ﻟَﻴْﺲَ اﻟﻐﻨﻰ ﻋَﻦْ ﻛَﺜْﺮَﺓِ اﻟﻌَﺮَﺽِ، ﻭَﻟَﻜِﻦَّ اﻟﻐِﻨَﻰ ﻏِﻨَﻰ اﻟﻨَّﻔْﺲِ
“Bukanlah kekayaan itu dengan banyaknya harta dunia, akan tetapi kekayaan yang hakiki itu adalah kaya akan jiwa.”
(HR Al-Bukhäri-Muslim).
Kekayaan jiwa juga dimaknai dengan ladang terbesar yang wajib disyukuri setiap waktu. Kekayaan jiwa mampu melakukan banyak keajaiban. Dengannya, seseorang akan mampu melakukan perintah Allah di saat manusia lain mengingkari-Nya. Saudara akan mampu bersyukur saat orang lain kufur.
Saudara merasa berkah disaat yang lain resah. Dengan kekayaan jiwa saudara tidak cukup dimata orang lain menjadi cukup. Kekayaan jiwa membuat saudara menjadi kaya di tengah kesempitan, sesuatu yang berat di mata orang menjadi ringan di hadapan saudara. Memaafkan adalah pilihan terbaik saudara saat yang lain mengukir rasa dendam. Maka kekayaan jiwa adalah kekayaan sejati. Subhanallah.