Contacts

92 Bowery St., NY 10013

+1 800 123 456 789

Kategori: Berita

PEMBAGIAN ZAKAT

Pesantren Al hilal membagikan zakat pada Kamis – Ahad 19-22 Maret 2020 . Pembagian zakat ini di bagikan kepada panitia laz Al hilal, santri Tahfiz, ustadz/pengajar, dan wali santri yatim. Program laz ini bertujuan untuk meringankan beban masyarakat di tengah wabah virus Corona, dan menambah semangat santri untuk terus belajar Al-Qur’an.  

Satu santri mendapatkan satu amplop uang zakat, para pengajar dan ibu wali yatim dan pengajian mendapatkan masing-masing satu amplop. Para penerima manfaat berterimakasih dan bersyukur atas penyaluran zakat ini. Berharap laz Al hilal bisa memberikan manfaat yang lebih luas kepada masyarakat.  

Zakat merupakan ibadah wajib bagi umat muslim. Kewajiban ini, tertulis di dalam Al-Qur’an. Zakat juga termasuk dalam rukun Islam dan menjadi salah satu unsur pokok tegaknya syariat Islam. Menunaikan Zakat adalah kegiatan yang wajib dilakukan bagi setiap muslim yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu.  

  • Islam 
  • Zakat hanya di kenakan Kepada orang-orang yang beragama Islam. Berakal Dan baligh dimiliki secara sempurna 
  • Harta yang akan dizakatkan merupakan milik sendiri ditangan individu dan tidak berkaitan dengan hak orang lain, atau harta tersebut di salurkan atas pilihan nya sendiri.  
  • Nisab adalah batasan Antara apakah kekayaan itu wajib zakat atau tidak. Jadi, harta yang dimiliki seseorang telah mencapai Nisab, maka kekayaan tersebut wajib dizakatkan.  

Zakat merupakan bentuk ibadah seperti sholat, puasa, dan lainnya yang telah di atur berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah. Ibadah ini termasuk kedalam rukun Islam yang keempat (4) dan menjadi salah satu unsur penting dalam syariat Islam. Karena itulah, hukum membayarkan zakat adalah wajib bagi setiap muslim yang telah memenuhi syarat-syarat zakat.  

Selain ibadah wajib, zakat juga kegiatan amal sosial kemasyarakatan dan kemanusiaan yang dapat berkembang sesuai dengan perkembangan umat manusia. 

PEMBAGIAN SABUN CUCI TANGAN UNTUK MASJID

Mencegah penyebaran virus corona di Wilyah Kota Bandung (Cililin).  Panitia Laz Al Hilal melakukan kegiatan pembagian sabun gratis untuk setiap masjid pada Sabtu, 28 Maret 2020. Kegiatan ini ialah upaya dalam pencegahan penyebaran  covid-19. Panitia Laz Al hilal membantu jamaah masjid untuk membudidayakan hidup bersih, agar terhindar dari berbagai pernyakit seperti virus covid-19 ini. 

Acara di mulai dengan persiapan para panitia untuk membagikan sabun tersebut. Sebelum di bagikan nya sabun ada syarat tertentu untuk mengambil sabun, yaitu di anjurkan untuk cuci tangan terlebih dahulu dan absen. Selain cuci tangan dan absen para perwakilan masjid di dokumentasikan.  

Laz Al hilal  merespon cepat tentang wabah ini, karena rumah ibadah seperti masjid merupakan tempat bertemunya berbagai kalangan. Hal-Hal tersebut tentu menjadi resiko besar menyebarnya berbagai penyakit menular seperti virus Covid-19. 

Selain itu, para panitia juga menghimbau para penjaga masjid untuk tetap waspada dan hati-hati terhadap virus ini. Semoga kedepannya lebih banyak masjid yang bisa menerima manfaat. 

ORANG-ORANG YANG MATI SYAHID

Apakah orang yang terkena wabah covid-19 mati syahid ?. Orang yang meninggal di medan perang untuk menegakkan agama Allah atau mempertahankan kebenaran dikenal dengan mati syahid. Selain itu, masih ada beberapa cara meninggal seseorang yang masuk dalam golongan mati syahid. 

Sebagaimana sabda Rasulullah: “Orang yang mati syahid ada lima, yakni orang yang mati karena tho’un (wabah), orang yang mati karena menderita sakit perut, orang yang mati tenggelam, orang yang mati karena tertimpa reruntuhan dan orang yang mati syahid di jalan Allah.” (HR. Bukhari) 

Selain itu Dari Jabir bin ‘Atik radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah bersabda: “Orang-orang yang mati syahid yang selain terbunuh di jalan Allah itu ada tujuh orang, yaitu korban wabah adalah syahid, mati tenggelam (ketika melakukan safar dalam rangka ketaatan) adalah syahid, yang punya luka pada lambung lalu mati, matinya adalah syahid, mati karena ?  perut adalah syahid, korban kebakaran adalah syahid, yang mati tertimpa reruntuhan adalah syahid, dan seorang wanita yang meninggal karena melahirkan (dalam keadaan nifas atau dalam keadaan bayi masih dalam perutnya, penpena adalah syahid.” (HR. Abu Daud) 

Imam Nawawi rahimahullah menjelaskan bahwa syahid itu ; 

1. Syahid yang mati ketika berperang melawan kafir harbi (yang berhak untuk diperangi). 

2. Syahid dalam hal pahala namun tidak disikapi dengan hukum syahid di dunia. Contoh syahid jenis ini ialah mati karena melahirkan, mati karena wabah penyakit, mati karena reruntuhan, dan mati karena membela hartanya dari rampasan, begitu pula penyebutan syahid lainnya yang disebutkan dalam hadis shahih. 

3. Orang yang khianat dalam harta ghanimah (harta rampasan perang), dalam dalil pun menafikan syahid pada dirinya ketika berperang melawan orang kafir. 

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah pernah ditanya, ada orang yang menaiki kapal dengan maksud pergi berdagang kemudian tenggelam, apakah ia dikatakan mati syahid? 

Ibnu Taimiyah rahimahullah memberikan jawaban, ia termasuk syahid selama ia tidak bermaksiat ketika ia naik kapal tadi. Ada hadis shahih dari Rasulullah yang menyatakan, orang yang mati tenggelam termasuk syahid; orang yang mati karena sakit perut termasuk syahid; orang yang mati terbakar termasuk syahid, orang yang mati karena wabah termasuk syahid, wanita yang mati karena melahirkan termasuk syahid, juga orang yang mati karena tertimpa reruntuhan termasuk syahid.  

Maka dari itu marilah kita mengambil hikmah dari adanya virus covid-19 ini, ini adalah sebuah peringatan bahwa iman kita harus di perkuat lagi.  

PEMBUATAN SABUN CUCI TANGAN

Pesantren Al hilal kini gelar pembuatan sabun cuci tangan atau hand soap. Pembuatan ini di lakukan karena sudah minimnya produk sabun atau hand soap di semua pasaran. Kegiatan ini merupakan ikhtiar yang di lakukan untuk mencegah penyebaran covid-19. Sabun ini di bagikan gratis untuk orang-orang yang membutuhkan.  

Salah satu cara yang diyakini dapat bekerja secara efektif mencegah penularan virus corona adalah dengan rajin mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir. 

Bahkan, sabun disebut lebih efektif untuk digukanan daripada cairan pembersih tangan atau hand sanitizer, karena dapat menghilangkan bakteri dan virus yang ada di permukaan kulit. 

Mencuci tangan menggunakan air yang mengalir memang bisa saja dilakukan, namun air tidak cukup untuk menghilangkann virus yang menempel. Air tidak cukup kuat untuk memisahkan virus yang lengket dengan permukaan kulit. 

Lain halnya dengan air sabun. Sabun mengandung sejenis lemak yang disebut sebagai amphiphiles. 

Amphiphiles ini secara struktur sangat mirip dengan lemak yang ada di membran virus. Sehingga molekul-molekul sabun dapat ‘bertarung’ dengan lemak yang ada di membran virus. 

Inilah cara yang kurang lebih sama, ketika sabun bekerja menghapus kotoran dari kulit. Sabun hanya melepaskan virus yang melekat dengan kulit, namun juga memisahkan ketiga komponen pembentuk virus, yakni protein, RNA, dan lemak yang menyatu. 

SEDEKAH PENOLAK BALA

Orang-orang  yang bertaqwa sangat sadar dengan kekuatan sedekah untuk menjadi penolak bala,kesulitan dan berbagai macam penyakit, sebagimana sabda Rosullullah SAW : 

“Bersegeralah, bersedekah sebab yang namanya bala tidak pernah mendahului sedekah, obatilah sakitmu dengan sedekah”. 

Banyak dari kita  yang sudah mengetahui dan memahami perihal anjuran untuk bersedekah, namun sering kali kita  teramat susah untuk  melakukannya karena  kekhawatiran bahwa kita salah  memberi, sebagai contoh  kadang kita enggan memberi pengemis atau pengamen  yang  kita  temui di pinggir jalan dengan memikirkan bahwa mereka  menjadikan meminta-minta sebagai profesinya. 

Padahal sesungguhnya  prasangka buruk yang demikian adalah bisikan-bisikan setan yang tidak rela kita berbuat baik (bersedekah),  sebaiknya mulai saat ini hendak kita hilangkan prasangka-prasangka yang demikian karena seharunya sedekah  itu kita niatkan sebagai bukti keimanan kita atas perintah Allah dan rosulnya  yang menganjurkan umat nya  untuk gemar bersedekah. 

Apabila ternyata bahwa sedekah yang kita beri kepada pengemis atau pengamen  tidak tepat sasaran, bukan lagi urusan kita. Karena sedekah hakekatnya adalah ladang amal bagi hamba-hamba Allah yang bertaqwa. Atau jika kita tidak suka memberi sedekah dengan berbagai alasan pertimbangan maka biasakanlah bersedekah dengan menyiapkan sejumlah uang sebelum sholat jum’at dan memasukan ke kotak amal yang tersedia . Misalnya  kita menyumbangkan uang sejumlah 10.000 ke kotak amal maka sebaiknya jum’at berikutnya harus sama, dan harus di iringi dengan keiklasan. 

Sedekah anda, walaupun kecil tapi amat berarti di sisi Allah Azza Wa Jalla. Orang yang bakhil dan kikir dengan tidak menyedekahkan sebagian hartanya akan merugi di dunia dan di akhirat karena tidak mendapat keberkahan. Jadi, sejatinya orang yang bersedekah adalah orang yang beriman. Sebab menginfakkan hartanya akan memperoleh berkah dan  menahannya dari celaka. Tidak mengherankan jika orang yang bersedekah di ibaratkan orang yang berinvestasi dan menabung di sisi Allah dengan jalan meminjamkan pemberianya kepada Allah. 

Balasan yang akan di peroleh berlipat ganda. Merka tidak akan rugi meskipun pada awalnya mereka kehilangan sesuatu. Sedekah tidak hanya berarti mengeluarkan atau menyumbangkan harta. Namun sedekah mencakup segala amal atau  perbuatan baik. Sebagai contoh dalam hal kecil sudah tertera di dalam sebua hadist di gambarkan, “Memberikan senyuman kepada sudaramu adalah sedekah”.  

Donasi untuk keperluan pencegahan penyebaran Covid-19 agar tidak semakin meluas

masih terus mengalir dari para donatur. Alhamdulillah, dengan begini Lembaga Amil Zakat al Hilal akan terus membantu masjid-masjid yang memerlukan sabun cuci tangan dan hand sanitizer untuk meningkatkan kebersihan dalam menjalankan ibadah.

Terhitung sejak 17 Maret kemarin hingga saat ini, pembagian sabun cuci tangan dan hand sanitizer masih akan terus dilakukan. Para pengurus masjid di Bandung masih berdatangan luntuk mengambil sendiri di kantor al Hilal di Gegerkalong Hilir, Kota Bandung.

BERITA KOMUNITAS AL HILAL BARU DI SUMEDANG

Tanggal 22 Maret 2020 menjadi hari resmi didirikannya cabang komunitas al Hilal baru yang berada di Sumedang, Jawa Barat.

Kegiatan ini diketuai oleh Kang Isef yang mana adalah Ketua Komunitas al Hilal Jawa Barat. Selain itu, kegiatan ini juga sebagai wadah pelaksanaan program al Hilal yang dilakukan di masjid-masjid di Sumedang.

Program-program tersebut diantaranya pemberian zakat kepada warga dhuafa sekitar, pembagian waqaf mushaf-mushaf Alqur’an dan juga pembagian bantuan hand sanitizer ke masjid-masjid. Alhamdulillah atas seizin Allah kegiatan tersebut berlangsung lancar dan kondusif.

Hingga saat ini, komunitas al Hilal Jawa Barat sudah ada di beberapa wilayah, yaitu Komunitas al Hilal Pusat di Bandung, Komunitas al Hilal Karawang, lalu yang baru Komunitas al Hilal Sumedang.

Untuk selanjutnya, al Hilal juga berencana untuk membuka komunitas al Hilal baru di Kabupaten Garut.

Pembagian Hand Sanitizer oleh LAZ al-Hilal Masih Berlanjut

Bandung (22 Maret, 2020) – Lembaga Amil Zakat al-Hilal masih terus membagikan Hand Sanitizer dan Sabun Cuci Tangan Gratis untuk masjid-masjid.

Dari pagi sudah ramai perwakilan dari masing” masjid datang untuk mendapatkan Hand Sanitizer.

PEMBERIAN ZAKAT PESANTREN AL HILAL

Pada hari Kamis, 19 Maret 2020 kemarin, LAZ al Hilal telah menunaikan pemberian zakat kepada anak yatim dan dhuafa penghafal AL-Qur’an, Orang tua/wali dhuafa, Asatid dan Asatidzah asuhan al Hilal.

Pemberian zakat kepada anak yatim dan dhuafa di Pesantren al Hilal Cililin
Pemberian zakat kepada anak yatim dan dhuafa di Pesantren al Hilal Cililin

Pemberian zakat tersebut dilaksanakan secara bersamaan di tiga pesantren al Hilal yang berlokasi di Cililin, Cibiru, dan Sukasari Kota Bandung.  Pemberian zakat dilakukan secara langsung oleh para pengurus masin-masing pesantren al Hilal kepada anak-anak dan para orang tua/wali.

Alhamdulillah atas izin Allah SWT, pelaksanaan pembagian zakat tersebut berjalan dengan lancar dan tertib. Semoga Allah senantiasa memberi kelancaran rezeki bagi kita dan semoga kita bisa selalu menunaikan kewajiban zakat menurut perintah Allah. Aamiin aamiin ya robbal alamiin…

Pembagian Hand Sanitizer Oleh LAZ al-Hilal

Mengikuti perkembangan wabah Virus Corona yang telah meluas hingga ke Kota Bandung, program bantuan antiseptic demi penanggulangan Covid-19 Lembaga Amil Zakat al-Hilal akan terus dilakukan.

Yang mana sudah dimulai sejak tanggal 17 Maret kemarin, LAZ al Hilal telah membagikan hand sanitizer untuk keperluan sanitasi ke masjid-masjid di Kota Bandung. Selain harus menjaga kebersihan dan kesehatan diri, hand sanitizer juga diperlukan untuk menjaga tangan selalu bersih dan bebas kuman hingga virus.

Hal ini dilakukan sebagai bentuk pencegahan merebaknya virus tersebut bagi jamaah yang melaksanakan ibadah di masjid agar lebih terjaga.

Kemarin, pada tanggal 18 sampai 19 Maret, telah dilakukan pembagian Hand Sanitizer ke di Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, dan Kota Cimahi.

Pembagian Hand Sanitizer dilakukan secara langsung ataupun diambil oleh pengurus masjid yang datang ke kantor al Hilal. Sedangkan penyerahan bantuan dilakukan oleh LAZ al Hilal yang dibantu oleh beberapa relawan.

Dari puluhan masjid di kawasan Bandung yang telah mendapatkan bantuan diantaranya:

  • Masjid Attoyibah
  • Masjid Faturrahman
  • Masjid Raudhotul Jannah
  • Masjid Manunggal
  • Masjid Al-Hikmah
  • Masjid Al-Muhajirin
  • Masjid Assalam
  • Masjid Albarokah
  • Masjid Alkautsar
  • Masjid Arrohman
  • Masjid Alhidayah
  • Masjid Nurul Amal
  • Di area Sukasari Ponpes PPIQ Setrasari
  • Masjid At-Taqwa di Cicalengka
  • Masjid As Sholawat Manisi di Cibiru
  • Masjid Nurul Huda Jl. Jenderal Sudirman di Cijerah
  • Masjid Jami Ar-Rohim Jl. Jenderal Sudirman Andir
  • Masjid Lukmanul Hakim Politeknik Bandung
  • dan insyaallah akan bertambah lagi

LAZ al Hilal berharap, hand sanitizer gratis ini dapat membantu memaksimalkan upaya pencegahan Covid-19. Bagaimanapun, kita harus tetap berupaya yang terbaik agar bisa terhindar dari virus tersebut dan masih bisa melaksanakan ibadah dengan tenang dan khusyu.

Penyerahan hand sanitizer yang dilakukan di kantor al Hilal:

Ustadz Irvan dari Masjid Al Barokah dan Masjid Miftahul Falah
Ustadz Irvan dari Masjid Al Barokah dan Masjid Miftahul Falah
Bapak Indra dari Masjid Istiqomah dan Nurul Iman
Bapak Indra dari Masjid Istiqomah dan Nurul Iman
×