Pengertian Zakat, Syarat, Jenis, dan Tata Cara yang Tepat
Tahukah Anda bahwa Pengertian zakat merupakan ibadah wajib sebagaimana sholat dan puasa? Zakat menempati posisi penting sebagai rukun Islam keempat yang wajib dilaksanakan oleh setiap Muslim yang memenuhi syarat.
Lalu, bagaimana cara menunaikan zakat secara benar dan menyeluruh? Untuk memahaminya, mari kita pelajari bersama pengertian, syarat wajib, dan jenis-jenis zakat sesuai tuntunan Islam.
Mengapa Zakat Merupakan Ibadah Wajib?
Zakat merupakan salah satu dari lima rukun Islam yang wajib ditunaikan. Tidak hanya sebagai bentuk ibadah spiritual, zakat juga menjadi instrumen penting dalam menciptakan keadilan sosial dan distribusi kekayaan. Kewajiban zakat ditegaskan dalam berbagai ayat Al-Qur’an dan hadits, seperti:
وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ
“Dan dirikanlah shalat serta tunaikanlah zakat.”
(QS. Al-Baqarah: 43)
Dalam hadits pun dijelaskan:
بُنِيَ الإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ… وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ
“Islam dibangun atas lima perkara… dan menunaikan zakat.”
(HR. Bukhari no. 8 dan Muslim no. 16)
Pengertian Zakat
Secara bahasa, zakat berasal dari kata “zaka” yang berarti bersih, suci, subur, atau berkembang. Secara istilah, zakat adalah sejumlah harta tertentu yang diwajibkan Allah untuk diberikan kepada golongan yang berhak menerimanya dengan syarat-syarat tertentu.
Menurut pandangan para ulama, zakat memiliki dua sisi manfaat:
- Menyucikan harta dan jiwa dari keserakahan
- Menumbuhkan keberkahan dan memperluas manfaat harta
خُذْ مِنْ أَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيهِمْ بِهَا
“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan menyucikan mereka.”
(QS. At-Taubah: 103)
Syarat Wajib Zakat
Allah menjelaskan dalam QS. At-Taubah: 60 bahwa zakat wajib disalurkan kepada delapan golongan (asnaf). Masing-masing golongan memiliki hak yang sah dan alasan yang kuat sebagai penerima manfaat. Oleh karena itu, penting bagi setiap muzakki untuk memahami siapa saja mereka secara jelas dan mendalam. Selain itu, pemahaman ini akan membantu menyalurkan zakat secara tepat dan tidak sembarangan.
-
Fakir
Fakir adalah golongan pertama yang berhak menerima zakat. Mereka tidak memiliki harta maupun penghasilan tetap. Karena mereka benar-benar tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar hidup, zakat harus menyentuh golongan ini terlebih dahulu. Misalnya, seseorang yang tidak memiliki rumah, pekerjaan, atau sumber penghasilan apapun termasuk fakir. Oleh sebab itu, Anda wajib menyalurkan zakat kepada mereka agar mereka dapat bertahan hidup.
-
Miskin
Miskin adalah meskipun memiliki penghasilan, tetap berhak menerima zakat karena penghasilannya sangat tidak mencukupi. Misalnya, tukang sapu dengan gaji harian yang tidak mampu menutupi kebutuhan makan dan pendidikan anak. Maka dari itu, kita tidak boleh mengabaikan golongan miskin. Bahkan, sebagian ulama menempatkan miskin setelah fakir karena mereka tetap membutuhkan bantuan rutin.
-
Amil
Amil adalah pihak yang bertanggung jawab mengelola, mengumpulkan, dan menyalurkan zakat. Mereka bekerja sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang ditentukan. Karena itu, Anda dapat menyalurkan zakat kepada lembaga resmi yang memiliki struktur amil terpercaya. Sebagai contoh, lembaga zakat nasional dan pesantren wakaf mencatat distribusi dengan transparan. Jadi, amil pun wajib menerima zakat sebagai kompensasi atas tugasnya.
-
Mualaf
Mualaf adalah yang berhak menerima zakat karena mereka baru masuk Islam dan membutuhkan dukungan iman dan ekonomi. Sebagian besar mualaf kehilangan pekerjaan atau ditinggalkan keluarga setelah memeluk Islam. Oleh karena itu, zakat berperan penting dalam memperkuat iman dan stabilitas hidup mereka. Bahkan, zakat dapat menghindarkan mereka dari kembali kepada kekafiran. Maka, jangan abaikan hak mereka.
-
Riqab
Riqab adalah budak yang ingin memerdekakan diri. Meski zaman kini jarang menampakkan perbudakan formal, praktik perbudakan modern seperti korban perdagangan manusia atau pekerja tanpa hak yang jelas tetap ada. Maka dari itu, zakat bisa digunakan untuk membebaskan mereka. Sebagai contoh, lembaga sosial dapat memfasilitasi bantuan hukum dan pemulangan pekerja migran. Oleh sebab itu, asnaf riqab tetap relevan di masa kini.
-
Gharimin
Gharimin adalah orang yang terlilit utang bukan karena maksiat, tetapi karena kebutuhan mendesak. Misalnya, seseorang berutang untuk biaya pengobatan, pendidikan anak, atau menyelamatkan usaha kecil. Dalam hal ini, zakat harus menyentuh mereka agar mereka tidak terjerumus dalam kemiskinan lebih dalam. Jadi, jangan tunda niat Anda untuk menolong gharimin yang jujur dan terbukti layak dibantu.
-
Fi Sabilillah
Fi Sabillah adalah orang-orang yang berjuang di jalan Allah. Mereka bisa berupa da’i, guru ngaji di pelosok, atau relawan kemanusiaan. Karena perjuangan mereka membutuhkan biaya dan logistik, zakat dapat memperkuat dakwah dan pelayanan umat. Oleh karena itu, Anda dapat mengarahkan sebagian zakat untuk mendukung gerakan dakwah dan penguatan nilai-nilai Islam. Maka, zakat Anda menjadi bekal perjuangan kebaikan.
-
Ibnu Sabil
Ibnu Sabil adalah musafir yang kehabisan bekal dalam perjalanan. Meskipun mereka berasal dari keluarga mampu, kondisi di perjalanan membuat mereka kesulitan. Misalnya, pelajar yang terlantar saat menuntut ilmu atau pekerja yang kehilangan akses pulang. Dalam kondisi seperti itu, zakat dapat membantu mereka sampai kembali ke tempat asal. Jadi, kita harus sigap membantu para musafir yang dalam kesulitan.
Jenis-Jenis Zakat
Secara garis besar zakat terbagi dua:
1. Zakat Fitrah
Zakat ini wajib dikeluarkan oleh setiap individu Muslim menjelang Idul Fitri. Fungsinya adalah membersihkan jiwa dari dosa-dosa kecil selama Ramadhan. Dibayarkan dalam bentuk:
- 2,5 kg makanan pokok atau setara
- Uang senilai bahan pokok yang biasa dikonsumsi
2. Zakat Maal (Zakat Harta)
Zakat ini dikenakan pada:
- Emas, perak, uang tunai
- Hasil pertanian dan perkebunan
- Hasil peternakan
- Hasil pertambangan dan barang temuan
- Aset perdagangan
- Pendapatan profesional (zakat profesi)
وَفِي أَمْوَالِهِمْ حَقٌّ لِّلسَّائِلِ وَالْمَحْرُومِ
“Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian.”
(QS. Adz-Dzariyat: 19)
Perhitungan dan Nisab
Nisab adalah ambang batas minimum harta yang dikenakan zakat. Berikut contoh nisab:
- Emas: 85 gram
- Perak: 672 gram
- Uang tunai dan perdagangan: setara emas 85 gram
- Peternakan: Sapi 30 ekor; kambing 40 ekor
- Pertanian: Panen minimal 653 kg gabah; zakat 5%-10% tergantung irigasi
Zakat harta umumnya dikenakan sebesar 2,5% dari total nilai jika telah mencapai haul.
Siapa yang Berhak Menerima Zakat?
Zakat disalurkan kepada 8 golongan (asnaf) sebagaimana dijelaskan dalam QS. At-Taubah: 60:
- Fakir – Tidak memiliki harta sama sekali
- Miskin – Memiliki sedikit tapi tidak cukup
- Amil – Pengelola zakat
- Mualaf – Orang yang baru masuk Islam
- Riqab – Budak yang ingin merdeka
- Gharimin – Orang yang terlilit hutang
- Fi Sabilillah – Pejuang di jalan Allah
- Ibnu Sabil – Musafir kehabisan bekal
إِنَّمَا الصَّدَقَاتُ لِلْفُقَرَاءِ وَالْمَسَاكِينِ…
“Sesungguhnya zakat itu hanya untuk orang fakir, miskin, pengurus zakat…”
(QS. At-Taubah: 60)
Cara Menunaikan Maksud Pengertian Zakat
Menunaikan zakat memudahkan umat Islam berbagi melalui berbagai cara yang fleksibel. Anda dapat menyerahkan zakat langsung kepada mustahik, yaitu delapan golongan penerima zakat yang Allah sebutkan dalam Al-Qur’an. Dengan cara ini, Anda bisa membangun interaksi sosial secara langsung dan menyampaikan zakat secara personal kepada penerima yang membutuhkan.
Anda juga dapat menunaikan zakat melalui lembaga amil zakat resmi yang berizin dan profesional. Lembaga ini mencatat, mengelola, dan mendistribusikan zakat secara tepat sasaran. Setiap lembaga amil zakat terpercaya memastikan zakat Anda sampai kepada penerima dengan adil dan sesuai syariat Islam.
Di era digital, Anda dapat memanfaatkan layanan konsultasi dan jemput zakat secara online. Banyak lembaga menyediakan bantuan langsung untuk menilai jenis zakat yang wajib Anda tunaikan.
Anda bisa langsung berkonsultasi mengenai zakat melalui laman ini:
dan mendapatkan panduan dari tim yang memahami zakat sesuai tuntunan Islam.
Konsultasi Zakat, Bukan Sekadar Hitungan
Anda dapat berkonsultasi dengan mudah untuk mengetahui jenis zakat, nilai harta, dan waktu terbaik menunaikannya. Tim konsultan akan membantu Anda menghitung zakat profesi, perdagangan, pertanian, dan investasi sesuai syariat. Anda tidak perlu bingung karena panduan langsung akan membantu Anda melangkah dengan yakin dan tepat.
Zakat membentuk pribadi yang dermawan dan berjiwa sosial tinggi. Anda dapat membersihkan harta dari sifat serakah dan menumbuhkan rasa syukur dengan berzakat. Anda juga membuka peluang keberkahan pada setiap rezeki yang Anda miliki, karena zakat mengajarkan tanggung jawab dan kepedulian terhadap umat.
Ketika Anda menunaikan zakat, Anda turut menciptakan keadilan sosial dan menyokong kehidupan orang lain yang kekurangan. Anda mengurangi jurang kemiskinan dan memberikan harapan baru kepada yang membutuhkan. Anda juga memastikan rezeki Anda tidak hanya bermanfaat bagi diri sendiri, tetapi juga menyentuh kehidupan banyak orang dengan penuh keberkahan.
Dalam hadits disebutkan:
ما نقص مال من صدقة
“Harta tidak akan berkurang karena sedekah.”
(HR. Muslim no. 2588)
Yuk Amalkan Pengertian Zakat Dari Sekarang!
Zakat adalah pilar utama Islam yang menyatukan dimensi spiritual dan sosial. Dengan menunaikan zakat, umat Islam dapat membentuk masyarakat yang lebih sejahtera dan berkeadilan. Maka, penting bagi setiap Muslim untuk memahami zakat secara menyeluruh dan menunaikannya dengan ikhlas dan tepat sasaran.
Mari jadikan zakat sebagai bagian dari gaya hidup Islami yang bertanggung jawab.
Informasi lebih lanjut:
🌐 Website: LAZ Al Hilal
📱 WhatsApp: 0812 2220 2751
📞 Telp: (022) 2005079