Contacts

92 Bowery St., NY 10013

thepascal@mail.com

+1 800 123 456 789

3 Kelompok dalam Menyikapi Al Qur’an

Allah SWT mengingatkan dalam Alquran tentang terbaginya umat Islam ke dalam tiga golongan dalam menyikapi Alquran (QS. Faathir: 32). Pertama, golongan zhalimu linafsih (menganiaya diri sendiri). Kedua, golongan saabiqun bil-khairi (cepat berbuat kebajikan). Ketiga, golongan muqtashid (pertengahan).⁣

Dewan Penerjemah Alquran Depag RI dalam Al-Quran dan Terjemahannya, memaknai ketiga golongan tersebut sebagai berikut: golongan pertama adalah “orang yang lebih banyak kesalahannya daripada kebaikannya”; golongan kedua adalah “orang yang kebaikannya amat banyak dan amat jarang berbuat kesalahan; dan golongan “pertengahan” adalah mereka yang kebaikannya berbanding dengan kesalahannya.⁣

Dapat dikatakan, golongan zhalimu linafsih adalah orang yang mengabaikan Alquran dalam hidupnya. Disebut “menganiaya diri sendiri” karena dengan mengabaikan ajaran Allah ia sesat dalam hidupnya. Ia menolak mengikuti aturan yang akan menyelamatkannya dunia-akhirat.⁣

Golongan sabiqun bil-khair adalah mereka yang cepat mengamalkan Alquran begitu mereka baca dan pahami. Persis sebagaimana dicontohkan Nabi SAW dan para sahabat. Sedangkan golongan muqtashid dapat dikatakan parsial dalam pengamalan Alquran. Mereka mencampuradukkan antara ibadah dan maksiat, hak dan batil. Mereka termasuk orang yang merugi karena Allah memerintahkan agar kita berislam secara total (kaffah).⁣

Sharing Al-Qur’an

Bekal menurut sudut pandang dunia adalah sesuatu (uang atau makanan) yang kita persiapkan untuk dapat digunakan dalam perjalanan. Lalu apa arti bekal akhirat? Sama seperti bekal di dunia, namun yang kita persiapkan tentu bukan berupa makanan melainkan amal kebaikan yang mampu membawa kita sampai pada Jannah-Nya.⁣

Lalu amal kebaikan apa yang mampu mencukupi perjalanan panjang kita di akhirat nanti? Tentunya amal kebaikan yang tak terputus pahalanya, seperti wakaf. Wakaf Quran ini nantinya akan didistribusikan langsung kepada para santri madrasah, para penghafal Quran dan beberapa daerah pedalaman yang membutuhkan Quran.⁣

Dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Siapa yang membaca satu huruf dari kitabullah maka baginya satu kebaikan, dan satu kebaikan dengan sepuluh kali lipatnya. Aku tidak mengatakan Alif Laam Miin itu satu huruf, tetapi Alif itu satu huruf dan Laam itu satu huruf dan Miim itu satu huruf.” (HR. At Tirmidzi / 2327)

Sudahkah Bersyukur Hari Ini

Jika kita renungi bersama begitu banyak diantara kita sering mengeluh dan mengingkari nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT. Biasanya kita melihat orang lain diatas kita, sehingga kita tidak bersyukur kepada keadaan kita sekarang. Apa yang kita miliki jarang disyukuri dan apa yang tiada sering kita risaukan.⁣

Allah SWT berfirman, “Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan: “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya adzab-Ku sangat pedih.” (QS. Ibrahim: 7)

Pengiriman 250 Qur’an wakaf donatur Al Hilal. Untuk seluruh santri Gontor Putri 8 Lampung

Al-Qur’an adalah petunjuk dan rahmat untuk alam semesta. Umat Islam diperintahkan untuk membaca, mempelajari, mengamalkan dan mengajarkan Al-Qur’an. Salah satu ada adabnya adalah membacanya dengan tartil, sebagaimana firman Allah: “Dan bacalah Al-Qur’an itu dengan tartil.” (QS. Al-Muzzammil: 4).⁣

Alhamfulilah, pada 30 september 2020 Al Hilal kembali menyebar benih kebaikan ke lampung. Tepatnya ke Pesantren Gontor Putri 8, pesantren ini adalah pesantren yg baru saja di buka tahun ini. Baru menerima santri pada tahun 2020. Di Gontor para santri sebelum dan sesudah sholat selalu membaca Qur’an. Semoga para pewakif Qur’an mendapatkan pahala yg berlipat dan dijauhkan dari berbagai penyakit.

POHON SURGA YANG MENJULUR KE DUNIA

Dalam Kitab Darratun Nashihin dan Irsyadul ‘Ibad, dikisahkan : Suatu ketika Asy Syibli berjalan menuju sebuah dusun, tiba tiba Asy Syibli melihat seorang pemuda yg kurus, rambutnya terurai dan berpakaian kumal. Dia duduk diantara beberapa kuburan sambil meletakkan pipinya di tanah kuburan, dan kadang kadang melihat langit sambil menggerakan kedua bibir dengan air mata yang mengalir. Dia tetap sibuk membaca tasbih, tahmid, tahlil, dan istighfar.

Kemudian Asy Syibli tertarik untuk mendekatinya, namun pemuda tersebut mengetahui bahwa Asy Syibli hendak menghampiri ia pun berlari menjauh. Asy Syibil pun berusaha mengejarnya namun tidak bisa. kemudian berkata,

“Perlahan-lahanlah wahai waliyullah!”

“Allah!” jawabnya

Syibli berkata, “Demi Allah, Sabarlah menantiku”

Maka ia memberi isyasarat dengan tangannya: Tidak. Dan ia mengulangi kalimatnya, “Allah!”

“Jika benar yang engkau katakan, maka tunjukkan kesungguhanmu pada Allah” katanya kemudian.

Tiba-tiba sang pemuda menjerit dengan suara yang keras, “Ya Allah!” lalu ia jatuh pingsang, dan ketika Syibli mendekatinya, ternyata ia telah meninggal dunia. Maka Syibli terheran melihat kesungguhannya dalam mencintai Allah. Lalu Syibli pun pergi mencari segala keperluan untuk perawatan mayatnya. Tetapi ketika Syibli kembali ke tempat itu, mayatnya sudah tidak ada bahkan tanpa bekas dan beritanya. Saat Syibli sedang bingung, terdengarlah seruan, “Ya Syibli, sudah ada yang menyelesaikan urusannya dan telah dirawat oleh malaikat. Hendaknya kamu banyak bersedekah dan beribadah pada Tuhan! Karena pemuda itu tidak dapat mencapai kedudukan itu kecuali dengan sedekahnya pada suatu hari.”

Berdayakan Mereka Dengan Sedekah

“Tidak ada hari kecuali setiap hari tersebut ada dua malaikat yang turun setiap pagi dan berkata salah seorang diantara mereka, ‘Ya Allah berilah ganti bagi orang yang berinfaq‘, dan berkata malaikat yang lain, ‘berilah kebinasaan bagi orang yang kikir.’” (HR. Bukhari dan Muslim).⁣⁣

Dan tidaklah kita di miskinkan Allah jika kita bersedekah dengan Niat Baik, Niat Tulus dan Niat Mulia tapi bukan Niat Ria.

Banyak kita tengok di Kabupaten Padang Lawas, seseorang tidak mau dan sengaja tidak ringan tangan untuk memberi dan dengan sengaja dalam kehidupannya dengan cara Simbong, Angkuh dan Pelit, maka Hartanya cepat atau lambat akan di binasakan Allah, baik itu dibinasakan dengan cara Paksa atau dipaksakan dengan cara pelan, tergantung cara manusia tersebut mendapatkan Rezekinya, apakah dengan cara Paksa kasar mengambilnya dari tangan yang lain ataupun dengan cara paksa halus diambilnya dari tangan orang lain.⁣

Rekening Sedekah Al Hilal⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣
Bank Mandiri⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣
🏧 1320012549953⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣
A.n YAYASAN AL HILAL ⁣RANCAPANGGUNG⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣

Informasi & Call Center⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣
🌐 Website: www.alhilal.or.id⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣
☎ Telpon: 022-2005079⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣
📱 WA: 081 2222 02751⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣
©️ Laz Al Hilal Copyright Picture

Sedekah Akan Menjauhkan Kita dari Penyakit Hati

Wabah, musibah, penyakit, semua datang dari Allah Subhanahu Wata’ala. Allah adalah pemilik seluruh kerajaan bumi dan langit, termasuk pembuat penyakit. Karena itulah, setiap Allah ciptaan penyakit dan wabah, Allah pasti siapkan obatnya. Tugas kita adalah berkhitiar.⁣

Untuk pulih dari wabah corona harusnya bukan memborong persediaan makanan untuk antispasi lockdown, hingga persediaan menipis karena serakah. Justru sebaiknya semakin giatlah berbagi karena sedekah itu kata Rasulullah ﷺ dapat menolak bencana wabah. Rasulullah ﷺ bersabda:⁣

“Bersegeralah bersedekah, sebab bala bencana tidak pernah bisa mendahului sedekah.” (Riwayat Imam Baihaqi).⁣

Sedekah bukan hanya menolak bencana, bahkan ia bisa menjadi benteng dari panasnya Neraka, sebagaimana sabdanya; ⁣

“Bentengilah diri kalian dari siksa api neraka meskipun dengan separuh buah kurma.” (Riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim)⁣

Wakaf untuk Pulau Sapekan Madura

Wakaf termasuk amal ibadah yang paling mulia bagi kaum muslim, yaitu berupa membelanjakan harta benda. Dianggap mulia, karena pahala amalan ini bukan hanya dipetik ketika pewakaf masih hidup, tetapi pahalanya juga tetap mengalir terus, meskipun pewakaf telah meninggal dunia. Bertambah banyak orang yang memanfaatkannya, bertambah pula pahalanya.

Al Qur’an juga merupakan mukzijat yang dimiliki oleh Nabi Muhammad SAW yang hingga saat ini masih ada. Al Qur’an memiliki keutamaan bagi pembacanya juga bagi pewakaf al Qur’an. Untuk itu, Laz al Hilal mengedukasi umat untuk berwakaf Al Qur’an yang akan di salurkan kepada umat Islam yang membutuhkan yang berada di pelosok Nusantara.⁣⁣⁣

Alhamdulilah pada Sabtu, 26 September 2020 Laz Al Hilal melakukan pengiriman wakaf Al-Qur’an untuk wilayah Pulau Sapekan Madura dengan Pengiriman 96 Al-Qur’an.

Alhamdulillah, sekarang saudara-saudara kita yang tinggal di pelosok-pelosok negeri ataupun desa sudah mendapatkan kebutuhan akan ilmu agama. Insyaallah ikhtiar dari laz Al hilal untuk tetap berwakaf Al Qur’an. Dan siap membantu keinginan-keinginan mereka untuk bisa belajar Al Qur’an. Dengan di adakannya program ini insyaallah akan mencetak kader-kader hafiz Al Qur’an yang baru.

PENJAHIT BINAAN AL HILAL

Pandemi Covid-19 yang kini tengah terjadi di Kota Bandung telah melemahkan sendi-sendi kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat. Pasalnya, roda kehidupan masyarakat seakan terhenti pasca- pemerintah menerapkan beberapa kebijakan seperti jam malam, guna menekan laju pertumbuhan kasus positif baru, banyaknya jumlah pengangguran dan juga banyak yang kehilangan lapangan kerja.⁣⁣⁣

Kini Laz Al Hilal turut Membantu para penjahit yg terpukul karena pandemi ini.⁣

Dengan memberikan order sesuatu yang mereka bisa buat. “Memang tak bisa di pungkiri kini Pejahit tas, baju untuk konsumen di pasar tradisional dll sekarang mengalami penurunan. Toko, pasar banyak yg belum buka normal.” Cerita dari penjahit konveksi ini.

Mereka bawa barang untuk keliling pasar senilai 15 juta. Paling laku 2-3 juta. Dulu sebelum pandemi bisa laku semua. King Salman underwear bekerjasama dengan Al Hilal akan membagikan 10 ribu celana dalam. Alhamdulillah kini sudah dibagikan sekitar 1500 an.

Sekarang Menolong Kelak di Tolong

Maka jangan salah bila mana kita menolong dan membantu orang lain, sebenarnya yang kita tolong adalah diri kita. Karena itulah penyebabnya, apalagi yang kita tolonga adalah orang-orang yang lemah. Karena seperti sebagaimana Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam-, bersabda :

هَلْ تُنْصَرُوْنَ وَتُرْزَقُوْنَ إِلاَّ بِضُعَفَائِكُمْ⁣⁣

“Kalian hanyalah mendapat pertolongan dan rezeki dengan sebab adanya orang-orang lemah dari kalangan kalian”.HR al-Bukhari⁣⁣

Sudah jelas rupanya memang Allah menciptakan sesuatu itu berpasangan. Karena ada yang kuat disitulah sebabnya ada yang lemah. Dan sudah menjadi tugas kita untuk menolong yang lemah, dan tentunya Allah lah yang akan menolong kita nantinya.

×