Lembaga Amil Zakat Infaq Shadaqah (LAZIS) Al Hilal membagikan 100 Wakaf Quran di Karawang Barat pada Minggu, (09/02/2020).
Wakaf Quran diberikan ke mesjid-mesjid dan Panti Asuhan Rumah Harapan yang berlokasi di Jalan Panatayudha 1 nomor 15, Nagasari, Karawang Barat.
Dalam kegiatan tersebut, pengurus Al Hilal memanfaatkan sebagai kesempatan untuk meresmikan Komunitas Al Hilal Karawang sebagai komunitas yang berpusat pada kegiatan sosial dan pengembangan diri.
Ada sebanyak 22 orang pengurus Komunitas Al Hilal Karawang yang diresmikan. Menurut ketua komunitas, Saefullah selanjutnya akan ada kegiatan ta’aruf dan rapat kerja sebagai langkah awal dari pembentukkan komunitas ini.
“Selanjutnya sedang diajukan untuk diadakan taaruf dan rapat kerja bagi seluruh anggota komunitas,” katanya.
Wakaf Al Quran ini merupakan sebuah program yang dilakukan oleh LAZIS Al Hilal. Pada tahun lalu, Al Hilal mewakafkan Al Quran sebanyak 10.000 dan disebar ke seluruh penjuru Indonesia salah satunya Banten, Palu, Donggala, dan Papua.
Yayasan Al Hilal resmi mendirikan Komunitas Al Hilal cabang Karawang pada Minggu, (09/02/2020) di Asrama Yatim Piatu Rumah Harapan, Karawang Barat.
Selain mendeklarasikan komunitas Al Hilal, kegiatan ini juga di isi dengan santunan anak yatim dan piatu sesuai dengan visi dan misi Yayasan Al Hilal.
Dalam kegiatan tersebut dihadiri oleh Direktur LAZIS Al Hilal, Iwan Setiawan, Manager Relawan, Isep Fauzi, 22 pengurus Komunitas Al Hilal Karawang, dan 14 anak Yatim Piatu Rumah Harapan.
Menurut Manager Relawan, Isep Fauzi diharapkan dengan adanya komunitas ini dapat menambah manfaat bagi masyarakat.
“Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka menebar manfaat yang seluas-luasnya ke masyarakat terutama yang berada di Jawa Barat.” Ujarnya.
Kegiatan ini diawali dengan sambutan dari Ketua Komunitas,
Saefullah dilanjutkan dengan sambutan dari Yayasan Al Hilal yang diwakilkan
oleh Direktur LAZIS Al Hilal, Iwan Setiawan kemudian diakhiri dengan pemberian
santunan bagi anak yatim piatu.
Masyarakat dan Santri Taman Pendidikan Quran (TPQ) Al-Muhajirin berlokasi di Desa Bangul, Halmahera, Maluku Utara kini tengah berbahagia. Sebab pada Minggu (09/02/2020) mushola yang sudah lapuk saat ini memasuki tahap pembangunan.
Masyarakat Halmahera (sejak 1994) dengan segala
keterbatasannya sampai saat ini mengandalkan bangunan mushola yang bocor dan
kondisi papan yang sudah rusak. Setiap hari selalu digunakan untuk shalat berjamaah
dan pengajian bersama anak-anak.
Ustadz Supri selaku pengajar di TPQ tersebut berharap
pembangunan mushola ini dapat mencetak penerus Al-Quran.
“Saya berharap dapat mencetak kader-kader Al-Quran karena
tempat ini jauh dari perkotaan sehingga kesulitan untuk mendapatkan dana untuk
membangun mushola Al-Muhajirin.
Alhamdulillah berkat donasi yang telah terkumpul dan masih dibuka hingga saat ini, akhirnya mushola di pedalaman Halmahera dapat segera dibangun.
Bagi bapak/ibu yang ingin berpartisipasi silahkan transfer melalui rekening khusus Wakaf:
Bank Mandiri 132-00-17187445
A.n YAYASAN AL HILAL RANCAPANGGUNG
Silahkan untuk menambahkan kode unik 112 diakhir nominal transfer.
Contoh : Jika berwakaf Rp.90.000 menjadi Rp.90.112
Pembangunan Masjid Pesantren Anak Yatim Al-Hilal Bandung (Tahap Pengecoran)
Masjid merupakan salah satu bangunan yang dikhususkan untuk beribadah umat islam. Dalam bahasa arab, masjid diartikan sebagai tempat untuk bersujud. Kemudian maknanya meluas, dalam hadits Jabir Radiyallhu anhu dari Nabi Muhammad Shallallhu ‘alaihi wa sallam beliau bersabda :
..Dan Bumi ini dijadikan bagiku sebagai tempat shalat serta sarana bersuci (tayammum). Maka siapa pun dari umatku yang datang waktu shalat (di suatu tempat), maka hendaklah ia shalat (di sana).
Di Indonesia selain digunakan untuk beribadah, masjid juga digunakan sebagai tempat pusat kegiatan komunitas muslim seperti pengajian, muhadharah, perayaan hari besar Islam, ceramah, dan belajar Al-Qur’an.
anak anak pesantren al hilal
Begitupun bagi pesantren anak yatim Al-Hilal yang bertempat di Cililin, Belakang Pasar Rancapanggung Rt 01/ Rw 08, Kota Bandung.
Pesantren yang sudah berdiri sejak 2012 lalu, saat ini sedang dibangun masjid bagi masyarakat, santri tahfidz, dan anak yatim. Pasalnya dari pertama berdiri pesantren anak yatim masih belum memiliki masjid.
Pada Selasa, (21/01/2020) pembangunan masjid ini sudah sampai tahap pengecoran lantai 3. Pembangunan masjid ini direncanakan akan rampung dalam dua tahun mendatang dari awal pembangunan pada Februari 2019 lalu.
Menurut pengurus Al-Hilal, “Di atas tanah wakaf tersebut, setelah selesai dibangun masjid akan dijadikan juga sebagai tempat beribadah para santri dan anak yatim. InsyaAllah setelah selesai membangun masjid juga akan dibangun asrama untuk pesantren anak yatim.”
Membangun Masjid di Bumi Seperti Membangun Rumah di Surga
Allah memberikan pahala bagi hamba-Nya yang turut serta membangun masjid dengan ikhlas. Seperti yang terkandung dalam hadits berikut:
Dari Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda,
“Siapa yang membangun masjid karena Allah walaupun hanya selubang tempat burung bertelur atau lebih kecil, maka Allah bangunkan baginya (rumah) seperti itu pula di surge.”
(HR. Ibnu Majah No. 738 Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih).
Kami dari Pesantren al-Hilal Mengucapkan Terimakasih Sebesar-besarnya kepada donatur yang ikut berdonasi dan para pekerja yang panas-panasan bekerja bahkan sampai malamhari pun tetap bekerja, Semoga Allah Sub’hanahu wa Ta’ala memberikan balasannya Aamiin ya rabbal alamiin….
Pesantren anak yatim Al-Hilal pun berdiri atas bantuan dari para sahabat dermawan. Dalam pembangunan tersebut terdapat pahala yang akan terus mengalir bagi para sahabat dermawan. Terlebih masjid yang dibangun ini akan digunakan oleh para Santri Penghafal Al-Quran dan Santri Anak Yatim.
Seperti dalam hadist, Dari Sahl bin Sa’ad radhiyallahu ‘anhu dia berkata : Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Aku dan orang yang menanggung anak yatim (kedudukannya) di surga seperti ini,” kemudian beliau mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengah beliau, serta agak meregangkan keduanya. (HR Al-Bukhari no. 4998 dan 5659).
Jika berniat ikhlas membangun masjid karena Allah, InsyaAllah pahala atas keduanya akan didapatkan oleh orang-orang yang turut membantu membangun masjid yang ada di Pesantren anak yatim.
Hilal Leadership Community menggelar Pemetaan Karakter, Upgrading Organisasi, dan Serah Terima Jabatan pada Sabtu, (18/01/2020) di Pondok Pesantren Al-Hilal 2, Jalan Kebon Kelapa No. 24 Cipadung Kecamatan Cibiru Kota Bandung.
Kegiatan dilaksanakan setelah terpilihnya Ketua HLC periode 2020-2021, Maulana Malik Ibrahim pada Minggu lalu (12-13/01/2020).
Pemetaan Karakter dan Upgrading HLC (Mengenal Kepribadian Diri dan Orang Lain)
Kegiatan dipandu oleh Dimmy Zulhifansyah dengan pengisi materi oleh Muhammad Nashir, CEO Metamorfosa Bandung dan Dwi Nurul Hidaya, Founder Metamorfosa Indonesia.
Penyampaian materi yang disampaikan oleh kedua pemateri tersebut berkaitan dengan kepemimpinan dan pengenalan karakter kepribadian.
Pada sesi pertama, para pemateri melakukan kolaborasi dalam pemberian materi berupa pengenalan karakter diri sendiri dan orang lain. Menurut Dwi untuk mengenal kepribadian orang lain dalam sebuah organisasi tidak perlu menunggu selama satu tahun.
Maka dari itu, ia melakukan metode pengenalan dengan secarik kertas yang terdiri dari beberapa kolom pertanyaan mengenai kesukaan untuk ditanyakan pada lawan bicara.
Jika pertanyaan yang diajukan sesuai dengan jawaban maka lawan bicara dapat memberikan tanda tangan pada kertas yang sudah disediakan. Metode ini berakhir dalam 5 menit dan pemenang ditentukan jika dapat menyelesaikan tabel baik secara vertikal atau horizontal.
Dwi Nurul, yang juga anggota HLT 11 menjelaskan bahwa seorang pemimpin harus dapat memanusiakan manusia. Ia juga membicarakan jika kepengurusan yang lalu selalu menggaungkan tentang Self Love yang dimaksudkan bahwa dalam organisasi tidak harus selalu serius dan wajar jika merasa tidak baik-baik saja.
Setelah selesai dalam sesi pengenalan interaksi dengan tabel, selanjutnya para pengurus HLC diberikan instruksi untuk mengisi poin yang sudah disiapkan oleh panitia.
Poin tersebut diberikan bukan untuk diri sendiri, melainkan pada teman-teman sesama pengurus. Dalam hal ini, Dwi lebih mengedepankan pengenalan karakter pada orang lain. Pengisian poin ini juga menggunakan skala 1-10 dan diisi dalam bentuk tabel.
Menurutnya, pemetaan karakter ini akan berpengaruh pada staffing kepengurusan. Tugas dan kinerja seorang pengurus dapat dilihat dari kepribadian seseorang.
Berbeda dengan Dwi Nurul Hidayah, Muhammad Nashir memberikan materi mengenai organisasi. Berdasar pada pengalamannya, Nashir dapat memberikan materi yang mudah dapat dipahami oleh seluruh pengurus HLC. Nashir menjelaskan bahwa saat memulai untuk berorganisasi berarti siap untuk berani membawa perubahan.
Salah satu pengurus, Indri memahami pengurus sebagai bentuk rasa memiliki, “Kalau sudah merasa memiliki organisasi tersebut kita akan merasa loyal pada organisasi tersebut.” Kata Indri saat ditanyai pandangannya mengenai organisasi.
Senada dengan itu, Ketua HLC baru, Maulana Malik berpendapat bahwa komunitas ini memiliki tujuan untuk membantu Yayasan Al-Hilal untuk mewujudkan visi misinya dan tujuan internalnya mencetak kepemimpinan berdasarkan pada Al-Quran dan Sunnah.
Kegiatan ini ditutup dengan pembuatan program dan Serah Terima Jabatan (Sertijab) yang diwakilkan oleh Isef Fauzi selaku Pengurus Yayasan Al-Hilal kepada Ketua HLC Periode 2020-2021, Maulana Malik Ibrahim.
Maulana Malik Ibrahim (21) pemuda asal Subang, terpilih sebagai Ketua Hilal Leadership Community (HLC) dalam ajang pemilihan ketua baru yang digelar oleh Yayasan Al-Hilal pada Sabtu-Minggu (11-12/2020) di Villa Tari Cibodas Maribaya Lembang, Jawa Barat.
Pemilihan ketua baru ini bertujuan agar melahirkan harapan-harapan baru dalam kepemimpinan sosok yang baru.
Dalam kesempatan tersebut terdapat empat kandidat yang mencalonkan diri sebagai ketua HLC 2020 yaitu:
1. Kang Itang Bakri (HLT batch 15) 2. Kang Ismail Fathan (HLT batch 12) 3. Kang Maulana Malik (HLT batch 11) 4. Kang Muhammad Ilyan (HLT batch 15)
Sebelum mengadakan pemilihan, para panitia melakukan proses pengenalan para kandidat yang dikemas sedemikian rupa dalam sesi “Kampanye Online-Hayu Ngobrol Biar Kenal bareng Calon Ketua HLC 2020.” Kemudian pemilihan dilaksanakan enam hari setelah kampanye.
Pemilihan Ketua HLC ini diharapkan dapat membawa HLC menjadi lebih berjaya, dan dapat mewujudkan mimpi serta harapan HLC lebih baik lagi kedepannya.
Terakhir, Ketua dan seluruh pengurus Yayasan Al-Hilal mengucapkan selamat kepada ketua terpilih, Maulana Malik Ibrahim. Semoga dapat mengemban amanah dengan baik. Aamiin…
Hilal Leadership Community (HLC), melakukan pemilihan ketua baru dengan tema “Rapatkan Barisan Satukan Frekuensi”.
Kegiatan tersebut dilaksanakan di Villa Tari Cibodas Maribaya Lembang pada Sabtu dan Minggu (11-12/2020).
HLC merupakan sebuah komunitas pemuda yang didirikan oleh Yayasan Al-Hilal sejak tahun 2015. Selain melakukan pemilihan ketua baru, HLC juga mengadakan agenda silaturahmi anggota HLC dari batch 1 sampai 15.
Pada kesempatan tersebut, hadir pula beberapa pengurus Yayasan dan Kang Dudi Maulana sebagai pengisi muhasabah.
Kegiatan dibuka dengan pembacaan tilawatil Qur’an oleh Kang Asdin kemudian dilanjutkan dengan sambutan-sambutan oleh Ketua Pelaksana, Kang Ibak, Ketua HLC, Kang Arai, dan sambutan oleh Ketua Yayasan Al-Hilal, Iwan Setiawan.
Setelah penyampaian sambutan, kegiatan dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh Agus Akmaludi dan tanya jawab, berakhir dengan shalat berjamaah ashar dan games.
Agenda dilanjutkan pada Minggu (12/01/2020) dibuka dengan shalat tahajud bersama, shalat subuh berjamaah, sharing session. Pada pagi hari kegiatan berlangsung dengan lancar hingga pemilihan ketua berlangsung.
Harapan dari terselenggaranya acara ini semoga dapat mempererat dan memperkuat tali silaturahmi semua anggota dengan dipertemukannya anggota baru HLC maupun yang lama yang berasal dari berbagai daerah.
Alhamdulillah pada tanggal 21 Desember 2019, LAZ (Lembaga Amil Zakat) Al Hilal telah selesai melaksanakan kegiatan Wisata Quran Penghafal Al Quran yang berlokasi di Taman Mini Indonesia Indah.
Acara ini diikuti oleh 30 anak yatim dan santri Penghafal Al Quran Al Hilal, Asatidz dan Asatidzah, serta 14 relawan dari kawanku beristiqomah. Seluruh peserta berangkat dari Bandung pukul 06.00 dan tiba di TMII pukul 08.30
Kegiatan ini meliputi Wisata Quran mengunjungi Musium Bayt Quran dan Musium Istiqlal di Taman Mini Indonesia Indah, Wisata Edukasi ke Dunia Air Tawar dan Dunia Serangga, serta mengunjungi Reakreasi Sonwbay (berenang).
Acara ini merupakan wujud penghargaan atas tercapainya hafalan Al Quran mereka, edukasi mengenai Al Quran, bagaimana Al Quran tersebut dibuat, dan sejarah Al Quran di Indonesia. Selain itu juga dengan kegiatan ini anak-anak dapat mengenal bangunan masjid dari jaman dahulu hingga sekarang, serta yang terpenting yaitu menumbuhkan rasa cinta kepada AL Quran.
Acara ini berkolaborasi dengan kawanku beristiqomah dengan kegiatan pertama mengunjungi Bayt Quran, disana anak-anak mencatat semua informasi dari pemandu yang menceritakan sejarah penulisan Al Quran, serta penjelasan mengenai Al Quran terbesar dan terkecil di Indonesia.
Setelah ke Bayt Quran, kegiatan selanjutnya yaitu mengunjungi musium Istiqlal, didalam nya terdapat bangunan-bangunan masjid tempo dulu, bedug dari pohon kelapa, miniatur masjid Istiqlah dan masjid Denmark serta masjid-masjid bersejarah lainnya. Selain itu juga terdapat Kaligrafi yang sangat indah hasil karya anak bangsa yang mengikuti perlombaan kemudian dipajang di musim Istiqlal.
Kegiatan selanjutnya yang sangat menarik antusias anak-anak yaitu mengunjungi dunia air tawar dan serangga, disana mereka dapat melihat ikan yg belum pernah mereka lihat sebelumnya seperti piranha, aligator dll.
Ketika hari mulai siang, anak-anak istrahat makan dan sholat di mushola, kemudian berdoa bersama dengan Bapak Chatim dari Dunia Air Tawar & Serangga. Setelah istirahat, kegiatan dilanjutkan dengan menuju wahana berikutnya yaitu ke Snowbay dengan menggunakan kereta yang sudah disewa untuk mengelilingi TMII.
Snowbay ini merupakan tujuan wahana terakhir dari rangkaian kegiatan yang mereka jalanin dan anak-anak diberi kebebasan untuk berenang serta bermain sepuasnya hingga waktu ashar. Kemudian setelah sholat ashar dan makan, anak-anak kembali pulang ke Bandung pada pukul 17.00
Alhamdulillah anak-anak senang dengan kegiatan ini dan semoga adanya Rihlah ini menjadi sarana untuk mereka agar lebih giat lagi dalam menghafal Al Quran, dan mereka pun mempunyai kesempatan yag sama sepeti anak lainnya dapat berekreasi.
[vc_row][vc_column][vc_column_text]Alhamdulillah Jazakumulloh khair, kini LAZ Al Hilal telah resmi dalam memberikan kemudahan kepada masyarakat dengan melayani masyarakat yang ingin berwakaf uang melalui Nazir Wakaf LAZ Al Hilal. Dengan menjadi nazir wakaf uang, LAZ Al Hilal secara resmi bisa mengelola dana wakaf.
Penyerahan sertifikat Nadzir Wakaf dilakukan oleh Sekretariat Divisi Bidang Pemberdayaan dan Nazhir Wakaf Badan Wakaf Indonesia (BWI) , Bapak Ahmad Nizar kepada Ketua Harian LAZ Al Hilal Bandung Bapak Iwan Setiawan pada Rabu Tanggal 11 Desember 2019.
LAZ Al Hilal terdaftar di BWI dengan nomor pendaftaran 3.3.00232 yang di tetapkan di Jakarta , tertanggal 06 Desember 2019. Surat Tanda Bukti Pendaftaran Nazhir LAZ Al Hilal berlaku selama lima tahun, hingga 06 Desember 2024.
LAZ Al Hilal pada sebulan yang lalu sudah melakukan presentasi rencana program wakaf uang untuk pengembangan LAZ Al Hilal di hadapan tim BWI Pusat, di Gedung Baitul Quran Taman Mini Indonesia Indah. Jakarta.
LAZ Al Hilal sejak tahun 2014 Alhamdulillah telah mengelola dana wakaf untuk Tanah, Gedung, Al Quran dan Pembangunan Masjid. Juga sudah mencetak alumni-alumni dari Pesantren Yatim Al Hilal yang sudah tersebar di Pesantren Favorit yaitu Pesantren Gontor.
Alhamdulillah dalam perjalanannya LAZ Al Hilal menerima wakaf dalam bentuk Uang yang kemudian menjadi Aset berupa tanah, gedung asrama dan saat ini sedang pembangunan Masjid Untuk Anak Yatim dan Santri Tahfidz Al Hilal. Selain itu LAZ Al Hilal juga menerima wakaf berupa Al Quran baik fisik ataupu Uang yang kemudian kami belikan Al Quran untuk Program Wakaf Al Qur’an Pelosok Negeri.
Kami disribusikan Al Quran wakaf dari para donatur wakaf kepada saudara muslim kita yang terkena bencana alam, yang masjid-masjid nya rusak dan Al Qur’an yang sudah tidak layak pakai. Selain ke Masjid juga disalurkan kepada Madrasah, TPA atau Santri tahfidz yang membutuhkan Al Qur’an terutama di pedalaman Indonesia. Alhamdulillah kami sudah menyalurkan Al Quran dari Aceh hingga ke Papua.
Dengan LAZ Al Hilal mendapatkan sertifikat badan Wakaf Uang dari BWI. Artinya, LAZ Al Hilal bisa menghimpun dan mengelola dana wakaf secara legal. Harapannya dengan adanya sertifikat dari BWI bisa menambah kepercayaan masyarakat untuk menitipkan dananya untuk program pembangunan Masjid, Asrama, Beasiswa santri yatim dan penghafal Al Qur’an serta Wakaf Al Qur’an Pelosok Negeri.[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]
[vc_row][vc_column][vc_column_text]Wakaf Quran Untuk Nelayan, Warga dan Masjid di Banten
Hari Ketiga Penyebaran Wakaf AlQuran – Alhamdulillah atas izin Allah SWT, kemarin tanggal 11 dan 12 LAZ Al – Hilal sudah menyebarkan wakaf AlQuran untuk Banten, dan hari ini LAZ Al-Hilal kembali menyebarkan Wakaf Qur’an (SWQ), dan kali ini akan disalurkan kepada nelayan dan masjid” sekitar yang berada di Selat Sunda-Banten.
Antusias Anak Anak dan Warga Nelayan di Labuan Banten menerima Al Quran
Setelah cukup beristirahat di Carita Kami melanjutkan perjalanan hari ke tiga, Jumat,13 Desember 2109, tujuan kami adalah pantai dan kampung nelayan di Labuan dan Panimbang. Kami menyusuri beberapa perkampungan dan salah satunya Masjid Caringin merupakan Masjid Tertua di Banten juga kami kunjungi. Alhamdulillah bisa bersilaturahmi dengan para Pengurus Masjid dan menyerahkan bantuan Al Quran dan Iqro.[/vc_column_text][apress_photo_gallery images=”16072,16073,16074″ images_size=”500×500″ number_items_per_row=”three” image_gutter=”10″][/vc_column][/vc_row]