Apa
kabar, Sahabat Al-Hilal? Di penjuru negeri ini tentunya kita sering melihat
bagaimana bagaimana ketika seseorang berbuat baik kepada sesamanya, tentunya
hal tersebut membuat kita sebagai manusia sering terketuk pintu hatinya karena
selalu melihat serta mendengar bagaimana seseorang mengetuk pintu hati kita
karena kisah inspiratifnya.
Sahabat
Al-Hilal, mari kita simak sebuah kisah inspiratif dari seorang mualaf yang
berhasil berjuang mengarungi bisnisnya di tengah-tengah lilitan ekonomi saat
orde baru serta usaha yang dirintisnya berhasil dan membuahkan hasil karena
sedekah.
Tidak
dipungkiri, bersedekah merupakan suatu ibadah yang dapat kita lakukan kapanpun,
bersedekah pun amat sangat dianjurkan dalam Islam. Karena dengan bersedekah, tanpa
disadari kita sedang menjauhkan diri dari sifat sombong dan angkuh serta
menjadikan hubungan sosial dengan sesama manusia menjadi lebih baik. Karena
ketika kita memberikan sesuatu dengan ikhlas, maka kita telah meringankan beban
mereka pula.
Allah
pun berfirman dalam QS. Al
Baqarah ayat 254 yang artinya:
“Hai orang-orang yang beriman,
belanjakanlah (di jalan Allah) sebagian dari rezeki yang telah Kami berikan
kepadamu sebelum datang hari yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan
tidak ada lagi syafa’at. Dan orang-orang kafir itulah orang-orang yang
zalim.”
Ketika kita bersedekah, jangan
pernah takut jika rezeki kita berkurang, karena sesungguhnya ketika bersedekah
justru Allah SWT akan menggantikan dengan rezeki yang sebaik-baiknya. Seperti
dalam firman Allah dalam QS. Saba ayat 39 yang artinya:
Katakanlah: “Sesungguhnya
Tuhanku melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara
hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya)”. Dan
barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dialah
Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya.”
Selain tidak akan mengurangi
rezeki, sedekah pun membuka pintu rezeki, Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu bahwasanny Rosulullah Shallallahu’
alaihi wasallam bersabda:
“Tidak
ada suatu hari pun ketika seorang hamba melewati paginya kecuali akan turun dua
malaikat. Lalu salah satunya berkata, “Ya Allah berikanlah pengganti bagi
siapa yang menafkahkan hartanya”, sedangkan yang satunya lagi berkata,
“Ya Allah berikanlah kehancuran (kebinasaan) kepada orang yang menahan
hartanya (bakhil).” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Dari
hadits tersebut dijelaskan bahwa bersedekah justru akan membuka pintu rezeki
yang baru.
Sahabat
Al-Hilal, dari hadist tersebut, kita dapat membuktikannya dari kisah inspiratif
seorang mualaf bernama Johari Zein.
Mengenal
Lebih Dekat Johari Zein
Johari
Zeina tau pria yang akrab disapa Jo ini lahir di Medan, Sumatera Utara 1954
dari keluarga pedagang Tionghoa. Ketika beranjak ia pernah menduduki bangku
sekolah dengan mengenyam Pendidikan Katolik, sedangkan keluarga besarnya
merupakan seorang Budha.
Djohari
memilih menjadi mualaf pada tahun 1982, sejak menjadi mualaf petunjuk di
hidupnya adalah Al-Qur’an. Ketika ia memutuskan menjadi seorang mualaf ia
didukung oleh keluarga, dan ia sangat bersyukur karena memiliki keluarga yang
saling menghargai.
Johari
Zein merupakan pemilik layanan paket PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) yang
didirikan pada tahun 1990. Ia mendirikan perusahaan JNE ini ketika ia menjadi
Operation Manager TNT Indonesia, saat ia telah mencapai puncak karir nya, Johari
memilih untuk meninggalkan TNT dan memilih untuk berwirausaha. Sejak berusia 12
tahun, ia sudah memperlihatkan bagaimana ia memiliki bibit untuk menjadi
wirausaha. Saat itu Johari masih duduk di bangku SMP dan selalu menjual majalah
ke teman-temannya. Usahanya pun terus berlanjut hingga SMA.
Tahun
1985 merupakan tahun awal Johari Zein merintis usahanya, nama awalnya adalah
Worldpak lalu berganti nama menjadi Pronto. Pada tahun 1990 ia menjual seluruh
sahamnya di Pronto lalu kemudian pada tahun yang sama ia mendirikan PT Jalur
Nugraha Ekakurir (JNE).
Saat
Johari Zein mendirikan JNE, ia sudah memeluk Islam selama 8 tahun. Ia meyakini
bahwa apapun yang telah ia dapatkan selama ini adalah demi kebaikan dan untuk
membantu orang lain.
Pada
tahun 2017 tepatnya pada 03 Mei 2017, ia mendirikan Johari Zein Foundation
dengan tujuan agar dapat membangun 99 masjid dengan nama sesuai Asmaul Husna di
berbagai belahan dunia. Awal mula ia mendirikan masjid adalah ketika ia
bermimpi saat selesai berdoa di Masjidil Haram saat umrah pada tahun 2009.
Dalam do’a nya Johari memohon agar diizinkan untuk mendirikan Masjid. Kemudian Johari
mendapatkan jawaban melalui mimpi, yaitu “Jangankan satu, 99 masjid pun
diizinkan”. Kira-kira seperti itulah jawaban dalam mimpinya.
Selain
bertekad untuk membangun 99 Masjid di berbagai belahan dunia, Johari pun aktif
dalam kegiatan amal. Baginya, beramal adalah kewajiban setiap muslim yang wajib
dilaksanakan karena diperintahkan dalam Al-Qur’an.
Sahabat
Al-Hilal, rahasia sukses yang diakui oleh pemilik layanan paket JNE ini yakni
berbagi dan bersedekah. Baik untuk karyawan, melalui panti asuhan, dan masih
banyak lagi. Menurutnya, kebahagiaan orang lain merupakan kebahagiaan yang
tersendiri bagi Johandi Zein.