Contacts

92 Bowery St., NY 10013

thepascal@mail.com

+1 800 123 456 789

Kategori: Blog

Khusyuk Kah Sholatku?

LAZ AL HILAL – Sholat merupakan rukun Islam yang ke-2 setelah mengucapkan syahadat. Allah SWT pun menyebutkan bahwa ketika hamba-Nya melaksanakan sholat, disitu pula Allah SWT memudahkan urusan dan menjauhkan hamba-Nya dari perbuatan munkar. InsyaAllah. Sahabat Al Hilal, lantas sudahkah kita termasuk ke dalam golongan hamba yang khusyuk ketika sholat?

Sahabat Al Hilal, bukankah sholat merupakan bentuk ibadah yang dilaksanakan oleh seorang hamba kepada sang pencipta, Allah SWT? Oleh karena itu, sholat disebut pula dengan ibadah mahdhah. Ibadah mahdhah merupakan ibadah yang harap untuk dilakukan apabila tidak sesuai dengan dalil yang ada. Oleh karena itu, terdapat beberapa hal yang harus kita perhatikan ketika melaksanakan sholat.

Dilansir dari berbagai sumber, inilah yang perlu kita perhatikan:

  1. Kondisi sebelum sholat

Ketika kita melaksanakan sholat, sudahkah kita bersuci? Seperti yang kita telah ketahui, ketika kita melaksanakan sholat dengan keadaan yang tidak suci, maka sholat yang kita laksanakan tidak sah. Terdapat dua hal penting yang harus diperhatikan dalam kesucian sebelum sholat yaitu kesucian hati dan kesucian jasmani. Kesucian hati meliputi akidah. Selain itu, kesucian hati sangat ditentukan dengan niat.

  • Berwudhu

Wudhu merupakan hal yang selalu dilakukan sebelum sholat untuk mensucikan diri. Ketika dalam wudhu tergesa-gesa, maka ketika sholat akan tergesa-gesa pula. Ketika dalam sholat tergesa-gesa, maka tidak akan mendapat kekhusyukan dan kesempurnaan sholat. Oleh karena itu, wudhupun perlu disempurnakan dalam pelaksanaannya. Dalam hal tersebut, Allah SWT pun telah berfirman dalam QS. Al Maidah ayat 6.

  • Tuma’ninah

Melaksanakan Gerakan sholat dengan sempurna yaitu Gerakan sholat yang dilakukan dengan tidak tergesa-gesa. Karena Ketika gerakan sholat tidak disempurnakan, maka seseorang tidak akan memperoleh kekhusyukan dalam sholat.

  • Mengenal dan Memahami Bacaan Sholat (Ma’rifat)

Untuk meraih kekhusyukan, sangat penting bagi seorang muslim untuk memahami makna bacaan sholat. Karena ketika memahami bacaan sholat, maka seorang muslim akan merasakan interaksi antara dirinya dan Allah SWT sang pencipta.

Sahabat Al Hilal, InsyaAllah ketika kita memnuhi keempat point tersebut maka ke khusyukan sholat yang kita kerjakan pun telah tercapai. Ketika memiliki hati yang khusyuk, maka Allah limpakan kenikmatan ketenangan dalam hatinya dan ketenangan dalam menghadapi urusan dunia. Wallahu’alam bishawab.

Informasi & Call Center

🌐 Website: www.alhilal.or.id

☎ Telpon: 022-2005079

📱 WA: 081 2222 02751

Tertidur Saat Khutbah Sholat Jumat, Apa Hukumnya?

LAZ AL HILAL – Salah satu permasalahan yang mungkin sering muncul di tengah masyarakat ketika melaksanakan shalat Jumat adalah tak kuasa untuk menahan kantuk. Pernahkah sahabat Al Hilal merasakannya? Sudah tidak heran jika kita sering melihat jamaah yang tertidur ketika khatib sedang melaksanakan khutbah Jumat. Lantas, bagaimana Islam memandang hal tersebut?

Dilansir dari laman Masrawy, dalam jawabannya, Ashyour menjelaskan pendapat hukum dan pandangan para ahli hukum tentang masalah ini, dengan mengatakan:

Pertama, para ahli hukum berbeda pendapat mengenai hukum mendengarkan khutbah yaitu mayoritas Hanafi, Maliki, dan Hanbali berpandangan bahwa ini wajib, terutama saat pelaksanaan sholat Jumat. Sementara menurut Mazhab Syafii dan Imam Ahmad dalam salah satu riwayatnya bahwa ini adalah sunat.

Kedua, para ahli hukum menganggap tidur dapat membatalkan wudhu. Namun jika dia tertidur saat duduk kemudian posisinya masih dalam keadaan yang sama, maka wudhunya tidak batal. Dan seseorang harus kembali berwudhu jika dia terlelap hingga mengubah posisi duduknya.

Dalam fiqih yang bermazhab Syafi’i, tidur yang tidak sampai membatalkan wudhu adalah tidur dengan posisi duduk dengan merekatkan pantat di lantai atau alas duduknya. Jadi, bila tidur tidak dilakukan dalam posisi tersebut seperti terlentang, tertidur dengan posisi lainnya seperti yang disebutkan, maka tidur tersebut dapat menyebabkan batalnya wudhu.

Jadi, jika kita melihat fatwanya, Beliau menjelaskan bahwa seorang Muslim yang melaksanakan Sholat Jumat sebaiknya tidak dengan sengaja tertidur selama Khutbah Jumat. Dan sebaiknya, harus tetap mempertahankan dirinya agar tidak tertidur. Dan harus tetap memastikan bahwa saat sholat yang akan dilaksanakan olehnya apakah perlu untuk melaksanakan wudhu kembali, atau tidak. Wallahu’alam bishawab.

Informasi & Call Center

🌐 Website: www.alhilal.or.id

☎ Telpon: 022-2005079

📱 WA: 081 2222 02751

Doa Kucing untuk Orang yang Menyayanginya

LAZ AL HILAL – Kucing, hewan yang paling disayangi oleh Rasulullah SAW dan hewan peliharaan yang disenangi oleh banyak orang karena rupa dan tingkahnya yang menggemaskan. Sahabat Al Hilal, apabila kita menyayangi kucing dengan baik, maka kucing tersebut pun InsyaAllah akan baik dan menjadi hewan yang penurut terhadap kita. Sebaliknya, jika kita memperlakukan kucing dengan buruk, maka kucing pun dapat melakukan hak yang dapat membuat kita kesal.

Banyak orang yang percaya bahwa kucing selalu mendoakan pemiliknya, ketika pemiliknya datang dan memberikan kebaikan bagi kucingnya. Kucing pun termasuk ke dalam makhluk Allah SWT yang senantiasa berdoa kepada tuannya walaupun tuannya tak mengetahui hal tersebut.

Saat pemilik kucing datang untuk memberi makan, kucing akan mendoakan pemiliknya untuk segala kebaikan yang dilakukan, kucing akan sangat berterima kasih dengan makanan pemberian Anda. Kucing juga merupakan hewan yang sopan. Bahkan Rasulullah SAW pun, menyampaikan pesan bagi umat-Nya dalam sebuah hadist yang diriwayatkan dalam HR. Bukhari, dalam hadist tersebut, Rasulullah SAW bersabda,

“Pada setiap yang mempunyai hati yang basah (hewan) itu terdapat pahala (dalam berbuat baik kepadaNya).” (HR Al-Bukhari)

Ketika kita memberikan yang terbaik bagi hewan yang paling dicintai oleh sahabat Rasulullah SAW, Abu Hurairah, maka InsyaAllah kucing tersebut juga akan mendoakan kebaikan kepada tuannya karena telah menyayangi dan memeliharanya dengan baik. Apakah sahabat Al Hilal pernah mendengar tentang rahmat Allah SWT karena kita menyayangi kucing selama di dunia?

Dilansir dari berbagai sumber, ketika hari kiamat tiba, orang yang senantiasa untuk menyayangi hewan seperti kucing akan mendapatkan rahmat dari Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Karena ketika kita mengelus kepala kucing, maka hewat tersebut akan senang dan pada saat itu pula, InsyaAllah kucing akan mendoakan kita walaupun tak terdengar oleh manusia.

Hewan yang disayangi oleh sahabat Rasulullah SAW ini (Abu Hurairah) akan selalu membalas kasih sayang sang pemilik dan menyayangi pemiliknya tanpa syarat. Walaupun doa kucing untuk tuannya tidak dapat didengar, namun percayalah bahwa Merawat dan memberi makan kucing adalah salah satu tindakan yang baik dan apabila dikerjakan dengan hati yang ikhlas InsyaAllah kita pun mendapatkan pahala dari Allah SWT karena menolong makhluk ciptaan-Nya. Wallahu’alam bishawab…

Informasi & Call Center

🌐 Website: www.alhilal.or.id

☎ Telpon: 022-2005079

📱 WA: 081 2222 02751

Terkabulnya Doa Adalah Amanah

LAZ AL HILAL – Kita meminta kepada Allah SWT, meminta apapun, dan meminta yang terbaik kepada Allah SWT. Tetapu saat takdir dari-Nya telah menghampiri kita, terkadang kita masih mengeluh seolah-olah menyesali apa yang telah kita panjatnya dan dikabulkan oleh-Nya. Padahal, apapun yang terlah Allah SWT takdirkan merupakan yang terbaik dari-Nya. Dan kita sebagai manusia terkadang sering melupakan, bahwa ketika doa yang kita panjatkan terkabul, itulah amanah dari-Nya.

Allah SWT telah mengabulkan doa kita, tetapi pada akhirnya pun kita yang mengeluh atas kenyataan yang tak sesuai dengan harapan kita. Ibarat, kita meminta yang terbaik kepada Allah SWT, tetapi saat itu pula kita mengeluh hanya karena harapan yang kita panjatkan tak semudah yang kita kira. 

Tetapi perlu kita ingat bahwa Allah SWT yang maha kuasa dan mengabulkan doa-doa setiap hamba-Nya ketika mereka berdoa kepada-Nya. Bukankah Allah SWT mengatakan dalam firman-Nya di dalam ayat suci Al Quran yaitu QS. Ghafir ayat 60

ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ

Berdoalah kepada-Ku, Aku akan mengabulkannya untuk kalian.” (QS. Ghafir: 60)

Sahabat Al Hilal, kadang saat semua yang dipinta dikabulkan oleh-Nya, hati tetap saja tidak puas, kapan? Saat yang menjadi takdir-Nya tak sesuai yang kita sangkakan selama ini. Padahal yang benar-benar yang terbaik kadang memang butuh yang namanya perjuangan, kesabaran dan keikhlasan.

Mulai sekarang, yuk bersyukurlah. Allah SWT telah mengabulkan doa kita, maka itulah doa yang menjadi amanah untuk kita. Karena, takdir-Nya yang telah Allah SWT kabulkan itulah harapan dari apa yang telah kita panjatkan kepada Allah SWT. Dan bersabarlah ketika apa yang kita pinta ternyata tak sepenuhnya membuat kita baik, karena meski Allah menjajikan semuanya baik, bukan berarti semuanya akan mudah.

Rasulullah SAW pun bersabda dalam sebuah hadist yang diriwayatkan dalam Thabrani,

قَا اللهُ تَعَالىَ : يَاابْنَ اَدَمَ, اِنَّكَ مَاذَكَرْتَنِى شَكَرْتَنِى, وَاِذَامَانَسِيْتَنِى كَفَرْتَنِى

“Allah berfirman dalam hadits qudsi-Nya: “wahai anak Adam, bahwa selama engkau mengingat Aku, berarti engkau mensyukuri Aku, dan apabila engkau melupakan Aku, berarti engkau telah mendurhakai Aku!” (H.R Thabrani).

Informasi & Call Center

🌐 Website: www.alhilal.or.id

☎ Telpon: 022-2005079

📱 WA: 081 2222 02751

Hutang Yang Dijamin Allah SWT

LAZ AL HILAL – Selama kita hidup di dunia, tentu cobaan dan aral melintang sering terjadi. Karena dunia memang tidaklah semudah seperti apa yang diharapkan. Akan ada saat dimana kita merasakan kesulitan yang teramat luar biasa, ada kalanya kita berada di atas awan. Uang menjadi sesuatu hal yang begitu berharga bagi setiap insan. Tetapi, bukan kah tak semua orang pula yang mampu mendapatkan uang dengan mudah?

Tak sedikit manusia yang tidak mempunyai uang dan tak bisa mencukupi kebutuhan hidupnya dengan berhutang kepada orang yang mempunyai kelebihan harta.

Diriwayatkan dalam sebuah kisah Al-Faqih,

Al-Faqih berkata, saya mendengar ayah saya berkata, “Suatu ketika Tsabit Al Bannani berada di rumah Anas bin Malik, kemudian ia menuturkan bahwasanya ia mendengar Rasulullah SAW bersabda, ‘Sesunggunya Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Agung telah menjamin utang seorang hamba yang berutang karena tiga hal:

1. (Orang yang berutang) karena untuk nikah, dikarenakan takut terjerumus dalam pelacuran, kemudian dia tidak mampu membayarnya sampai dia mati, maka nanti pada hari kiamat Allah menjamin utangnya.

2. Orang yang berutang dikarenakan membantu kaum muslimin untuk keluar ke peperangan (jihad).

3. Apabila seseorang berutang untuk kafan orang yang meninggal dunia, karena sesungguhnya Allah Ta’ala akan memberikan kepuasan kepada orang yang diutanginya nanti pada hari kiamat.”

Kemudian Tsabit masuk ke rumah Al Hasan Al Bashri dan menyebutkan apa yang baru saja ia dengar dari Anas, kemudian Al Hasan Al Bashri berkata: Anas telah tua dan lupa untuk menyebutkan sesuatu yang lebih utama daripada itu semua, yaitu:

“Bahkan bersamaan dengan mereka, Allah Ta’ala menjamin seseorang yang berutang untuk memberi nafkah keluarganya dan telah berusaha dengan sungguh-sungguh untuk membayarnya, namun ia tidak bisa membayarnya sampai mati, maka tidak ada perkara antara dia dan orang-orang yang mengutanginya nanti pada hari kiamat.”

Sahabat Al Hilal, itulah hutang yang InsyaAllah dijamin Allah SWT untuk hamba-Nya. MasyaAllah…

Informasi & Call Center

🌐 Website: www.alhilal.or.id

☎ Telpon: 022-2005079

📱 WA: 081 2222 02751

Hati-Hati! Inilah Sifat Setan Yang Mendekam Di Hati Manusia

LAZ AL HILAL – Setan memiliki dua sifat yang mendekam di hati manusia apakah itu? sifat tersebut adalah waswas dan khannas. Bahkan di dalam firman-Nya Allah SWT pun telah berfirman dalam QS. An-Naas ayat 4 yang berbunyi,

مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ

“Dari kejahatan (bisikan) setan yang biasa bersembunyi.” (QS. An-Naas: 4)

Sahabat Al Hilal, waswas merupakan salah satu godaan atau gangguan yang masuk dalam jiwa manusia. Mengapa demikian? Karena rasa waswas ini terjadi ketia begitu dekatnya dengan telinga manusia yang menggoda. Sedangakan salah satu sifat setan yang mendekan di hati manusia adalah Khannas, lantas ap aitu Khannas? Khannas adalah sifat dari setan yang sering bersembunyi ketika kita mengingat Allah (berdzikir kepada-Nya). Khannas dengan makna bersembunyi (ikhtifaa’) seperti yang ada dalam QS. At-Katwir ayat 15 yang berbunyi,

فَلَآ أُقْسِمُ بِٱلْخُنَّسِ

Sungguh, Aku bersumpah dengan bintang-bintang.” (QS. At-Takwir: 15).

Dilansir dari sumber islampos Al-khunnas adalah bintang. Bintang disebut dengan khunnas (artinya: bersembunyi) karena bintang itu tampak setelah bersembunyi (tidak terlihat).

Tetapi, banyak pendapat yang menyatakan bahwa Al-Khannas dan Al-Waswas termasuk nama-nama iblis. Sehingga Allah SWT menyeru dan memperintahkan hamba-Nya untuk senantiasa berdzikir kepada-Nya. Sahabat Al Hilal, mengapa Allah SWT memerintahkan kepada hamba-Nya untuk berdzikir? Seperti yang kita ketahui fungsi dzikir diibaratkan seperti seseorang yang mengusir musuhnya dengan cepat. Sampai-sampai jika musuh itu datang pada benteng, ia akan terlindungi.

InsyaAllah semakin banyak dzikir yang dipanjatkan maka seseorang ajan semakin terlindung dari setan.

Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma berkata, “Setan itu mendekam pada hati manusia. Jika ia luput dan lalai, setan menggodanya. Jika ia mengingat Allah, setan akan bersembunyi.” (HR. Ibnu Abi Syaibah

Informasi & Call Center

🌐 Website: www.alhilal.or.id

☎ Telpon: 022-2005079

📱 WA: 081 2222 02751

Bangkit Dari Masa Lalu Kelam Kini Nicole Queen Menjadi Mualaf Dan Cinta Islam

LAZ Al HILAL – Hidayah datang dari Allah melalui banyak perantara. Salah satunya melalui jodoh atau pasangan. Seperti yang dialami oleh Nicole Queen, ia memeluk islam setelah dekat dengan Hasan. Hasan adalah pria muslim asal Yordania yang kini menjadi suaminya.

Sebelum memeluk islam, Nicole Queen adalah wanita yang pernah terjerumus di dunia malam. Wanita Amerika ini sudah tabu lagi dengan minuman keras, bahkan dulunya ia sangat gemar berpesta malam.

Nicole Queen hanyut dalam gemerlap dunia malam di tahun 2005 silam. Wanita asal Dallas, Amerika Serikat itu kerap berdandan dan pergi berkeliaran dengan teman-temannya. Ia selalu berpesta dan mencoba berbagai jenis aktivitas dunia malam.

Nicole yang kala itu berprofesi sebagai seorang fotografer sering berpindah-pindah dari satu klub ke klub lain di sekitar Kota Dallas.

“Saya bekerja di industri malam dan telah menghabiskan banyak waktu di sekitar orang-orang yang minum dan berpesta,” ungkap Nicole, dikutip dari The National News

Selama menjalankan profesi sebagai fotografer dunia malam, Nicole Queen terpengaruh gaya hidup bebas yang membuatnya jadi ketagihan minum dan berpesta. Parasnya yang cantik serta kemampuan memotret yang andal membuat Nicole juga dilirik oleh para artis Hollywood.

Namun Allah memberikan sebuah titik pergolakan batin pada dirinya. Suatu saat Ia merasa hidupnya hampa. Kemudian Allah mempertemukan Ia dengan Hasan.

Ketertarikan Nicole terhadap Hasan membawanya ke dunia Islam. Nicole bertemu dengan sejumlah teman muslim. Hatinya pun terketuk sehingga ia mulai tertarik untuk mempelajari Islam.

Nicole kemudian mulai mengikuti kelas agama Islam di sebuah masjid yang berlokasi di sekitar tempat tinggalnya. Simak kisah Nicole Queen di halaman berikutnya ya, Bunda.

Nicole Queen membutuhkan waktu enam bulan belajar Islam. Ia akhirnya resmi menjadi mualaf pada tahun 2007. Tak lama kemudian, Nicole juga memutuskan untuk memakai hijab. Ia menutup tubuhnya dengan busana muslim. Namun perjalanan Nicole menjadi muslimah inspiratif masih panjang,

Nicole percaya bahwa Islam dapat memberikannya kedamaian hidup. Perlahan-lahan, ia kembali menggeluti profesinya sebagai fotografer. Namun ia sudah tidak lagi berhubungan dengan kehidupan dunia malam.

Mantap memeluk Islam, Nicole kerap mengunggah konten seputar agama di YouTube. Ia banyak membicarakan topik seputar menjadi mualaf, mendidik anak hingga persahabatan antara orang berbeda agama. Ia kini menjadi sosok muslimah inspiratif. Ia pun menjadi pendakwah digital di youtube.

Kisah Ulama Tidur Tiga Tahun

LAZ AL HILAL – Syeikh al-‘Arif Billah Abdul Malik bin Ilyas Purwokerto (Mbah Malik), adalah orang yang sangat alim dan hafidz (hafal al-Quran). Dulu pernah terjadi, sebelum shalat Dzuhur beliau terbiasa melakukan shalat sunnah Qabliyah, dan setelahnya dilanjutkan membaca shalawat bersama jamaahnya dari jam 12 siang sampai jam 13:30 WIB.

“Shallallahu ‘ala Muhammad…” tepat pukul 13:30, iqamat pun berkumandang tanpa komando karena sudah menjadi adat kebiasaannya.

Meski sudah dikomati, Mbah Malik masih tetap duduk terdiam, tidak bangun dan hanya tasbihnya saja yang masih jalan. Ditunggu lama Mbah Malik tak kunjung bangun hingga waktu Dzuhur hampir habis. Akhirnya shalat pun terpaksa dikerjakan berjamaah dipimpin Kiai Isa, adik ipar Mbah Malik.

Sampai malam hari Mbah Malik belum juga bangun, padahal kondisinya normal tidak ada gejala apapun yang mencurigakan. Sampai 3 hari, seminggu, sebulan, hingga bertahun-tahun lamanya tidak ada yang berani membangungkan. Tidak ada perubahan sedikit pun yang mencurigakan kecuali setiap hari wajah Mbah Malik semakin yatala’la (mencorong bersinar) nurnya.

Setelah tiga tahun berlalu, Mbah Malik tiba-tiba bangun persis pada jam 13:30 WIB. “Qamat… qamat…” pinta beliau. Lalu semuanya berdiri untuk shalat berjamaah dan Mbah Malik sebagai imamnya.

Herannya, shalat beliau berlangsung dengan normal seperti biasanya, tanpa lemah ataupun limbung, padahal “la yasyrab wala ya’kul” (tidak makan dan tidak minum) selama tiga tahun. Itulah maqam fana’ yang pernah dialami Mbah Malik.

Selesai shalat, Mbah Malik bertanya, “Lha si anu mana? Si itu ke mana?”

“Mereka sudah meninggal, Kiai,” jawab para santri.

“Lha tadi masih bareng shalawatan kok,” ucap Mbah Malik kaget sebelum mengetahui sudah tiga tahun dirinya baru terbangun dari duduk dzikir.

Ternyata Musik Bisa Jadi Haram Bila Penuhi 3 Unsur Berikut Ini!

Laziswaf Al Hilal – Alunan lagu maupun nyanyian sudah ada pada zaman pra-Islam. Para penyair Arab kala Islam belum datang kerap menyanyikan syair-syair yang mereka buat. Kemudian terus berkembang hingga tercipta banyak jenis alat musik dengan variasi nada yang dapat dipadukan dengan suara vokal.

Dalam Islam, musik telah diperbincangkan sejak lama dan ada ragam pandangan. Meski begitu, Ahmad Zarkasih, Lc dalam bukunya berjudul “Lagu, Nyanyian dan Musik, Benarkah Diharamkan?”, menjelaskan, jumhur ulama telah bersepakat soal musik.

Para ulama sepakat hukum musik adalah haram selama ada tiga hal yang menyertainya. Apa saja? 

Pertama, musik menjadi haram jika mengandung unsur kemungkaran maupun kemaksiatan. Ulama mempermasalahkan sisi kemaksiatan yang melekat pada musik tersebut sehingga musik pun menjadi haram. 

Bentuk kemaksiatan pada musik bisa ada di lirik atau alunan lagunya sendiri. Misalnya bila lagu tersebut mengajak berbuat kemaksiatan.  

Musik juga mengandung kemaksiatan jika umpamanya irama lagu yang dinyanyikan seperti musik ritual peribadatan agama tertentu. Dalam kondisi ini musik menjadi haram, sebab, seorang Muslim dilarang meniru ritual ibadah agama lain.

Kemaksiatan lain yang melekat pada musik bisa juga ada pada orang yang menyanyikan. Misalnya dia menampilkan aurat padahal syariat Islam memerintahkan untuk menutup aurat. Atau, si penyanyi melakukan gerakan-gerakan tidak senonoh dan melampaui batas. Pada intinya, jika suatu musik mengandung kemaksiatan, haram.

Kedua, haramnya musik lantaran terdapat fitnah yang berarti keburukan di dalamnya. Artinya, jika musik itu bisa membuat seorang Muslim jatuh pada keburukan, dosa, dan menimbulkan fitnah, maka haram mendengarkannya.

Ketiga, musik menjadi haram bila membuat orang yang mendengarnya meninggalkan kewajiban sebagai Muslim. Seorang Muslim punya kewajiban yang harus dilakukan sebagai hamba Allah. Dan segala hal yang menghalanginya melakukan kewajiban itu wajib dihindari.

Kendati demikian, Kitab Tafsir at-Thabari memberi penjelasan dalam kajiannya terhadap Surah Luqman ayat 6. Allah SWT berfirman, “Dan di antara manusia (ada) orang yang mempergunakan perkataan yang tidak berguna untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Allah tanpa pengetahuan dan menjadikan jalan Allah itu olok-olokan. Mereka itu akan memperoleh azab yang menghinakan”.

Kitab Tafsir at-Thabari (20/128) mengutip pendapat Abdullah bin Mas’ud dan Abdullah bin Abbas untuk menafsirkan ayat tersebut. Menurut dua Sahabat Nabi SAW itu, diksi lahwun pada ayat tersebut berarti musik, nyanyian dan mendengarkannya.  

Kitab Tafsir Ibnu Katsir juga menguatkannya, dengan menyebutkan bahwa, “Ketika Allah SWT menjelaskan keadaan orang-orang yang berbahagia, mereka adalah yang mendapatkan petunjuk dari Kitab Allah SWT dan mengambil manfaat dari mendengarkannya”.  

Kemudian, masih dalam Tafsir Ibnu Katsir, Allah SWT juga menjelaskan tentang keadaan orang yang merugi dan sengsara (asyqiya) yaitu yang menolak mengambil manfaat dari mendengarkan ayat-ayat Allah SWT, dan menerima untuk mendengarkan suara seruling, nyanyi-nyanyian dan juga alat musik. 

Ibnu Mas’ud dan Ibnu Abbas adalah Sahabat Nabi SAW yang mengharamkan musik. Salah satu dalil yang mengharamkan musik yaitu hadis riwayat Imam al-Bukhari. Nabi Muhammad bersabda, “Akan ada dari umatku suatu kaum yang menghalalkan zina, sutera, khamar dan alat musik”. 

Diksi alat musik yang digunakan dalam hadis itu adalah ma’azif, kata jamak, yang mengacu pada alat musik yang dipukul. Zarkasih memaparkan, ma’azif pada zaman sekarang mungkin dapat diserupakan dengan gendang. 

Jika ada yang menghalalkannya, berarti asalnya itu memang haram. Dan Nabi Muhammad mengingatkan soal itu agar umatnya mawas diri.

Sedangkan Sahabat Nabi yang membolehkan musik salah satunya adalah Abdullah bin Zubair. Imam As-Syaukani dalam “Nailul-Authar”, menceritakan tentang kisah Abdullah bin Zubair, budak perempuan, dan gitar. 

Suatu kali, Ibnu Umar bertandang ke rumah Abdullah bin Zubair dan melihat sebuah alat musik. Lalu dia bertanya benda apa itu, dan bertanya lagi, “apakah ini alat musik (mizan Syami) dari Syam?”. Lalu dijawab oleh Ibnu Zubair, “Dengan ini akal seseorang bisa seimbang”.

Belum Hafal Bulan Hijriah? Yuk Belajar dari Metode Kisah Ini!

LAZ AL HILAL – Tahun hijriyah merupakan tahun yang dimiliki oleh umat Islam seperti tahun masehi pada umumnya, dan tahun hijriyah pun memiliki 12 bulan di dalamnya. Tetapi, tak sedikit umat muslim yang lupa terhadap bulan ini dan yang lebih ironis tak sedikit yang tidak mengetahui bulan-bulan di dalam tahun hijriyah.

Sahabat Al Hilal berkaitan dengan hal tersebut, tentu dibutuhkan suatu metode untuk menghafal bulan-bulan hijriah dengan mudah. Apalagi, bagi para orangtua yang mempunyai anak. Tentu, metode ini bisa berguna untuk mengajarkan bulan-bulan hijriah kepada anak-anak mereka.

Salah satu metode yang dapat dilakukan yang dapat digunakan untuk mempermudah dalam menghafal bulan-bulan hijriyah ialah dengan menggunakan metode kisah.

Dilansir dari sumber, Berikut kisah menarik untuk mudah menghafal bulan-bulan hijriah:

Alkisah sebuah keluarga yang hidup bahagia, kepala kelurganya bernama MUSHO. Ia mempunyai istri yang sholih bernama RORO. Dan mempunyai pembantu bernamaJUJU. Dari hasil pernikahan mereka lahir dua orang bayi kembar yang lucu, karena kembar namanya sama yaitu ROSYA & ROSYA. Selang beberapa tahun kemudian lahir anak ketiga yang imut, tembem dan menggemaskan diberi nama DZUL- DZUL.

Sebenarnya nama-nama yang ada dalam kisah tersebut merupakan singkatan dari bulan-bulan yang ada dalam tahun hijriyah. Mengapa? Lihat penjelasannya yuk sahabat Al Hilal!

MUSO: Muharram- Shoffar

RORO: Robiul awal-Robiul akhir

JUJU: Jumadil awal-Jumadil akhir

ROSYA: Rojab- Sya’ban

ROSYA: Romadhon- Syawwal

DZUL DZUL: Dzulqo’dah- Dzulhijjah

Nah, bagaimana sahabat Al Hilal sudah mengingat hafalan di bulan-bulan hijriyah?

Informasi & Call Center

🌐 Website: www.pesantrenalhilal.com

☎ Telpon: 022-2005079

📱 WA: 081 2222 02751

©️ Pesantren Al Hilal Copyright Picture

×