Bulan Muharram adalah bulan
pertama dalam kalender hijriah, Bulan
Muharram adalah salah satu dari pada bulan-bulan suci.Nabi SAW bersabda,
“Satu tahun itu ada dua belas
bulan. Di antaranya ada empat bulan suci. Tiga bulan berturut-turut yaitu
Zulqa’dah, Zulhijjah dan Muharram. Dan satu bulan lagi adalah Rajab yang
terletak antara Jumadil Akhir dan Sya’ban.” (HR Muslim, no. 1679)
Keutamaan Bulan Muharram
Nabi Muhammad Saw bersabda,
“Ibadah puasa yang paling baik setelah puasa Ramadan adalah berpuasa di
bulan Muharram.”
Meski puasa di bulan Muharram
bukan puasa wajib, tapi mereka yang berpuasa pada bulan Muharram akan
mendapatkan pahala yang besar dari Allah Swt. Khususnya pada tanggal 10
Muharram yang dikenal dengan hari ‘Asyura.
Ibnu Abbas mengatakan, ketika Nabi
Muhammad Saw hijrah dari Makkah ke Madinah, beliau menjumpai orang-orang Yahudi
di Madinah biasa berpuasa pada tanggal 10 Muharram. Menurut orang-orang Yahudi
itu, tanggal 10 Muharram bertepatan dengan hari ketika Nabi Musa dan
pengikutnya diselamatkan dari
kejaran bala tentara Firaun dengan melewati Laut Merah, sementara Firaun dan
tentaranya tewas tenggelam.
Mendengar hal ini, Nabi Muhammad
Saw mengatakan, “Kami lebih dekat hubungannya dengan Musa daripada
kalian” dan langsung menyarankan agar umat Islam berpuasa pada hari
‘Asyura. Bahkan dalam sejumlah tradisi umat Islam, pada awalnya berpuasa pada
hari ‘Asyura
diwajibkan. Kemudian, puasa bulan
Ramadhan-lah yang diwajibkan sementara puasa pada hari ‘Asyura disunahkan.
Selain berpuasa, umat Islam
disarankan untuk banyak bersedekah dan menyediakan lebih banyak makanan untuk
keluarganya pada 10 Muharram. Tradisi ini memang tidak disebutkan dalam hadist,
namun ulama seperti Baihaqi dan Ibnu Hibban menyatakan bahwa hal itu boleh
dilakukan.
Beberapa hari lagi kita akan
memasuki tahun baru Hijriah, 1 Muharram tahun 1436 Hijriah. Seakan tidak
terasa, waktu berjalan dengan cepat, hari berganti hari, bulan berganti bulan,
dan tahun berganti tahun, berlalu silih berganti seiring dengan bergantinya
siang dan malam. Bagi kebanyakan orang, umat Muslim khusunya, barangkali tahun
baru ini tidak seberapa berkesan karena negara kita tidak menggunakan kalender
Hijriah, tetapi Masehi. Dan yang akrab dalam keseharian kita adalah hitungan
kalender Masehi. Baik untuk tanggal lahir, pernikahan, libur sekolah, libur
kantor dan sebagainya.
Akan tetapi sebagai seorang muslim kita perlu untuk sejenak menghayati beberapa hal yang terkait dengan penanggalan Islam ini. Beberapa hal yang seharusnya kita jadikan renungan itu adalah :
- Syukur atas usia yang diberikan oleh Allah SWT, Umur adalah nikmat yang diberikan Allah pada kita, akan tetapi jarang kita syukuri.
- Muhasabah (introspeksi diri) dan istighfar. Ini adalah hal yang terpenting yang seharusnya dilakukan setiap muslim. Karena sebuah kepastian bahwa yang telah berlalu tidak mungkin akan kembali lagi, sementara disadari atau tidak kematian akan datang sewaktu-waktu dan yang bermafaat saat itu hanyalah amal shaleh.
- Perbanyak tilawah Al-Qur’an
- Shodaqoh dan berdzikir
- Mengenang Hijrah Rasulalallah SAW
- Berpuasa dibulan Muharram