Contacts

92 Bowery St., NY 10013

thepascal@mail.com

+1 800 123 456 789

Kategori: Blog

Memperbanyak Istigfar

Istighfar adalah permohonan ampun seseorang kepada Allah dengan lisan dari segala bentuk kejahatan dan kezaliman yang telah ia perbuat. Istighfar wajib dilantunkan seseorang sebelum memanjatkan zikir maupun doa agar dapat diterima Allah SWT.

Secerdas apa pun seseorang takkan mampu mengetahui dan menghitung jumlah dosa yang telah ia perbuat dalam sehari, baik dalam bentuk fisik maupun batin. Maka, dengan istighfar dapat menghapus dosa-dosa yang menjadi penghalang terkabulnya doa karena hanya Allah Zat yang Mahapengampun lagi Mahapengasih.

إِنَّهُ لَيُغَانُ عَلَى قَلْبِى وَإِنِّى لأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ فِى الْيَوْمِ مِائَةَ مَرَّةٍ⁣

“Ketika hatiku malas, aku beristighfar pada Allah dalam sehari sebanyak seratus kali.” (HR. Muslim no. 2702).⁣

Sedekah Memudahkan Urusan & Menenangkan Hati

Ditengah kondisi mencekam di negeri ini, yakni berbagai bencana yang menimpa, menyadarkan kita perlunya berbanyak-banyak menunaikan sedekah. Bekerja sama dengan Allah Swt untuk memudahkan segala urusan kita pasti akan sangat menguntungkan.

Dia adalah zat yang maha mengetahui segala keinginan hambanya. Allah swt mempunyai banyak program amalan dalam bekerja sama untuk mensukseskan urusan kita. Salah satunya adalah sedekah. Yups, sedekah adalah investasi terbaik dalam menjalankan suatu misi tapi tidak berlawanan arah dari ajaran agama islam.⁣⁣

Silahkan transfer ke rekening bank mandiri 132.00.1254.995.3 a.n yayasan alhilal

Informasi & Call Center⁣⁣
🌐 Website: www.alhilal.or.id⁣⁣
☎ Telpon: 022-2005079⁣⁣
📱 WA: 081 2222 02751

PERBEDAAN QURBAN NADZAR DENGAN QURBAN SUNNAH

Meski sama-sama ibadah yang dilaksanakan dengan jalan berqurban namun terdapat perbedaan mendasar antara qurban nadzar dan qurban sunnah. Salah satu perbedaan mendasar tersebut dilihat dari hukumnya di mana Qurban Nadzar adalah KEWAJIBAN (berdosa jika ditinggalkan) sementara Qurban Sunnah hukumnya hanya DIANJURKAN (tidak berdosa jika ditinggalkan).

Qurban atau Kurban adalah salah satu ibadah yang dilaksanakan di Bulan Dzulhijjah oleh umat islam selepas melaksanakan shalat ied pada perayaan hari idul adha. Pada dasarnya hukum Qurban ini adalah SUNNAH MUAKKAD, yang artinya adalah ibadah yang dianjurkan dengan penekanan keras (muakkad).

Tentunya penekanan keras ini berlaku bagi mereka yang diberikan kemampuan finansial untuk berkurban. Dengan hukum dasar Sunnah Muakkad, ibadah Qurban bisa naik hukumnya menjadi WAJIB, dalam arti harus dilaksanakan sebab apabila ditinggalkan mendapatkan dosa sementara bila dilaksanakan akan mendapatkan pahala. Quran ini menjadi wajib hukumnya apabila menjadi bagian dari NADZAR. Artinya seseorang berjanji demi nama Allah SWT akan melakukan qurban apabila yang dikehendakinya terwujud.

PENYEMBELIHAN HEWAN KURBAN HARUS DALAM 1 SAYATAN

Salah satu momen yang paling ditunggu saat idul adha adalah, prosesi hewan kurban disembelih. Proses ini merupakan yang paling sakral karena sejumlah ketentuan harus dijalankan, salah satunya wajib menggunakan pisau atau golok yang tajam untuk menyembelih hewan qurban.

Makanya, pihak panitia hewan kurban biasanya akan menggunakan golok atau pisau sayat berkualitas terbaik agar proses penyembelihan hewan kurban berjalan lancar sesuai dengan ketentuan. Selain itu, menyembelih hewan kurban pun harus dalam satu sayatan.

Selain itu, ada beberapa syarat lainnya, yakni juru sembelih hewan qurban harus sehat jasmani dan rohani, membaca kalimat Tasmiyah sebelum menyembelih, dan penyembelihan hewan qurban harus dilakukan dengan satu kali sayatan atau beberapa kali gerakan tanpa mengangkat pisau.

syarat penyembelihan hewan qurban tersebut (harus satu kali sayatan atau dilakukan dalam beberapa kali gerakan tanpa mengangkat pisau) diberlakukan agar proses penyembelihan tidak menyakiti hewan qurban.

Selain itu, proses ini pun akan membuat hewan qurban jadi lebih cepat mati, dan tidak mengalami stres. Faktanya, stres yang dialami hewan qurban bisa membuat daging hewan qurban mengandung asam laktat, sehingga pH daging menjadi rendah. Kondisi ini akan membuat kualitas daging hewan qurban menjadi lebih rendah.

Hal ini dapat terlihat dari warna daging hewan qurban yang berwarna merah muda, atau merah cerah, dengan tekstur yang lebih kenyal tapi tidak lunak. Tentu kondisi ini jauh berbeda dengan daging hewan qurban yang mengalami stres dulu dan melewati rasa sakit saat penyembelihan.

Meskipun begitu, kamu harus hati-hati karena stres yang dialami hewan qurban tidak hanya disebabkan karena proses penyembelihan yang tidak baik, tapi juga bisa terjadi karena perlakuan orang-orang di sekitar hewan qurban yang akan disembelih justru membuatnya jadi takut sebelum disembelih.  Misalnya, dengan sengaja memamerkan golok yang sudah tajam pada hewan qurban, memperlihatkan proses penyembelihan hewan lainnya, menakut-nakuti hewan qurban, dan perlakukan buruk lainnya yang berujung kepada timbulnya stres pada hewan qurban yang akan disembelih.

MENGUNGKIT 4 FAKTA IDUL ADHA

Idul Adha 10 Dzulhijjah 1441 H jatuh pada hari Jumat, 31 Juli 2020. Nah, berikut fakta-fakta Idul Adha :

1. Pelaksanaan Sholat

Pelaksanaan sholat idul adha dilakukan dengan dua rakaat secara berjamaah. Sholat Idul Adha didahului niat berbunyi “ushalli rak’ataini sunnata li idil adhlha” dan ditambah ‘imaman” bila menjadi imam, dan “makmuman” bila menjadi makmum.

2. Sembelih Hewan

Setelah pelaksanaan sholat Idul Adha, ritual ibadah lain yang dilakukan, yakni penyembelihan hewan. Biasanya, hewan yang disembelih berupa sapi maupun kambing.

4. Puasa Sunnah

Sebelum merayakan Lebaran Idul Adha 2019, umat muslim biasanya melaksanakan puasa sunnah tarwiyah dan arafah. Puasa tersebut biasanya dilaksanakan pada 8 dan 9 Dzulhijah secara berturut-turut.

5. Beda dengan Idul Fitri

Perayaan idul adha dan Idul Fitri memiliki makna yang berbeda. Idul Adha dirayakan untuk memperingati peristiwa kurban yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim. Sedangkan Idul Fitri sebagai perayaan puncak ibadah puasa satu bulan penuh.

TAU KAH KALIAN, BERKURBAN ADALAH BENTUK KITA CINTA KEPADA ALLAH

Nabi Ibrahim Alaihissalam di uji oleh Alloh dengan perintah menyembelih anaknya yang beliau sangat cintai. Orang tua mana yang tega menyembelih anaknya sendiri ? Namun Ibrahim mampu membuktikan kecintaan kepada Alloh lebih daripada segalanya dan beliau pun dengan penuh ketaatan melaksankan perintah Alloh.

Dengan KeMaha-Murahan dan Kasih Sayang Alloh kemudian digantikanlah Ismail dengan Kambing Gibas.

Allah Ta’ala berfirman,

لَنْ يَنَالَ اللَّهَ لُحُومُهَا وَلَا دِمَاؤُهَا وَلَكِنْ يَنَالُهُ التَّقْوَى مِنْكُمْ

“Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya.” (QS. Al Hajj : 37)

Terkadang kecintaan kita terhadap anak anak atau orang tua kita mengalahkan segalanya hingga melupakan kecintaan yang sesungguhnya yaitu kecitaan yang seharusnya menjadi haq Alloh, di rengut oleh hamba-Nya. Ini merupakan suatu kesalahan jika Alloh Subhanahu wa Ta’ala tidak di dahulukan.
Maka dengan itu suri tauladan Nabi Ibrahim Allaihissalam menjadi momentum terindah bagi kita untuk membuktikan dengan bersegera meraih cinta Alloh yang sejati dengan berqurban..

Selain itu sudah selayaknya lah kita membahagiakan orang-orang yang dalam keseharianya jangankan memakan daging untuk makan seadanya saja harus bergelut dengan keringat hingga mengorbakan nyawa, di negeri kita pun masih banyak orang-orang yang kekurangan gizi, karena sulitnya memperjuangkan hidup. Sebagai bukti kecintaan kita terhadap Alloh dan rasa peduli kita terhadap sesama maka berqurban dengan qurban terbaiklah jalan untuk meraih kemuliaan dan jalan untuk membahagiakan saudara-saudara kita.

INILAH PERSAUDARAAN ANTARA KURBAN DAN HAJI

Sejak bulan lalu, jutaan saudara muslim di dunia berbondong-bondong men jadi tamu Allah dalam menyempurnakan rukun Islam. Dari segala penjuru mereka mendatangi langsung kiblat shalatnya dan menjalankan rukun-rukun haji. Layaknya saudara muslim di tanah air, sejak pekan ketiga Agustus, secara bergiliran mereka berangkat menuju Tanah Suci.

Hari raya tersebut merupakan peristiwa penting dalam kehidupan seorang muslim, sebab hari tersebut berkaitan dengan sejarah kemanusia an yang direkam lewat ibadah haji dan kurban. Ibadah haji yang terdiri dari umrah dan haji merupakan titik kulminasi dari proses pencarian kesempurnaan hidup baik secara individu dan sosial. Dimana semua bermuhasabah kepada Allah SWT dalam takaran mendekatkan diri dan menggapai ridha-Nya.

Ketika para calon haji mening gal kan rumahnya, berpisah dengan keluarga, sanak saudara dan orangorang dekat yang dicintai, meninggalkan harta bendanya selain bekal yang diperlukan selama perjalanannya. Mereka pun harus meninggalkan negeri, kampung halaman, dan tanah air kelahirannya untuk memenuhi panggil an Allah SWT menuju tanah suci.

Peristiwa itulah yang akan terjadi ketika seseorang dipanggil oleh Allah SWT dengan kematian menuju tanah abadi (kubur). Semua itu menjadi pengingat kita kepada kematian dan perjalanan akhirat. Dengan demikian seseorang yang akan menunaikan iba dah haji diharapkan lebih me nyadari dan memahami makna dari per jalanan yang sebaik-baiknya, ke mudian diaplikasikan dalam ke hidupan.

Ibadah haji dan kurban seperti kesatuan penghambaan terhadap Allah SWT yang tak dapat dipisahkan satu sama lain, baik dari sisi historis, waktu pelaksanaan, dan fadhilah atau manfaatnya. Umat Islam di seluruh penjuru dunia mengiringi Haji dengan melaksanakan sholat Idul Adha dan menyembelih hewan kurban sebagai syi’ar agama Allah.

Seperti firman Allah SWT dalam surat Al Kautsar, “Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkurbanlah.” Idul Adha sendiri maknanya adalah kembali berkurban, yakni menyembelih kambing, sapi, atau unta, dengan syarat-syarat tertentu.

Diriwayatkan dari ‘Aisyah RA, ia berkata, bahwa Nabi SAW bersabda: “Tidak ada suatu amalan pun yang dilakukan oleh manusia pada Hari Raya Kurban, lebih dicintai Allah selain dari menyembelih hewan kurban. Sesungguhnya hewan kurban itu kelak di hari kiamat akan datang beserta tanduk-tanduknya, bulubulunya dan kuku-kukunya, dan sesungguhnya sebelum darah kurban itu menyentuh tanah, ia (pahalanya) telah diterima di sisi Allah, maka beruntunglah kalian semua dengan pahala kurban itu,” (HR. Tirmidzi, no: 1413).

Sebagai kompilasi beribadah, Haji dan Kurban secara normatif merupakan syariat yang terkait dan disyariatkan pada tahun yang sama, yaitu pada tahun ke-6 Hijriah. Kedua, syariat tersebut ditetapkan oleh Allah bukan tanpa tujuan. Tetapi sesungguhnya melalui sarana ibadah haji dan kurban manusia dapat berkomunikasi secara spiritual dengan Tuhannya.

Secara garis besar ada dua tujuan utama dalam ibadah haji dan kurban yaitu pertama, melalui syariat ibadah tersebut Allah sengaja memberikan kesempatan kepada manusia untuk berkompetisi dalam hidupnya, me mi lih sesuatu yang baik diantara yang jelek bagi dirinya baik secara individual maupun secara komunal dan sosial. Kedua, melalui sarana ibadah manusia dapat secara bertahap menuju kesempurnaan jiwa yang tidak akan berakhir dengan kematian dan tidak berakhir dalam batas-batas dunia.

QURBAN DARI RUMAH ⁣ untuk YATIM PEDESAAN BERSAMA AL HILAL

Ibadah Haji Tahun ini terhambat karena terjadi nya pandemi virus corona. Maka sebagai ibadah penggantinya adalah dengan berqurban. Kami mengajak masyarakat mengakselerasikan kedermawanan dengan berkurban untuk mewujudkan semangat gotong royong.

Selain mengajak berqurban, melalui program Laz Al Hilal ini akan memberdayakan masyarakat yang terdampak PHK dan pelaku usaha mikro yang kehilangan modal usaha akibat pandemi Covid-19.⁣⁣⁣⁣

Membantu perjuangan masyarakat yang ekonominya terdampak pandemi dengan membuka kesempatan menjadi Agen Qurban. Lewat Agen Qurban, selain akan mendapatkan berbagai benefit, para agen berkesempatan meluaskan kebaikan kurban seperti mengelola dan mendistribusikannya.⁣

Dapatkan juga Insentif lain menarik untuk setiap transaksi qurban yang anda pasarkan. Yuk, ajak sebanyak-banyaknya keluara & sahabat untuk berqurban di al hilal.

Tertarik untuk Menjadi AgenQurban, dengan Komisi Yang Menjanjikan ?

Silahkan klik link di bawah ini ⤵️⁣⁣⁣
https://bit.ly/AQAlhilal ⁣⁣

ADA YANG TAU APA SAJA AMALAN AMALAN DI BULAN DZULHIJJAH ?

Karena keutamaan yang banyak inilah, maka disyari’atkanlah amal-amal shalih dan diberi ganjaran yang luar biasa. Di antara amal-amal tersebut adalah sebagai berikut:

1. Dzikir

Allah berfirman:

ليشهدوا منافع لهم ويذكروا اسم الله في أيام معلومات

“Supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari-hari yang telah ditentukan…” (Qs. Al Hajj: 28)

Ibnu ‘Abbas radhiyallaahu ‘anhuma berkata, “Hari-hari yang telah ditentukan adalah 10 hari pertama bulan Dzulhijjah.”

Berdzikir yang lebih diutamakan di hari-hari yang sepuluh ini adalah memperbanyak takbir, tahlil dan tahmid.

Rasulullaah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

فأكثروا فيهن من التهليل والتكبير والتحميد

Maka perbanyaklah di hari-hari tersebut dengan tahlil, takbir, dan tahmid.” (HR. Ahmad, Shahih)

Bukan hanya dilakukan di masjid atau di rumah, namun berdzikir ini bisa dilakukan di mana dan kapan saja. Bahkan para Sahabat Nabi sengaja melakukannya di tempat-tempat keramaian seperti pasar.

Al Bukhari berkata:

وكان ابن عمر، وأبو هريرة يخرجان إلى السوق في أيام العشر، فيكبران ويكبر الناس بتكبيرهما

“Ibnu Umar dan Abu Hurairah senantiasa keluar ke pasar-pasar pada sepuluh hari pertama Dzulhijjah. Mereka bertakbir, dan orang-orang pun ikut bertakbir karena mendengar takbir dari mereka berdua

2. Puasa

Tidak syak lagi kalau berpuasa termasuk amal shalih yang sangat disukai oleh Allah. Di samping anjuran melakukan puasa Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah, maka disukai juga untuk memperbanyak puasa di hari-hari sebelumnya (dari tanggal 1 sampai dengan 8 Dzulhijjah) berdasarkan keumuman nash-nash hadits tentang keutamaan berpuasa.

Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

والذي نفسي بيده لخلوف فم الصائم أطيب عند الله من ريح المسك

Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh bau mulut orang yang berpuasa itu lebih wangi di sisi Allah daripada wangi minyak kasturi.” (Muttafaqun ‘alaih)

3. Tilawah Quran

Rasulullaah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

القرآن أفضل الذكر

“Al Qur’an adalah sebaik-baik dzikir.” (HR. Ibnu Khuzaimah, Shahih)

Adalah hal yang sangat baik jika dalam waktu 10 hari tersebut, kita dapat mengkhatamkan bacaan Al Qur’an dengan membaca 3 juz setiap harinya. Hal ini sebenarnya mudah untuk dilakukan, yaitu dengan memanfaatkan waktu sebelum dan sesudah shalat fardhu. Dengan membaca 3 lembar sebelum shalat dan 3 lembar sesudah shalat, insyaAllah dalam 10 hari kita mampu mengkhatamkan Al Qur’an. Intinya adalah mujaahadah (bersungguh-sungguh).

4. Sedekah

Di antara yang menunjukkan keutamaan bersedekah adalah cita-cita seorang yang sudah melihat ajalnya di depan mata, bahwa jika ajalnya ditangguhkan sebentar saja, maka kesempatan itu akan digunakan untuk bersedekah.

Allah berfirman menceritakan saat-saat seseorang menjelang ajalnya:

وَأَنْفِقُوا مِنْ مَا رَزَقْنَاكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُولَ رَبِّ لَوْلَا أَخَّرْتَنِي إِلَى أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُنْ مِنَ الصَّالِحِينَ

“Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: “Ya Tuhanku, mengapa Engkau tidak menangguhkanku sampai waktu yang dekat, sehingga aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang shalih.” (Qs. Al Munaafiquun: 10

5. Qurban

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

فصل لربك وانحر

“Maka shalatlah kamu untuk Tuhanmu dan berkurbanlah!” (Qs. Al Kautsar: 2)

Kurban adalah ibadah yang disyari’atkan setahun sekali dan dilaksanakan di bulan Dzulhijjah.

Rasulullaah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

من صلى صلاتنا، ونسك نسكنا، فقد أصاب النسك. ومن نسك قبل الصلاة فلا نسك له

“Barangsiapa yang shalat seperti kita shalat, dan berkurban seperti kita berkurban, maka sungguh dia telah mengerjakan kurban dengan benar. Dan barangsiapa yang menyembelih kurbannya sebelum shalat ‘Idul Adh-ha, maka kurbannya tidak sah.” (HR. Al Bukhari)

Ini menunjukkan bahwa ibadah kurban itu merupakan kekhususan dan syi’ar yang hanya terdapat di dalam bulan Dzulhijjah.

6. Haji

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

الحج أشهر معلومات

“Haji itu pada bulan-bulan yang tertentu.” (Qs. Al Baqarah: 197)

Yang dimaksudkan dengan haji dalam ayat di atas adalah ihram untuk haji bisa dilaksanakan dalam bulan-bulan yang sudah ditentukan, yaitu: Syawwal, Dzulqa’dah dan Dzulhijjah. Selain bulan-bulan tersebut, maka ihram seseorang untuk haji tidak sah.

Bahkan hampir sebagian semua prosesi manasik haji dilakukan pada bulan Dzulhijjah.

Akhirnya, kita memohon kepada Allah agar diberi kekuatan dan taufiq-Nya agar kita bisa mengisi sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah dengan amal-amal shalih, dan diterima oleh Allah sebagai pemberat timbangan kebaikan kita di yaumil hisaab kelak.

PERBEDAAN KETENTUAN PEMBAGIAN DAGING AQIQAH DAN DAGING QURBAN

Berikut adalah beberapa perbedaan pembagian daging kurban dan daging aqiqah :

  1. Daging qurban diserahkan kepada fakir miskin dalam keadaan mentah sedangkan aqiqah boleh dalam keadaan mentah boleh juga dalam keadaan matang.
  2. Kaki belakang hewan aqiqah sunnah disedekahkan kepada bidan yang merawat bayi yang dilahirkan dan diaqiqahi itu , sedangkan pada hewan qurban tdk demikian . kaki belakang hewan qurban biasanya untuk yang berqurban sendiri.
  3. Daging aqiqah semuanya disedekahkan tanpa kecuali (yang aqiqah tdk boleh ikut makan) sedangkan pada qurban , yang berqurban boleh ikut makan.

Itu Perbedaan Ketentuan Pembagian Dagingnya.

Berikut ini adalah perbedaan lainnya, diantaranya :

  1. Perbedaan Tujuan
    Perbedaan qurban dan aqiqah yang pertama terletak pada tujuannya. Tujuan berqurban adalah untuk mengikuti atau memperingati peristiwa yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim AS yang akan mengqurbankan anaknya karena diminta oleh Alloh. Sementara tujuan aqiqah adalah sebagai penebus orang tua terhadap lahirnya seorang bayi mereka.
  2. Penerima Daging
    Daging qurban hanya diperkenankan untuk dibagikan kepada mereka yang tergolong fakir dan miskin. Sedangkan daging aqiqah boleh dibagikan kepada siapa saja. Akan tetapi, pemberian daging aqiqah pada mereka yang fakir dan miskin adalah lebih utama.
  3. Wujud Daging
    Daging qurban dibagikan ketika dalam keadaan mentah, sedangkan daging aqiqah dapat dibagikan dalam keadaan telah dimasak.
  4. Waktu dan Jumlah Pelaksanaan
    Qurban dapat dilakukan pada bulan Djulhijah tepatnya pada tanggal 9, 10, 11, dan 12 Djulhijah. Qurban pun dapat ditunaikan setiap tahun bagi mereka yang memiliki keikhlasan dan kemampuan materi. Sedangkan aqiqah hanya dilakukan sekali seumur hidup, tepatnya pada hari ke 7 setelah bayi lahir.
  5. Jenis Hewan
    Saat qurban, hewan yang boleh disembelih adalah semua hewan berkaki empat yang halal dagingnya, seperti sapi, kerbau, kambing, rusa, onta, dan lain sebagainya. Sedangkan hewan yang boleh disembelih saat aqiqah hanyalah kambing.
  6. Aturan jumlah Hewan
    Perbedaan qurban dan aqiqah selanjutnya terletak pada aturan jumlah hewan yang disembelih. Pada saat qurban, seseorang dapat menyembelih 1 ekor kambing untuk qurban dirinya sendiri, sedangkan jika yang disembelih adalah hewan besar seperti sapi, unta, atau kerbau, maka qurban dapat diatas namakan oleh 7 orang.
  7. Upah Penyembelih
    Seseorang yang menyembelih hewan qurban tidak diperkenankan meminta upah atas pekerjaannya. Sedangkan penyembelih hewan yang diaqiqah boleh meminta atau menerima upah.
×