Khadijah adalah segala-galanya bagi Rasulullah. Pada saat semua orang mendustakan Nabi, hanya Khadijah lah yang membenarkannya. Saat semua orang mengkufuri Nabi, hanya Khadijah lah yang mengimaninya. Saat semua orang menganiaya Nabi, hanya Khadijah lah yang melindunginya. Bahkan Khadijah lah orang pertama kali baik dari golongan laki-laki dan perempuan yang mempercayai dakwahnya.
Khadijah adalah rumah tangga yang dipenuhi dengan perjuangan dan pengorbanan. Dinamika dakwah benar-benar hidup di dalamnya. Sampai suatu hari, Rasulullah mengenang sosok Khadijah di depan para sahabat, beliau pun mengatakan dengan ungkapan yang sangat romantis,
“Sesungguhnya cintaku kepada Khadijah adalah anugerah.”
Suatu ketika, bertahun-tahun setelah Khadijah meninggal, Rasulullah ﷺ menemukan sebuah kalung yang pernah dikenakan oleh Khadijah. Ketika melihatnya, Nabi ﷺ mengingatnya dan mulai menangis dan berduka. Cintanya padanya tidak pernah mati, sehingga Aisyah pernah merasa cemburu padanya. Pernah Aisyah bertanya kepada Nabi Muhammad ﷺ apakah Khadijah adalah satu-satunya wanita yang layak dicintai.
Nabi ﷺ menjawab: “Dia percaya padaku ketika tidak ada orang lain yang melakukannya; dia menerima Islam ketika orang menolakku; dan dia membantu dan menghiburku saat tidak ada orang lain yang bisa membantuku.”
Sebelum turunnya risalah Islam, Siti Khadijah dijuluki ath-Thahirah (suci). Sebab, perempuan mulia itu tak pernah sekalipun ikut dalam arus gelombang zaman Jahiliyah. Selama Khadijah bersama Nabi ﷺ, Beliau tidak pernah menikahi wanita lain.
Informasi & Call Center
🌐 Website: www.alhilal.or.id
☎ Telpon: 022-2005079
📱 WA: 081 2222 02751
©️ Laz Al Hilal Copyright Picture