Laziswaf Al Hilal – Sahabat Al Hilal salah satu keburukan manusia adalah menghina kekurangan fisik orang lain atau yang lebih dikenal sebagai body shaming.
Perbuatan negatif seperti ini seakan mudah dilakukan sehingga membuat orang yang dihina akan sakit hati. Melakukan body shaming bukan hanya dilakukan di dunia nyata saja, di dunia maya pun banyak orang yang melakukan perbuatan tidak baik tersebut seiring berkembangnya media digital sekarang.
Namun, satu hal penting yang harus kalian sadari bahwa, melakukan body shaming terkadang dilakukan tanpa sadar yang niatnya adalah untuk bercanda atau mencairkan suasana. Bisa saja, apa yang dilakukan pelaku dapat membuat korban merasa tidak nyaman karena sebenarnya body shaming adalah membully, tapi berkedok bercanda atau basa-basi. Sebagai contoh berikut ini:
“Pipi semakin cubby aja nih” “Makin gemuk aja tuh badan”
Dalam Islam, Allah SWT melarang seorang muslim untuk mencela, menghina, atau mengejek seseorang. Serius ataupun bercanda, mengejek atau mencela orang lain bukanlah hal yang dibenarkan. Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Hujuraat ayat 11 yang artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.”
Nbai Muhammad SAW pun melarang seseorang untuk menghina orang lain, bahkan sekadar menertawakan keadaan fisik sekali pun.
“Saya pernah berkata kepada Nabi Saw, ‘Shofiyah itu begini dan begitu.’ Rawi selain Musaddad berkata, ‘Aisyah bermaksud mengatakan bahwa Shofiyah pendek.’ Maka Nabi Saw kemudian berkata, ‘Sungguh kamu telah mengucapkan suatu kalimat, yang seandainya kalimat tersebut dicampur dengan air laut niscaya ia akan mengubah rasanya.’ Saya juga pernah menirukan seseorang. Lalu beliau berkata, ‘Saya tidak suka mengejek seseorang, sekalipun saya akan memperoleh keuntungan ini dan itu.” (HR Abu Daud)
Dilansir dari laman NU Online, sahabat Ibnu Abbas ra menyebutkan bahwa senyum merendahkan dan tertawa penghinaan terhadap orang lain merupakan dosa yang pasti tercatat. Kalau senyum adalah dosa kecil, maka tertawa adalah dosa besar.
Jadi, pada dasarnya senyum mengejek dan tertawa penghinaan merupakan bentuk tindakan peremehan dan pengecilan yang dapat menyakiti orang lain. Padahal, Islam melarang kita untuk menyakiti orang lain.
Semoga kita semua menjadi pribadi yang lebih baik lagi dengan tidak melakukan body shaming kepada siapa pun.
Informasi & Call Center
🌐 Website: www.alhilal.or.id
☎ Telpon: 022-2005079
📱 WA: 081 2222 02751
© Laziswaf Al Hilal Copyright Picture