Contacts

92 Bowery St., NY 10013

+1 800 123 456 789

Kategori: Blog

Penyebab Dan Akibat Lemahnya Iman

Alhilal.or.id – Penyebab dan Akibat lemahnya iman. Karunia dan kenikmatan yang paling indah dan paling utama yaitu kenikmatan iman, tidak bisa dipungkiri lagi, iman adalah salah satu kunci utama untuk kita bisa masuk ke dalam surganya Allah SWT.

Namun tanpa kita sadari iman kita semakin sini semakin menurun atau menipi, lalu, apa saja penyebab iman kita melemah? dan apasih akibatnya jika iman kita lemah?

yuk mari simak info selengkapnya mengenai penyebab dan akibatnya jika iman kita lemah.

Penyebab Iman Melemah

  1. Menjauhi keteladanan dan pelajaran yang baik.
  2. Banyak berangan akan hal yang muluk-muluk.
  3. Terlalu sibuk mengurusi harta benda, istri dan anaka-anak.
  4. Terlalu berlebihan-lebihan dalam masalah makan, tidur, berjaga pada waktu malam, berbicara dan bergaul.
  5. Tenggelam dalam kesibukan duniawi, hingga menjadi hamba / budak dunia.
  6. Lingkungan yang hanya membahas soal permasalahan duniawi.
  7. Tidak mampu mencari ilmu syariat.
  8. Menjauhi lingkungan yang telah tercipta iklim keimanan hingga jangka waktu yang lama.

nah, hal-hal diatas tadi adalah sesuatu yang harus kita hindari, dimana hal tersebut dapat membuat iman kita melemah baik secara sadar dan tanpa kita sadari.

Akibat Bila Iman Kita Lemah

Sebagaimana yang kita ketahui, bahwa iman adalah kenikmatan yang tiada duanya yang Allah SWT berikan kepada kita, apa jadinya jika iman kita lemah?

  1. Terjerumus dalam kemaksiatan.
  2. Hati tidak tenang dan selalu resah.
  3. Mudah tergoda oleh godaan syaiton.
  4. Diri kita akan dikuasai oleh nafsu duniawi.

Sungguh, rugi orang orang yang tidak beriman, karena manisnya iman itu sungguh nikmat yang tiada duanya.

Semoga kita termasuk kedalam golongan orang-orang yang beriman.

Aamin…

5 Karakter Terbaik Bagi Wanita

Beberapa dari kita mungkin bertanya tanya, seperti apa sih karakter terbaik bagi wanita?

Diriwayatkan dari sahabat Abu Udzainah Ash-Shadafi radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

خَيْرُ نِسَائِكُمُ الْوَدُودُ الْوَلُودُ الْمُوَاتِيَةُ الْمُوَاسِيَةُ، إِذَا اتَّقَيْنَ اللهَ، وَشَرُّ نِسَائِكُمُ الْمُتَبَرِّجَاتُ الْمُتَخَيِلَّاتُ وَهُنَّ الْمُنَافِقَاتُ لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مِنْهُنَّ، إِلَّا مِثْلُ الْغُرَابِ الْأَعْصَمِ

“Sebaik-baik wanita di antara kalian adalah yang sangat sayang (cinta) kepada suami; yang memiliki banyak anak; tidak kasar; membantu suami dalam kebaikan; ketika mereka bertakwa kepada Allah. Dan seburuh-buruk wanita di antara kalian adalah yang suka berdandan/berhias (ketika keluar rumah); sombong; merekalah wanita-wanita munafik. Mereka tidak masuk surga, kecuali seperti burung gagak bersayap putih (maksudnya, sangat langka, pent.).” (HR. Baihaqi dalam As-Sunan 7: 82, dinilai shahih oleh Al-Albani dalam Ash-Shahihah no. 1849)

Berikut adalah 5 karakter terbaik untuk dimiliki oleh setiap wanita :

  1. Wanita yang “sangat sayang (cinta) kepada suami”. Suami tentu saja yang paling berhak mendapatkan sifat penyayang dari seorang wanita (istrinya). Seorang wanita shalihah tentu akan berusaha semaksimal mungkin untuk mencurahkan cinta dan kasih sayangnya, baik dalam bentuk kalimat yang lembut, sikap yang baik, ketika berinteraksi dengan sang suami. Sehingga cinta dan kasih sayang ini akan tercermin dalam ucapan (kata-kata), penampilan, sikap dan perbuatan, dan juga akhlak ketika berinteraksi dengan sang suami.
  2. Wanita yang “subur (memiliki banyak anak)”. Ini juga di antara karakter wanita yang terbaik. Meskipun demikian, apabila seorang wanita tertimpa suatu penyakit sehingga menyebabkan dirinya sulit (atau bahkan tidak bisa) memiliki anak, hal itu bukanlah kekurangan atau celaan (aib) baginya. Karena hal itu bukanlah perkara yang memang dia inginkan atau dia usahakan. Allah Ta’ala tentu tidak akan menghukumnya, dan tidaklah mengurangi keshalihannya.
  3. Wanita yang “tidak kasar”. Dia memiliki karakter yang tidak kasar dan keras. Namun dia bersikap taat, mendengar, dan senantiasa merespon suami dengan respon yang baik. Juga tidak bersikap sombong dan tinggi hati di hadapan suami sehingga tidak mau menunaikan hak suami.
  4. Wanita yang “ketika mereka bertakwa kepada Allah”. Sifat-sifat mulia tersebut hanyalah akan bermanfaat untuk seorang wanita jika mereka bertakwa kepada Allah Ta’ala, dia mengharapkan ridha dan pahala dari Allah Ta’ala, bukan karena motivasi-motivasi yang lainnya. Jika motivasinya bukan karena takwa kepada Allah Ta’ala, semuanya itu tentu tidak akan bermanfaat baginya.
  5. Wanita yang “membantu suami dalam kebaikan”. Dia berusaha membantu dan mensupport suami dalam kebaikan dan ketaatan kepada Allah Ta’ala. Itulah sumber kebahagiaan seorang wanita.

Semoga kita bisa menjadi wanita idaman, wanita yang dapat berbakti kepada orangtua kita ataupun pada suami.

Pemahaman Hadist “Tuntutlah Ilmu Sampai Ke Negeri China”?

Laz Al Hilal, Bandung – Di kalangan masyarakat tentu sudah tidak asing lagi dengan ungkapan “Tuntutlah ilmu walau sampai ke negeri China”. Para da’i, motivator dan yang lainnya kerap kali menggunakannya dalam berbagai kesempatan untuk menekankan betapa pentingnya mencari ilmu.

Inilah yang dianggap oleh sebagian orang sebagai hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Namun perlu diingat bahwa setiap buah yang akan dipanen tidak semua bisa dimakan, ada yang sudah matang dan keadaannya baik, namun ada pula buah yang dalam keadaan busuk. Begitu pula halnya dengan hadits. Tidak semua perkataan yang disebut hadits bisa kita katakan bahwa itu adalah perkataan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Boleh jadi yang meriwayatkan hadits tersebut ada yang lemah hafalannya, sering keliru, bahkan mungkin sering berdusta sehingga membuat hadits tersebut tertolak atau tidak bisa digunakan.

Penjelasan Derajat Hadits

Mayoritas ulama pakar hadits menilai bahwa hadits ini adalah hadits dho’if (lemah) dilihat dari banyak jalan.

Syaikh Isma’il bin Muhammad Al ‘Ajlawaniy rahimahullah telah membahas panjang lebar mengenai derajat hadits ini dalam kitabnya ‘Mengungkap kesamaran dan menghilangkan kerancuan terhadap hadits-hadits yang sudah terkenal dan dikatakan sebagai perkataan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam’ pada index huruf hamzah dan tho’. Dalam kitab beliau tersebut, beliau mengatakan bahwa hadits ini diriwayatkan oleh Al Baihaqi, Al Khotib Al Baghdadi, Ibnu ‘Abdil Barr, Ad Dailamiy dan selainnya, dari Anas radhiyallahu ‘anhu. Lalu beliau menegaskan lemahnya (dho’ifnya) riwayat ini. Dinukil pula dari Ibnu Hibban –pemilik kitab Shohih-, beliau menyebutkan tentang batilnya hadits ini. Sebagaimana pula hal ini dinukil dari Ibnul Jauziy, beliau memasukkan hadits ini dalam Mawdhu’at (kumpulan hadits palsu).

Dinukil dari Al Mizziy bahwa hadits ini memiliki banyak jalan, sehingga bisa naik ke derajat hasan.

Adz Dzahabiy mengumpulkan riwayat hadits ini dari banyak jalan. Beliau mengatakan bahwa sebagian riwayat hadits ini ada yang lemah (wahiyah) dan sebagian lagi dinilai baik (sholih).

Dengan demikian semakin jelaslah bagi para penuntut ilmu mengenai status hadits ini. Mayoritas ulama menilai hadits ini sebagai hadits dho’if (lemah). Ibnu Hibban menilai hadits ini adalah hadits yang bathil. Sedangkan Ibnul Jauziy menilai bahwa hadits ini adalah hadits maudhu’ (palsu).

Adapun perkataan Al Mizziy yang mengatakan bahwa hadits ini bisa diangkat hingga derajat hasan karena dilihat dari banyak jalan, pendapat ini tidaklah bagus (kurang tepat). Alasannya, karena banyak jalur dari hadits ini dipenuhi oleh orang-orang pendusta, yang dituduh dusta, suka memalsukan hadits dan semacamnya. Sehingga hadits ini tidak mungkin bisa terangkat sampai derajat hasan.

Adapun Al Hafizh Adz Dzahabiy rahimahullah mengatakan bahwa sebagian jalan dari hadits ini ada yang sholih (dinilai baik). Maka kita terlebih dahulu melacak jalur yang dikatakan sholih ini sampai jelas status dari periwayat-periwayat dalam hadits ini. Namun dalam kasus semacam ini, penilaian negatif terhadap hadits ini (jarh) lebih didahulukan daripada penilaian positif (ta’dil) dan penilaian dho’if terhadap hadits lebih harus didahulukan daripada penilaian shohih sampai ada kejelasan shohihnya hadits ini dari sisi sanadnya. Dan syarat hadits dikatakan shohih adalah semua periwayat dalam hadits tersebut adalah adil (baik agamanya), dhobith (kuat hafalannya), sanadnya bersambung, tidak menyelisihi riwayat yang lebih kuat, dan tidak ada illah (cacat). Inilah syarat-syarat yang dijelaskan oleh para ulama dalam kitab-kitab Mustholah Hadits (memahami ilmu hadits).

Seandainya Hadits Ini Shohih?

Seandainya hadits ini shohih, maka ini tidak menunjukkan kemuliaan negeri China dan juga tidak menunjukkan kemuliaan masyarakat China. Karena maksud dari ‘Tuntutlah ilmu walau sampai ke negeri China’ –seandainya hadits ini shohih- adalah cuma sekedar motivasi untuk menuntut ilmu agama walaupun sangat jauh tempatnya. Karena menuntut ilmu agama sangat urgen sekali. Kebaikan di dunia dan akhirat bisa diperoleh dengan mengilmui agama ini dan mengamalkannya.

Dan tidak dimaksudkan sama sekali dalam hadits ini mengenai keutamaan negeri China. Namun, karena negeri China adalah negeri yang sangat jauh sekali dari negeri Arab sehingga Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memisalkan dengan negeri tersebut. Tetapi perlu diingat sekali lagi, ini jika hadits tadi adalah hadits yang shohih. Penjelasan ini kami rasa sudah sangat jelas dan gamblang bagi yang betul-betul merenungkannya.

Empat Cara Bersyukur Kepada Allah

Keinginan manusia banyak sekali. Terkadang kita tidak pandai bersyukur kepada Allah. Padahal Allah telah memerintahkan kita untuk bersyukur.⁣

Allah juga telah menyebutkan jika pandai bersyukur seperti mengucapkan alhamdulillah, maka akan ditambah nikmat kita. Allah Ta’ala berfirman dalam Al-Quran:⁣

“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu. Jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS. Ibrahim : 7).⁣

Selain ditambah nikmatnya, manusia yang bersyukur dapat disayang Allah. Hal ini telah disebutkan dalam Hadist Abu Daud.

“Jika engkau tidak mampu membalasnya maka doakan dia hingga engkau merasa bahwa engkau telah mensyukuri kebaikan tersebut, karena sesungguhnya Allah SWT sangat cinta kepada orang-orang yang bersyukur.” (HR. Abu Daud).⁣

Mensyukuri nikmat Allah, juga akan diampuni dosa-dosanya. Hal ini berdasarkan hadist riwayat Hakim dan Baihaqi.⁣

Rasulullah SAW. bersabda : “Allah SWT tidak memberi suatu nikmat kepada seorang hamba kemudian ia mengucapkan Alhamdulillah. Kecuali Allah SWT menilai ia telah mensyukuri nikmat itu. Apabila dia mengucapkan Alhamdulillah yang kedua, maka Allah SWT akan memberinya pahala yang baru lagi. Apabila dia mengucapkan Alhamdulillah untuk yang ketiga kalinya, maka Allah SWT mengampuni dosa-dosanya.” (HR. Hakim dan Baihaqi).⁣

Jadi Sahabat Al Hilal masih tidak mau bersyukur kepada Allah SWT?⁣

Informasi & Call Center⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣
🌐 Website: www.alhilal.or.id⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣
☎ Telpon: 022-2005079⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣
📱 WA: 081 2222 02751⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣
©️ Laz Al Hilal Copyright Picture⁣⁣⁣

Tetaplah Bersyukur

Laz Al Hilal, Bandung – Sungguh sangat banyak karunia dan nikmat yang telah Allah berikan kepada hamba-hambanya. Bahkan jika seluruh air lautan dijadikan tinta untuk menuliskan nikmat-nikmat Allah, maka sampai seluruh air lautan itu habis pun masih belum cukup untuk menuliskan semuanya.

Karena itu, sudah sepantasnya bagi seorang hamba yang beriman untuk bersyukur kepada-Nya. Bersyukur adalah cara seorang hamba untuk berterima kasih kepada Allah SWT atas segala nikmat yang telah dilimpahkan kepadanya. Rasa syukur merupakan bentuk pengakuan seorang hamba bahwa ada keterlibatan Allah di balik setiap nikmat yang diterimanya.⁣⁣

Bersyukur merupakan bukti bahwa seseorang cinta dan ridha terhadap Sang Pemberi nikmat, Allah SWT. Jika ada kecintaan dan keridhaan di dalam hati seseorang, maka ia akan senantiasa bersyukur, sekecil apapun nikmat yang diterimanya. Berbeda jika seseorang sudah dikuasai oleh keangkuhan, maka sebesar apapun nikmat yang diterimanya, ia tetaplah ingkar dan menafikan peran Tuhan di balik semua itu, ia merasa bahwa semua itu adalah hasil jerih payahnya sendiri.⁣

Allah SWT secara tegas menyampaikan tentang perlakuan berbeda yang akan diterima antara mereka yang senantiasa bersyukur dan mereka yang selalu ingkar terhadap nikmat-Nya. Bahwa siapa yang pandai bersyukur, maka Allah berjanji akan menambahkan nikmat kepadanya, dan barangsiapa yang kufur nikmat, maka ingatlah sesungguhnya siksa Allah sangat pedih bagi mereka yang ingkar.⁣⁣

Berikut ini beberapa ayat alquran tentang bersyukur yang mencakup perintah untuk senantiasa bersyukur, peringatan bagi mereka yang enggan bersyukur, serta kabar gembira tentang balasan yang akan Allah berikan kepada orang-orang yang mau bersyukur.⁣⁣

وَالْبُدْنَ جَعَلْنَاهَا لَكُمْ مِنْ شَعَائِرِ اللَّهِ لَكُمْ فِيهَا خَيْرٌ فَاذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ عَلَيْهَا صَوَافَّ فَإِذَا وَجَبَتْ جُنُوبُهَا فَكُلُوا مِنْهَا وَأَطْعِمُوا الْقَانِعَ وَالْمُعْتَرَّ كَذَلِكَ سَخَّرْنَاهَا لَكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ⁣⁣
⁣⁣
Dan telah Kami jadikan unta-unta itu untuk kamu sebagai bagian dari syi’ar Allah, kamu memperoleh kebaikan yang banyak padanya. Maka sebutlah nama Allah ketika kamu menyembelihnya dalam keadaan berdiri (dan sudah terikat). Kemudian apabila telah roboh (mati), maka makanlah sebahagiannya dan berilah makan kepada fakir miskin yang tidak meminta-minta dan yang meminta-minta. Demikianlah Kami telah menundukkan unta-unta itu untuk kamu, mudah-mudahan kamu bersyukur. – (Q.S Al-Hajj: 36)⁣⁣

Wasiat Rasulullah SAW Bahwa Kehidupan Dunia tak Abadi

Allah SWT berpesan pada pelbagai ayat tentang hakikat, kedudukan, dan sifat dunia yang memiliki nilai rendah, hina, dan bersifat fana.

Dalam surat Faathir ayat 5, Allah menekankan bahwa janji-Nya adalah benar. Dan, setiap manusia janganlah sekali-kali teperdaya dengan kehidupan dunia dan tertipu oleh pekerjaan setan.⁣

Di ayat lain dalam surat Al-Hadid ayat 20, Allah berfirman: ⁣

ٱعْلَمُوٓا۟ أَنَّمَا ٱلْحَيَوٰةُ ٱلدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَزِينَةٌ وَتَفَاخُرٌۢ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِى ٱلْأَمْوَٰلِ وَٱلْأَوْلَٰدِ كَمَثَلِ غَيْثٍ أَعْجَبَ ٱلْكُفَّارَ نَبَاتُهُۥ ثُمَّ يَهِيجُ فَتَرَىٰهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُونُ حُطَٰمًا وَفِى ٱلْاَخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيدٌ وَمَغْفِرَةٌ مِّنَ الـلَّـهِ وَرِضْوَٰنٌ وَمَا ٱلْحَيَوٰةُ ٱلدُّنْيَآ إِلَّا مَتَٰعُ ٱلْغُرُورِ⁣

”Ketahuilah bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan, dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-bangga tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani, kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.”⁣

Di ayat lain dalam surat Al-Hadid ayat 20, Allah berfirman, Ketahuilah bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan, dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-bangga tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani, kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian hancur.

Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.⁣

Informasi & Call Center⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣
🌐 Website: www.alhilal.or.id⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣
☎ Telpon: 022-2005079⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣
📱 WA: 081 2222 02751⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣
©️ Laz Al Hilal Copyright Picture

Sedekah Madu Untuk Anak Yatim & Penghafal Qur’an

Assalamualaikum sahabat Al Hilal, ada kabar baik untuk Sahabat Al Hilal kini Al Hilal mempunyai program baru yaitu “Sedekah Madu Untuk Anak Yatim & Penghafal Qur’an” mengapa perlu wakaf madu, madu adalah salah satu vitamin yang bisa mengatasi berbagai penyakit dan bisa menjaga imun pada tubuh.⁣⁣⁣

Santri Al Hilal penghafal Al Quran perlu sekali menjaga imunitas tubuhnya, karena menghafal Al Qur’an akan lebih baik juga keadaan sehat, dan seperti sabda Rasulullah SAW, ⁣⁣⁣

”Barangsiapa yang minum madu tiga tegukan dalam setiap bulan, dia tidak akan terkena bala’ yang besar.” (hadits Ibnu Majah)⁣⁣⁣

Rasulullah SAW begitu yakin madu akan mengatasi berbagai penyakit. Keyakinan Rasulullah SAW bahwa madu mengandung obat bagi manusia karena telah difirmankan Allah SWT dalam Al Quran, sampai-sampai Allah membuat satu surat dalam kitab suci Al Quran yang mengambil nama an-nahl (lebah) yang kemudian memproduksi madu.⁣⁣⁣

Jadi memang bukanlah hanya pakaian saja yang di perlukan para santri Al Hilal namun kesehatan santri adalah hal utama yang penting dari semua, dan sedekah yang akan di berikan kepada santri akan menjadi pahala, di karenakan sesendok madu yang santri minum mengalirkan pahala karena akan melantunkan ayat-ayat Qur’an di bibir mungil para santri Al Hilal. ⁣⁣⁣

Yuk sedekah madu untuk para santri penghafal Al Qur’an, karena sedekah tidak akan mengurangi rezekimu dan mengalirkan pahala, sedekah di mulai dari Rp. 50.000 dan melalui:⁣⁣⁣

Rekening Sedekah Madu Untuk Santri⁣⁣⁣
Bank Mandiri⁣⁣⁣⁣⁣
🏧 1320012549953⁣⁣⁣⁣
A.n YAYASAN AL HILAL ⁣RANCAPANGGUNG⁣ ⁣⁣⁣

Informasi & Call Center⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣
🌐 Website: www.pesantrenalhilal.com⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣
☎ Telpon: 022-2005079⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣
📱 WA: 081 2222 02751⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣
©️ Pesantren Al Hilal Copyright Picture⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣

Agar Olah Raga Bersepeda Berpahala

Alhamdulillah olahraga sepeda mulai digemari di zaman ini. Olahraga bersepeda olahraga yang bagus dan cukup aman karena tidak terlalu memberatkan sendi. Olahraga ini cocok untuk berbagai usia termasuk orang tua sekalipun.⁣

Di zaman ini, kita sangat perlu melakukan olahraga secara rutin, karena di zaman ini kita dimanjakan dengan berbagai macam sarana dan fasilitas yang menyebabkan tubuh kita kurang bergerak atau bahkan malas bergerak. Agama Islam pun mengajarkan agar kita selalu sehat dan kuat. Salah satu cara yang paling baik menjaga kesehatan dan stamina adalah dengan berolahraga rutin.⁣

Syaikh Shalih Al-Fauzan menjelaskan⁣

أن المؤمن القوي في إيمانه ، والقوي في بدنه وعمله : خيرٌ من المؤمن الضعيف في إيمانه أو الضعيف في بدنه وعمله ؛ لأن المؤمن القوي يُنتج ويَعمل للمسلمين وينتفع المسلمون بقوته البدنية وبقوته الإيمانية وبقوته العملية⁣

“(Yaitu) Seorang mukmin yang kuat iman dan kuat badan serta amalnya, ini lebih baik daripada seorang mukmin yang lemah imannya dan lemah badan serta amalnya, karena mukmin yang kuat akan produktif dan memberikan manfaat bagi kaum muslimin dengan kekuatan badan, iman dan amalnya.” [Al-Muntaqa 5/380]⁣

Bagi yang hendak melakukan olahraga bersepeda hendaknya kita memperhatikan beberapa poin berikut:⁣

Pertama: kita niatkan olahraga agar badan sehat dan mudah melakukan berbagai macam ibadah dan kebaikan yang bermanfaat bagi manusia⁣

Kedua: Hindari berlebihan dalam membeli sepeda dan aksesorisnya. Tidak harus sepeda yang mahal atau sepeda sport. Jika memang mampu, maka Alhamdulillah, tetapi apabila tidak mampu jangan dipaksakan dan jangan sampai terkesan boros.⁣

Ketiga: olahraga hukumnya mubah. Hendaknya jangan sampai hal yang mudah ini melalaikan kita dari tugas yang utama semisal ibadah yang wajib. Hindari bersepeda sampai berlebihan karena salah satu tanda Allah berpaling dan tidak peduli dengan hambaNya.⁣

Keempat: Hindari adu gengsi dengan bersepeda terlalu jauh jaraknya, Menempuh jarak sampai puluhan bahkan ratusan kilometer, lalu pamer di grup, screenshot dan menyebarkan di berbagai macam sosmed.⁣

Kelima: Hindari bersepeda dengan rasa sombong dan mendominasi di jalan raya dengan menutup jalan bagi kendaraan lainnya.

Pastinya mimin yakin nih poin-poin diatas hanya segelintir oknum saja yang melakukannya. Jangan sampai sahabat Al Hilal melakukan berbanding balik dari point-point tersebut ya!⁣

Informasi & Call Center⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣
🌐 Website: www.alhilal.or.id⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣
☎ Telpon: 022-2005079⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣
📱 WA: 081 2222 02751⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣
©️ Laz Al Hilal Copyright Picture⁣⁣⁣

Seperti Bayangan

“Dunia ini seperti bayangan, jika kamu mencoba untuk menangkapnya, kamu tidak akan pernah bisa melakukannya. Tapi jika kamu berpaling kepadanya, tidak ada pilihan baginya selain mengikutimu.” – ibn Qayyim Al-Jawziyyah⁣

Petuah tersebut mempunyai makna bahwa dunia itu tak dapat dikuasai dengan nafsu untuk memperkaya diri. Makin kita bernafsu untuk mengejar dunia, maka akan makin terasa miskinlah diri kita. Kejarlah urusan akhirat, maka kita akan merasa cukup dengan dunia yang kita miliki.⁣

Bayangan yang kita lihat tidak dapat kita tangkap. Dengan membalikkan badan, maka kita akan menghadap sumber cahaya, yaitu matahari. Matahari tersebut ibarat akhirat, yang apabila kita dekati maka kita akan semakin dekat dengan sumber cahaya tersebut, dan bayangan kita pun (dunia) akan terus mengikuti kita. Hal sebaliknya jika kita menghadap bayangan dan mengejarnya. Maka bayangan tidak dapat digapai, sedangkan sumber cahaya akan semakin jauh.

Bukan Kurang Piknik, tapi Kurang Silaturahmi

Silaturahmi ibadah yang sangat mulia, mudah dan membawa berkah. Para ulama menyarankan supaya kaum muslimin hendaknya tidak melalaikan dan melupakannya. Karena itu merupakan ibadah yang paling indah berhubungan dengan manusia, sehingga perlu meluangkan waktu untuk melaksanakannya.⁣⁣

Demikian banyak dan mudahnya alat transportasi dan komunikasi, seharusnya menambah semangat saya untuk bersilaturahmi. Bukankah silaturahmi merupakan satu kebutuhan yang dituntut fitrah manusia? Karena dapat menyempurnakan rasa cinta serta interaksi sosial antar umat manusia. Silaturahmi juga merupakan dalil dan tanda kedermawanan serta ketinggian akhlak seseorang.

Apalagi umat Islam telah diperintahkan oleh Allah SWT untuk menjaga hubungan silaturahmi

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ ٱتَّقُوا۟ رَبَّكُمُ ٱلَّذِى خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَٰحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَآءً ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ٱلَّذِى تَسَآءَلُونَ بِهِۦ وَٱلْأَرْحَامَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا⁣⁣

Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu. (Q.S. An-Nisaa: 1)⁣⁣

Al-Quran menggambarkan bahwa silaturahmi merupakan salahsatu bentuk pelaksanaan ibadah seorang hamba kepada Rabb-nya. Dan hadis melukiskan bahwa orang yang senantiasa silaturahmi akan dipanjangkan umurnya serta diperluas rizkinya.

Informasi & Call Center⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣
🌐 Website: www.alhilal.or.id⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣
☎ Telpon: 022-2005079⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣
📱 WA: 081 2222 02751⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣
©️ Laz Al Hilal Copyright Picture⁣⁣⁣

×