Contacts

92 Bowery St., NY 10013

thepascal@mail.com

+1 800 123 456 789

Kategori: Blog

Apa Arti Qurban Dalam Hari Raya Idul Adha? Ini Hukum dan Ketentuannya!

Sahabat Al Hilal, Qurban menjadi salah satu sunnah yang dilakukan oleh Umat Islam yang mampu setiap Bulan Dzulhijjah. Sunnah ini pun telah tertulis dalam Al Quran di QS. Al Hajj ayat 34 yang berbunyi,

وَلِكُلِّ اُمَّةٍ جَعَلْنَا مَنْسَكًا لِّيَذْكُرُوا اسْمَ اللّٰهِ عَلٰى مَا رَزَقَهُمْ مِّنْۢ بَهِيْمَةِ الْاَنْعَامِۗ فَاِلٰهُكُمْ اِلٰهٌ وَّاحِدٌ فَلَهٗٓ اَسْلِمُوْاۗ وَبَشِّرِ الْمُخْبِتِيْنَ ۙ

Dan bagi setiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (qurban), agar mereka menyebut nama Allah atas rezeki yang dikaruniakan Allah kepada mereka berupa hewan ternak. Maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserahdirilah kamu kepada-Nya. Dan sampaikanlah (Muhammad) kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah).” (QS. Al Hajj: 34).

Lantas Apa Arti Qurban, Hukum, dan Ketentuannya? Dilansir dari laman detik.com inilah penjelasannya:

Arti Qurban:

Diriwayatkan dalam hadist ibu Majjah, Rasulullah SAW menjelaskan dasar hukum Qurban. Apa penjelasannya?

Qurban adalah di setiap bulu hewan yang disembelih terdapat kebaikan. Dari Zaid bin Arqam, seseorang bertanya “Ya Rasulullah, apakah arti qurban ini?’ Beliau menjawab ‘Ini Sunnah Ibrahim AS’ Beliau ditanya lagi ‘Mengapa kita harus melakukannya?’ Beliau menjawab ‘Pada setiap bulunya terdapat kebaikan.

Hukum Berqurban:

Tentu, hukum Qurban dan ketentuan berqurban telah tertulis dalam Al Quran QS. Al Kautsar ayat 1-3. Sahabat Al Hilal, dalam surat tersebut, Allah SWT berfirman agar umat Islam melaksanakan Qurban sebagai Ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Hikmah Berqurban:

Melaksanakan Qurban dianjurkan kepada setiap umat Islam, tentunya bagi umat Islam yang mampu. Dalam hadist yang diriwayatkan oleh Tirmidzi, Qurban memberikan hikmah kepada kita sebagai orang yang berqurban diantaranya adalah meningkatkan pengorbanan untuk kepentingan agama dan menenangkan jiwa.

“Tidak ada amalan yang diperbuat manusia pada Hari Raya Qurban yang lebih dicintai oleh Allah selain menyembelih hewan. Sesungguhnya hewan qurban itu kelak pada hari kiamat akan datang beserta tanduk-tanduknya, bulu-bulu, dan kuku-kukunya. Sesungguhnya sebelum darah qurban itu mengalir ke tanah, pahalanya telah diterima di sisi Allah. Maka tenangkan lah jiwa dengan berqurban.”

Semoga Arti berqurban dalam perayaan hari raya Idul Fitri dapat menanbah keimanan kita kepada Allah SWT ya sahabat Al Hilal!

– KONFIRMASI QURBAN –

0812 2220 2751

Informasi & Call Center

🌐 Website: www.alhilal.or.id

☎ Telpon: 022-2005079

Sudahkah Ibadah Qurban Kita Memberdayakan Desa?

Idul Adha atau hari raya Qurban, adalah salah satu ritual tahunan yang senantiasa dilaksanakan oleh Umat Islam di seluruh Dunia. Tak terkecuali, euforia ini sangat terasa di Indonesia. Tahun ini, sahabat Al Hilal akan melaksanakan Ibadah Qurban atau tidak? Tahukah sahabat Al Hilal, ketika kita menjalankan Ibadah Qurban dikelola dengan baik, maka saat itu juga kita dapat memberikan pemerataan kesejahteraan bagi masyarakat di Pedesaan.

Seperti yang kita ketahui, potensi ekonomi hewan ternak ini sangat luas seperti hasil jual beli dagingnya. InsyaAllah dengan kita melaksanakan Ibadah Qurban apalagi ketika kita melaksanakan Ibadah Qurban di Desa, dapat memberikan efek yang sangat baik bagi Masyarakat di Pedesaan. Maukah Ibadah Qurban yang dilaksanakan oleh Sahabat Al Hilal tahun ini sambil memberdayakan Desa?

Dilansir dari laman Antara News, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menghitung potensi perputaran uang dari perdagangan hewan setiap tahun mencapai RP69,9 triliun. Sementara nilai Qurban yang setiap satu stahun sekali dilaksanakan oleh umat Islam deiperkirakan mencapai Rp10,143 trilin. MasyaAllah, coba bayangkan, bagaimana kita memberdayakan Desa ketika kita melaksanakan Ibadah Qurban di Desa? Atau membeli hewan Qurban di Desa?

Sahabat Al Hilal, banyak Masyarakat di Pedesaan yang belum memahami pengelolaan rapi dari Manajemen peternak hewan Qurban, tetapi jangan tanyakan jika pengelolaan pemberdayaan Hewan Qurbannya, para peternak hewan I Desa jauh lebih terampil dan memahami betul bagaimana kondisi hewan qurban yang diternak oleh mereka.

InsyaAllah, dalam program “Qurban Peduli” LAZISWAF Al Hilal berupaya untuk memberikan Qurban yang bermanfaat bagi Desa. InsyaAllah dengan program ini pula, sebagai Umat Muslim yang akan menjalankan Ibadah Qurban, kita akan mendorong peningkatan ekonomi Masyarakat di Desa, serta setelah hewan Qurban di sembelih pun hewan Qurban akan dibagikan langsung kepada masyarakat Desa yang minim Qurban, agar mereka pun dapat menikmati daging Qurban di Hari Raya Idul Adha.

Ingin menjadi bagian untuk memberdayakan Desa, sahabat Al Hilal?

Informasi & Call Center

🌐 Website: www.alhilal.or.id

☎ Telpon: 022-2005079

📱 WA: 081 2222 02751

Masih Ragu? Inilah Hikmah dan Keutamaan Berqurban

Melaksanakan Qurban adalah Ibadah yang dilaksanakan satu tahun sekali dan diperingati pada hari raya Idul Adha, setiap tanggal 10 Dzulhijjah. Sahabat Al Hilal, InsyaAllah pada tahun 2021 ini, Idul Adha akan dilaksanakan pada tanggal 19 Juli 2021. Sungguh tidak ada alasan apapun untuk tidak Bahagia di hari Raya Idul Adha, khususnya bagi umat Islam yang belum dapat melaksanakan Ibadah Haji.

Melaksanakan Qurban pun dapat menjadi pengganti untuk menunjukkan ketaqwaan kepada Allah SWT, karena terdapat beberapa keutamaan Ibadah Qurban yang dilaksanakan setiap 10 Dzulhijjah di berbagai Dunia. Sahabat Al Hilal, bahkan Allah SWT telah mewajibkan umat Muslim yang mampu untuk melaksanakan Qurban. Hal tersebut pun telah Allah SWT firman-kan dalam QS. Al Kautsar ayat 2, yang artinya:

“Maka laksanakanlah sholat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah (sebagai ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah).” (Al-Kautsar: 2).

Tapi, apakah sahabat Al Hilal sudah mengetahui apa keutamaan yang akan didapat ketika melaksanakan Qurban? Dilansir dari laman JawaPos inilah keutamaan ketika kita melaksanakan Qurban:

  1. Media Tingkatkan Taqwa Pada Allah Subhanahu Wa Ta’ala

Tahukah sahabat Al Hilal, salah satu keutamaan berqurban yaitu kita dapat membuktikan kepatuhan dan ketaatan kepada Allag SWT. Dengan begitu, Allah SWR memerintahkan kepada malaikat untuk memberikan kepada seorang hamba yang berqurban.

  • Saksi Pemberat Amal Kebaikan di Akhirat

“Pada setiap lembar bulunya itu kita memperoleh satu kebaikan.” (HR Ahmad dan Ibnu Majah).

Kelak, di hari akhir, hewan yang kita qurban pun akan menjadi saksi di hari penghitungan amal.

  • Melaksanakan Ibada Qurban Bagian dari Syiar Agama

Seperti yang kita ketahui, awal mula adanya ibadah kurban adalah kisah dari Nabi Ibrahim dan anaknya Nabi Ismail. Dan hingga saat ini, Ibadah Qurban adalah bagian dari syiar agama Islam.

  • Etalase Sistem Sosial dan Kemanusiaan Islami

Sungguh, Ibadah Qurban menjadi contoh nyata bagaimana Islam mengatur aspek kemanusiaan, sosial, bahkan juga perekonomian umatnya. Distribusi daging qurban yang menyeluruh bahkan ke Pelosok-Pelosok Desa, menjadi contoh baik dalam menjaga harmonisnya kehidupan sosial kemasyarakatan umat Islam.

  • Qurban Tanda Syukur

Dengan melaksanakan Ibadah Qurban, kita diajak untuk meresapi lebih dalam tentang makna mensyukuri nikmat Allah SWT. Sungguh, perintah qurban pun hadir di kala Rasulullah SAW sedang berada dalam tekanan dan serangan oleh kaum kafir.

Masih ragu uuntuk berqurban? Walaupun kita masih ada dalam situasi Pandemi yang masih belum mereda, InsyaAllah, Allah SWT akan menjaga kita semua. Wallahu’alam.

Informasi & Call Center

🌐 Website: www.alhilal.or.id

☎ Telpon: 022-2005079

📱 WA: 081 2222 02751

Keunikan Mimbar Salahudin Al Ayyubi di Masjid Al Aqsa

Tahukah sahabat Al Hilal, jika Mimbar Salahudin Al-Ayyubi merupakan salah satu properti yang terdapat di masjid Al Aqsa, Palestina menjadi salah satu keunikan yang ada di Masjid Al Aqsa? Sahabat Al Hilal, dulu mimbar tersebut dibangun atas perintah dari Raja di Aleppo pada 1168 M untuk ditemoatkan di Masjid Al Aqsa setelah menaklukkan kota tersebut. Mimbar ini pun dibuat di Damaskus oleh pengrajin paling terampil pada masanya.

Lantas, apa ya yang membuat Mimbar ini menjadi salah satu mimbar yang unik di Masjid Al Aqsa? Saat dibuat, mimbar ini lebih dari 3.568 potongan kayu tanpa ada paku yang ditancapkan padanya., mimbar ini pun memiliki prasasti, tulisan Alquran, dan sejarah. Mimbar Al-Aqsa dibangun Raja Nuruddin Abul Qasim Mahmud bin ‘Imaduddin Zengi (Nur al-Din) di Aleppo, 20 tahun sebelum kota itu diduduki. Hebatnya, Para perajin menyelesaikannya dalam dua tahun.

Dilansir dari laman Islami¸dalam buku yang dituliskan oleh Ibn Shamah, Ia berkata:

“Nur al-Din dan Salahuddin membangun masjid dan sekolah seperti mereka membangun kastil dan benteng.”

Sahabat Al Hilal, adapun hikmahnya adalah bahwa kastil dan benteng membutuhkan prajurit beriman yang pandai membuat kematian dan kemartiran dan mereka tahu bagaimana Tuhan dapat membantu orang-orang beriman atas orang-orang kafir, sehingga mereka sabar dan sabar dan mereka membeli surga dan kemenangan dengan darah dan uang mereka.

Ingin tahu tulisan berlapis emas yang ada di atas mihbar? Dilansir dari laman Islampedia Inilah Tulisan berlapis emas di atas mihrab masih ada sampai sekarang dan teksnya berbunyi:

بسم الله الرحمن الرحيم. أمر بتجديد هذا المحراب المقدس وعمارة المسجد الأقصى الذي هو على التقوى مؤسس عبد الله ووليه يوسف ابن أيوب أبو المظفر الملك الناصر صلاح الدنيا والدين عندما فتحه الله على يديه في شهور سنة ثلاث وثمانين وخمسمائة، وهو يسال الله إذاعة شكر هذه النعمة واجزال حظه في المغفرة والرحمة

“Atas nama Tuhan Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang yang memerintahkan pembaruan mihrab sakral ini dan arsitektur Masjid Al-Aqsa yang dilandasi ketakwaan, muassis Abdullah dan walinya Yusuf bin Ayyub Abu al-Muzaffar al-Malik al-Nasir Sholahuddun’ya waddiin ketika Tuhan membukanya ke tangannya dalam bulan-bulan tahun 583 Hijriyah (1187 M), dan dia meminta Tuhan untuk menyiarkan ucapan syukur atas berkat ini dan memotong keberuntungannya dalam pengampunan dan belas kasihan.”

Sahabat Al Hilal, tapi sayangnya pada tanggal 21 Agustus 1969, otoritas pendudukan Israel membakar mimbar. Api meluas hingga seperempat Masjid Al-Aqsa. Tetapi, Pemerintah Yordania akhirnya tergerak untuk membangunnya kembali. Mereka yang berupaya membangun mimbar baru itu fokus dalam mengungkap rahasia mimbar yang terbakar dengan menggunakan berbagai metode. Di antaranya adalah studi gambar mimbar, yang ditemukan di perpustakaan internasional, seperti Perpustakaan Kongres dan museum di London dan ibu kota Eropa lainnya.

Dan Alhamdulillah, mimbar baru telah dibuat dan terbuat dari kenari, eboni, dan gading yang dirancang oleh para insinyur dari seluruh dunia Islam. Terbuat dari 16.500 potongan kayu kecil yang dijalin dengan gaya interlock tanpa menggunakan paku atau sekrup (seperti mimbar asli yang terbakar). Tingginya enam meter, lebar empat meter, dan tangga selebar satu meter. MasyaAllah…

Informasi & Call Center

� Website: www.alhilal.or.id

☎ Telpon: 022-2005079

� WA: 081 2222 02751

5 Perkara yang Harus Diingat Sepanjang Hayat

Sahabat Al Hilal, dalam Islam terdapat beberapa anjuran untuk senantiasa kita ingat sebelum datangnya 5 perkara lainnya. Bahkan hal tersebut telah disampaikan oleh Rasulullah SAW dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Bukhari, dalam hadist tersebut, Rasulullah SAW bersabda:
“Manfaatkanlah lima hal sebelum lima hal lainnya: masa mudamu, sebelum kamu menjadi tua; kesehatan Anda, sebelum Anda jatuh sakit; kekayaan Anda, sebelum Anda menjadi miskin; waktu luang Anda sebelum Anda menjadi sibuk; dan hidupmu, sebelum kematianmu.” (HR Al-Bukhari).
Lantas ketika kita menilik dari hadist tersebut, apa saja ya yang menjadi 5 bagian dari perkara tersebut? Dilansir dari laman Islampos, Inilah 5 perkara yang harus kita ingat sebelum datang 5 perkara yang lainnya:

  1. Masa muda sebelum tua
    Apa salahnya untuk memanfaatkan waktu yang sudah kita dapatkan dari Allah SWT hingga detik ini? Apakah kita merasakan ketika masa muda seolah-olah terkadang memiliki perasaan bahwa semua waktu di dunia, besok, besok, besok.
  2. Sehat Sebelum Sakit
    Sungguh, seorang mukmin pun harus memanfaatkan kesehatan sebelum dikalahkan oleh penyakit, dengan atau tanpa usia tua. Kita selalu menyadari bahwa betapa rapuhnya manusia ketika menderita suatu penyakit bukan?
  3. Kaya Sebelum Miskin
    “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS Al Baqarah: 261).
  4. Lapang sebelum sempit
    Waktu yang luang adalah salah satu berkat yang diberikan oleh Allah SWT kepada kita sebagai manusia, terlepas dari seberapa sibuknya kita. Jika kita membebaskan diri dari kegiatan pemborosan waktu yang sia-sia, tidak menutup kemungkinan waktu untuk memperbanyak amal ibadah kita semakin berkurang bukan?
  5. Hidup sebelum mati
    Sahabat Al Hilal, sungguh, kita harus bersyukur kepada Allah SWT atas diberikannya nafas hingga hari ini. Karena, Setiap hari adalah kesempatan untuk melakukannya dengan baik.
    “Tiga hal yang mengikuti almarhum [ke kuburnya], dua di antaranya kembali dan satu tetap bersamanya. Keluarga, harta, dan amalnya mengikutinya, sedangkan keluarga dan hartanya kembali, amalnya tetap bersamanya.” (HR Al-Bukhari).
    Informasi & Call Center
    🌐 Website: www.alhilal.or.id
    ☎ Telpon: 022-2005079
    📱 WA: 081 2222 02751

Sebelum Masuk Islam, Abu Bakar As-Siddiq Bahkan …

Masa kecil Abu Bakar As-Siddiq sama seperti anak-anak kecil yang lainnya pada zamannya. Ia bermain dengan anak sapi, kambing, dan unta. Tahukah sahabat Al Hilal, karena kecintaannya kepada unta membuat Ia mendapat julukan Abu Bakar yang artinya ayah dari anak unta. Ketika Ia beranjak dewasa, pada usianya 18 tahun, Abu Bakar As-Siddiq terjun dalam dunia perdagangan dan Ia mengambil profesi sebagai pedagang kain, walaupun itu adalah bisnis keluarganya.

Tahun demi tahun berlalu, Abu Bakar As-Siddiq berpergian secara intensif dengan unta-unta nya. Perjalanan tersebut membawa Ia ke Yaman, Suriah, dan banyak negara lain di Timur Tengah saat ini. Bisnisnya berkembang pesat dan meskipun ayahnya masih hidup, Abu Bakar As-Siddiq kemudian dikenal sebagai kepala sukunya karena banyak kualitasnya seperti pengetahuan tentang sejarah suku Arab (pengetahuan silsilah), politik, perdagangan atau bisnis, kebaikannya dan banyak lainnya.

Tahukah sahabat Al Hilal, bahwa budi pekerti yang dimiliki oleh Abu Bakar As Siddiq sangatlah luhur? Bahkan sebelum Ia masuk Islam, dan Ia pun mengharamkan minuman keras untuk dirinya sendiri dan menjauhi hal tersebut. Selain itu pun, Abu Bakar As Siddiq tidak pernah pergi ke kamar berhala di Ka’bah untuk berdoa kepada berhala.

Tidak hanya itu, bahkan sebelum dirinya masuk Islam, Abu Bakar As-Siddiq sudah memegang nilai-nilai luhur, etika tinggi, dan perilaku yang baik dalam masyarakat jahiliyah. Dia terkenal di antara orang-orang di Mekah sebagai pemimpin atas yang lain dalam moralitas dan nilai-nilai. Dengan demikian, dia tidak pernah dibuang atau dikritik karena kekurangan di antara suku Quraisy.

Dikisahkan pula, setelah sekian lama Abu Bakar As Siddiq mencari agama yang benar, Abu Bakar As Siddiq pun langsung menerima Islam sebagai agama yang dipeluknya dan langsung disambut dengan gembira oleh Rasulullah SAW. Bahkan, Abu Bakar As-Siddiq adalah orang pertama yang menanggapi dan percaya kepada Nabi Muhammad SAW.

Penerimaan langsungnya untuk Islam adalah konsekuensi dari persahabatan yang teguh dengan Nabi Muhammad SAW. Abu Bakar As-Siddiq mengenal Rasulullah SAW sebagai orang yang jujur, jujur, dan mulia, bahwa dia tidak pernah durhaka kepada manusia, lantas bagaimana Abu Bakar akan durhaka kepada Allah SWT?

Dalam sebuah hadist, Rasulullah SAW bersabda: “Abu Bakar adalah satu-satunya orang yang langsung menerima Islam, tanpa curiga.”

MasyaAllah…

Informasi & Call Center

🌐 Website: www.alhilal.or.id

☎ Telpon: 022-2005079

📱 WA: 081 2222 02751

Kehebatan Umar bin Khattab yang Langsung Disebutkan Rasulullah SAW

Seperti yang kita ketahui, diantara para sahabat dari Rasulullah SAW bahwa yang pertama ada di sisi Rasulullah SAW adalah Abu Bakar dan diikuti oleh Umar bin Khattab dan diikuti oleh Utsman bin Affan. Diriwayatkan dalam sebuah hadist Bukhari, bahwa ketiganya adalah orang yang terbaik yang ada di zaman Nabi Muhammad SAW.

“Kami (para sahabat) pernah menilai orang terbaik di zaman Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka kami dapatkan yang terbaik adalah Abu Bakar Radhiyallahu anhu, kemudian Umar bin Khattâb Radhiyallahu anhu, kemudian Utsmân bin Affân, mudah-mudahan Allâh meridhai mereka semua“. (HR. Bukhari).

Sahabat Al Hilal, bahkan diriwayatkan dalam HR. Bukhari, Rasulullah SAW pun pernah berkata:

“Ketika aku sedang tidur, aku melihat diriku di surga. Kemudian ada seorang wanita berwudhu di sisi sebuah istana. Aku berkata: ‘Istana milik siapa ini?’. Mereka berkata: ‘Ini milik Umar.’ Aku teringat kecemburuan Umar dan aku berbalik untuk pergi. Kemudian, Umar menangis dan berkata: ‘Bisakah aku cemburu padamu, Rasulullah?’” (HR. Bukhari).

Lantas apakah kehebatan yang disebutkan langsung oleh Rasulullah SAW ketika hidupnya mengenai Umar bin Khatab? Dilansir dalam laman Islampos, Rasulullah SAW inilah kehebatan yang langsung disebutkan oleh Rasulullah SAW mengenaii Umar bin Khattab, diantaranya adalah:

  • Keimanan Umar bin Khattab

Sahabat Al Hilal Rasulullah SAW, mengajarkan kepada kita bahwa bagi seorang mukmin sejati, Allah dan Rasul-Nya lebih dicintai dibandingkan yang lainnya, termasuk diri sendiri dan kehidupannya.

  • Agama Umar bin Khattab

Tahukah sahabat Al Hilal, bahwa Rasulullah SAW merupakan saksi utama bagaimana kokohnya Agama yang ada dalam diri Umar bin Khattab?

“Ketika aku sedang tidur, aku melihat orang-orang yang diperlihatkan kepadaku. Masing-masing dari mereka memakai baju. Ada yang sampai ke dada dan ada yang lebih jauh dari itu. Kemudian Umar ditunjukkan kepadaku dengan bajunya sampai ke dada.” Mereka bertanya: “Bagaimana engkau menafsirkannya, Rasulullah?” Dia berkata: “Amal agamanya.” (HR. Bukhari).

  • Pengetahuan Umar bin Khattab

Umar bin Khattab mengambil langsung ilmunya dari Rasulullah SAW, dan Rasulullah SAW pula yang menjadi saksi atas kedudukan Ilmynya.

  • Kekuasaan dan Kekuatan Umar bin Khattab

Umar bin Khattab‎ adalah orang dengan kekuatan dan ketabahan individu yang luar biasa. Dia adalah salah satu dari dua ‘Umar’ yang diminta oleh Nabi kepada Allah untuk memberkati Islam sebelum dia menjadi Muslim.

MasyaAllah, itulah kehebatan yang disampaikan langsung oleh Rasulullah SAW tentang Umar bin Khattab.

“Allah telah menempatkan kebenaran di lidah Umar dan di hatinya.” (HR. Tirmidzi).

Informasi & Call Center

🌐 Website: www.alhilal.or.id

☎ Telpon: 022-2005079

📱 WA: 081 2222 02751

Sosok dan Tugas Malaikat Jibril

Selain Manusia dan Jin, salah satu makhluk yang diciptakan oleh Allah SWT di alam semesta ini adalah mataikat. Seperti yang kita ketahui, malaikat diciptakan oleh Allah SWT dari cahaya dan Malaikat pula yang merupakan makhluk Allah SWT yang selalu taat kepada Allah SWT. Dari sepuluh malaikat yang kita ketahui, malaikat yang pertama diberi tugas oleh Allah SWT adalah Malaikat Jibri, yang mempunyai tugas untuk menyampaikan wahyu kepada Rasulullah SWT.

Sahabat Al Hilal, hal tersebut pun telah disampaikan oleh Allah SWT dalam firman-Nya di QS An-Nahl ayat 102

قُلْ نَزَّلَهُ رُوحُ الْقُدُسِ مِنْ رَبِّكَ بِالْحَقِّ لِيُثَبِّتَ الَّذِينَ آمَنُوا وَهُدًى وَبُشْرَىٰ لِلْمُسْلِمِينَ

Artinya: “Katakanlah: “Ruhul Qudus (Jibril) menurunkan Al Quran itu dari Tuhanmu dengan benar, untuk meneguhkan (hati) orang-orang yang telah beriman, dan menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)”.

Apakah sahabat Al Hilal penasaran dengan sosok Malaikat Jibril yang memberikan wahyu kepada Rasulullah SAW? Dilansir dari laman inews, sosok dan bentuk Malaikat Jibril telah disebutkan dalam hadist bahwa Malaikat Jibril memiliki 600 sayap jarak antara dua sayap itu bagaika perjalanan 500 tahun. MasyaAllah…

Dari Ibnu Mas’ud RA bahwa dia berkata tentang ayat ini, “Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain.” (QS. An-Najm: 13) Rasulullah SAW bersabda, “Aku melihat Jibril di Sidratul Muntaha, ia memiliki enam ratus sayap yang berhamburan di bulunya intan dan permata dengan warna yang berbeda-beda.”

Mailaikat Jibril pun memiliki bulu yang dimulai dari kepala hingga telapak kaki yang warnanya seperti za’faron dan di setiap bulu cahayanya seperti cahaya matahari diceritakan bahwa setiap hari Jibril menyelam di lautan cahaya sampai 360 kali.

Sahabat Al Hilal, bahkan Rasulullah SAW diberikan kesempatan untuk melihat bentuk asli Malaikat Jibril dalam peristiwa Isra Miraj.

Lantas, selain menyampaikan wahyu kepada Rasulullah SAW. Apa ya tugas dari Malaikat Jiberil? Seperti kita tahu, Malaikat Jibril bertugas menyampaikan wahyu dari Allah kepada Rasulullah SAW. Namun ketika seluruh wahyu telah selesai diturunkan, apakah tugas malaikat Jibril?

Pakar Ilmu Alquran KH Ahsin Sakho menjelaskan hal ini seperti dikutip dari Republika. KH Ahsin mengatakan, kita tidak pernah tahu pasti apa saja tugas yang diberikan Allah SWT kepada Malaikat Jibril.

Sahabat Al Hilal, tetapi perlu kita ingat, bahwa Seluruh malaikat bersikap patuh, dan mereka bekerja sesuai dengan fungsinya masing-masing. Untuk itu, menurut beliau, tugas malaikat Jibril pun demikian. Wallahu’alam bishawab.

Informasi & Call Center

🌐 Website: www.alhilal.or.id

☎ Telpon: 022-2005079

📱 WA: 081 2222 02751

Inilah 4 Keutamaan Tawakal

Apa yang sahabat Al Hilal pikirkan ketika mendengar kata Tawakal? Tawakal merupakan sifat terpuji yang ada dalam Islam. Lantas, apa itu tawakal? Tawakal memiliki arti menyerahkan segala urusan kepada Allah SWT dengan sepenuh hati. Namun tawakal juga mengharuskan kita untuk berusaha semaksimal mungkin dalam memperjuangkan perkara yang diinginkan. Lantas apa saja keutamaan tawakal yang akan didapat seseorang?

Sahabat Al Hilal, dalam “Tawakal” Rasulullah SAW pun telah memberikan contoh kepada umat-Nya. Dikisahkan dalam sebuah hadist Tirmidzi, disuatu ketika salah seorang sahabat mendatangi beliau tanpa terlebih dahulu mengikat untanya. Rasulullah SAW kemudian bertanya dan sahabat tersebut menjawab,

“Aku telah bertawakal kepada Allah.” Mendengar hal itu, beliau bersabda, “Tambatkanlah terlebih dahulu (untamu), barulah bertawakal” (HR. At-Tirmidzi).

Dilansir dari laman republika, Imam Al Ghazali mendefinisikan tawakal sebagai sikap menyandarkan diri kepada Allah SWT tatkala menghadapi suatu kepentingan, bersandar kepada-Nya dalam dalam waktu kesukaran, teguh hati tatkala ditimpa bencana disertai jiwa yang tenang, dan hati yang tentram.

Lantas apa saja ya keutamaannya ketika kita bertawakal kepada Allah SWT? Dilansir dari Tafsir Quran, Inilah empat keutamaan tawakal:

  1. Tawakal Adalah Bagian dari Iman

Tahukah sahabat Al Hilal, bahwa tawakal adalah bagian dari Iman? Hal tersebut pun telah disampaikan oleh Allah SWT dalam surat Al-Maidah ayat 23 yang berbunyi:

قَالَ رَجُلَانِ مِنَ الَّذِيْنَ يَخَافُوْنَ اَنْعَمَ اللّٰهُ عَلَيْهِمَا ادْخُلُوْا عَلَيْهِمُ الْبَابَۚ فَاِذَا دَخَلْتُمُوْهُ فَاِنَّكُمْ غٰلِبُوْنَ ەۙ وَعَلَى اللّٰهِ فَتَوَكَّلُوْٓا اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَ

Berkatalah dua orang laki-laki di antara mereka yang bertakwa, yang telah diberi nikmat oleh Allah, “Serbulah mereka melalui pintu gerbang (negeri) itu. Jika kamu memasukinya niscaya kamu akan menang. Dan bertawakallah kamu hanya kepada Allah, jika kamu orang-orang beriman.” (QS. Al-Maidah: 23).

  • Memperoleh Kecukupan dari Allah SWT

Allah SWT berkata bahwa siapapun yang tawakal kepadanya, maka Allah akan mencukupinya. Allah SWT berfirman:

وَّيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُۗ وَمَنْ يَّتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ فَهُوَ حَسْبُهٗ ۗاِنَّ اللّٰهَ بَالِغُ اَمْرِهٖۗ قَدْ جَعَلَ اللّٰهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا

“Dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu.” (QS. At-Talaq: 3).

  • Mendapatkan Kebaikan di Dunia dan Akhirat

Allah SWT berfirman dalam surat An-Nahl ayatt 41-42 yang artinya:

وَالَّذِيْنَ هَاجَرُوْا فِى اللّٰهِ مِنْۢ بَعْدِ مَا ظُلِمُوْا لَنُبَوِّئَنَّهُمْ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً ۗوَلَاَجْرُ الْاٰخِرَةِ اَكْبَرُۘ لَوْ كَانُوْا يَعْلَمُوْنَۙ ٤١ الَّذِيْنَ صَبَرُوْا وَعَلٰى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُوْنَ

“Dan orang yang berhijrah karena Allah setelah mereka dizalimi, pasti Kami akan memberikan tempat yang baik kepada mereka di dunia. Dan pahala di akhirat pasti lebih besar, sekiranya mereka mengetahui, (yaitu) orang yang sabar dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakal.” (An-Nahl: 41-42).

  • Mendapat Perlindungan dari Gangguan Setan

Keutamaan tawakal yang keempat adalah mendapat lindungan Allah dari setan yang terkutuk. Seseorang yang benar-benar tawakal kepada Allah SWT, sesunguhnya dia tidak bisa dikuasai oleh setan. Mengapa demikian? Karena, Orang yang bertawakal, tidak akan mampu dikuasai setan, karena pada saat itu ia berada sangat dekat dengan Allah SWT.

Sahabat Al Hilal, ketika kita melihat penjelasan tersebut, maukah untuk menjadi seorang yang selalu bertawakal? Tetapi, keutamaan tawakal ini tetap harus dibarengi dengan usaha atau ikhtiar yang kuat ya! Sehingga tidak boleh seseorang tawakal saja, sementara dia tidak berusaha dengan sungguh-sungguh.

Informasi & Call Center

🌐 Website: www.alhilal.or.id

☎ Telpon: 022-2005079 📱 WA: 081 2222 02751

Maut Yang Memisahkan, InsyaAllah Surga Menantikan

Keluarga, orang-orang yang paling dekat dengan kita. Sejak bayi, bahkan sejak kita ada di dalam Rahim Ibunda. Sahabat Al Hilal, tentu berkumpul bersama keluarga adalah salah satu dari ketikmatan di dunia. Lantas maukah kenikmatan tersebut berkanjut hingga akhirat kelak? Momen bagagia yang tidak bisa digambarkan dan tidak bisa tergantikan dengan kawan ataupun sahabat.

Sahabat Al Hilal, mari kita lihat berbagai contoh dan fenomena yang ada di Indonesia dewasa ini. Ketika momen lebaran idul fitri, kaum muslimin berusaha agar berkumpul bersama keluarga dengan segala upaya. Bermacet-macetan ataupun mengeluarkan uang untuk membeli tikel yang mahal sekalipun agar dapat berkumpul Kembali bersama keluarga.

Tahukah sahabat Al Hilal bahwa Allah SWT telah berjanji untuk memberikan Kembali kebahagiaan dan kenikmatan yang diinginkan manusia di dunia, akan Kembali berada di surga kelak. Janji tersebut telah disampaikan dalam firman Allah SWT di QS. Fushshilat ayat 31 yang berbunyi:

نَحْنُ اَوْلِيَاۤؤُكُمْ فِى الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا وَفِى الْاٰخِرَةِ ۚوَلَكُمْ فِيْهَا مَا تَشْتَهِيْٓ اَنْفُسُكُمْ وَلَكُمْ فِيْهَا مَا تَدَّعُوْنَ ۗ 

Artinya: “Di dalam surga kamu memperoleh apa (segala kenikmatan) yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa (segala kenikmatan) yang kamu minta.”

Ketika keindahan dan kenikmatan ada di dunia sudah terasa nikmat, maka dapat kita bayangkan bagaimana kenikmatan dan kebahagiaan yang disiapkan oleh Allah SWT. Bukankah akan jauh lebih nikmat berkali-kali kipat di surga bukan? Tentunya kenikmatan berupa berkumpul dan masuk surga bersama keluarga, juga telah disediakan oleh Allah.

Ketika di surga kelak, Orang tua dan Anak InsyaAllah akan saling Tarik-menarik untuk tinggal bersama ke surga kelak tentunya dengan memberi syafaat kelak. Fasilitas yang InsyaAllah akan disediakan oleh Allah SWT adalah saling Tarik-menarik agar dapat masuk surga dan kelak akan berada di dalam surga yang tingkatannya sama. Wallahu’alam bishawab.

Bahkan, kita sebagai seorang anak pun dapat mengangkat derajat orang tua di surga kelak, hal ini pun telah diketahui oleh kaum muslimin dengan banyak dalil. Bahkan Rasulullah SAW pun telah menyampaikan pesan tersebut dalam sebuah Hadist yang diriwayatkan oleh Muslim, yang artinya:

“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang diambil manfaatnya dan doa anak yang shalih.” (HR. Muslim).

Informasi & Call Center

🌐 Website: www.alhilal.or.id

☎ Telpon: 022-2005079

📱 WA: 081 2222 02751

×