Aceh Tamiang, 9 Desember 2025 – Tim tanggap bencana dari LAZISWAF Pesantren Al Hilal melanjutkan misi kemanusiaan di Aceh Tamiang pada hari Selasa (9/12). Di tengah cuaca yang masih diselimuti hujan, tim berfokus mengunjungi dan meninjau lokasi-lokasi yang paling terdampak, termasuk posko pengungsian, dapur umum, dan pusat pendidikan.

Tinjauan di Posko Pengungsian
Kunjungan di posko pengungsian dan dapur umum yang berlokasi di Kampung Sidodadi, Kecamatan Kejuruan Muda. Tim berinteraksi dengan para warga sekitar, memberikan dukungan moral, dan meninjau kebutuhan di dapur umum. Di tenda pengungsian ini, marikyang masih dihuni oleh 5 Kepala Keluarga (KK), termasuk bayi berumur 3 bulan. Mereka dilaporkan sudah dua minggu bertahan di lokasi pengungsian.

Selain memberikan bantuan logistik seperti beras, pampers, sembako dan Al-Qur’an baru sebagai pengganti yang rusak, tim menyempatkan diri bercengkerama sebentar dengan salah satu warga sekaligus selaku kepala Dusun. “Saat malam itu suara hujan dan angin kencang seperti suara jet dan berlangsung dari pukul setengah delapan malam, hingga jam 2 atau jam 3 pagi. Hingga jam 11 siang, air sudah se-lutut”. Ujarnya
Tim kemudian melanjutkan perjalanan untuk melihat langsung kondisi di Desa Sungai Liput, sebuah daerah yang dilaporkan paling parah terendam banjir di Aceh Tamiang. Pemandangan sepanjang perjalanan dan di desa tersebut menunjukkan betapa dahsyatnya bencana ini. Banyak rumah warga yang hancur, perabotan rumah tangga rusak parah, dan atap rumah rubuh. Objek Terseret Arus: Bahkan, perahu dari Sungai Liput pun terseret oleh luapan air yang sangat deras, hingga akhirnya terdampar di pinggir jalan.

Dalam kunjungan tersebut, tim juga menyempatkan untuk mengunjungi rumah salah satu keluarga pengurus Al-Hilal yang turut menjadi korban bencana, sebagai bentuk dukungan dan silaturahmi. Melihat langsung skala kerusakan yang luas ini, semoga musibah ini dapat menjadi pembelajaran berharga, dan menjadi sebab ampunan bagi seluruh saudara-saudara kita di Aceh Tamiang yang saat ini tengah berjuang bangkit dari keterpurukan.
Penulis: Indra Rizki









