaa-i’ Al-Fawaid, 2:809-816.

  • Banyak memandang

Contohnya adalah memandang lawan jenis. Dalam surah An-Nuur sendiri diperintahkan untuk menundukkan pandangan,

“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman, “Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya.” (QS. An-Nuur: 30)

  • Banyak bicara

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah SAW bersabda, “Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, berkatalah yang baik, ataukah diam.” (HR. Bukhari, dan Muslim)

Dari Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Semoga ibumu kehilanganmu! (Kalimat ini maksudnya adalah untuk memperhatikan ucapan selanjutnya). Tidaklah manusia tersungkur di neraka di atas wajah atau di atas hidung mereka melainkan dengan sebab lisan mereka.’” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah).

  • Banyak makan

Dari Al-Miqdam bin Ma’dikarib radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa ia mendengar Rasulullah SAW bersabda

“Tidak ada tempat yang lebih jelek daripada memenuhi perut keturunan Adam. Cukup keturunan Adam mengonsumsi yang dapat menegakkan tulangnya. Kalau memang menjadi suatu keharusan untuk diisi, maka sepertiga untuk makannya, sepertiga untuk minumannya, dan sepertiga untuk nafasnya.” (HR. Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah).

  • Banyak bergaul

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah SAW bersabda, “Seseorang akan mencocoki kebiasaan teman karibnya. Oleh karenanya, perhatikanlah siapa yang akan menjadi teman karib kalian.” (HR. Abu Daud, Tirmidzi, dan Ahmad) Adapun bergaul ada beberapa bentuk menurut Ibnul Qayyim dalam Badaai’ Al-Fawaid:

  1. Bergaul seperti orang yang membutuhkan makanan, terus dibutuhkan setiap waktu, contohnya adalah bergaul dengan para ulama.
  2. Bergaul seperti orang yang membutuhkan obat, dibutuhkan ketika sakit saja, contohnya adalah bentuk muamalat, kerja sama, berdiskusi, atau berobat saat sakit.
  3. Bergaul yang malah mendapatkan penyakit, misalnya ada penyakit yang tidak dapat diobati, ada yang kena penyakit bentuk lapar, ada yang kena penyakit panas sehingga tak bisa berbicara.
  4. Bergaul yang malah mendapatkan racun, contohnya adalah bergaul dengan ahli bid’ah dan orang sesat, serta orang yang menyesatkan yang lain dari jalan Allah yang menjadikan sunnah itu bid’ah atau bid’ah itu menjadi sunnah, menjadikan perbuatan baik sebagai kemungkaran dan sebaliknya.

Kisah Romantis Thalhah bin Ubaidillah

Thalhah bin Ubaidillah bernama lengkap Thalhah bin Ubaidillah bin Usman bin Kaab bin Lu’ay bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin an-Nadhr bin Kinanah, al-Qurasyi at-Taimi al-Makki dan al-Madani, Thalhah merupakan sahabat Rasulullah yang berasal dari suku Quraisy. Karena perjuangan memeluk dan menegakkan syariat Islam, Thalhah bin Ubaidillah diizinkan masuk surga oleh Allah SWT.

Thalhah bin Ubaidillah menghabiskan hartanya untuk kebaikan dan membela islam serta menolong mereka yang membutuhkan. Ia sangat dermawan, sudah begitu banyak manfaat yang ia berikan untuk orang lain sehingga tidak sedikit orang yang mengapresiasikan kedermawannya tersebut. Thalhah merupakan sosok yang selalu turun dalam perang jihad, melindungi Rasulullah, membela dakwahnya, serta menyebarkan risalhanya.

Sahabat Al-Hilal, tahukah kalian jika Thalhah bin Ubaidillah merupakan seorang pria yang begitu sangat mencintai istri Rasulullah SAW yakni Aisyah. Tetapi disisi lain, Thalhah pun merupakan sepupu dari Aisyah.

Diriwayatkan  Ibn Abi Hatim dari Ibn Sa’ad yang bersumber dari Abu Bakar ibn Muhammad ibn ‘Amr ibn Hazm, dan ditulis oleh Jalaluddin as-Suyuthi dalam kitab Lubab an-Nuqul fi Asbab an-Nuzul diceritakan bahwa suatu hari Thalhah sedang berbincang dengan Aisyah, istri Muhammad SAW yang sangat ia cintai.

Ketika ia sedang berbincang dengan Aisyah, Rasulullah datang dengan menunjukkan wajah tidak suka. Rasulullah cemburu, saat itu Rasulullah langsung meminta Aisyah untuk masuk ke dalam kamar tetapi tidak terang-terangan, Rasulullah menggunakan Bahasa isyarat, Aisyah mengerti.

Atas kejadian tersebut Thalhah merasa malu, ia berpamitan sambal bergumam dalam hati hingga bersumpah untuk menunggu Muhammad sampai wafat demi menikahi Aisyah. “Beliau melarangku berbincang dengan Aisyah. Padahal ia adalah sepupuku. Demi Allah, jika beliau telah wafat, takkan kubiarkan orang lain mendahuluiku melamar Aisyah.”

Atas perkataan Thalhah tersebut, Allah SWT menurunkan firmanNya dalam QS Al-Ahzab ayat 53 yang berbunyi:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَدْخُلُوا بُيُوتَ النَّبِيِّ إِلَّا أَنْ يُؤْذَنَ لَكُمْ إِلَىٰ طَعَامٍ غَيْرَ نَاظِرِينَ إِنَاهُ وَلَٰكِنْ إِذَا دُعِيتُمْ فَادْخُلُوا فَإِذَا طَعِمْتُمْ فَانْتَشِرُوا وَلَا مُسْتَأْنِسِينَ لِحَدِيثٍ ۚ إِنَّ ذَٰلِكُمْ كَانَ يُؤْذِي النَّبِيَّ فَيَسْتَحْيِي مِنْكُمْ ۖ وَاللَّهُ لَا يَسْتَحْيِي مِنَ الْحَقِّ ۚ وَإِذَا سَأَلْتُمُوهُنَّ مَتَاعًا فَاسْأَلُوهُنَّ مِنْ وَرَاءِ حِجَابٍ ۚ ذَٰلِكُمْ أَطْهَرُ لِقُلُوبِكُمْ وَقُلُوبِهِنَّ ۚ وَمَا كَانَ لَكُمْ أَنْ تُؤْذُوا رَسُولَ اللَّهِ وَلَا أَنْ تَنْكِحُوا أَزْوَاجَهُ مِنْ بَعْدِهِ أَبَدًا ۚ إِنَّ ذَٰلِكُمْ كَانَ عِنْدَ اللَّهِ عَظِيمًا

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah-rumah Nabi kecuali bila kamu diizinkan untuk makan dengan tidak menunggu-nunggu waktu masak (makanannya), tetapi jika kamu diundang maka masuklah dan bila kamu selesai makan, keluarlah kamu tanpa asyik memperpanjang percakapan. Sesungguhnya yang demikian itu akan mengganggu Nabi lalu Nabi malu kepadamu (untuk menyuruh kamu keluar), dan Allah tidak malu (menerangkan) yang benar. Apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (isteri-isteri Nabi), maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka. Dan tidak boleh kamu menyakiti (hati) Rasulullah dan tidak (pula) mengawini isteri-isterinya selama-lamanya sesudah ia wafat. Sesungguhnya perbuatan itu adalah amat besar (dosanya) di sisi Allah.”

Ketika surat itu dibacakan dan Thalhah mendengar surat tersebut, ia menangis, ia malu kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW. Setelah mendengar surat tersebut, Thalhah mewujudkan cintanya yang besar kepada Aisyah itu dengan hal yang lebih berguna, seperti menyumbangkan hartanya, memerdekakan budaknya, serta menunaikan umrah dengan berjalan kaki sebagai bentuk taubatnya.

Sahabat Al-Hilal, seiring berjalannya waktu Thalhah pun dikaruniai oleh cinta yang lainnya ketika cintanya kepada Aisyah tak sampai. Ia menikahi seorang wanita, dalam pernikahannya ia dikaruniai seorang putri cantik yang ia namai  Aisyah binti Thallhah.

Sudahkah Besedekah Madu? Iniloh Manfaatnya!

LAZ AL HILAL – Ketika kita mendengar kata madu, tentu didalam benak kita pasti manfaat yang ada di dalam madu itu sendiri. Sahabat Al Hilal, mengkonsumsi madu, apalagi dalam situasi wabah virus COVID-19 yang masih berkeliaran di muka bumi. Menjaga tubuh kita kita di masa seperti ini tentunya sangat dianjurkan, menjaga kesehatan tubuh berarti kita turut membantu dalam menekan wabah virus COVID-19.

Sahabat Al Hilal, meminum madu pun dapat menjadi salah satu ikhtiar kita untuk tentap menjaga tubuh kita dari serangan wabah virus COVID-19 loh! Karena, madu berasal dari cairan yang dihasilkan lebah dari nektar bunga yang kaya dengan manfaat. Mengkonsumsi madu pun dianjurkan oleh Rasulullah SAW, dan diriwayatkan dalam HR. Ibnu Majah. Rasulullah SAW bersabda

Barangsiapa yang minum madu tiga tegukan dalam setiap bulan, dia tidak akan terkena bala’ yang besar.” (HR. Ibnu Majah)

Dalam hadist tersebut pun kita dapat melihat bagaimana keutamaan dan keunggulan ketika kita meminum madu, salah satu keunggulan yang teramat besar manfaatnya bagi tubuh kita yaitu kita tidak akan terkena bala yang besar. Selain enak rasanya, madu cocok dikonsumsi oleh semua golongan umur, anak-anak hingga lansia, laki-laki maupun perempuan.

Dilansir dari laman klik dokter, terdapat berbagai macam manfaat yang sangat baik bagi tubuh kita ketika kita mengonsumsi madu setiap hari. Adapun beberapa manfaatnya antara lain adalah:

  1. Meningkatkan sistem imunitas tubuh.
  2. Membantu tidur Anda lebih nyenyak.
  3. Menangkal radikal bebas.
  4. Meredakan batuk.
  5. Mempercepat penyembuhan luka.
  6. Menjaga kesehatan sistem pencernaan.
  7. Menjaga kesehatan jantung.
  8. Sumber antioksidan.
  9. Mengontrol berat badan.
  10. Sumber probiotik.
  11. Mempertajam daya ingat.
  12. Menurunkan kolesterol.
  13. Menyembuhkan jerawat, luka, bisul, bahkan herpes.
  14. Meredakan asam lambung.
  15. Sumber energi alami.

Maka dari itu, untuk membantu para penghafal Al Quran, santri yatim, serta masyarakat yang kurang mampu, Yayasan LAZ Al Hilal mengajak sahabat Al Hilal semua untuk turut serta dalam penggalangan dana yang tak lain bertujuan untuk membagikan madu dan suplemen herbal agar masyarakat dan penghafal Al Quran tentap prima dalam menghafal Al Quran.

Bukankah kesehatan santri adalah hal utama yang penting dari semua? InsyaAllah sedekah yang akan di berikan untuk para santri akan menjadi pahala, dan InsyaAllah dalam setiap sendok madu dan suplemen yang santri minum akan mengalirkan pahala jariyah untuk setiap sahabat Al Hilal. Aamiin Ya Rabbal Alamin.

Untuk itu, mari kita menyisihkan sedikit rezeki untuk bersedekah! Adapun sahabat Al Hilal yang akan ikut serta dalam sedekah madu untuk para santri , penghafal Al Qur’an, dan masyarakat yang kurang mampu dapat melalui:

Bank Mandiri

🏧 132.00.1254.995.3

A.n YAYASAN AL HILAL RANCAPANGGUNG

Informasi & Call Center

🌐 Website: www.alhilal.or.id

☎ Telpon: 022-2005079

📱 WA: 081 2222 02751

©️ Laz Al Hilal Copyright Picture

×