Pesantren Al Hilal, Bandung – Setiap makhluk hidup yang bernyawa pasti akan menemukan kematian. Baik itu tumbuhan, hewan, dan manusia. Namun, tak ada yang tahu pasti kapan dan cara kematiannya sendiri. Sebab, itu sudah menjadi ketetapan Allah SWT sebagai Sang Pencipta.
Allah SWT berfirman dalam QS. Ali Imran ayat 145 yang artinya:
“Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya. Barang siapa menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala dunia itu, dan barang siapa menghendaki pahala akhirat, Kami berikan (pula) kepadanya pahala akhirat itu. Dan kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.”
Dilansir dari berbagai sumber, ada satu kisah yang menceritakan tanda-tanda kematian yang diungkapkan malaikat kepada Nabi Yaqub AS.
Dalam kitab Majmu’at Rasail, karya ABu Hamid Al-Ghazali, bahwa malaikat maut (Izrail) bersahabat dengan salah satu nabi, yakni Nabi Yaqub AS. Suatu ketika, Nabi Yaqub AS menanyakan perihal kematian kepada malaikat Izrail.
“Aku menginginkan sesuatu yang harus kamu penuhi sebagai tanda persaudaraan kita,” kata Nabi Yaqub AS kepada malaikat maut.
“Apa itu?” tanya malaikat maut.
“Jika ajalku telah dekat, beri tahu aku,” kata Nabi Yaqub AS.
“Baik, akan aku penuhi permintaanmu. Aku tidak hanya mengirimkan satu utusanku, namun aku akan mengirimkan dua atau tiga utusanku,” jawab malaikat maut.
Setelah beberapa lama, malaikat maut pun kembali menemui Nabi Yaqub AS.
Nabi Yaqub AS bertanya, “Apakah engkau datang untuk berziarah atau mencabut nyawaku?”
“Aku datang untuk mencabut nyawamu,” jawab malaikat maut.
“Lantas, mana ketiga utusanmu?” tanya Nabi Yaqub AS.
“Sudah kukirim,” ucap malaikat maut.
“Putihnya rambutmu setelah hitamnya, lemahnya tubuhmu setelah kekarnya, dan bungkuknya badanmu setelah tegapnya. Wahai Yaqub, itulah utusanku untuk setiap bani Adam,” tutup malaikat maut.
Jika membaca kisah tersebut, maka jelas ada tiga tanda kematian yang diungkapkan oleh malaikat maut, yakni memutihnya rambut, melemahnya fisik, dan bungkuknya badan.
Jadi, ketika ada salah satu pada diri kita, itu tandanya malaikat maut telah mengirimkan utusannya. Maka dari itu, meskipun kematian tidak tahu kapan akan menghampiri hidup kita hendaknya selalu mempersiapkan diri untuk menghadapi utusan tersebut. Tak lupa, manfaatkan kehidupan yang diberikan Allah SWT dengan bertakwa kepadanya, menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya.
Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Baqarah ayat 197 yang artinya:
“Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal.”
Sebenarnya, kematian bukanlah suatu yang terlalu penting, melainkan sejauh mana persiapan kita menghadapi kematian, yaitu untuk selalu menyiapkan bekal dengan beramal salih