Tahukah Sahabat Al Hilal? Ternyata qurban di Pelosok Desa bisa menjadi alternatif untuk qurban kamu tahun ini, loh! Mau tau kenapa harus qurban di desa? Yuk, Simak penjelasan berikut!
Mengutip dari laman databoks.katadata.id yang merekap data Badan Pangan Nasional (Bapanas), pada 2023 rata-rata masyarakat Indonesia mengonsumsi daging sapi segar 0,5 kilogram/kapita/tahun. Level konsumsi tersebut turun 9,1% dibanding 2022, tapi masih lebih tinggi dibanding lima tahun lalu.
Dokumentasi Santri Pesantren Al Hilal
Adapun total kebutuhan daging sapi segar untuk konsumsi rumah tangga nasional pada 2023 mencapai 139,47 ribu ton/tahun, turun 7,54%.
Bapanas juga mencatat, pada 2023 rata-rata masyarakat Indonesia hanya mendapat asupan kalori dari konsumsi daging sapi sekitar 59 kilokalori/kapita/hari.
Angka tersebut hanya sekitar 2,8% dari total asupan kalori harian masyarakat yang rata-ratanya 2.088 kilokalori/kapita/hari.
Tak kalah miris lagi, BPS bahkan menyampaikan apabila konsumsi daging di Pedesaan masih sangat jauh di bawah rata-rata dari konsumsi dagi di wilayah perkotaan. Padahal, secara populasi penduduk Indonesia mayoritasnya masih tinggal di pedesaan.
Oleh sebab itu, inilah alasan kenapa qurban di pelosok desa bisa menjadi alternatif untuk Sahabat Al Hilal menunaikan qurban tahun ini. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk dapat memenuhi standar konsumsi daging di pelosok desa, minimal saat hari raya Idul Adha.
Adapun beberapa alasan lain, kenapa Sahabat Al Hilal dianjurkan untuk menunaikan ibadah Qurban di Pelosok Desa yaitu sebagai berikut:
- Qurban di Pelosok Lebih Dibutuhkan
Jika menilik lebih dalam lagi, qurban di Pelosok Desa akan lebih dibutuhkan dari pada qurban di perkotaan. Sebab, masih banyak sekali penduduk di perdesaan yang masih jarang merasakan nikmatnya daging sapi berserta daging merah lainnya. Mereka yang tinggal di wilayah pelosok, mayoritas hanya memanfaatkan lauk dan sayuran yang mereka hasilkan secara langsung dari desa tempat mereka tinggal.
Misal, jika desa tersebut terletak di daerah perairan atau pinggir laut, maka mereka akan lebih cenderung mengkonsumsi ikan. Namun, apabila desanya terletak di daerah Perkebunan, maka yang akan lebih sering mereka konsumsi adalah hasil dari perkebunan misalnya sayur-sayuran dengan lauk andalan tahu tempe. Adapun peternak kecil yang lebih memilih menjual hasil ternaknya untuk mendapatkan penghasilan.
Berbeda dengan orang-orang yang tinggal di perkotaan, mereka cenderung lebih mudah memenuhi kebutuhan konsumsi daging, karena mereka dapat menemukan daging dengan mudah misalnya di pasar tradisional ataupun di pasar modern. Oleh sebab itu, Qurban di pelosok desa tentunya harus lebih dioptimalkan.
- Pasokan Daging yang Rendah Karena Tempat yang Sulit Diakses
Salah satu alasan kenapa konsumsi daging di Pelosok Desa lebih rendah dari perkotaan adalah karena tempat yang cukup sulit diakses. Tak jarang para pemasok daging dari kota mengalami kesulitan untuk mendistribusikan daging ke wilayah pelosok, karena jalur yang cukup sulit diakses entah itu karena jalan yang rusak, jarak tempuh yang sangat jauh atau informasi yang sangat minim.
Hal tersebut tentunya dapat mengakibatkan banyak masalah yang bermunculan, mulai dari harga daging yang mahal karena biaya transportasi yang tinggi serta resiko perjalanan yang lebih besar. Kemudian, kualitas daging juga menjadi tidak sebagus di kota, karena terlalu lama di perjalanan.
Oleh sebab itu, LAZISWAF Pesantren Al Hilal membuka peluang kebaikan untuk Sahabat Al Hilal yang ingin menunaikan qurban di Pelosok di Desa tanpa membuat Sahabat harus repot-repot datang ke pelosok desa secara langsung. Karena LAZISWAF Pesantren Al Hilal, berkolaborasi dengan orang-orang baik di wilayah terdekat hingga ke pelosok negeri. Sehingga, hewan qurban akan terkumpul dan pembagian daging untuk para penerima manfaat pun akan maksimal.
- Kesadaran Qurban di Pelosok Masih Rendah
Selain karena kebutuhan dan kesulitan akses, kemampuan masyarakat dan kesadaran akan melaksanakan Qurban di pelosok juga masih rendah. Oleh sebab itu, dengan adanya program Qurban di pelosok desa ini, Al Hilal berharap bisa meningkatkan pemerataan distribusi hewan qurban.
Kesadaran tentunya juga dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, di antaranya faktor lingkungan, religiusitas, perekonomian, informasi, pengetahuan, dan lainnya. Dengan adanya Qurban di pelosok desa setidaknya bisa menjadi salah satu wadah atau sarana dakwah yang dapat memberikan dorongan kepada masyarakat sehingga dapat berpengaruh positif terhadap lingkungan di sekitar.
- Pemerataan Daging Qurban
Sudah banyak kita ketahui bahwa pelaksanaan Qurban di kota jauh lebih banyak dari pada Qurban di pelosok. Selain karena didukung oleh sarana yang memadai, penduduk di kota juga lebih mudah untuk mengakses informasi mengenai Qurban dibandingkan dengan para penduduk di wilayah pelosok. Hal ini menjadikan Masyarakat di kota memiliki kesadaran yang lebih untuk berqurban.
Bahkan saat hari raya Idul Adha di daerah perkotaan, kerap mengalami surplus (melebihi porsi) daging. Sedangkan di sisi lain, Masyarakat di pelosok masih banyak yang belum mendapatkan pembagian daging Qurban. Oleh sebab itu, inilah alasan kenapa Qurban di pelosok lebih utama karena penyalurannya yang tetap sasaran dan kebermanfaatannya akan lebih terasa oleh banyak Masyarakat, terutama bagi mereka yang sangat membutuhkan.
Dokumentasi alhilal.or.id
Nah, itulah pembahasan terkait beberapa alasan kenapa menunaikan Qurban di Pelosok Desa lebih utama dari pada Qurban di Kota. Namun, pada hakikatnya menunaikan qurban di pelosok maupun di kota merupakan perbuatan yang mulia. Oleh sebab itu, qurban di pelosok desa dapat menjadi alternatif utama bagi Sahabat Al Hilal yang hendak menunaikan ibadah Qurban tahun ini. Dengan menunaikan ibadah Qurban di Pelosok Desa, selain sebagai salah satu bentuk takwa kepada Allah SWT, menunaikannya juga membuat Sahabat dapat meraih keutamaan menyantuni anak yatim, penghafal Al-Quran dan bersedekah kepada Masyarakat dhuafa, karena penerima manfaat qurban di Pelosok Desa tersebut beberapa di antaranya adalah anak yatim, para pejuang Al-Quran dan Masyarakat dhuafa. Wallahu’alam bishawab.
Tahun ini! Bersama LAZISWAF Pesantren Al Hilal, yuk kita penuhi kebutuhan daging dan hadirkan kebahagiaan untuk masyarakat di Pelosok Desa.
Dengan berqurban,
🐏 Domba: Rp3.100.000,-
🐄 Sapi 1/7: Rp3.600.000,-
🐄 Sapi 1 Ekor: Rp25.200.000,-
Melalui,
🏧 Bank Mandiri # 132.00.1254.995.3 a.n. Yayasan Al Hilal Rancapanggung
In Syaa Allah, di momen Hari Raya Idul Adha 1445 H, daging qurban akan disalurkan secara langsung kepada anak yatim, penghafal Quran, dhuafa dan masyarakat di wilayah “Pelosok Jawa Barat dan Indonesia Timur”.
Informasi selengkapnya:
✅ Youtube:
✅ Instagram:
✅ Facebook:
Informasi & Call Center
☎ Telpon: 022 2005079
☎ WA: 0812 2220 2751
Penulis: Elis Parwati