Contacts

92 Bowery St., NY 10013

+1 800 123 456 789

Kategori: Berita

WAKAF MASJID HALMAHERA

Alhamdulillah, pembangunan Musholla di Halmahera berjalan dengan lancar. Wakaf termasuk amal ibadah yang istimewa bagi kaum muslim, karena pahala amalan ini bukan hanya dipetik ketika pewakaf masih hidup, bahkan pahalanya juga tetap mengalir terus meskipun pewakaf telah meninggal dunia. Semakin banyak orang yang memanfaatkannya, maka semakin bertambah pula pahalanya.

Seperti yang tercantum pada hadist di bawah ini ;

اِذَا مَاتَ ابْنَ ادَمَ اِنْقَطَعَ عَمَلُهُ اِلاَّ مِنْ ثَلاَثٍ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ اَوْ عِلْمٍ يَنْتَفَعُ بِهِ اَوْ وَلَدِ صَالِحٍ يَدْعُوْلَهُ

“Apabila manusia meninggal dunia, maka terputuslah semua amalnya kecuali tiga (macam), yaitu: sedekah jariyah (yang mengalir terus), ilmu yang bermanfaat, dan anak shalih yang mendoakannya” (HR Muslim).

Investasikan Harta dengan Membangun Masjid, Diantara sebaik-baik perbekalan tersebut adalah, dengan membangun masjid. Tempat terpancar syiar Islam dan iman, kebersamaan kaum muslimin dalam sholat jama’ah, tempat untuk mengagungkan nama Allah dalam sujud dan ruku’, madrasah bagi kaum muslimin; dengan majlis-majlis ilmu di dalamnya.

Alangkah besar pahala orang yang turut andil membangunnya. Ia menjadi sebab tercapainya amalan-amalan agung. Amalannya dicatat sebagai sedekah jariyah, yang pahalanya terus mengalir, meski ia sudah tinggal di alam kubur.

PEMBAGIAN WAKAF AL-QUR’AN

Ada banyak saudara-saudara kita yang tinggal di pelosok-pelosok yang sulit di akses, kebutuhan akan ilmu agama pun kadang menjadi sulit di dapat.

Dan Kita tidak pernah sadar, sering kali menyiapkan tabungan untuk nikah, untuk sekolah, jalan jalan, atau berbelanja. Memang surga dunia itu indah. Yuk mulai detik ini kita jalan jalan ke surganya Allah. Dengan cara berwakaf Al-Qur’an.

Agar semakin banyak anak-anak pelosok negeri di Indonesia hafal Al-Qur’an. Jikalau mereka hafal Al-Qur’an, insyaallah tabungan menuju surga Allah terus bertambah walau kita sudah meninggal dunia. Jika aku, kamu, dan kita semua berwakaf Al-Qur’an, insyaallah kita bertemu di surga Allah nanti.

Kali ini Laz Al Hilal kembali membuka program wakaf Al-Qur’an untuk TPA & Rumah Tahfiz Kota Bandung, Kab. bandung, Cimahi dan Bandung Barat.

Bagi TPA dan Rumah tahfidz yang ingin menerima wakaf Quran dari LAZ Al Hilal bisa mengisi formuir pendaftaran terlebih dahulu, melalui link di bawah ini 👇🏻👇🏻
https://bit.ly/FormDaftarWQTPA
Konfirmasi Pendaftaran melalui WA: 0812-2220-2751

Bersama LAZ Al Hilal mari SELAMATKAN PARA PENJAGA QURAN

Silahkan share siapa tau ada TPQ/Rumah Thafdiz yang membutuhkan “Khusus daerah Kota Bandung, Kab. Bandung Barat, Cimahi & Kab. Bandung”

SANTUNAN UNTUK PENGAJAR AL-QUR’AN

Guru memang berperan penting dalam hidup kita, apalagi guru ngaji. Yang mengajarkan kita menjadi generasi muda yang berakhlakul Karimah. Pasalnya mereka menanamkan sejak dini kecintaan pada Al-Qur’an.

Mengajar mendidik murid dengan ikhlas tanpa lelah. LAZ Al Hilal terus menunjukkan komitmennya untuk membantu sesama, tidak hanya anak yatim dan kaum dhuafa saja, melainkan pengajar Al-Qur’an juga mendapatkan perhatian.

Atas pengabdian dan dedikasi dalam mengajar dan mendidik Laz Al hilal akan memberikan bantuan santunan kepada pengajar Al-Qur’an. Pemberian santunan ini akan di selenggarakan pada Sabtu, 11 April 2020 di jln. Gegerkalong Hilir 155A, Bandung.

SEMBAKO UNTUK MARBOT DAN PENGAJAR

Dampak Wabah Covid-19 sungguh membuat sulit. Tidak hanya yang terpapar jadi sakit hingga meninggal dunia, namun menyebabkan perkonomian rakyat kecil makin melilit. Tak terkecuali para pengajar yang merasakan dampak Covid 19 dan kebijakan “peliburan” ini.

LAZ Al hilal ikut peduli dengan dampak pandemi virus Corona (Covid-19) pada masyarakat Indonesia, terutama di sektor ekonomi. Untuk itu, paket sembako disiapkan untuk membantu mereka yang terdampak covid-19, yang akan di laksanakan pada Jum’at 10 April 2020 di Cibiru, Bandung.

Dengan kebijakan pemerintah yang membatasi interaksi sosial di masyarakat, dengan pembatasan wilayah, dengan secara otomatis memberikan imbas pada ekonomi masyarakat. Semoga dengan adanya pembagian sembako ini dapat meringankan beban para Marbot dan Pengajar.

PEMBAGIAN 500 NASI KOTAK

LAZ Al Hilal pada Senin, 06 April 2020 sudah melakukan program pekan berbagi Pembagian 500 Nasi Kotak. Disaat keadaan seperti ini uluran tangan kita memang sangat di butuhkan dan di perlukan.

Para pekerja mengeluh karena wabah covid-19. Pergerakan manusia terhenti sejenak, ekonomi turun drastis.
Para pencari nafkah harian berusaha payah mencari nafkah setiap harinya.

Banyak yang putus asa tentang kehidupan ini. Di balik semua ini masih ada 1 harapan dan peluang.

Perlakuan baik inyaallah akan di balas dengan perlakuan baik pula.

Salah satu program Al hilal yaitu membagikan nasi kotak untuk para pekerja harian untuk mengurangi beban hidup para pekerja harian.

SEMBAKO UNTUK JOMPO

LAZ Al Hilal pada Rabu, 08 April 2020 sudah melakukan program pekan berbagi sembako untuk Jompo. Disaat keadaan seperti ini uluran tangan kita memang sangat di butuhkan.

Sebaik-baik nya manusia adalah yang bermanfaat untuk manusia lainnya. Prinsip itu yang kami pegang untuk senantiasa menebar kebaikan dan melakukan hal yang bermanfaat begi sesama. Salah satu bentuknya adalah kegiatan membagi Sembako untuk Jompo.

Bagi mereka yang lemah dan rapuh, songkongkongan kecil bagi kita bisa bermakna sangat besar . Maka selagi bisa mari perkuat rasa peduli dan empati bagi orang tua kita .

PEMBAGIAN 500 SABUN CUCI TANGAN DAN MASKER

Kantor Jabal tak ketinggalan ikut berpartisipasi aktif dalam upaya mencegah penyebaran virus corona (Covid-19). Salah satu upaya yang dilakukan yaitu membagikan sabun cuci tangan kepada masyarakat. Kegiatan ini akan di lakukan pada Kamis, 09 April 2020 .

Setiap individu dapat melindungi diri dari serangan virus Covid-19. Salah satunya adalah dengan rajin membersihkan tangan dengan sabun. Mari saling menjaga, saling melindungi, siapa pun yang ada di sekitar kita, utamanya adalah keluarga.

Sabun merupakan salah satu alat pembunuh virus dan bakteri yang ampuh sekaligus sebagai salah satu sarana kebersihan diri. Ada 500 sabun yang di salurkan kepada masyarakat. Selain pembagian sabun, kantor Jabal pun membagi kan 500 masker kain untuk Ibu-ibu .

Amalan Menyambut Bulan Ramadhan

Bulan suci Ramadhan memiliki banyak keistimewaan bila dibandingkan dengan sebelas bulan lainnya. Segala macam keistimewaan itu pula yang tak akan bisa kita jumpai di bulan-bulan yang lain. Oleh karena itu, kedatangannya perlu disambut dengan persiapan yang serius. Berikut ini adalah beberapa contoh persiapan amalan dalam menyambut bulan Ramadhan. 

1. Perbanyak Do’a 

Do’a merupakan ibadah dimana para hamba berkomunikasi kepada Allah ‘Azza wa Jalla akan hajat dan harapannya. Oleh karena itu sangatlah baik jika disaat-saat mendekati Ramadhan, kita senantiasa meminta kepada Allah agar diberi kesempatan untuk dipertemukan dan menikmati indahnya bulan suci itu, karena tidak ada yang menjamin bahwa usia kita akan sampai pada tanggal 1 Ramadhan. Para salaf dahulu memohon kepada Allah agar dipertemukan dengan bulan Ramadhan sejak enam bulan sebelumnya. “Allahumma barik lana fi Rajaba wa sya’bana, wa ballighna Ramadhan; Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan sya’ban, serta sampaikanlah kami ke bulan Ramadhan”, adalah salah satu do’a yang masyhur dari para salafus Shaleh rahimahumullah. 

2. Kaji Ilmu Mengenai Ramadhan 

Sebelum memasuki bulan Ramadhan, sangat baik bila kita membekali diri dengan ilmu agama, terutama yang berkaitan dengan amalan-amalan wajib dan yang disunnahkan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam di bulan Ramadhan, serta apa saja yang dimakruhkan dan juga yang dapat membatalkan puasa. Ini sangat penting agar kita mengetahui apa saja yang perlu kita lakukan dan kita hindari untuk memaksimalkan ibadah puasa kita nanti. Hal ini bisa dilakukan dengan berbagai cara, seperti mendengarkan ceramah-ceramah atau tausiyah di masjid ataupun radio yang membahas tentang bulan Ramadhan. 

3. Bayar Puasa Tahun Lalu 

Bagi kita yang puasa Ramadhan tahun lalu ada bolongnya, tentunya kita wajib untuk meng-qadha’nya. Dan yang namanya kewajiban sangat baik bila segera dilakukan dan tidak menunda-nundanya. ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata: ”Aku tidaklah meng-qadha` sesuatu pun dari apa yang wajib atasku dari bulan Ramadhan, kecuali di bulan Sya’ban hingga wafatnya Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam.” (HR. At-Tirmidzi, Ibnu Khuzaimah, dan Ahmad, hadits sahih). [Terdapat hadits-hadits yang semakna dalam lafazh-lafazh lain sebagaimana diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim. Lihat Imam Syaukani, Nailul Authar, hal. 871-872, hadits no. 1699]. 

4. Membiasakan Bersedekah 

Bersedekah tidak akan mungkin membuat kita kekurangan harta, melainkan harta kita akan dilipat gandakan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Harta tidak akan berkurang dengan bersedekah. Dan seorang hamba yang pemaaf pasti akan Allah tambahkan kebaikkan baginya.” (HR. Muslim). Dan masih banyak lagi janji-janji Allah kepada hamba-Nya yang rajin bersedekah, diantaranya, dihapuskan dosa-dosanya, pahala yang berlipat, terbebas dari siksa kubur, dijauhi dari api neraka, dan lain-lain. Oleh karena itu, ketika kita sudah terbiasa bersedekah sebelum memasuki bulan Ramadhan, kemungkinan besar untuk lebih banyak berbagi di bulan suci lebih besar lagi. 

5. Bertaubat Kepada Allah 

Bertaubat kepada Allah dari segala dosa dan maksiat sangat perlu dilakukan menjelang datangnya bulan suci Ramadhan, karena pada bulan Ramadhan nanti kita akan melakukan berbagai macam ibadah dan ketaatan kepada Allah. Sedangkan dosa dan maksiat dapat mengotori dan menutup hati, sehingga membuat kita sulit beribadah dan beramal shaleh. Syeikh Fudhail bin Iyadh pernah berkata, “Jika engkau tidak mampu menunaikan shalat malam dan puasa di siang hari, maka ketahuilah bahwa engkau sebenarnya sedang dalam keadaan terhalang, karena dosa-dosamu begitu banyak”. Ada pula kisah tentang seseorang yang datang kepada Imam Ghazali untuk menanyakan kepada beliau mengenai sesuatu yang menyebabkannya tidak bisa bangun malam untuk mengerjakan shalat. Beliau pun menjawab, “Dosa dosamu telah membelenggumu“. Oleh karena itu, sebelum kita meniatkan diri dan hati kita untuk beribadah dan beramal shaleh di bulan Ramahan nanti, hendaknya kita bertaubat terlebih dahulu, agar inshaa Allah segala bentuk ibadah dan amal shaleh kita nanti dipermudah dan diterima oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. 

Macam-Macam Bid’ah di Bulan Ramadhan

Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh dengan barakah dan penuh dengan keutamaan. Allah subhanahu wa ta’ala telah mensyariatkan dalam bulan tersebut berbagai macam amalan ibadah yang banyak agar manusia semakin mendekatkan diri kepada-Nya. Akan tetapi sebagian dari kaum muslimin berpaling dari keutamaan ini dan membuat cara-cara baru dalam beribadah. Mereka lupa firman Allah ta’ala, “Pada hari ini Aku telah menyempurnakan agama kalian.” (QS. Al-Maidah: 3). Mereka ingin melalaikan manusia dari ibadah yang disyariatkan. Mereka tidak merasa cukup dengan apa yang telah dicontohkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabat beliau ridhwanullahi ‘alaihim ajma’iin. 

Oleh sebab itu pada tulisan ini kami mencoba mengangkat beberapa amalan bid’ah yang banyak dilakukan oleh kaum muslimin, yaitu amalan-amalan yang dilakukan akan tetapi tidak diajarkan oleh Nabi kita shallallahu ‘alaihi wa sallam maupun para sahabat beliau, semoga dengan mengetahuinya kaum muslimin bisa meninggalkan perbuatan tersebut 

Bid’ah Berzikir Dengan Keras Setelah Salam Shalat Tarawih 

Berzikir dengan suara keras setelah melakukan salam pada shalat tarawih dengan dikomandani oleh satu suara adalah perbuatan yang tidak disyariatkan. Begitu pula perkataan muazin, “assholaatu yarhakumullah” dan yang semisal dengan perkataan tersebut ketika hendak melaksanakan shalat tarawih, perbuatan ini juga tidak disyariatkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, tidak pula oleh para sahabat maupun orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik. Oleh karena itu hendaklah kita merasa cukup dengan sesuatu yang telah mereka contohkan. Seluruh kebaikan adalah dengan mengikuti jejak mereka dan segala keburukan adalah dengan membuat-buat perkara baru yang tidak ada tuntunannya dari mereka. 

Membangunkan Orang-Orang untuk Sahur 

Perbuatan ini merupakan salah satu bid’ah yang tidak pernah dilakukan pada masa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau tidak pernah memerintahkan hal ini. Perbedaan tata-cara membangunkan sahur dari tiap-tiap daerah juga menunjukkan tidak disyariatkannya hal ini, padahal jika seandainya perkara ini disyariatkan maka tentunya mereka tidak akan berselisih. 

Melafazkan Niat 

Melafazkan niat ketika hendak melaksanakan puasa Ramadhan adalah tradisi yang dilakukan oleh banyak kaum muslimin, tidak terkecuali di negeri kita. Di antara yang kita jumpai adalah imam masjid shalat tarawih ketika selesai melaksanakan shalat witir mereka mengomandoi untuk bersama-sama membaca niat untuk melakukan puasa besok harinya. 

Perbuatan ini adalah perbuatan yang tidak di contohkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga orang-orang saleh setelah beliau. Yang sesuai tuntunan adalah berniat untuk melaksanakan puasa pada malam hari sebelumnya cukup dengan meniatkan dalam hati saja, tanpa dilafazkan. 

Imsak 

Tradisi imsak, sudah menjadi tren yang dilakukan kaum muslimin ketika ramadhan. Ketika waktu sudah hampir fajar, maka sebagian orang meneriakkan “imsak, imsak…” supaya orang-orang tidak lagi makan dan minum padahal saat itu adalah waktu yang bahkan Rasulullah menganjurkan kita untuk makan dan minum. Sahabat Anas meriwayatkan dari Zaid bin Sabit radhiyallahu ‘anhuma, “Kami makan sahur bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian beliau shalat. Maka kata Anas, “Berapa lama jarak antara azan dan sahur?”, Zaid menjawab, “Kira-kira 50 ayat membaca ayat al-Qur’an.” (HR. Bukhari dan Muslim) 

Menunda Azan Magrib Dengan Alasan Kehati-Hatian 

Hal ini bertentangan dengan perintah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang menganjurkan kita untuk menyegerakan berbuka. Rasulullah bersabda, 

لاَ يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوا الْفِطْرَ 

“Manusia senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka.” (HR. Bukhari Muslim) 

Takbiran 

Yaitu menyambut datangnya ied dengan mengeraskan membaca takbir dan memukul bedug pada malam ied. Perbuatan ini tidak disyariatkan, yang sesuai dengan sunah adalah melakukan takbir ketika keluar rumah hendak melaksanakan shalat ied sampai tiba di lapangan tempat melaksanakan shalat ied. 

Mendahului Puasa Satu Hari Atau Dua Hari Sebelumnya 

Rasulullah telah melarang mendahului puasa ramadhan dengan melakukan puasa pada dua hari terakhir di bulan sya’ban, kecuali bagi yang memang sudah terbiasa puasa pada jadwal tersebut, misalnya puasa senin kamis atau puasa dawud. Rasulullah bersabda, “Janganlah kalian mendahului puasa ramadhan dengan melakukan puasa satu hari atau dua hari sebelumnya. Kecuali bagi yang terbiasa melakukan puasa pada hari tersebut maka tidak apa-apa baginya untuk berpuasa.” (HR. Bukhari dan Muslim) 

Perayaan Nuzulul Qur’an 

Yaitu melaksanakan perayaan pada tanggal 17 Ramadhan, untuk mengenang saat-saat diturunkannya al-Qur’an. Perbuatan ini tidak ada tuntunannya dari praktek Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, begitu pula para sahabat sepeninggal beliau. 

Berziarah Kubur Karena Ramadhan 

Tradisi ziarah kubur menjelang atau sesudah ramadhan banyak dilakukan oleh kaum muslimin, bahkan di antara mereka ada yang sampai berlebihan dengan melakukan perbuatan-perbuatan syirik di sana. Perbuatan ini tidak disyariatkan. Ziarah kubur dianjurkan agar kita teringat dengan kematian dan akhirat, akan tetapi mengkhususkannya karena even tertentu tidak ada tuntunannya dari Rasulullah maupun para sahabat ridhwanullahi ‘alaihim ajma’iin. 

PEMBAGIAN WASTAFEL

Aksi solidaritas sosial melawan virus corona atau dikenal  dengan sebutan Covid-19 terus gencar dilakukan di setiap daerah di Indonesia. Hal yang sama juga dilakukan masyarakat peduli covid-19 di Kota Bandung. 

Aksi sosial melawan corona di Kota Bandung ini dilakukan pada Selasa 31 Maret 2020,  kegiatan ini merupakan bagian dari upaya agar bagaimana memberikan edukasi kepada masyarakat terkait dengan masalah pendemi covid-19 yang cukup menyita perhatian selama ini, karena setelah dilihat kembali kasus ini, tentu sangat berkaitan erat dengan persoalan kebersihan dan bagaimana cara menjaga kesehatan. 

Tujuan dari pembagian wastafel ini adalah kita harus memulai membuat langkah-langkah kecil bagaimana masyarakat membiasakan diri hidup sehat, dengan mencuci tangan secara baik dan benar. Sehingga dengan demikian dapat mengantisipasi serta mencegah penyebaran covid-19 semakin hari semakin meningkat. 

Kegiatan ini menjadi langkah awal agar dapat ditiru, dan masyarakat juga harus bisa memiliki kesadaran sendiri, tidak harus menunggu pemerintah dalam menangani persoalan ini. Sebagai masyarajat harus mampu untuk bisa memulainya dari diri sendiri alias bergerak dengan mandiri. 

JikaJika semakin banyak pihak yang peduli dengan melakukan gerakan yang sama dalam menghadapi covid-19, maka tentu sangat luar biasa solidaritas kita. Kami berharap setelah kegiatan ini, ada juga gerakan-gerakan  luar biasa demi untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19. 

×