Selasa, 20 Oktober 2020 Pondok pesantren Al-Hilal 2 Cibiru, Jalan Kebun Kelapa No. 24 RT 04/14 Desa Cipadung Kecamatan Cibiru Kota Bandung.
Telah dilaksanakan dalam rangka Persiapan Dan pembahasan teknis Pembagian Beras untuk Anak-anak Yatim Dan Guru Ngaji se-Bandung Raya.
Kegiatan Ini dilaksanakan dengan tujuan untuk menyamakan frekuensi terkiat teknis Pembagian Beras untuk Bulan November.
Dalam kegiatan tersebut di hadiri oleh Para Relawan Beras, pengurus dan Ustadz Pesantren Al-Hilal 2 Cibiru.
Kegiatan ini dilaksanakan dari pukul 14.00 s.d 17.00 WIB dengan mengumpulkan para Relawan, tentunya dengan memerhatikan Protokol Kesehatan Pencegahan Covid-19. Relawan dibagi enam Kelompok untuk 6 jadwal
Hidup di usia senja dengan tubuh yang telah ringkih termakan usia, tentu bukanlah perkara yang udah untuk dilalui.
Selain kemampuan secara fisik yang telah menurun seiring bertambahnya umur, kondisi kesehatan pun harus dijaga agar tidak mudah terkena penyakit. Disini, peran keluarga sangat besar untuk membantu mewujudkan semua hal tersebut.
Sayangnya, hal semcama itu nampaknya tak bisa dinikmati dengan bebas oleh sosok perempuan yang satu ini.
Di penghujung usianya yang semakin redup, ia harus berjuang sendirian terombang-ambing kerasnya kehidupan. Yang miris, dirinya yang didera kemiskinan dan hidup sebatang kara, terpaksa bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
Seorang perempuan lanjut usia di Kabupaten Bandung, Jawa Barat hidup memprihatinkan di gubuk reyot di Kampung Sukaratu RT/RW 03/08 Liang Meong Celak. Pipih atau Ipih yang hidup di desa kesehariannya buruh dan bertani dia hidup sebatang kara sudah tidak punya orang tua ,suami maupun anak. Dalam kesehariannya ia selalu dengan kondisi rumah bilik beralas rotan dengan dapur yang sudah rapuh.
Dilihat secara keseluruhan, rumah itu jauh dari kesan layak huni. Dinding bilik bambu sudah lapuk dan berlubang, bahkan dinding kamarnya sudah jebol. Di umurnya yang telah menginjak renta, ipih harus bekerja keras banting tulang seorang diri demi kelangsungan hidupnya. Usianya yang tak lagi muda, tak menyutuan langkahnya untuk bergerak demi sesuap nasi. Pekerjaan halal apapun dilakukan olehnya agar perutnya tak terlilit oleh rasa lapar.
Setelah sekian lama menanggung beban penderitaan dalam kesunyian hidupnya, ipaih kini bisa tersenyum dengan tenang. Pasalnya, Laz Al hilal memberikan bantuan yang selama ini tak terpikiran oleh dirinya. Laz memberikan bantuan berupa beras untuk ipah. Upaya dalam meringankan beban hidup sehri-harinya.
Laz Al Hilal, Bandung – Kami Mengantarkan Ghifari (atau dikenal Akbar) ke keluarga nya. Sudah dengan pertimbangan yg sangat matang. Dari semua aspek. Termasuk penjelasan keluarga nya.
Awalnya mau kami bawa lagi ke Bandung. Sementara beliau biar di rumah dulu. Gifari sudah bertahun tahun jadi pemulung. Kalau lihat kondisi keluarga termasuk keluarga kurang mampu.
Kerasnya hidup di jalanan tentu tidak bisa kita mengharapkan anak yg manis manja. Seperti anak rumahan. Dia bukan anak lembek. Anak cerdas ini!
Kemampuan nya bertahan hidup bila diimbangi pendidikan yg bagus. Pasti bisa jadi kader umat. Bagi lembaga pendidikan yg siap sebaiknya merekrut Ghifari ini menjadi kader.
Sementara ini Al Hilal Memberikan bekal untuk seluruh keluarga nya. Insya Allah uangnya cukup 1 bulan. Sumbangan dari yg baca tulisan ini. Bila ada dana yg masuk lagi. Al hilal akan antar dana itu ke keluarga nya. Insya Allah kami juga akan tetap mengawal supaya beliau bisa berada di tempat yg tepat.
Bagi pesantren yg ingin membina beliau bisa menghubungi pengurus Al Hilal. Alhamdulillah sudah ada beberapa pesantren yg ingin membantu nya. Kami sudah sampaikan alamat lengkapnya. Tinggal pesantren tersebut menghubungi keluarganya dan meminta izin. Semoga mendapat tempat yg cocok. Amin Ya Rabb.
Laz Al Hilal, Bandung – Alhamdulillah pada hari kemarin tepatnya tanggal 05 November 2020 pengurus Al Hilal di berikan kesempatan untuk menjemput ayahnya Ghifari dari tempat kerjanya.
Sedikit cerita, ayahnya Ghifari ini adalah tukang bangunan dan baru saat kemarin dipertemukan dengan anaknya.
Dari keterangan ayahnya Ghifari ini sudah jadi pemulung beberapa tahun dan ayahnya Ghifari ini melarangnya namun Ghifari bersikeras ingin menjadi pemulung hingga pindah pindah tempat, menurut ayahnya Ghifari sendiri anak yang mandiri tidak cengeng dan mentalnya sangat kuat, dalam segi agama Ghifari ini sangatlah taat pada agamanya, tidak pernah meninggalkan sholat sekaligus mengaji.
Luar biasa ya, sahabat Al Hilal dengan segala keterbatasan Ghifari dan keluarganya tidak sedikitpun lupa dengan agama, tidak meninggalkannnya, semoga ini bisa menjadi semangat untuk sahabat Al Hilal.
Laz Al Hilal, Bandung – Alhamdulillah. Akhirnya ketemu. Hari senin tim Al Hilal mencari di braga dan sekitarnya. Tengah kota Bandung. Tidak ketemu. Ternyata dia sudah pindah jauh.
Kemarin ketemu Di Lembang. 20 Km dari tempat foto pertama. Anak ini berasal dari Garut. Bapak dan ibunya sudah bercerai. Meninggalkan anak ini. Di Garut tinggal dengan kakek neneknya. Dia ke Bandung untuk cari kerja. Garut Bandung 50 km. Jalan kaki. Luar biasa! Kakek neneknya mengizinkan dengan syarat. Tidak boleh lepas sholat dan harus selalu baca Qur’an.
Tentu saja dalam kondisi ini dia sulit dapat kerja. Akhirnya jadi pemulung. Tidak punya tempat tinggal. Tinggal di jalanan. Sepertinya ada yang kasih baju dan tadi malam menginap di Pesantren Al Hilal. Insya Allah hari ini akan diantar ke rumahnya di Garut. Kakek neneknya akan diberikan sembako baju Qur’an baru dan biaya hidup.
Laz Al Hilal, Bandung – Viral ada foto seorang anak kecil sedang membaca Al Quran, tepatnya banyak netizen yang mentandai Al Hilal, untuk mencari tahu siapa sesosok anak kecil itu, di saat itu Pengurus Al Hilal mencari dimana keberadaan dari sesosok anak kecil tersebut, mencari tau dimana keberadaanya, namun hasil pencahariannya tidak berhasil, ketika Al Hilal sedang melakukan program mengdistribusikan Al Qur’an dan Healthy Kit ke kota Subang tidak sengaja Al Hilal bertemu di tempat yang sama dan sedang membacakan Al Qur’an sesuai yang di foto.
Sesosok anak kecil itu bernama Akbar, nama lengkapnya Muhammad Al Ghifari, berumur 16 tahun, Akbar ini tertutup mengenai keadaanya bagaimana, dan pada hari ini 04 November 2020, Akbar pulang menemui keluarganya alasan pulang menemui keluarganya adalah memberikan donasi yang telah di berikan oleh donatur lalu setelah itu menanyakan bagaimana keputusan Akbar mengenai penawaran penawaran yang telah di tawarkan, dan mendisukusikan keputusan yang terbaik bagaimana untuk kedepannya.
Terima kasih donatur atas donasinya donasi yang di berikan akan di berikan 100% dan semoga apa yang kita berikan kepada Akbar dapat bermanfaat bagi Akbar pribadi dan juga keluarganya. Amiin Ya Rabb.
Alhamdulillah. Akhirnya ketemu. Pemulung viral yang sedang membaca Al-Quran di sudut Jl. Braga saat menunggu hujan reda. Sulit sekali untuk mencarinya, apalagi ternyata sang pemulung tidak lagi beroperasi di sekitar Jl. Braga. . Kemarin tim dari @pesantrenalhilal berusaha mencarinya dan akhirnya ketemu di Lembang. Wow! 20 km jaraknya dari tempat foto pertama. Setelah diusut, sang pemulung ini berasal dari Garut. Bapak dan ibunya sudah bercerai. . Sang pemulung kemudian tinggal bersama kakek-neneknya. Suatu hari, ia mengutarakan keinginannya untuk bekerja di Bandung. Kakek-neneknya mengizinkan, tetapi dengan syarat. Tidak boleh lepas shalat dan selalu membaca Al-Quran. . Masya Allah. Dan berangkatlah sang pemulung ke Bandung untuk mencari kerja. Ia berjalan kaki sejauh 50 km. Perjuangan yang luar biasa. Perjalanan yang sulit dan melelahkan, sama halnya dengan susahnya mencari kerja di Bandung. . Akhirnya Akbar (16 tahun), nama anak itu, menjadi pemulung. Tidak punya tempat tinggal. Tinggal di jalanan, tidak menetap di satu lokasi. Insya Allah malam ini akan menginap di Pesantren Al-Hilal, kemudian akan diantar ke rumahnya di Garut keesokan harinya. . Kakek-neneknya akan diberikan oleh-oleh berupa sembako, baju, Al-Quran baru, dan biaya hidup. Semoga memberikan keberkahan bagi keluarganya dan Akbar akan mendapatkan hidup yang jauh lebih baik dari sekarang. Amin. . Pesantren Al Hilal (Amil Zakat dan Pesantren Yatim) Jl. Gegerkalong hilir no 155 Bandung .
Maaf. Karena banyak yg bertanya. Kami tulis no rekening untuk bantuan ke anak tersebut disini. Semua uang masuk. Semuanya. 100 %. Akan diberikan ke kakek nenek dan pesantren yg akan mengasuh nya.
Bank Mandiri an Yayasan Al Hilal Rancapanggung
No Rekening : 1320012549953
Alhamdulillahi rabbil ‘alamin pada hari Jum’at, 30 Oktober 2020 telah terlaksana Peresmian Mesjid Marwah Pesantren Yatim Al-Hilal.
Dinamakan Mesjid Marwah karena Allah berfirman dalam Q.S Al-Baqarah Ayat 158 yang artinya : “Sesungguhnya Shafaa dan Marwah adalah sebagian dari syi’ar Allah”.
Peresmian Mesjid ini dihadiri oleh Bapak Hengki Kurniawan (Wakil Bupati Bandung Barat). Juga dihadiri oleh para pengurus Al-Hilal, Asatidz dan Santri.
Peresmian tersebut ditandai dengan Marawis dari santri dan pemukulan bedug oleh Wakil Bupati Bandung Hengky Kurniawan Chova, didampingi oleh Pak Nandang selaku Pembina Yayasan Al Hilal. Alhamdulillah selama 18 tahun ini, Al-Hilal berdiri baru terlaksana pembangunan mesjid Al-Hilal. Setelah 100% pembangunan Mesjid selesai, insyaAllah akan dilaksanakan pembangunana Asrama Pesantren Yatim Al-Hilal. Kami ucapkan terimakasih kepada para Donatur yang telah menyisihkan sebagian hartanya. Semoga Allah membalas setiap kebaikan yang para Donatur berikan.
Laz Al Hilal, Bandung – Alhamdulillah para santri Al Hilal senang sekali menggunakan baju baru dari Donatur, wajah berseri dari santri terlihat amat jelas, terima kasih banyak untuk donatur yang telah memberikan sedikit rezekinya untuk bersedekah baju dan sarung untuk para santri Al Hilal.
Taukah sahabat Al Hilal pentingnya bersedekah itu apa? Bersedekah atau memberikan sebagian harta kita kepada orang lain sudah di anjurkan dalam Islam serta mendapat pahala melimpah. Salah satu bentuk sedekah yang dianjurkan adalah dengan memberi santunan kepada anak yatim.
Kenapa kepada anak yatim? Jawabannya adalah karena anak yatim apalagi yang sudah tidak memiliki kedua orangtua dan tak mampu secara material, sangat membutuhkan bantuan untuk dapat menjalani hidup mereka. Oleh karena itu, orang-orang yang mampu hendaknya mengasihi serta mengayomi anak yatim.
Santunan anak yatim diberikan sebagai bentuk kepedulian pada keperluan mereka. Beberapa jenis santunan yang biasa diberikan adalah sebagai berikut.
Kebutuhan hidup dasar, dapat disampaikan secara insidental atau pada momen hari raya. Biasanya berupa paket sembako, uang tunai, pakaian, atau sumbangan hari raya.
Kebutuhan pendidikan. Biasanya, Anda dapat memberikan beasiswa rutin per bulan (terutama bagi anak yang berprestasi), bantuan tunai biaya pendidikan, dan bantuan berupa peralatan sekolah pada awal tahun ajaran baru.
Kebutuhan untuk mengembangkan potensi. Meski bukan kebutuhan utama, pengembangan potensi tetap diperlukan guna memberikan bekal keterampilan dasar bagi anak yatim. Contoh kegiatan yang bisa dilakukan adalah melakukan rekreasi dan outbound, membiayai kursus sesuai minat anak, dan/atau mengikuti pendidikan dan latihan tertentu.
“Barang siapa yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan melipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan kepda-Nya-lah kamu dikembalikan.” (Surah Al-Baqarah Ayat 245)
Alhamdulillah pada hari Kamis, 15 Mei 2020 Al-Hilal mengadakan kegiatan pembangian bingkisan atau parsel untuk para santri LPQ Nun Learning Center.
Dalam rangka kegiatan pembagian bingkisan ini merupakan bentuk perwujudan bahwa senantiasa Al Hilal selalu memprioritaskan santri dan berkomitmen untuk peduli terhadap sesama.
Kegiatan ini berjalan dengan lancar dan tiada henti pengurus langsung terjun ke lapangan. Alhamdulillah ada pihak yg membantu Al hilal (donatur maupun relawan) Terima kasih banyak telah turut membantu dan berkontribusi untuk keberlangsungan program ini.
Setiap bantuan yg kami terima akan digunakan untuk santri internal dulu. Bila berlebih akan dibagikan ke pesantren penghafal Qur’an lain. Mau berpartisipasi?
Yuk sekarang juga dengan donasi Rp. 50.000 melalui, Bank Mandiri 🏧 1320012549953 A.n YAYASAN AL HILAL RANCAPANGGUNG