Contacts

92 Bowery St., NY 10013

thepascal@mail.com

+1 800 123 456 789

Jika Berdosa Kepada Sesama

LAZ AL HILAL – Dosa kepada sesama manusia lebih berat loh daripada dosa kepada Allah SWT sang maha pemaaf. Mengapa demikian? Karena belum tentu semudah menghapus dosa kepada Allah SWT dengan beristighfar, siapa yang tahu isi manusia apakah orang yang disakiti oleh kita sudah memaafkan atau belum memaafkan.

Sahabat Al Hilal, bahkan Rasulullah SAW pun bersabda dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Bukhari, beliau bersabda

“Barangsiapa yang mempunyai kezhaliman kepada saudaranya mengenai hartanya atau kehormatannya, maka diminta dihalalkanlah kepadanya dari dosanya itu sebelum datang hari di mana nanti tidak ada dinar dan dirham (hari kiamat), di mana akan diambil dari pahala amal kebaikannya untuk membayarnya. Kalau sudah tak ada lagi amal kebaikannya, maka akan diambil dari dosa orang yang teraniaya itu, lalu dipikulkan kepada orang yang menganiaya itu.” (HR Bukhari)

Tentu, ketika kita memiliki dosa kepada manusia, seperti dosa yang paling sulit untuk disembuhkan. Sahabat Al Hilal, dilansir dari berbagai sumberm dosa-dosa yang berkaitan dengan manusia tidak akan cukup jika hanya bertaubat kepada Allah SWT tetapi kita sebagai manusia haru meminta maaf dan keikhlasan dari orang yang pernah kita sakiti.

Jika diibaratkan sama seperti Begitu pula yang berkaitan dengan urusan harta benda, tidak cukup dengan sekedar taubat, tapi mesti harus mengembalikan harta yang pernah dicuri ataupun hutang. Kalau tidak mampu mengembalikan, akuilah perbuatan itu kepada orang yang bersangkutan dan mintalah maaf dan keikhlasannya.

Sungguh, sebagai manusia yang penuh dengan kekhilafan kita dapat terbebas dari dosa tersebut setelah mendapatkan maaf dari orang yang kita sakiti. Bahkan Allah SWT pun tidak akan memaafkan seseorang atas kesalahan yang pernah diperbuatnya dengan sesama manusia sebelum diantara mereka sendiri dapat saling memaafkan. Wallahu’alam bishawab.

Bukankah sangat mulia apabila kita menjadi manusia yang pemaaf?

Dalam QS. An-Nur ayat 22 pun Allah SWT berfirman,

“Hendaklah mereka memberi maaf dan melapangkan dada, tidakkah kamu ingin diampuni oleh Allah?” (QS. An-Nur:22)

Informasi & Call Center

🌐 Website: www.alhilal.or.id

☎ Telpon: 022-2005079

📱 WA: 081 2222 02751

©️ Laz Al Hilal Copyright Picture

Layanan Ambulance Pengantaran Jenazah Ke Tempat Peristirahatan Terakhir

LAZ AL HILAL – Kamis (25/03/2021) layanagn Ambulance gratis untuk ummat kembali beroperasi. Bapak Luhur Umboro yang berasal dari Cisaranten Wetan menghubungi pihak layanan ambulance gratis LAZISWAF Al Hilal untuk mengajukan permohonan ambulance untuk salah satu keluarganya yaitu Alm. Diki Rahayu ke tempat peristirahatan terakhirnya.

Sungguh berkat ambulance gratis untuk ummat para masyarakat dan kaum dhuafa yang teramat sangat membutuhkan merasa terbantu dengan pengadaan ambulance gratis. Dan Alhamdulillah Kondosi ambulance gratis untuk umat yang saat ini sedang beroperasi pun teramat sangat layak digunakan untuk saudara-saudara kita diluar sana yang teramat sangat membutuhkan ambulance gratis ini. Karena, kenyamanan dan keamanan para penumpang lah yang kami utamakan.

Sahabat Al Hilal, mungkin kita terbiasa melihat Ambulance di sekitar rumah sakit atau klinik. Karena kita sudah terbiasa melihat ambulance-ambulance tersebut di rumah sakit atau klinik, mungkin kita tidak sadar bahwa di Negeri ini masih banyak orang yang membutuhkan ambulance secara darurat dan tidak sempat untuk datang ke rumah sakit atau klinik.

Melalui Wakaf Pengadaan Produktif Ambulance Gratis, LAZ Al-Hilal berencana akan mengadakan Ambulance Gratis untuk antar jemput pasien yatim dhuafa, tanggap bencana, serta kegiatan sosial lainnya. InsyaAllah dari pengadaan Ambulance Gratis yang Ibu/Bapak wakaf kan tanpa disadari kita telah berinvestasi untuk akhirat kelak. Insyaallah seiring roda Ambulance berputar, maka pahala kita pun mengalir. Aamiin Ya Rabbal Alamin.

Inilah beberapa momen yang telah Ambulance gratis Al Hilal laksanakan untuk mengantarkan jenazah dan tentunya diabadikan oleh kami, agar sahabat Al Hilal serta donatur yang telah menyisihkan Sebagian rezekinya untuk ikut dalam program pengadaan ambulance gratis Al Hilal dapat melihat dan merasakan bagaimana wakaf yang telah dilaksanakan oleh Bapak/Ibu donatur sangat bermanfaat bagi umat.

Informasi & Call Center

🌐 Website: www.alhilal.or.id

☎ Telpon: 022-2005079

📱 WA: 081 2222 02751

Bisakah “Kita” Mengubah Takdir?

LAZ AL HILAL – Apa itu takdir? Dilansir dari berbagai sumber, takdir adalah istilah yang merujuk kepada keputusan Allah SWT dan keputusan yan telah ditakdirkan oleh Allah SWT kepada kita sebagai umat-Nya telah tertulis di lauh mahfudz sejak sebelum terciptanya dunia dan kita sebagai manusia. Hal tersebut telah disinggung oleh Allah SWT dalam firman-Nya di QS. Al Hadid ayat 22

مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي أَنْفُسِكُمْ إِلَّا فِي كِتَابٍ مِنْ قَبْلِ أَنْ نَبْرَأَهَا إِنَّ ذَلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ

“Setiap bencana yang menimpa di bumi dan yang menimpa dirimu sendiri, semuanya telah tertulis dalam Kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami mewujudkannya. Sungguh, yang demikian itu mudah bagi Allah” (QS. Al-Hadid: 22).

Sahabat Al Hilal, ketika kita sebagai manusia yang takdirnya telah tertuliskan takdirnya dapat mengubah takdir? Apakah usaha yang telah kita laksanakan selama ini di dunia dapat mengubah takdir yang telah tercatat di lauh mahfudz?

Tetapi bukan kah Usaha manusia, baik itu berupa tindakan, pilihan rasional, atau doa yang dipanjatkan, semuanya adalah kejadian yang tertulis di lauh mahfudz sebagaimana disinggung dalam ayat di atas. Sama sekali tak ada kejadian apa pun yang tak terekam di sana?

Sahabat Al Hilal, usaha atau tindakan di dunia ini yang tak tercatat sebagai takdir di lauh mahfudz sehingga hendak dipertentangkan dengan catatan di lauh mahfudz. Seolah-olah penanya ingin membenturkan antara usaha manusia di satu pihak dengan takdir di pihak lain. Padahal kejadiannya tidaklah demikian.

Ketika seorang manusia dengan berbagai pilihan hidupnya berikhtiar agar takdirnya berubah, maka hal tersebut tidak mengubah sedikit pun takdirnya.

Dilansir dari berbagai sumber, Takdirnya bukanlah miskin kemudian dilawan hingga berubah menjadi kaya, namun takdirnya adalah miskin lalu berusaha keras lalu kaya.

Maka dari itu, tak relevan sama sekali ketika menanyakan apakah usaha dapat mengubah takdir sebab usaha itu sendiri adalah juga bagian dari takdir. Wallahu’alam bishawab.

Informasi & Call Center

🌐 Website: www.alhilal.or.id

☎ Telpon: 022-2005079

📱 WA: 081 2222 02751

©️ Laz Al Hilal Copyright Picture

Distribusi Sabun Cuci Tangan Untuk Masjid Wilayah Cigugur

LAZ AL HILAL – Alhamdulillah sebanyak lima masjid yang berada di wilayah Cigugur Kota Bandung telahg menerima bantuan sabun cuci tangan dari program LAZISWAF Al Hilal. Pada Rabu (24/03/2021) tim yang berjumlah dua orang, Ustadz Ardriansyah dan Adi Triyanto merupakan perwakilan dari LAZISWAF Al Hilal yan membagikan sabun cuci tangan gratis ke lima masjid untuk daerah tersebut.

Program pembagian sabun cuci tangan untuk masjid di wilayah Cigugur bertujuan untuk mengedukasi warga di sekitar wilayah Cigugur yang merupakan warha yang bertempat tinggal di daerah dataran tinggi bahwa kebersihan dan mencuci tangan memakai sabun sangat penting dilakukan mengingat kita semua sedang dihadapkan dengan pandemi COVID-19 yang hingga saat ini belum usai seperti yang disampaikan oleh Adi Triyanto sebagai salah satu perwakilan dari LAZISWAF Al Hilal yang membagikan sabun cuci tangan gratis.

“Tujuannya bukan hanya itu tetapi mengedukasi warga cigugur yang merupakan warga dataran tinggi (pedesaan) bahwa kebersihan dan mencuci tangan memakai sabun sebelum beribadah dimasjid itu sangat penting disaat masa pandemi seperti sekarang maupun setelah pandemi agar dibiasakan,” ujar Adi Triyanto.

Program pembagian sabun cuci tangan gratis ini pun InsyaAllah akan terus dilaksanakan karena program pendistribusian sabun untuk ummat dan para jamaah di berbagai masjid ini InsyaAllah akan langsung menerima manfaatnya.

Karena, masjid yang berada di wilayah tersebut sering dikunjungi oleh jamaah yang berada di berbagai wilayah untuk sholat Jumat. Maka dari itu, tim pembagian sabun cuci tangan gratis ini melaksanakan pendistribusian untuk wilayah setempat.

Distribusi sabun cuci tangan yang dilaksanakan hari kemarin dilaksanakan sejak pukul 10.00-12.00 WIB.

Informasi & Call Center

🌐 Website: www.alhilal.or.id

☎ Telpon: 022-2005079

📱 WA: 081 2222 02751

©️ Laz Al Hilal Copyright Picture

Mengapa “Kita” Kufur Nikmat?

LAZ AL HILAL – Allah SWT merupakan pemberi nikmat kepada setiap makhluk, baik di bumi maupun di langit. Sungguh, apakah nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT sang pemilik langit dan bumi tak ternilai harganya. Tapi, terkadang kita sebagai seorang manusia sering lupa akan hal itu dan kemudian kita tidak mensyukurinya. Akhirnya kita sebagai imanusia lebih banyak mengeluh dan lupa untuk bersyukur.

Memang, salah satu kelemahan kita ialah mengkufuri nikmat. Mungkin karena manusia sudah terbiasa dan merasa bahwa itu adalah hak yang harus diperolehnya. Apakah kita sebenarnya lupa bahwa segala sesuatu hal yang telah kita terima adalah pemberiang dari Allah SWT sang pemberi rezeki?

Sahabat Al Hilal, pernah kah kita menyadari bahwa Allah SWT telah memberikan kita berjuta-juta kenikmatan? Allah SWT memberikan kita kenikmatan membuka mata ketika bangun dari tidur, Allah SWT memberikan kita kenikmatan hidup, makan, berbicara, mendengar, dan kenikmatan-kenikmatan yang lainnya yang mungkin tidak disadari oleh kita sebagai manusia.

Banyak manusia yang sulit bernapas, banyak manusia yang masih belum bisa menikmati indahnya dunia karena keterbatasannya, dan banyak pula manusia yang bahkan makan pun sulit, tidak memiliki tempat perlindungan dan masih banyak yang lainnya.

Mari kita simak hadist yang diriwayatkan dari HR. Bukhari bahwa Rasulullah SAW berkata

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ الَّلهُ عَنْهُمَا قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى الَّلهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: نِعْمَتَانِ مَغْبُوْنٌ فِيْهِمَا كَشِيْرٌ مِنْ النَّاَسِ الصِّحَّةُ وَاْلفَرَاغُ

“Dari Ibnu Abbas, dia berkata : Nabi SAW bersabda : “Dua kenikmatan, kebanyakan manusia tertipu pada keduanya, yaitu kesehatan dan waktu.” (HR. Bukhari)

Sahabat Al Hilal, marikah bersikap sebagaimana Allah SWT telah memberikan segalanya kepada kita sebagai hamba-Nya. Bersyukurlah kepada-Nya. Jangan pernah melupakan pemberian yang telah Allah SWT berikan kepada kita, nikmat dan karunia-Nya. Sungguh syukur merupakan salah satu bentuk atau tanda terimakasih kita kepada Allah SWT.

Jangan sampai kita menjadi manusia yang kufur, enggan menyadari, atau bahkan mengingkari bahwa nikmat yang didapatkan berasal dari Allah SWT sang pemberi.

Informasi & Call Center

🌐 Website: www.alhilal.or.id

☎ Telpon: 022-2005079

📱 WA: 081 2222 02751

©️ Laz Al Hilal Copyright Picture

Penyaluran Wakaf Quran Untuk Kabupaten Gowa dan Pulau Lae Lae

LAZ AL HILAL – Alhamdulillah wakaf Quran yang disalurkan untuk wilayah Kabupaten Gowa dan Pulau Lae Lae di Makassar, Sulawesi Selatan telah tersalurkan. Alhamdulillah pada Senin (22/03/2021) beberapa masjid, pesantren, dan masyarakat yang berada di wilayah tersebut telah menerima wakaf Al Quran.

Sahabat Al Hilal, penyaluran wakaf Quran yang telah tersalurkan untuk wilayah tersebut sebanyak 7 dus dan 372 mushaf Al Quran.

Dalam penyaluran wakaf Quran yang di distribusikan untuk berbagai wilayah yang berada di wilayah Kabupaten Gowa, Pulau Lae Lae di Makassar, Sulawesi Selatan tim relawan penyaluran wakaf Al Quran beberapa warga dan masyarakat di wilayah tersebut mengucapkan rasa terimakasihnya kepada Yayasan Al Hilal, termasuk kepada Bapak Hendra Setiawan selaku ketua Ketua Harian Yayasan Al Hilal.

“Saya mewakili dari Pulau Lae Lae mengucapkan terimakasih kepada Pak Hendra atas bantuannya untuk masyarakat Pulau Lae Lae,” pungkas salah seorang warga yang berada di Pulau Lae Lae.

Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: “Ya Tuhanku, mengapa Engkau tidak menangguhkanku sampai waktu yan dekat, sehingga aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang shalih.” (Qs. Al Munaafiquun: 10)

Terima kasih kepada donatur yang telah mensukseskan gerakan Wakaf Al Quran untuk Kabupaten Gowa dan Pulau Lae-Lae. Semoga menjadi pahala jariyah, Amiin Ya Rabb 🙏

Wakaf Quran yang telah disalurkan untuk wilayah tersebut Alhamdulilla telah tersalurkan dengan selamat oleh para relawan dan Alhamdulillah Wakaf Quran telah diterima oleh masyarakat yang berhak menerimanya. Inilah raut wajah keceriaan yang terpancar dari para warga dan masyarakat yang telah menerima Wakaf Quran. Masya’Allah…

Informasi & Call Center

🌐 Website: www.alhilal.or.id

☎ Telpon: 022-2005079

📱 WA: 081 2222 02751

©️ Laz Al Hilal Copyright Picture

Mengapa Dalam Islam Tidak Boleh Menggambar Makhluk Bernyawa? Simak penjelasan dan alasannya!

LAZ Al Hilal – Pada asalnya tashwir (menggambar) segala hal yang memiliki nyawa, baik manusia maupun hewan, hukumnya haram. Baik itu dalam bentuk ukiran patung (3 dimensi) maupun yang digambar di kertas, kain, dinding atau semisalnya (2 dimensi). Ataupun juga gambar foto. Berdasarkan hadits-hadits yang shahih tentang larangan perbuatan tersebut dan adanya ancaman bagi pelakunya dengan azab yang keras.

Selain itu juga pada jenis gambar tertentu, dikhawatirkan menjadi sarana menuju kesyirikan terhadap Allah. Yaitu seseorang merendahkan diri di depan gambar tersebut, dan bert-taqarrub kepadanya, dan mengagungkan gambar tersebut dengan pengagungan yang tidak layak kecuali kepada Allah Ta’ala. Selain itu juga, terdapat unsur menandingi ciptaan Allah. Selain itu juga sebagian gambar dapat menimbulkan fitnah (keburukan), seperti gambar selebriti, gambar wanita yang tidak berpakaian, model terkenal, atau semacam itu.

Dan hadits-hadits yang menyatakan tentang keharaman hal ini menunjukkan bahwa perbuatan ini adalah dosa besar. Diantaranya hadits Ibnu Umar radhiallahu’anhuma, bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

إنَّ الَّذينَ يصنَعونَ هذِه الصُّوَرَ يعذَّبونَ يومَ القيامةِ ، يقالُ لَهم : أحيوا ما خلقتُمْ

“orang yang menggambar gambar-gambar ini (gambar makhluk bernyawa), akan diadzab di hari kiamat, dan akan dikatakan kepada mereka: ‘hidupkanlah apa yang kalian buat ini’” (HR. Bukhari dan Muslim).

Dan hadits Abdullah bin Mas’ud radhiallahu’anhu, beliau berkata: aku mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

إنَّ أشدَّ النَّاسِ عذابًا عندَ اللَّهِ يومَ القيامةِ المصوِّرونَ

“orang yang paling keras adzabnya di hari kiamat, di sisi Allah, adalah tukang gambar” (HR. Bukhari dan Muslim).

Dan hadits Abu Hurairah radhiallahu’anhu, beliau berkata: aku mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

قال اللهُ عزَّ وجلَّ : ومن أظلم ممن ذهبَ يخلقُ كخَلْقي ، فلْيَخْلُقوا ذرَّةً ، أو : لِيخْلُقوا حبَّةً ، أو شعيرةً

“Allah ‘Azza wa Jalla berfirman: ‘siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mencipta seperti ciptaan-Ku?’. Maka buatlah gambar biji, atau bibit tanaman atau gandum” (HR. Bukhari dan Muslim).

Dan hadits Ibnu ‘Abbas radhiallahu’anhuma, beliau berkata: aku mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

من صوَّرَ صورةً في الدُّنيا كلِّفَ يومَ القيامةِ أن ينفخَ فيها الرُّوحَ ، وليسَ بنافخٍ

“barangsiapa yang di dunia pernah menggambar gambar (bernyawa), ia akan dituntut untuk meniupkan ruh pada gambar tersebut di hari kiamat, dan ia tidak akan bisa melakukannya” (HR. Bukhari dan Muslim).

Juga hadits lainnya dari Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam:

كلُّ مُصوِّرٍ في النَّارِ ، يُجْعَلُ له بكلِّ صورةٍ صوَّرها نفسٌ فتُعذِّبُه في جهنَّمَ

“semua tukang gambar (makhluk bernyawa) di neraka, setiap gambar yang ia buat akan diberikan jiwa dan akan mengadzabnya di neraka Jahannam” (HR. Bukhari dan Muslim).

Jika disimpulkan, larangan menggambar makhluk bernyawa itu umum akan tetapi dimaukan dengannya sifat/bentuk yang khusus. Dalam istilah ilmu ushul fiqh dinamakan : “al-‘am yurodu bihi al-khusus”. Yaitu menggambar makhluk bernyawa dengan tujuan-tujuan yang dilarang oleh agama, seperti pengagungan yang akan menyeret kepada kesyirikan, atau untuk pornografi, atau yang semisalnya. Bukan larangan yang bersifat mutlak. Dengan demikian, seluruh dalil yang ada, terpakai dan dapat dikompromikan dengan baik.

Dengan penjelasan di atas, nyatalah kesalahan fatal orang-orang yang mengharamkan foto gambar bernyawa secara mutlak. Kesalahan ini muncul karena beberapa sebab :

  • Tidak mengerti apa sebenarnya illat (sebab) pengharamannya.
  • Hanya melihat kepada hadits-hadits yang melarang, tanpa melihat kepada hadits-hadits yang memperbolehkan. Seperti kisah boneka Aisyah yang telah kami sebutkan di atas.
  • Tidak mengumpulkan dan mengkompromikans eluruh hadits-hadits dalam masalah ini. Hanya mengambil satu hadits (yang melarang) dan membuang hadits yang lain (yang membolehkan).

Tiga kesalahan ini, tidak hanya terjadi pada diri para penuntut ilmu ( orang awamnya ), bahkan juga terjadi pada diri para ustadznya. Yang lebih memprihatinkan terjadi juga pada ustadz-ustadz yang telah dianggap kibar ( besar ) oleh sebagian komunitas

Layanan Ambulance Pengantaran Pasien Dari Dayeuhkolot Menuju RSHS

LAZ Al Hilal – Hari kemarin (22/03/2021) Layanan Ambulance kembali beroperasi kembali, Ibu Rhie berasal daro Cihanjuang menghubungi pihak Laziswaf Al Hilal untuk mengajukan permohonan untuk mengantarkan salah satu keluarganya, yaitu Bu Rumiah yang berasal dari Karawang dan sekarang ada di rumah darurat Dayeuhkolot menuju Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS)

Di ketahui bahwa Ibu Ruminah ini menginap penyakit Nasofaring, dan sangat harus di antarkan dalam sigap dan cepat, akhirnya tiba pada RSHS pada jam 12.00 dan langsung di tangani oleh pihak rumah sakit tersebut. Beruntung dalam perjalanan di berikan kelancaran, tidak macet dan sesuai di harapkan, dan mendapatkan penanganan cepat langsung.

Taukah Sahabat Al Hilal penyakit yang di idap oleh Oni Rumiah adalah penyakit berbahaya Kanker nasofaring adalah jenis kanker tenggorokan yang terjadi pada lapisan luar nasofaring. Nasofaring merupakan salah satu bagian pada tenggorokan bagian atas yang terletak di belakang hidung dan di balik langit-langit rongga mulut. Kondisi ini dapat menimbulkan gejala berupa benjolan pada tenggorokan, penglihatan kabur, hingga kesulitan membuka mulut.

Dan cara menghindari dan mencegah kanker nasofaring bisa Sahabat Al Hilal lakukan dalam beberapa upaya yang di harapkan bisa di lakukan untuk menjaga kesehatan tubuh agar potensi munculnya kanker dapat berkurang upaya tersebut meliputi:

  1. Hindari mengonsumsi makanan yang diawetkan dengan garam.
  2. Menghindari asap rokok.
  3. Tidak mengonsumsi minuman beralkohol.

Dan itu adalah salah satu ringkasan mengenai penyakit yang di idap oleh Ibu Ruminah, jadi tetap jaga kesehatan penuhi aturan protokol, dan bagi ingin menggunakan jasa “Ambulance Gratis Untuk Ummat” dari LAZISWAF

  • Calon pemakai datang ke kantor LAZISWAF AL HILAL atau menghubungi No WA Layanan Ambulance dengan mengemukakan alasan, alamat, identitas dll
  • Mengisi formulir layanan dan membawa foto copy identitas, dalam keadaan darurat pengisian formulir setelah layanan selesai
  •  Layanan dilakukan jika sesuai dengan syarat layanan Penolakan Layanan Penolakan disebabkan diantaranya:
  • Sedang dalam pemakaian, service, kerusakan
  • Pengajuan tidak sesuai dengan syarat layanan
  • Nomor Layanan Ambulance dapat melalui 081122222384

Hati-hati, Dosa Kecil di Balik Lisan!

LAZ Al Hilal – Pepatah mengungkapkan, sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit. Begitulah jika dosa-dosa kecil kita kerjakan secara terus menerus. Karena terasa remeh, boleh jadi banyak perkara yang sebenarnya tercela di sisi Allah SWT, tanpa disadari ternyata sudah menambah saldo dosa kita. Kita pun membiarkannya terus menumpuk.

إِيَّاكُمْ وَمُحَقَّرَاتِ الذُّنُوبِ فَإِنَّمَا مَثَلُ مُحَقَّرَاتِ الذُّنُوبِ كَقَوْمٍ نَزَلُوا فِي بَطْنِ وَادٍ، فَجَاءَ ذَا بِعُودٍ، وَجَاءَ ذَا بِعُودٍ حَتَّى أَنْضَجُوا خُبْزَتَهُمْ 

”Awaslah kalian dari dosa-dosa kecil yang biasa diremehkan, sebab itu semua dapat terkumpul sehingga dapat membinasakan orangnya.”Lalu beliau membuat perumpamaan, suatu kaum (rombongan) yang turun berkemah di hutan dan ketika tiba waktunya makan, tiap orang keluar mencari lidi serta dahan pohon. Setiap orang mendapatkan satu dahan sehingga terkumpul banyak dan dinyalakan api yang dapat memasak makanan. (HR Ahmad).

Dalam kehidupan sehari-hari, dosa-dosa kecil tersebut mudah sekali terjadi. Terlambat menepati janji, berkata kotor dan jorok, berlebihan dalam berbicara (dibuat-buat), mengolok-ngolok orang lain, menangguhkan hak orang lain, dan sebagainya, merupakan contoh akhlak yang tercela. Semua itu membawa konsekuensi dosa.

Dalam Tafsir Ibnu Katsir dikisahkan bahwa dahulu pada masa Rasulullah SAW, orang-orang Yahudi menganggap bahwa mereka hanya sebentar saja kelak mendapat siksa di neraka. Karena itu mereka merasa puas dan untung atas perbuatan dosa atau kejahatannya, sehingga tidak bertobat dari dosa yang meliputi dirinya, dan mereka mati dalam kekafiran.

Jika tidak hati-hati, anggapan orang Yahudi tersebut mungkin juga menjadi bagian keyakinan seorang muslim. Karena mengganggapnya tidak seberapa, kita lantas menjadi biasa dan semakin berani melakukan dosa-dosa kecil. Padahal Anas bin Malik mengatakan: 

عنْ أَنَس قالَ: إِنَّكُمْ لَتَعْملُونَ أَعْمَالًا هِيَ أَدقُّ في أَعْيُنِكُمْ مِنَ الشَّعَرِ، كُنَّا نَعْدُّهَا عَلَى عَهْدِ رسولِ اللَّهِ ﷺ مِنَ الْمُوِبقاتِ  

Rasulullah SAW telah bersabda, ”Sesungguhnya Anda semua melakukan amal yang lebih kecil dari rambut dalam pandangan Anda semua, meski kami memandangnya (di masa Rasulullah SAW) termasuk perkara yang merusak.’‘ (HR Bukhari)

Agar kita terhindar dari langkah menabung dosa akibat kesalahan-kesalahan kecil, yang disengaja maupun tidak, maka Rasulullah SAW sangat menganjurkan umatnya agar mengerjakan amalan-amalan yang disunnahkan. Banyak hal sunnah tersebut yang dapat menghapuskan dosa seseorang.

Ada juga kiat lain yang bisa dipakai untuk menipiskan tabungan dosa kita. Sebuah hadis dari Abu Hurairah menjelaskan, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: 

  عَنْ أبي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ الله ﷺ  صَلاَةُ الرَّجُلِ في جماعةٍ تزيدُ عَلَى صَلاَتِهِ في سُوقِهِ وَبَيْتِهِ بضْعاً وعِشْرينَ دَرَجَةً، وذلِكَ أَنَّ أَحَدَهُمْ إِذا تَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ الْوُضُوءَ، ثُمَّ أَتَى الْمَسْجِد لا يَنْهَزُهُ إِلاَّ الصَّلاَةُ، لا يُرِيدُ إِلاَّ الصَّلاَةَ، لَمْ يَخطُ خُطوَةً إِلاَّ رُفِعَ لَهُ بِها دَرجةٌ

”Sholatnya seorang laki-laki dengan berjamaah, melebihi sholatnya di rumah dan di pasar dua puluh lima derajat. Hal ini didapatkannya karena jika ia berwudhu dengan baik, kemudian keluar untuk shalat, ia tidak keluar kecuali hanya untuk keperluan sholat saja. Maka setiap kali ia melangkah pasti akan diangkat satu derajat baginya dan akan dihapus satu kesalahan darinya.” (HR Bukhari Muslim).

Inilah Amalan Yang Membuat Rezeki Selalu Menghampiri Kita

LAZ AL HILAL – Rezeki merupakan suatu anugerah mutlak yang datang dari Allah SWT, sahabat Al Hilal ketika kita menginginkan rezeki maka upaya dan ikhtiar pun harus kita laksanakan. Sahabat Al Hilal, berbagai ayat yang ada dalam Al Quran pun telah Allah SWT mengenai rezeki. Sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. Ali Imran ayat 27,

تُولِجُ ٱلَّيْلَ فِى ٱلنَّهَارِ وَتُولِجُ ٱلنَّهَارَ فِى ٱلَّيْلِ ۖ وَتُخْرِجُ ٱلْحَىَّ مِنَ ٱلْمَيِّتِ وَتُخْرِجُ ٱلْمَيِّتَ مِنَ ٱلْحَىِّ ۖ وَتَرْزُقُ مَن تَشَآءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ

“Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam malam. Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup. Dan Engkau beri rezeki siapa yang Engkau kehendaki tanpa hisab (batas).

Dilansir dari berbagai sumber, rezeki akan menghampiri kita ketika kita sebagai manusia senantiasa dengan ikhlas melaksanakan berbagai macam amalan ini:

  1. Senantiasa beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT

Sahabat Al Hilal Orang yang senantiasa beriman kepada Allah dengan menjalankan perintah Nya yang wajib atau Sunnah dan meninggalkan larangan-Nya yang haram maupun makruh akan mendapatkan rezeki  yang cukup. InysaAllah

  • Bertawakkal Kepada Allah SWT

Diriwayatkan dalam HR. Ibnu Majjah, Rasulullah SAW bersabda,

”Seandainya kalian betul-betul bertawakkal pada Allah, sungguh Allah akan memberikan kalian rizki sebagaimana burung mendapatkan rizki. Burung tersebut pergi pada pagi hari dalam keadaan lapar dan kembali sore harinya dalam keadaan kenyang.” (HR. Ibnu Majjah)

  • Berdoa kepada Allah SWT

Perlu kita tanamkan dalam hati bahwa Allah SWT lah Sang Maha Pemberi.

  • Bersyukur

InsyaAllah ketika kita sebagai manusia senantiasa untuk bersyukur maka Allah SWT pun senantiasa memberikan kemudahan dan tambahan rezeki. Aamiin Ya Rabbal Alamin.

  • Bersedekah dan Membantu Saudara Yang Kurang Mampu

Diriwayatkan dalam HR. Tirmidzi, Rasulullah SAW bersabda,

“Bantulah aku membantu kaum dhuafa (orang-orang miskin) di kalangan kalian, karena tidaklah engkau mendapatkan rezeki dan kemenangan melainkan karena kamu tolong mereka ”

Informasi & Call Center

🌐 Website: www.alhilal.or.id

☎ Telpon: 022-2005079

📱 WA: 081 2222 02751

©️ Laz Al Hilal Copyright Picture

×