Contacts

92 Bowery St., NY 10013

thepascal@mail.com

+1 800 123 456 789

Bersama, Bahu-Membahu Mewujudkan Impian Santri dan Penghafal Quran

LAZ AL HILAL – Alhamdulillah perkembangan wakaf asrama santri yatim dan penghafal Al Quran Pesantren Al Hilal telah memasuki minggu ke-4 dalam pembangunannya, pada minggu ini progres dari pembangunan asrama yang diimpikan oleh anak yatim dan penghafal Quran pun masih dalam proses pembuatan fondasi dan pengukuran kramik untuk beberapa titik yang akan dibuat untuk pembangunan asrama impian santri dan penghafal Quran.

Sahabat Al Hilal sebelum pembangunan asrama ini terlaksana, para pengurus telah banyak menolak santri yatim yang akan mondok, tentu hal tersebut karena keterbatasan sarana asrama. Sungguh, saat ini ketika waktunya santri untuk beristirahat para santri masih berada dalam kondisi tidur yang berdesak-desakan. Berlokasi di di Jalan Bonceret Desa Rancapanggung Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat. InsyaAllah pembangunan asrama ini akan selesai sebelum tahun 2022

Adapun dapun jumlah keseluruhan dana yang harus dikumpulkan untuk pembangunan asrama impian santri yaitu sebesar Rp.1.500.000.000,- (Satu Milyar Lima Ratus Juta Rupiah).

Pembangunan ini pun InsyaAllah ditargetkan untuk selesai pengerjaannya pada akhir 2021, sehingga pada tahun 2022 para santri yatim dan penghafal Quran pun dapat menempati asrama tersebut. Karena dapat kita ketahui bahwa awal tahun 2022 itu merupakan penerimaan santri baru dan tahun ajaran baru di Pesantren Al Hilal, sehingga para santri baru yang ditargetkan berjumlah lebih dari 150 santri yang terdiri dari anak yatim dan penghafal Quran sudah dapat digunakan dan dinikmati oleh para santri. Karena bagaimana pun asrama ini merupakan asrama impian para santri yang sudah ditunggu-tunggu dan diidamkan oleh para santri yatim dan penghafal Quran Pesantren Al Hilal.

Seluruh donatur serta sahabat Al Hilal dimanapun berada, kami mohon do’a dan restu untuk pembangunan gedung asrama anak yatim Pesantren Al Hilal yang sudah dimulai dilaksanakan dan sudah berjalan hingga saat ini, agar selalu diberikan kelancaran serta dimudahkan oleh Allah SWT hingga pembangunan Gedung Asrama Pesantren Al Hilal rampung. Syukran

Tak lupa, kami ucapkan terimakasih banyak untuk para donatur yang telah mewakafkan dan menyisihkan Sebagian rezeki nya untuk ikut dalam proses pembangunan Gedung asrama untuk para santri yatim dan penghafal Quran Pesantren Al Hilal. Semoga segala kebaikan yang sudah tercurah dibalas oleh Allah SWT dan menjadikan amal jariyah yang tidak akan putus hingga di akhirat kelak. Aamiin Ya Rabbal Alamin.

Adapun sahabat Al Hilal yang ingin ikut berpartisipasi dalam proses pembangunan Gedung Asrama untuk para Santri Yatim dan Penghafal Al Quran Pesantren Al Hilal, kami masih membuka wakaf donasi untuk pembangunan asrama ini. Yuk kita sama-sama bergotong royong untuk membangun asrama impian para santri yang sejak dulu sudah didambakan oleh para santri yatim dan penghafal Quran!

Ketika kita turut serta dalam membangun asrama impian para santri yatim, InsyaAllah Allah SWT membalasan segala kebaikan para donatur, seperti:

– Menjadikan amal jariyah yang terus mengalir

– Membantu santri yatim untuk belajar dan mewujudkan cita-cita mulianya menjadi penghafal Quran

– Dan InsyaAllah ribuan santri yatim yang tinggal di asrama impiannya akan senantiasa mendoakan kebaikan donatur.

Mari bersama-sama kita bergotong royong untuk membangun asrama impian para santri yang sejak dulu sudah didambakan oleh para santri yatim dan penghafal Quran!

InsyaAllah, kebahagiaan mereka jalan kita menuju surga. Wakaf pembangunan asrama santri yatim dan penghafal Quran dapat melalui:

Bank Mandiri

🏧 132.00.1718.744.5

an. Yayasan Alhilal Rancapanggung

Informasi & Call Center

🌐 Website: www.alhilal.or.id

☎ Telpon: 022-2005079

📱 WA: 081 2222 02751

©️ Laz Al Hilal Copyright Picture

Doa Akbar, Menyambut Milad Ke-19 Untuk Pesantren Al Hilal

LAZ AL HILAL – Alhamdulillah, kegiatan doa akbar khusus untuk menyambut hari lahir ke-19 Pesantren Al Hilal telah sukses dilaksanakan pada Jumat (26/02/2021). Kegiatan yang rutin dilaksanakan setiap satu bulan satu kali ini diselenggarakan secara langsung melalui live streaming dan aplikasi zoom meeting ini pun dilaksanakan secara serentak di 4 Pesantren Al Hilal, antara lain Pesantren Al Hilal 1 Cililin, Pesantren Al Hilal 2 Cibiru, Pesantrten Al Hilal 3 Sarikaso, serta Pesantren Al Hilal 4 cibiru.

Kegiatan doa akbar ini pun dilangsungkan selama satu jam mulai pukul 15.30-17.00 WIB ini dipimpin langsung oleh Pimpinan Pesantren Al Hilal 1 Cililin, Ustadz Arif Rahman. Dalam kesempatan kegiatan doa bersama yang dilaksanakan bersama para santri Yatim di 4 Pesantren Al Hilal pun melakukan kegiatan doa bersama khusus untuk menyambut milad ke-19 Pesantren Al Hilal. Seperti yang kita ketahui, Negeri tercinta kita Indonesia semenjak pandemi COVID-19 banyak jumlah angka penggangguran naik drastis, perkembangan ekonomi Indonesia semakin tidak stabil dan di tambah lagi banyaknya bencana alam yang salah satunya bencana banjir di beberapa wilayah Indonesia seperti Karawang, Bekasi,  Cikampek,  Subang dan Pamanukan Pantura.

Sungguh, banyak saudara kita yang membutuhkan dukungan serta bantuan dari kita semua. Maka dari itu, dalam kesempatan doa akbar yang diselenggarakan kemarin, Pesantren Al Hilal memutuskan untuk menggelar program “Santunan 1000 Paket Sembako Keluarga Yatim & Dhuafa Terdampak COVID-19 Dan Bencana Banjir”

Dalam kesempatan doa bersama ini pun sebelum Direktur Laziswaf Al Hilal Iwan Setiawan memberikan sambutannya, beberapa pesan dari para santri untuk Pesantren Al Hilal disampaikan oleh para santri melalui video yang diputar yang sebelumnya dikumpulkan terlebih dahulu oleh tim Al Hilal. Sungguh, kami sangat terenyuh oleh berbagai kreatifitas yang dibuat oleh para santri, termasuk doa dan ucapan yang dengan tulus diberikan oleh para santri.

Memasuki rangkaian acara, sebelum doa akbar terlaksana dan setelah para santri membacakan ayat suci Al Quran, Iwan Setiawan pun menyampaikan sambutan, maksud dan tujuannya, serta beberapa pesan untuk para santri serta para donatur dalam kegiatan Doa Akbar yang diselenggarakan secara online ini.

“Terimakasih kepada para donatur yang telah meluangkan waktunya untuk hadir dalam doa akbar ini.” Ucap Direktur Laziswaf Al Hilal.

Dalam kesempatan ini pula, Direktur Laziswaf Al Hilal mengungkapkan ucapan yang sebesar-besarnya untuk siapapun yang menjadi wasilah yang selama ini mendukung  apapun program yang dilaksanakan oleh Yayasan Al Hilal.

“Bapak, ibu yang budiman Alhamdulillah dalam rangka milad yang ke-19 Al Hilal dan bertepatan juga dengan acara rutin bulanan doa akbar kami mengucapkan terimakasih, Jazakumullah Khairan kepada siapapun yang menjadi jalan, yang menjadi wasilah, yang mendorong dan mendorong baik itu dengan materi dan inmateri sehingga Alhamdulillah sampai saat ini Yayasan Al Hilal sudah bisa berjalan dengan baik atas dukungan dan doadari bapak dan ibu semuanya. Semoga Allah yang maha baik membalas kebaikan bapak dan ibu dimanapun berada,” lanjutnya.

Sungguh hingga saat ini Yayasan Al Hilal belum bertemu dengan seluruh donatur yang telah membantu berbagai macam program yang telah terlaksana. Tetapi, dengan kebaikan

“Banyak sekali para donatur yang belum bertemu dengan kami tetapi dengan ketulusan dan kerendahan hati, dan kebaikan bapak ibu mempercayai kami untuk bisa menjadi lembaga yang dititipkan amanah zakat, infaq, sedekah yang semua seratus persen kami salurkan untuk program” ungkap Direktur Laziswaf Al Hilal.

Sambutan pun dilanjutkan oleh Iwan Setiawan dengan mengungkapkan beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Al Hilal dalam menyambut milad ke-19 Pesantren Al Hilal.

“Dalam acara rangkaian milad ini juga, kami sudah melaksankan berbagai program. Ada acara lomba-lomba, olahraga, panmpilan seni, dan InsyaAllah saat ini kita juga dalam rangkaian milan ke-19 Al Hilal yaitu doa bersama. Mudah-mudahan Allah SWT mengabulkan doa-doa yang kita panjatkan terus mengetuk pertolongan Allah SWT. InsyaAllah hajat dan doa-doa kita dikabulkan dengan pengabulan terbaik menurut Allah SWT,” lanjutnya.

Setelah Direktur Laziswaf Al Hilal memberikan sambutan serta ungkapannya, kegiatan doa akbar pun dilanjutkan dengan pembukaan doa serta inti dari kegiatan tersebut, yaitu doa bersama serta simbolis penggalangan donasi untuk keluarga dhuafa untuk kepara perwakilan santri yatim untuk korban bencana banjir di beberapa wilayah yang telah disebutkan serta yang terdampak pandemi COVID-19 oleh seluruh ustadz di Pesantren Al Hilal 1 Cililin, Pesantren 2 Cibiru, Pesantren Al Hilal 3 Sarikaso, serta Pesantren Al Hilal 4 Cirebon.  

Informasi & Call Center

🌐 Website: www.pesantrenalhilal.com

☎ Telpon: 022-2005079

📱 WA: 081 2222 02751

©️ Pesantren Al Hilal Copyright Picture

Jangan Takut! Allah Bersama Kita

LAZ AL HILAL – Setiap manusia pasti pernah merasakan takut, muali dari takut melakukan sesuatu hal, takut gagal, takut kehilangan apa yang kita cintai di dunia, hingga takut kepada tuhan semasta alam Allah SWT. Tentu takut kepada Allah SWT sangat baik untuk kita sebagai maba-Nya, mengapa? Karena ketika kita merasa takut kepada Allah SWT maka kita setiap insan akan senantiasa untuk mendekatkan diri kepada-Nya, akan lebih meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada-Nya.

Sahabat Al Hilal, tentu kita semua pasti takut dengan segala sesuatu dengan kekuatan yang dahsyat mislnya takut akan bencana alam yang mendadak datang. Kita tidak pernah tahu, bagaimana jika ketika kita sedang tidur atau sedang melaksanakan aktifitas, tiba-tiba bencana alam itu datang. Dalam Al Quran, kata takut dinyatakan dengan khauf dan khasyyah. Kata khauf lebih umum daripada kata khasyyah. Khasyyah menunjukkan rasa takut yang lebih spesifik dan disertai pengetahuan (ma’rifah). Khasyyah disematkan kepada ulama [ilmuwan, saintis yang takut kepada Allah] (QS Fathir [35]: 28).

Ketika kita merasa takut, kita sebagai umat muslim harus memaknai rasa tersebut secara positif. Seperti apakah rasa takut yang dimaknai dengan positif? Yaitu rasa takut yang menyebabkan kita sebagai umat muslim senantiasa melaksanakan kewajiban dari Allah SWT dan meninggalkan apapun larangan-Nya. Ketika rasa takut itu meningkat, maka kita akan terus meningkatkan dan terus meningkatkan keimanan kita, melaksanakan kewajiwan dengan melengkapinya dengan amalan sunnah, dan tentu dengan kesadaran diri menjauhi hal-hal yang berbau syuhbat.

Sebagai seorang hamba, rasa takut akan siksaan dari sang pencipta Allah SWT adalah sesuatu yang lumrah, ketakutan atas apa yang ditimpakan kepada kita sebagai hamba-Nya karena dosa-dosa yang pernah diperbuat. Oleh karena itu, menurut Ibn al-Qayyim al-Jauziyah, takut kepada Allah SWT itu hukumnya wajib. Karena takut kepada Allah dapat mengantarkan hamba untuk selalu beribadah kepada-Nya dengan penuh ketundukan dan kekhusyukan. Sebagaimana Allah SWT telah menyampaikan firman kepada umat-Nya dalam QS. Ali Imran ayat 175

Siapa yang tidak takut kepada-Nya, berarti ia seorang pendosa, pelaku maksiat. Karena tidak takut kepada Allah, koruptor semakin merajalela, semakin serakah, dan tidak lagi memiliki rasa malu” (QS Ali Imran: 175).

Sahabat Al Hilal, ketika kita takut kepada Allah SWT maka InsyaAllah kita sebagai hamba-Nya akan semakin dekat kepada-Nya sehingga kita sebagai seorang hamba tidak akan takut ketika suatu hari kita kehilangan apapun yang kita cintai di dunia, seperti jabatan, atau masa depan. Wallahu’alam bishawab.

Informasi & Call Center

🌐 Website: www.alhilal.or.id

☎ Telpon: 022-2005079

📱 WA: 081 2222 02751

©️ Laz Al Hilal Copyright Picture

Alhamdulillah, Ambulance Gratis Untuk Ummat Telah Beroperasi

LAZ AL HILAL – Alhamdulillah, program ambulance gratis untuk ummat telah dilaksankan. Terhitung selama satu minggu ini ambulance gratis untuk ummat telah dua kali mengantarkan jenazah ke tempat peristirahatan terakhirnya pada Selasa, 23 Februari 2021 menjemput jenazah ke rumah duka hingga mengantarkannya ke pemakaman di salah satu pemakaman di Padasuka, Bandung. Lalu pada Kamis 25 Februari 2021, menjemput jenazah di daerah Pahlawan dan mengantarkannya ke salah satu pemakaman di daerah Anjarsari, Banjaran. Alhamdulillah, berkat ambulance gratis ini para masyarakat dan kaum dhuafa yang teramat sangat membutuhkan merasa terbantu dengan pengadaan ambulance gratis.

Alhamdulillah, Kondosi ambulance gratis untuk umat yang saat ini sedang beroperasi pun teramat sangat layak digunakan untuk saudara-saudara kita diluar sana yang teramat sangat membutuhkan ambulance gratis ini. Karena, kenyamanan dan keamanan para penumpang lah yang kami utamakan. Terimakasih untuk seluruh donatur yang telah ikut serta dalam menyisihkan Sebagian rezekinya untuk ikut dalam program pengadaan ambulance gratis untuk ummat.

Sahabat Al Hilal, mungkin kita terbiasa melihat Ambulance di sekitar rumah sakit atau klinik. Karena kita sudah terbiasa melihat ambulance-ambulance tersebut di rumah sakit atau klinik, mungkin kita tidak sadar bahwa di Negeri ini masih banyak orang yang membutuhkan ambulance secara darurat dan tidak sempat untuk datang ke rumah sakit atau klinik.

Khususnya di daerah-daerah dengan tempat tinggal yang jaraknya cukup jauh dari Rumah sakit atau klinik, sampai para pasien yatim dhuafa. Disanalah kita sebagai manusia ikut andil untuk membantu sesama umat manusia yang sedang membutuhkan pertolongan darurat.

Melalui Wakaf Pengadaan Produktif Ambulance Gratis, LAZ Al-Hilal berencana akan mengadakan Ambulance Gratis untuk antar jemput pasien yatim dhuafa, tanggap bencana, serta kegiatan sosial lainnya. InsyaAllah dari pengadaan Ambulance Gratis yang Ibu/Bapak wakaf kan tanpa disadari kita telah berinvestasi untuk akhirat kelak. Insyaallah seiring roda Ambulance berputar, maka pahala kita pun mengalir. Aamiin Ya Rabbal Alamin.

Inilah beberapa momen yang telah Ambulance gratis Al Hilal laksanakan untuk mengantarkan jenazah dalam satu minggu ini dan tentunya diabadikan oleh kami, agar sahabat Al Hilal serta donatur yang telah menyisihkan Sebagian rezekinya untuk ikut dalam program pengadaan ambulance gratis Al Hilal dapat melihat dan merasakan bagaimana wakaf yang telah dilaksanakan oleh Bapak/Ibu donatur sangat bermanfaat bagi umat.

Sungguh kami sangat berterimkasih kepada seluruh donatur Yayasan LAZ Al Hilal, dan tentunya untuk seluruh pihak yang telah membantu. Terimakasih kami ucapkan, karena telah dengan ikhlas menyisihkan sebagian rezekinya untuk ikut bersama menjalankan dan mensukseskan program pengadaan ambulance gratis. Semoga amal kebaikan yang tercurah menjadi amal jariyah yang manfaatnya tidak akan putus, baik di dunia maupun di akhirat kelak. Aamiin Ya Rabbal Alamin.

Informasi & Call Center

🌐 Website: www.alhilal.or.id

☎ Telpon: 022-2005079

📱 WA: 081 2222 02751

©️ Laz Al Hilal Copyright Picture

Jangan Berhenti Untuk Menjadi Baik

Islam merupakan agama yang memiliki kebaikan untuk semua hal yang ada di muka bumi yang kita pijaki. Islam merupakan agama yang rahmatan lil’alamin. Sahabat Al-Hilal, Islam sudah mengatur semua yang berkaitan dengan kehidupan ini, di dalamnya pun Islam sudah mengatur bagaimana hak-hak manusia di muka bumi, bagaimana dalam bersosialisai, sampai bagaimana sebaiknya kita melakukan berbagai hal dari bangun tidur hingga kembali tertidur.

Maka dari itu, sahabat Al-Hilal kita sebagai umat muslim harus bisa menjadi manusia yang tidak pernah bosan untuk menjadi baik dan menyebarkan kebaikan. Karena sejatinya, Islam telah memberikan kita pedoman di jalan yang lurus agar kita tetap memegang teguh Islam yang rahmatan lil’alamin ini.

Seorang muslim itu memiliki kontribusi yang besar untuk sesama nya. Apa yang diperbuat oleh diri kita sendiri merupakan hal yang akan mejadi kebaikan pula untuk kita dimasa yang akan datang. Maka dari itu, kebaikana kita sebagai umat muslim senantiasa harus dapat bermanfaat bagi orang lain pula. Sahabat Al-Hilal lebih baik kita menjadi manusia yang tidak pernah berhenti jadi orang lain bukan?

Seperti dalam HR Tirmidzi, Rasulullah SAW bersabda:

“Sebaik-sebaik kalian adalah orang yang diharapkan kebaikannya dan sedangkan keburukannya terjaga” (HR. Tirmidzi).

Sahabat Al-Hilal, dapat kita pahami bahwa seorang muslim yang baik itu tidak akan pernah menyebarkan keburukan, tetapi seorang muslim yang baik selalu menyebarkan kebaikan. Dari kebaikan itulah kita akan terus memperoleh kepercayaan dari orang lain yang mengharapkan terus kebaikan kita.

Rasulullah SAW pun bersabda:

“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia”.  (HR. Ahmad).

Dari hadist tersebut sudah sangat jelas bahwa kita sebagai manusia harus terus menjadi manusia yang baik.

Sahabat Al-Hilal, bahkan Allah SWT berfirman dalam QS. Az-Zalzalah Ayat 7 yang berbunyi:

فَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُۥ

Yang artinya: “Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.”

Dari ayat tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa sekecil apapun yang terus kita lakukan pasti Allah SWT pun akan membalasnya. Ayat ini pun bersifat umum untuk setiap kebaikan maupun keburukan, karena jika manusia dapat melihat amalan kita walaupun sebesar dzarrah yang merupakan sesuatu yang kecil pasti kita akan terus melakukan kebaikan dan tidak akan pernah berhenti untuk melakukan kebaikan itu.

Sahabat Al-Hilal, seseorang yang terus menerus dan tidak berhenti untuk mebuat baik di dunia, selalu beriman kepada Allah SWT, serta mengerjakan amal sholeh tentunya akan dibalas pula oleh Allah SWT karena pada dasarnya sekecil apapun kebaikan yang kita lakukan maka tentunya akan menjadi menjadi jaminan kelak untuk kita di akhirat kelak.

Maka dari itu sahabat Al-Hilal, marilah kita selalu berbuat kebaikan dimana pun, kapan pun, serta kepada siapapun karena janji Allah SWT benar dan Allah SWT pun tidak akan pernah menyia-nyiakan semua perbuatan baik yang telah kita lakukan.
Informasi & Call Center

🌐 Website: www.alhilal.or.id

☎ Telpon: 022-2005079

📱 WA: 081 2222 02751

Ayo Keluarkan Zakat Sebelum Terlambat

LAZ AL HILAL – Zakat merupakan bagian dari hart akita yang wajib dikeluarkan oleh kita sebagai seorang muslim apabila harta yang kita miliki sudah mencapai syarat yang telah ditetapkan.

Tentunya kita sudah mengetahui bahwa zakat merupakan salah satu rukun islam, zakat pun ditunaikan untuk diberikan kepada golongan yang berhak untuk menerimanya.

Sahabat Al Hilal mari kita lebih dalam mengetahui makna tentang zakat. Diambil dari Fikih Sunnah, Sayyid  Sabiq: 5 Zakat berasal dari kata “zaka” yang artinya suci, baik, berkah, tumbuh, dan berkembang.

Mengapa dinamakan zakat? Karena di dalamnya terkandung harapan untuk memperoleh berkah untuk kita semua, diantaranya yaitu untuk membersihkan jiwa dan memupuknya dengan berbagai kebaikan.

Allah SWT berfirman dalam QS. at-Taubah ayat 103, tentang mengeluarkan zakat yang berbunyi:

خُذۡ مِنۡ اَمۡوَالِهِمۡ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمۡ وَتُزَكِّيۡهِمۡ بِهَا وَصَلِّ عَلَيۡهِمۡ‌ؕ اِنَّ صَلٰوتَكَ سَكَنٌ لَّهُمۡ‌ؕ وَاللّٰهُ سَمِيۡعٌ عَلِيۡمٌ

Artinya “Ambillah zakat dari harta mereka, guna membersihkan dan menyucikan mereka, dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doamu itu (menumbuhkan) ketenteraman jiwa bagi mereka. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.”

Dalam ayat tersebut sudah jelas bahwa Allah SWT mewajibkan untuk kita semua yang dirasa mampu serta sudah memenuhi syarat berzakat untuk mengeluarkan Sebagian hartanya.

Dalam ayat tersebut pun disebutkan bahwa zakat yang kita keluarkan berguna bagi kita sebagai sarana untuk membersihkan serta mensucikan diri kita.

Dari berzakat Insya’Allah mereka akan berdo’a untuk kita sehingga memberi ketentraman untuk jiwa kita. Aamiin.

Sahabat Al Hilal, mengeluarkan zakat pun sangat penting. Karena zakat merupakan salah satu diantara lima rukun Islam seperti syahadat, salat, puasa, dan haji bagi yang mampu.

Ketika seorang muslim yang berkecukupan tidak membayar zakat maka kita Allah SWT memberikan konsekuensi kepada kita. Seperti yang tercantum dalam QS. At-Taubah ayat 34

“Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak, dan tidak menafkahkannya di jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih.”

Sungguh Allah SWT tidak akan inkar atas janji nya.

Sahabat Al Hilal, mari kita keluarkan zakat sebelum terlambat! Rasulullah SAW bersabda:

“Siapa saja yang memiliki emas atau perak tapi tidak mengeluarkan zakatnya melainkan pada hari kiamat nanti akan disepuh untuknya lempengan dari api neraka, lalu dipanaskan dalam api neraka jahannam, lalu disetrika dahi, rusuk dan punggungnya dengan lempengan tersebut. Setiap kali dingin akan disepuh lagi dan disetrikakan kembali kepadanya pada hari yang ukurannya sama dengan lima puluh ribu tahun. Kemudian ia melihat tempat kembalinya apakah ke surga atau neraka.

(Hadist riwayat Muslim No.987).

Semoga kita semua selalu diberi taufiq oleh Allah SWT sehingga kita semakin taat dalam melaksanakan apa yang telah Allah SWT perintahkan, serta menjahi larangannya. Aamiin.

Tentang Sebuah Perjalanan

LAZ Al Hilal, Bandung – Apa yang paling penting dari sebuah perjalanan? Pengalaman mengunjungi tempat-tempat baru? Kesenangan karena bisa melakukan perjalanan dengan teman-teman yang menyenangkan? Atau barangkali kesempatan memiliki kenangan untuk diceritakan. Yah, semua itu bisa didapat dari sebuah perjalanan. Tapi ada yang lebih penting dari itu semua. Hal terpenting dari sebuah perjalanan ialah kamu bisa pulang dengan selamat.

Tak selamanya seseorang melakukan perjalanan bukan? Setiap perjalanan sejatinya adalah sebuah pengingat ketika kita lupa apa arti pulang. Hanya orang-orang yang punya tujuan pulang yang akan mengerti arti dari sebuah perjalanan.

Ialah kehidupan. Bak sebuah perjalanan panjang. Hanya orang yang sadar ketidakabadiannya yang akan menjadikan perjalanannya selama di dunia sebagai upaya untuk dapat pulang dengan selamat. Hanya bagi yang sadar.

Bayangkan begini, kamu sedang berada di suatu jalan. Kamu tahu itu bukan jalan ke rumahmu. Sementara yang kamu jadikan tujuan adalah pulang ke rumah. Apa yang akan kamu lakukan selanjutnya? Tetap melanjutkan perjalanan? Dan membiarkan diri tersesat tak tentu arah? Oke, kamu mungkin akan mendapatkan pengalaman mengunjungi tempat-tempat baru. Tapi, tujuanmu pulang semakin jauh di belakang. Tertinggal dan barangkali akan terlupa. Karena kamu sedang asik menikmati perjalanan. Apalagi kamu menjumpai teman perjalanan yang menyenangkan. Tujuan pulang? Ah, abaikan saja!

Begitulah yang dialami beberapa orang saat ini. Generasi muda terutamanya. Fase pencarian jati diri yang labil dan tak mendapatkan penanganan dan pemuasan atas keingintahuannya dengan benar membuat beberapa generasi muda lupa pada tujuan diciptakannya ke dunia. Massif tersebarnya ide-ide barat membuat kita akhirnya mengabaikan tujuan pulang kita.

“Maka Apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?” (QS. Al-Mu’minun: 115)

Tentang alam semesta, manusia dan hidup, bagaimanakah kita memandang ketiganya? Apakah kita terlupa jika ketiganya ialah ciptaan Allah Swt? Yang artinya tiap gerak geriknya bergantung kepadaNya? Lalu untuk apakah ia diciptakan? Adakah diciptakan alam semesta hanya untuk dijadikan tempat bersenang-senang semata? Atau adakah manusia diciptakan hanya untuk bersenang-senang belaka? Dan hidup, apakah ia hanya dijadikan masa untuk bersenang-senang saja? Adakah ketiga diciptakan begitu saja tanpa tujuan? Kemana semuanya akan berakhir? Abadikah? Atau semua adalah bagian dari sebuah perjalanan?

Pandangan manusia atas ketiga hal tersebut akan mempengaruhinya dalam menentukan arah tujuan pulangnya. Ke surga atau ke neraka. Jika ia memandang alam semesta, manusia dan hidup sebagai sesuatu yang tak abadi, maka ia akan menemukan apa arti pulang yang sesungguhnya. Alam semesta, manusia dan hidup dianggap sebuah entitas kecil yang senantiasa bergantung padaNya. Dengan demikian keselamatan “pulang” ke kampung akhirat menjadi aspek paling penting dalam perjalanannya.

Jadi, kemana tujuan perjalananmu sesungguhnya? Pulangkah? Atau sekedar mencari pengalaman berkunjung ke tempat baru dengan teman yang menyenangkan serta kenangan manis untuk diceritakan? Tentukan tujuanmu sekarang juga.

Jika saat ini, di perjalanan kamu tersadar, bahwa bukan jalan ini yang akan menghantarkanmu ke “rumah”, maka tak ada salahnya berhenti sejenak. Lalu berbeloklah ke arah jalan yang benar-benar akan membawamu pulang. Atau barangkali berputar baliklah! Tak apa jika sedikit melelahkan. Kamu tetap akan temukan teman yang menyenangkan untuk ke tujuanmu yang sesungguhnya. Namun jangan kaget jika tak seramai perjalananmu untuk sekedar bersenang-senang.

Arti sebuah perjalanan bukanlah hanya tentang hari ini, namun tentang masa depan yang hakiki. Tentang apa yang diperbuat akan dipertanggungjawabkan. Setiap pertanggungjawaban akan mendapat balasan yang setimpal. Allah akan menempatkan alamat “pulang” kita sesuai dengan tujuan kita selama hidup.

“Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia, melainkan supaya mereka menyembahku”. (QS. Adz Dzariyat: 56).

Wallahu ‘alam bish-shawab

Cara Setan Sesatkan Manusia: Timbulkan Rasa Was-was

LAZ Al Hilal, Bandung – Sahabat Al Hilal manusia diciptakan oleh Allah SWT tidak semata-mata hanya untuk mendiami muka bumi dan merusak apa yang ada di dalamnya. Akan tetapi untuk menjaga segala amanah Allah di bumi sambil terus beribadah kepada-Nya.

Namun tentunya tidak mudah untuk melakukan yang demikian itu. Sebabnya, setan selalu ada untuk menggoda manusia. Maka, apabila tidak disertai dengan keimanan dan kehati-hatian, manusia akan mudah terperangkap dalam jebakan setan.

Untuk selalu berhati-hati, alangkah baiknya apabila kita mengetahui beberapa cara setan menyesatkan manusia. Di antaranya yaitu menimbulkan rasa was-was.

Seorang yang telah diserang rasa was-was, maka ia akan ragu-ragu dalam setiap aktivitasnya. Akibatnya, rasa tersebut akan merusak tingkat keimanan seseorang kepada Allah SWT dan segala yang berkaitan dengan iman.

Sebagaimana penjelasan dalam Surat an-Naas yang artinya, “Katakanlah, ‘aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia. Dari kejahatan (bisikan) setan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan kejahatan ke dalam dada manusia, dari golongan jin dan manusia.” Dan empat langkah inilah yang menjadi langkah setan dalam menyesatkan manusia menurut Ibnul Qayyim rahimahullah. Dalam Badaa-i’ Al-Fawaid (2:816), Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata:

“Hendaknya menahan diri dari pandangan yang tak bisa terjaga, banyak bicara, banyak makan, dan banyak bergaul. Hal-hal ini merupakan empat pintu setan dalam menguasai manusia dan jalan setan mencapai tujuannya. Enggan menundukkan pandangan akan mengantarkan pada menganggap baik (istihsan), yang dilihat akan menancap dalam hati, pikiran pun akan sibuk membayangkannya, hingga berpikiran agar tercapai tujuan.”

Empat hal ini disebutkan oleh Ibnul Qayyim dalam poin kesepuluh setelah menyebutkan sembilan kaidah bermanfaat untuk melindungi hamba dari setan dan menyelamatkan dari gangguannya. Lihat Badaa-i’ Al-Fawaid, 2:809-816.

  • Banyak memandang

Contohnya adalah memandang lawan jenis. Dalam surah An-Nuur sendiri diperintahkan untuk menundukkan pandangan,

“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman, “Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya.” (QS. An-Nuur: 30)

  • Banyak bicara

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah SAW bersabda, “Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, berkatalah yang baik, ataukah diam.” (HR. Bukhari, dan Muslim)

Dari Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Semoga ibumu kehilanganmu! (Kalimat ini maksudnya adalah untuk memperhatikan ucapan selanjutnya). Tidaklah manusia tersungkur di neraka di atas wajah atau di atas hidung mereka melainkan dengan sebab lisan mereka.’” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah).

  • Banyak makan

Dari Al-Miqdam bin Ma’dikarib radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa ia mendengar Rasulullah SAW bersabda

“Tidak ada tempat yang lebih jelek daripada memenuhi perut keturunan Adam. Cukup keturunan Adam mengonsumsi yang dapat menegakkan tulangnya. Kalau memang menjadi suatu keharusan untuk diisi, maka sepertiga untuk makannya, sepertiga untuk minumannya, dan sepertiga untuk nafasnya.” (HR. Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah).

  • Banyak bergaul

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah SAW bersabda, “Seseorang akan mencocoki kebiasaan teman karibnya. Oleh karenanya, perhatikanlah siapa yang akan menjadi teman karib kalian.” (HR. Abu Daud, Tirmidzi, dan Ahmad) Adapun bergaul ada beberapa bentuk menurut Ibnul Qayyim dalam Badaai’ Al-Fawaid:

  1. Bergaul seperti orang yang membutuhkan makanan, terus dibutuhkan setiap waktu, contohnya adalah bergaul dengan para ulama.
  2. Bergaul seperti orang yang membutuhkan obat, dibutuhkan ketika sakit saja, contohnya adalah bentuk muamalat, kerja sama, berdiskusi, atau berobat saat sakit.
  3. Bergaul yang malah mendapatkan penyakit, misalnya ada penyakit yang tidak dapat diobati, ada yang kena penyakit bentuk lapar, ada yang kena penyakit panas sehingga tak bisa berbicara.
  4. Bergaul yang malah mendapatkan racun, contohnya adalah bergaul dengan ahli bid’ah dan orang sesat, serta orang yang menyesatkan yang lain dari jalan Allah yang menjadikan sunnah itu bid’ah atau bid’ah itu menjadi sunnah, menjadikan perbuatan baik sebagai kemungkaran dan sebaliknya.

Gebyar Seni dan Peringatan Hari Jadi Al Hilal

Dirgahayu Al Hilal! Alhamdulillah hari ini (21/02/2021) para santri di Pesantren Al Hilal 3 Sarikaso sedang melaksanakan kegiatan acara untuk memperingati hari jadi Al Hilal ke-19 pelaksanaan acara kegiatan ini bertujuan untuk pemperingati milad Al Hilal ke-19. Seperti di Pesantren Al Hilal 1 Cililin, para santri yatim dan penghafal Al Quran di Pesantren Al Hilal 3 Sarikaso pun ikut serta dan hadir untuk memeriahkan milad Al Hilal ke-19 loh sahabat Al Hilal!

Acara yang diselenggarakan dalam rangka tasyakur bi ni’mah ini pun bertujuan memperingati milad Al Hilal ke-19, karena sungguh dalam perjalanannya untuk mencapai angka ke-19 tahun, tentu Al Hilal sudah melewati berbagai macam rintangan dalam perjalanannya. Alhamdulillah atas izin Allah SWT, Al Hilal masih bertahan hingga saat ini dan InsyaAllah seterusnya.

Sahabat Al Hilal, para santri khususnya santri yang ada di Pesantren Al Hilal 1 Cililin dan santri Pesantren Al Hilal 3 Sarikaso melaksanakan berbagai kegiatan gebyar seni, para santri menampilkan beberapa tampilan untuk dipertontonkan oleh seluruh peserta yang hadir dalam acara milad Al Hilal ini. Dan tentu, para santri, pengurus, serta peserta yang ada dalam acara tersebut wajib mematuhi dan menerapkan protokol kesehatan. Sebelum memasuki tempat acara, para santri diwajibkan untuk mencuci tangan terlebih dahulu, dan memakai masker, walaupun ketika para santri menampilkan bakatnya di panggung para santri membuka maskernya.

Para santri menampilkan bakatnya dengan sangat semangat, dalam pelaksanaannya pun para santri terlihat sudah melakukan persiapan terlebih dahulu. Ada santri yang menampilkan tahfidz, menampilkan tari Saman, berpuisi, lomba mewarnai, serta menampilkan fokal grup loh Sahabat Al Hilal! Penampilan mereka pun sangat menakjubkan para penonton dan peserta yang berada di tempat acara. MasyaAllah… Terimakasih para santri!

Alhamdulillah berbagai macam program, berbagai macam kegiatan, dan berbagai macam kegiatan positif pun telah dilaksanakan oleh Yayasan LAZ Al Hilal. Di awal tahun 2021, tepatnya di bulan Januari pun Al Hilal dapat memperoleh predikat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), predikat tersebut pun diberikan oleh Kantor Akuntan Publik AF. Rachman dan Soetjipto WS. Selain itu pula beberapa kegiatan seperti penyaluran bantuan bencana alam ke berbagai wilayah yang terdampak musibah tersebut.

Sahabat Al Hilal, InsyaAllah di milad Al Hilal ke-19 dan seterusnya kami akan tetap istiqomah dalam membina dan mendidik para penghafal Quran dan santri yatim di Pesantren Al Hilal.

Informasi & Call Center

🌐 Website: www.pesantrenalhilal.com

☎ Telpon: 022-2005079

📱 WA: 081 2222 02751

©️ Pesantren Al Hilal Copyright Picture

Kisah Romantis Thalhah bin Ubaidillah

Thalhah bin Ubaidillah bernama lengkap Thalhah bin Ubaidillah bin Usman bin Kaab bin Lu’ay bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin an-Nadhr bin Kinanah, al-Qurasyi at-Taimi al-Makki dan al-Madani, Thalhah merupakan sahabat Rasulullah yang berasal dari suku Quraisy. Karena perjuangan memeluk dan menegakkan syariat Islam, Thalhah bin Ubaidillah diizinkan masuk surga oleh Allah SWT.

Thalhah bin Ubaidillah menghabiskan hartanya untuk kebaikan dan membela islam serta menolong mereka yang membutuhkan. Ia sangat dermawan, sudah begitu banyak manfaat yang ia berikan untuk orang lain sehingga tidak sedikit orang yang mengapresiasikan kedermawannya tersebut. Thalhah merupakan sosok yang selalu turun dalam perang jihad, melindungi Rasulullah, membela dakwahnya, serta menyebarkan risalhanya.

Sahabat Al-Hilal, tahukah kalian jika Thalhah bin Ubaidillah merupakan seorang pria yang begitu sangat mencintai istri Rasulullah SAW yakni Aisyah. Tetapi disisi lain, Thalhah pun merupakan sepupu dari Aisyah.

Diriwayatkan  Ibn Abi Hatim dari Ibn Sa’ad yang bersumber dari Abu Bakar ibn Muhammad ibn ‘Amr ibn Hazm, dan ditulis oleh Jalaluddin as-Suyuthi dalam kitab Lubab an-Nuqul fi Asbab an-Nuzul diceritakan bahwa suatu hari Thalhah sedang berbincang dengan Aisyah, istri Muhammad SAW yang sangat ia cintai.

Ketika ia sedang berbincang dengan Aisyah, Rasulullah datang dengan menunjukkan wajah tidak suka. Rasulullah cemburu, saat itu Rasulullah langsung meminta Aisyah untuk masuk ke dalam kamar tetapi tidak terang-terangan, Rasulullah menggunakan Bahasa isyarat, Aisyah mengerti.

Atas kejadian tersebut Thalhah merasa malu, ia berpamitan sambal bergumam dalam hati hingga bersumpah untuk menunggu Muhammad sampai wafat demi menikahi Aisyah. “Beliau melarangku berbincang dengan Aisyah. Padahal ia adalah sepupuku. Demi Allah, jika beliau telah wafat, takkan kubiarkan orang lain mendahuluiku melamar Aisyah.”

Atas perkataan Thalhah tersebut, Allah SWT menurunkan firmanNya dalam QS Al-Ahzab ayat 53 yang berbunyi:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَدْخُلُوا بُيُوتَ النَّبِيِّ إِلَّا أَنْ يُؤْذَنَ لَكُمْ إِلَىٰ طَعَامٍ غَيْرَ نَاظِرِينَ إِنَاهُ وَلَٰكِنْ إِذَا دُعِيتُمْ فَادْخُلُوا فَإِذَا طَعِمْتُمْ فَانْتَشِرُوا وَلَا مُسْتَأْنِسِينَ لِحَدِيثٍ ۚ إِنَّ ذَٰلِكُمْ كَانَ يُؤْذِي النَّبِيَّ فَيَسْتَحْيِي مِنْكُمْ ۖ وَاللَّهُ لَا يَسْتَحْيِي مِنَ الْحَقِّ ۚ وَإِذَا سَأَلْتُمُوهُنَّ مَتَاعًا فَاسْأَلُوهُنَّ مِنْ وَرَاءِ حِجَابٍ ۚ ذَٰلِكُمْ أَطْهَرُ لِقُلُوبِكُمْ وَقُلُوبِهِنَّ ۚ وَمَا كَانَ لَكُمْ أَنْ تُؤْذُوا رَسُولَ اللَّهِ وَلَا أَنْ تَنْكِحُوا أَزْوَاجَهُ مِنْ بَعْدِهِ أَبَدًا ۚ إِنَّ ذَٰلِكُمْ كَانَ عِنْدَ اللَّهِ عَظِيمًا

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah-rumah Nabi kecuali bila kamu diizinkan untuk makan dengan tidak menunggu-nunggu waktu masak (makanannya), tetapi jika kamu diundang maka masuklah dan bila kamu selesai makan, keluarlah kamu tanpa asyik memperpanjang percakapan. Sesungguhnya yang demikian itu akan mengganggu Nabi lalu Nabi malu kepadamu (untuk menyuruh kamu keluar), dan Allah tidak malu (menerangkan) yang benar. Apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (isteri-isteri Nabi), maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka. Dan tidak boleh kamu menyakiti (hati) Rasulullah dan tidak (pula) mengawini isteri-isterinya selama-lamanya sesudah ia wafat. Sesungguhnya perbuatan itu adalah amat besar (dosanya) di sisi Allah.”

Ketika surat itu dibacakan dan Thalhah mendengar surat tersebut, ia menangis, ia malu kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW. Setelah mendengar surat tersebut, Thalhah mewujudkan cintanya yang besar kepada Aisyah itu dengan hal yang lebih berguna, seperti menyumbangkan hartanya, memerdekakan budaknya, serta menunaikan umrah dengan berjalan kaki sebagai bentuk taubatnya.

Sahabat Al-Hilal, seiring berjalannya waktu Thalhah pun dikaruniai oleh cinta yang lainnya ketika cintanya kepada Aisyah tak sampai. Ia menikahi seorang wanita, dalam pernikahannya ia dikaruniai seorang putri cantik yang ia namai  Aisyah binti Thallhah.

×