Meskipun mayoritas penduduk beragama non-Muslim, Nusa Tenggara Timur tetap menunjukkan harmoni keberagaman dengan hadirnya masjid-masjid megah yang tak hanya menjadi pusat ibadah dan pendidikan masyarakat muslim disana, tetapi menjadi tempat wisata religi yang unik dan berbeda. Seperti Masjid Al-Muttaqin dan Masjid Terapung An-Nur
Masjid Al-Muttaqin
Masjid yang berlokasi di Jl. RA. Kartini I No.10 Walikota Baru, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur ini menjadi simbol toleransi di kupang karena tepat bersebelahan dengan Gereja HKBP Kota Baru. Jamaah masjid dan jemaat gereja saling menghormati dan menyepakati waktu-waktu ibadah antara dua agama. Setiap shalat lima waktu, bisa dipastikan ibadah di gereja dihentikan sejenak sampai waktu shalat usai. Begitupun sebaliknya, jika ada kegiatan di gereja, maka Masjid al Muttaqin meniadakan kegiatan.
Masjid Terapung An-Nur
Masjid terapung di Maumere yang terletak di Kampung Wuring, Kabupaten Sikka. Masjid ini berdiri di atas tiang-tiang di laut, sehingga tampak seolah-olah mengapung di permukaan air. Dengan desain yang sederhana dan dibangun di atas laut, memberikan pemandangan laut yang eksotis saat berkunjung. Tiang-tiang betonnya melambangkan nilai-nilai Islam, seperti 99 Asmaul Husna dan 4 sahabat Nabi Muhammad SAW.
Banyak Masjid dan Pesantren di Pelosok Timur Indonesia yang Membutuhkan al Qur’an
Selain masjid al Muttaqin dan Masjid Terapung An-Nur di daerah pelosok di sekitar adonara, larantuka, lembata, solor, ada lebih banyak masjid, pesantren, TPQ/TPA, dan rumah Qur’an yang berada di pelosok timur Indonesia yang sangat membutuhkan perhatian khusus lantaran kondisi fisik sarana ibadah dan pendidikan yang masih minim.
Seperti di TPA Abu Musa Al Asy’ary dan TPQ Abdullah Rauf Pohon Bao, di Larantuka, Kab. Flores Timur, NTT yang kekurangan al Qur’an. Keterbatasan Al‑Qur’an yang layak dan halaman yang sudah robek karena pemakaian intensif dan iklim lembab serta kondisi penyimpanan yang kurang ideal, bisa menimbulkan hambatan dalam keberlangsungan pendidikan dan pembinaan santri.
InsyaAllah Nusa Tenggara Timur pun menjadi wilayah tujuan “Ekspedisi Pelayaran Mushaf Quran” di bulan Oktober 2025 mendatang. Karena di Pulau Adonara, anak-anak Muslim masih belajar dengan mushaf lusuh dan terbatas InsyaAllah, LAZISWAF Pesantren Al Hilal siap hadirkan mushaf Quran baru agar calon Penjaga Quran bisa belajar dan menghafal Quran.
Bersama LAZISWAF Pesantren Al Hilal, mari hadirkan Quran baru untuk mereka!
InsyaAllah, setiap huruf yang mereka baca adalah amal jariyah untuk kita semua! Setiap mushaf yang sampai di tangan saudara Muslim Pulau Adonara, menjadi cahaya dan jariyah abadi hingga ke surga-Nya
Informasi Sedekah Quran:
Youtube: https://www.youtube.com/c/sebarquranindonesia/videos
Instagram: https://www.instagram.com/sebarquran.indonesia/
Penulis: Indra Rizki