LAZISWAF Al Hilal – Sahabat Al Hilal langsung makan saat bangun di waktu sahur kadang membuat perut terasa kurang enak. Menyiasatinya dengan menu sahur tertentu kiranya bisa jadi salah satu cara meredam sensasi tersebut.
Di antara banyak, sayur bening bisa jadi salah satu pilihan sajian yang menarik. Kuah yang gurih, namun tidak terlalu banyak bumbu, acap kali meninggalkan kesan ringan saat menyantapnya.
Sayur bening sendiri punya beberapa pilihan isian, tapi yang kali ini ingin dijabarkan adalah sayur bening bayam khas Jawa Timur. Langsung simak resep kreasi Sofie Aisha seperti dilansir dari laman Cookpad Indonesia:
Bahan-bahan:
- 1 ikat besar bayam cabut
- 1 buah labu siam ukuran besar, kupas dan potong-potong
- 4–5 siung bawang merah, cuci dan iris tipis
- 1 ruas jari kunci, geprek
- Secukupnya garam dan air
Langkah Pembuatan
- Rebus bawang merah dan kunci di dalam panci hingga harum.
- Masukkan labu siam yang sudah dipotong-potong, tambahkan sedikit garam. Setelah labu hampir matang, masukkan daun bayam. Rebus sampai bayam layu, tapi jangan terlalu matang. Koreksi rasa dan sajikan.
Dan taukah Sahabat Al Hilal bahwa Nilai gizi 1 porsi sayur bening adalah 40,8 Kkal, protein 1,3 gram, lemak 0,9 gram, dan karbohidrat 7,6 gram. Bahan dan kandungan gizinya:
Bayam rebus: sumber serat, protein, vitamin A, vitamin B, vitamin B1 (tiamin), vitamin B2 (riboflavin), vitamin B6, vitamin C, vitamin E, vitamin K, asam folat, kalsium (Ca), zat besi (Fe), magnesium (Mg), fosfor (P), kalium (K), zat seng (Zn), tembaga (Cu), dan mangan (Mn). Kadar lemak jenuhnya rendah, tap kadar natrium (Na) tinggi.
Saran penyajian:
Untuk menambah nutrisinya, tambahkan jenis sayur lain, seperti labu siam, buncis, wortel dan tomat:
- Porsi yang dianjurkan: ½ mangkuk sehari (200-250 ml) atau maksimal 2 kali pemberian masing-masing ½ mangkuk, agar si kecil masih dapat memperoleh zat gizi dari makanan lain, misalnya protein dan lemak dari ikan atau daging.
- Bila terlalu banyak, tidak berdampak buruk, selama sumber energi dan protein terpenuhi. Yang dikhawatirkan, si kecil menjadi kenyang sayur, sehingga asupan energi dan protein ditolaknya. Akibatnya dapat menimbulkan masalah kurang gizi dan feses si kecil saat BAB jadi sangat banyak.
- Jangan disajikan setelah lebih dari 6 jam, sebab kandungan senyawa nitrat (NO3) di bayam akan teroksidasi menjadi senyawa nitrit (NO2) yang bersifat racun. Bila senyawa nitrit (NO2) bereaksi dengan hemoglobin, maka hemoglobin tidak mampu mengikat oksigen, menyebabkan sianosis atau darah kekurangan oksigen.
Informasi & Call Center
🌐 Website: www.alhilal.or.id
☎ Telpon: 022-2005079
📱 WA: 081 2222 02751
©️ Laz Al Hilal Copyright Picture